2015
Kita Harus Pergi ke Bait Suci Sekarang!
April 2015


Kita Harus Pergi ke Bait Suci Sekarang!

Mary Holmes Ewen, Kalifornia, AS

Gambar
drawing of elderly woman sitting and talking to another woman

Ilustrasi oleh Bradley H. Clark

Suatu Minggu pagi seorang anggota yang baru dibaptis diperkenalkan ke lingkungan. Namanya Lydia. Dia langsung memenangkan hati kami.

Lydia sudah dewasa dan buta karena bertahun-tahun memerangi diabetes. Dia dengan cepat mengenal para anggota lingkungan melalui suara dan jejak kaki mereka. Dia akan menyebutkan nama kami dan menjabat tangan kami, dan kami tidak pernah menyinggung pada kenyataan bahwa dia buta.

Setelah tahun penantian yang diperlukan, Lydia bertemu dengan uskup dan presidensi pasak untuk menerima rekomendasi bait sucinya. Di Lembaga Pertolongan suatu Minggu, dia menarik saya ke dekatnya dan berseru, “Presiden pasak mengatakan kepada saya, saya harus pergi ke bait suci sesegera mungkin. Maukah Anda mengajak saya?”

Saat itu minggu pertama di bulan Desember—waktu yang sibuk bagi kita semua. Saya berusaha membuat alasan umum dan mengatakan, “Tidak bisakah kita menunggu sampai Januari?”

“Tidak bisa, kita harus pergi sekarang!”

Sekelompok wanita dari lingkungan pergi ke bait suci setiap bulan, jadi saya membahas dengan mereka tentang melakukan perjalanan bersama Lydia. Mereka juga sangat sibuk. Namun Lydia, dengan air mata di matanya, sekali lagi mengatakan kepada kami presiden pasak memintanya untuk pergi sesegera mungkin.

Saat itu kami semua setuju untuk melakukan perjalanan sejauh 150 mil (241 km) di minggu berikutnya. Dalam perjalanan, kami memenuhi van dengan obrolan dan pertemanan dari delapan wanita. Lydia senang sekali dengan pengalaman bait sucinya dan berkat-berkat dari menerima pemberkahannya.

Minggu pertama Januari itu, kondisi Lydia memburuk dan dia masuk rumah sakit untuk dirawat secara intensif. Seminggu kemudian dia meninggal dunia. Namun Lydia pergi dengan berkat-berkat kekal yang telah dia terima di bait suci hanya beberapa minggu sebelumnya.

Belakangan saya menceritakan kepada presiden pasak kisah tentang perjalanan kami dan memberitahukan kepadanya betapa saya terkesan karena dia telah dibisiki untuk memberi tahu Lydia bahwa dia harus pergi ke bait suci segera.

“Saya sesungguhnya tidak bermaksud agar dia pergi sekarang,” dia menanggapi. “Saya selalu mengatakan kepada para pemegang rekomendasi baru untuk pergi ke bait suci segera. Roh berbicara kepada Lydia, bukan saya!”

Lydia mengajarkan kepada kita semua untuk mendengarkan Roh dan menindakinya segera. Saya bersyukur atas pengingatnya untuk mendengarkan suara yang lembut dan tenang.