2015
Keluarga dan Doa
September 2015


Pesan Presidensi Utama, September 2015

Keluarga dan Doa

Suatu kali, ketika saya duduk di sisi tempat tidur ayah saya di malam hari, dia bercerita tentang masa kanak-kanaknya. Dia menceritakan tentang kasih orang tuanya di masa-masa sulit dan tentang kasih Bapa Surgawi serta Juruselamatnya. Saya tahu dia tengah menanti ajalnya karena kanker, jadi tidaklah mengejutkan bagi saya bahwa terkadang dia bingung mengenai perasaannya bagi Bapa Surgawinya dan kasih serta kebaikan dari orang tua fananya. Ayah saya telah sering mengatakan bahwa ketika dia berdoa, dia mengira dia dapat melihat dalam benaknya senyuman Bapa Surgawi.

Orang tuanya telah mengajarkan kepadanya melalui teladan untuk berdoa seolah-olah dia berbicara kepada Allah dan bahwa Allah akan menjawabnya dalam kasih. Dia membutuhkan teladan itu sampai akhir hayatnya. Ketika rasa sakit itu menjadi intens, kami menemukannya di pagi hari sedang berlutut di sisi tempat tidur. Dia telah sedemikian lemah untuk bangun dari tempat tidurnya. Dia memberi tahu kami dia telah berdoa menanyakan kepada Bapa Surgawinya mengapa dia harus menderita sedemikian hebat meski dia telah senantiasa berusaha untuk menjadi baik. Dia mengatakan sebuah jawaban yang lembut muncul: “Allah membutuhkan para putra yang pemberani.”

Maka dia pun bertahan sampai akhir, memercayai bahwa Allah mengasihi dia, mendengarkan dia, dan akan mengangkat dia. Dia diberkati untuk mengetahui sejak dini dan untuk tidak pernah lupa bahwa Allah yang penuh kasih sedekat doa.

Itulah sebabnya Tuhan mengajarkan kepada orangtua “Dan mereka juga hendaknya mengajari anak-anak mereka untuk berdoa, dan untuk berjalan dengan lurus di hadapan Tuhan” (A&P 68:28).

Injil Yesus Kristus telah dipulihkan—dengan Kitab Mormon dan semua kunci imamat yang dapat mengikat keluarga—karena Joseph Smith saat remaja berdoa dalam iman. Dia memperoleh iman itu dalam keluarga yang penuh kasih dan setia.

Dua puluh tahun silam Tuhan memberikan kepada keluarga nasihat berikut dalam “Keluarga: Maklumat kepada Dunia” dari Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul: “Pernikahan dan keluarga yang berhasil ditegakkan dan dipertahankan dengan asas-asas iman, doa, pertobatan, pengampunan, rasa hormat, kasih, kasih sayang, kerja, dan kegiatan rekreasi yang sehat.”1

Kita berutang besar akan rasa syukur kepada keluarga Nabi Joseph Smith yang telah mengasuhnya. Keluarganya tidak saja meneladankan iman dan doa namun juga pertobatan, pengampunan, rasa hormat, kasih, kasih sayang, kerja, dan kegiatan rekreasi yang sehat.

Generasi-generasi yang datang setelah Anda mungkin menyebut Anda yang diberkati karena teladan doa Anda dalam keluarga Anda. Anda tidak akan mengasuh seorang hamba Allah yang hebat, namun Anda dapat, melalui doa-doa dan teladan kesetiaan Anda, membantu Tuhan Yesus Kristus membesarkan para murid yang baik dan dikasihi.

Dari semua hal yang mungkin Anda pilih untuk lakukan dalam membantu Tuhan, doa adalah dasarnya. Tampaknya ada orang-orang biasa yang, ketika mereka berdoa, mengilhami orang lain untuk membuka mata mereka untuk melihat siapa yang di sana. Anda dapat menjadi orang semacam itu.

Pikirkan tentang apa yang dapat berarti bagi mereka yang berlutut bersama Anda dalam doa keluarga. Ketika mereka merasa bahwa Anda berbicara kepada Allah dalam iman, iman mereka akan meningkat untuk juga berbicara dengan Allah. Ketika Anda berdoa untuk bersyukur kepada Allah atas berkat-berkat yang mereka ketahui telah datang, iman mereka akan bertumbuh bahwa Allah mengasihi mereka dan bahwa Dia menjawab doa-doa Anda serta akan menjawab doa-doa mereka. Itu dapat terjadi dalam doa keluarga hanya jika Anda telah memiliki pengalaman itu dalam doa pribadi, dari waktu ke waktu.

Saya masih diberkati oleh seorang ayah dan seorang ibu yang berbicara dengan Allah. Teladan mereka tentang kuasa doa dalam keluarga masih memberkati generasi-generasi yang datang setelah mereka.

Anak-anak dan cucu-cucu saya diberkati setiap hari melalui teladan orang tua saya. Iman bahwa Bapa yang penuh kasih mendengar dan menjawab doa telah diwariskan kepada mereka. Anda dapat menciptakan pusaka semacam itu dalam keluarga Anda. Saya berdoa semoga Anda akan melakukannya.

Catatan

  1. “Keluarga: Maklumat kepada Dunia,” Liahona, November 2010, 129.

Memperingati Perayaan ke-20 Maklumat tentang keluarga.

“Keluarga: Maklumat kepada Dunia” mengajarkan asas-asas yang masih berlaku di zaman sekarang seperti ketika itu pertama kali disajikan pada tanggal 23 September 1995. Pertimbangkanlah untuk mengundang individu atau keluarga yang Anda ajar untuk memperingati perayaan ke-20 maklumat itu dengan:

  1. Mendaftar asas-asas yang terdapat di dalamnya yang memiliki signifikansi khusus bagi mereka. (Lihat bagaimana Presiden Eyring melakukannya dalam hal doa dalam pesan di atas).

  2. Membahas bagaimana setiap asas dapat memberkati mereka saat ini dan di masa datang.

  3. Menetapkan gol-gol tertentu untuk menggabungkan asas-asas tersebut ke dalam kehidupan mereka dan membagikannya kepada orang lain.