2011
Kerja Adalah sebuah Asas Kekal
Juli 2011


Apa yang Kita Percayai

Kerja Adalah sebuah Asas Kekal

Bapa Surgawi kita dan Yesus Kristus bekerja untuk menciptakan langit dan bumi. Mereka menciptakan matahari, bulan, dan bintang. Mereka mengumpulkan perairan lautan dan menyebabkan dataran kering muncul serta tanaman tumbuh. Kemudian Mereka menciptakan setiap makhluk hidup di lautan dan di atas daratan (lihat Kejadian 1; Musa 2) Teladan Mereka memperlihatkan kepada kita bahwa kerja adalah penting di surga dan di bumi. (lihat juga Yohanes 5:17; 9:4).

Ketika Allah menciptakan pria dan wanita menurut rupa-Nya sendiri, Dia menempatkan mereka di Taman Eden (lihat Kejadian 1:26–27; 2:8). Kemudian, ketika mereka dicampakkan dari taman tersebut, Tuhan berfirman kepada Adam, “Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu” (Kejadian 3:19). Sejak saat itu, Adam dan Hawa bekerja untuk memenuhi keperluan mereka sendiri dan keperluan anak-anak mereka (lihat Musa 5:1).

Sejak zaman Adam dan Hawa, bekerja telah menjadi gaya hidup bagi kita semua di bumi. Kita bekerja untuk menyediakan bagi kesejahteraan jasmani, rohani, dan emosi diri kita sendiri beserta keluarga kita. Orang tua berupaya untuk membina rumah tangga yang di dalamnya asas bekerja diajarkan. Memberi anak-anak penugasan kerja yang sesuai dengan kemampuan mereka serta memuji keberhasilan mereka membantu mereka memiliki pengalaman kerja yang positif. Sebagai dampaknya, mereka dapat mengembangkan etos kerja yang mantap, sikap yang baik, serta keterampilan-keterampilan dasar.

Kita hendaknya juga berupaya untuk mencari keseimbangan yang pantas antara bekerja dan beristirahat. Enam hari seminggu, berkat dapat datang kepada kita sewaktu kita ingat untuk memadukan pekerjaan dengan kegiatan yang menyegarkan kita. Bagaimanapun pun juga, di hari Minggu, Tuhan menjanjikan kepada kita berkat-berkat khusus sewaktu kita mematuhi perintah-Nya untuk menahan diri dari pekerjaan duniawi kita dan menguduskan hari Sabat (lihat Keluaran 20:9–11; A&P 59:9–19).

Kerja merupakan bagian dari rencana Bapa Surgawi kita bagi kita di surga dan di bumi. Jika kita saleh, kita akan kembali untuk hidup bersama-Nya. Di sana kita akan terus memiliki kesempatan untuk bekerja sewaktu kita membantu membangun kerajaan Allah (lihat Musa 1:39).

Kita bertanggung jawab untuk memelihara diri kita sendiri dan keluarga kita.

  1. Orang tua memiliki kewajiban sakral untuk memelihara anak-anak mereka (lihat A&P 83).

  2. Anak-anak akan diberkati sewaktu mereka memelihara orang tua mereka yang lanjut usia (lihat 1 Timotius 5:3–4, 8).

  3. Kita hendaknya membantu anggota dari keluarga besar kita jika memungkinkan.

Berkat-berkat datang kepada kita sebagai akibat dari bekerja.

  1. Kita memperkuat karakter kita dan mengembangkan keterampilan kita.

  2. Kita merasakan sukacita rencana Allah bagi kita di bumi.

  3. Kita menjadi lebih siap dan mandiri sewaktu kita mengumpulkan persediaan tiga bulan makanan, air, dan kebutuhan lainnya.

Sewaktu kita saling membantu dan membagikan beban pekerjaan kita, bahkan beban yang paling berat akan menjadi lebih ringan.

Ilustrasi foto oleh John Luke, Welden C. Andersen, Jerry Garns, Craig Dimond, Robert Casey, dan Howard Collett © IRI