2 Nefi 2:11

Ayat ini selalu merupakan panduan dan ilham saya kapan pun saya dalam keraguan, keputusasaan, atau situasi yang sulit. Itu telah menjadi bagian tulisan suci favorit saya sejak saya telah mempertanyakan mengapa perlu adanya pertentangan. Mengapa harus ada kontradiksi? Mengapa hidup tidak bisa saja positif, bahagia, mudah, dan baik? Mengapa yang buruk perlu ada?

Ayat ini membantu saya memahami hidup dan kerumitannya. Itu membantu saya lebih menghargai arti hidup. Itu membuat saya menyadari tujuan pertentangan dan bahwa saya perlu berterima kasih untuknya. Karena tanpanya, kita tidak akan tahu inti sejati dan keindahan dari kehidupan. Tanpa pertentangan, kita tidak akan tahu caranya mengasihi, caranya menjadi bahagia, atau caranya berhasil. Saya telah belajar untuk mengasihi kehidupan dan menerimanya apa adanya serta untuk percaya kepada Tuhan karena kebijaksanaan-Nya tidak dipertanyakan.

Meskipun pikiran yang buruk datang mengetuk di pintu, kita hendaknya tidak mengundangnya untuk masuk dan duduk. Waktu terbaik untuk membela diri terhadap godaan adalah ketika pikiran tersebut mulai mengambil bentuk; hancurkan benihnya, dan tanaman itu tidak akan pernah tumbuh. Ketika saya mendapati diri saya sendiri dalam situasi ini, saya menyanyikan nyanyian pujian favorit saya dan berusaha untuk memiliki bayangan Yesus di hati saya sampai saya dapat menangkalnya. Jika kita bersikeras menangkal pikiran buruk, itu akan pergi.