2017
Yakobus 1:5–6
January 2017


Baris demi Baris

Yakobus 1:5–6

Yakobus mengajarkan kepada kita bagaimana memohon kepada Allah agar kita dapat menerima jawaban.

5 Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya.

6 Hendaklah ia memintakannya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin.

Meminta dalam Iman

Gambar
Penatua David A. Bednar

“Persyaratan untuk meminta dalam iman, yang saya pahami artinya penting untuk bukan saja mengungkapkan namun melakukan, kewajiban ganda baik untuk memohon maupun melaksanakan, persyaratan untuk berkomunikasi dan bertindak.”

Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul, “Meminta dalam Iman,” Liahona, Mei 2008, 94.

Kekurangan Hikmat

Sampai batas tertentu atau lainnya, kita semua kekurangan sejenis hikmat yang hanya Allah dapat memberikan kepada kita. “Tidak ada orang yang tahu, apa yang terdapat di dalam diri Allah selain Roh Allah” (1 Korintus 2:11). Itulah sebabnya mengapa kita semua perlu untuk meminta kepada-Nya.

Meminta kepada Allah

“Doa ditujukan kepada Bapa Surgawi kita dalam nama Yesus Kristus ….

Maksud dari doa bukanlah untuk mengubah kehendak Allah, tetapi untuk memperoleh bagi diri kita dan bagi yang lain berkat-berkat yang telah Allah rela berikan, tetapi yang mesti kita minta supaya mendapatkannya.”

Penuntun bagi Tulisan Suci: “Doa” scriptures.lds.org.

Memberikan kepada Semua Orang

“Dia tidak menolak seorang pun yang datang kepada-Nya, … dan semuanya sama bagi Allah.”

Dengan Murah Hati

Dengan murah hati—Kata Yunani ini diterjemahkan untuk menyatakan “kesederhanaan,” yang dapat diartikan satu pemikiran dalam tujuan Allah untuk memberikan kepada kita secara terbuka dan murah hati.

Tidak Membangkit-Bangkit

Allah akan menjawab Anda dan tidak akan pernah membangkit-bangkit (mengkritik, memarahi, atau mencela) Anda karena dengan rendah hati meminta kepada-Nya sebuah jawaban untuk sebuah pertanyaan yang tulus.

Jangan Bimbang

Gambar
Penatua D. Todd Christofferson

“Di saat penderitaan, biarkanlah perjanjian-perjanjian Anda menjadi yang terpenting dan biarkan kepatuhan Anda menjadi sempurna. Kemudian Anda dapat meminta dalam iman, tanpa goyah, sesuai dengan kebutuhan Anda, dan Allah akan menjawab.”

Penatua D. Todd Christofferson dari Kuorum Dua Belas Rasul, “Kuasa Perjanjian,” Liahona, Mei 2009, 22.