2019
Injil Yesus Kristus yang Sejati, Murni, dan Sederhana
Mei 2019


Injil Yesus Kristus yang Sejati, Murni, dan Sederhana

Mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita adalah landasan doktrinal Pelayanan; pembelajaran yang dipusatkan di rumah, didukung Gereja; peribadatan rohani hari Sabat; dan pekerjaan keselamatan.

Brother dan sister, adalah sulit bagi saya untuk memercayai bahwa 71 tahun lalu, pada 1948, saya adalah seorang misionaris di Inggris dan 44 tahun lalu istri saya, Barbara, dan saya membawa keluarga kami ke Kanada ketika saya menjadi presiden Misi Kanada Toronto. Selagi melayani di sana pada April 1976, saya dipanggil dalam Kuorum Pertama Tujuh Puluh, dan secara tak terduga pada 1985, saya dipanggil dalam Kuorum Dua Belas Rasul. Tidak seperti pemanggilan saya sebelumnya yang termasuk pembebastugasan di masa datang, pembebastugasan saya dari pemanggilan saya dalam Dua Belas bukan opsi terbaik saat ini; tetapi, saya berdoa hari itu akan tiba hanya setelah saya menyelesaikan semua yang Tuhan telah memanggil saya untuk lakukan.

Dalam memikirkan tentang 43 tahun terakhir dari pelayanan saya sebagai Pembesar Umum dan privilese luar biasa yang saya miliki untuk melayani anak-anak Bapa Surgawi, saya jadi menyadari lebih sepenuhnya bahwa Dia menghendaki semua anak-Nya untuk menemukan kedamaian, sukacita, dan kebahagiaan dalam kehidupan mereka.

Nabi Lehi pengajarkan, “Manusia [pria dan wanita] ada, agar mereka boleh merasakan sukacita.”1 Ada banyak alasan mengapa kita mungkin tidak memiliki kedamaian, sukacita, dan kebahagiaan dalam kehidupan ini, termasuk kemiskinan, perang, bencana alam, dan masalah-masalah yang tak terduga dalam pekerjaan, kesehatan, dan hubungan keluarga.

Namun meski kita tidak bisa mengendalikan kekuatan luar tersebut yang memengaruhi kehidupan kita di bumi ini, sewaktu kita berusaha untuk menjadi murid Tuhan Yesus Kristus yang setia, kita dapat menemukan kedamaian, sukacita, dan kebahagiaan terlepas dari masalah-masalah duniawi yang mengepung kita.

Salah seorang anak saya pernah mengatakan, “Ayah, saya ragu jika saya akan pernah dapat berhasil.” Saya menanggapi, “Yang diminta Bapa Surgawi dari kita adalah untuk melakukan yang terbaik semampu kita setiap hari.” Brother dan sister, lakukan yang terbaik semampu Anda setiap hari, dan sebelum Anda mengetahuinya, Anda akan menyadari bahwa Bapa Surgawi mengenal Anda dan bahwa Dia mengasihi Anda. Dan saat Anda mengetahui hal itu—benar-benar mengetahuinya—kehidupan Anda memiliki tujuan dan makna yang sejati dan Anda akan dipenuhi dengan sukacita serta kedamaian.

Sebagai Terang Dunia, Juruselamat berfirman, “Setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.”2

“Yesus Kristus adalah nama yang diberikan oleh Bapa, dan tidak ada nama lain yang diberikan yang dengannya [kita] dapat diselamatkan;

Karenanya, semua orang [pria dan wanita] mesti mengambil ke atas diri mereka nama yang diberikan oleh Bapa.”3

Tulisan suci mengajarkan kepada kita bahwa Setan berhasrat untuk menuntun orang-orang ke dalam kegelapan. Setiap upayanya adalah untuk menahan terang dan kebenaran dari Yesus Kristus dan Injil-Nya. Sebagaimana Lehi mengajari anak-anaknya, iblis “berupaya agar semua orang boleh sengsara seperti dirinya.”4 Jika “pekerjaan dan … kemuliaan” Bapa Surgawi adalah “untuk mendatangkan kebakaan dan kehidupan kekal bagi [pria dan wanita],”5 “pekerjaan” Lusifer adalah untuk mendatangkan kesengsaraan dan duka tanpa akhir dari anak-anak Allah. Dosa dan pelanggaran meredupkan Terang Kristus dalam kehidupan kita. Itulah sebabnya tujuan kita adalah untuk menikmati Terang Kristus, yang mendatangkan kedamaian, sukacita, dan kebahagiaan.

Dalam 18 bulan terakhir, Tuhan telah mengilhami nabi dan para Rasul-Nya untuk mengimplementasikan sejumlah penyesuaian yang luar biasa. Tetapi, saya khawatir bahwa tujuan rohani dari penyesuaian ini dapat menjadi hilang dalam kegembiraan terhadap perubahan-perubahan itu sendiri.

Joseph F. Smith menuturkan, “Injil Yesus Kristus yang sejati, murni, sederhana telah dipulihkan. Kita bertanggung jawab untuk memeliharanya di atas bumi.”6 Dia menambahkan bahwa Injil yang sejati, murni, dan sederhana adalah “ajaran Kristus yang menyelamatkan.”7

Dalam Pasal-Pasal Kepercayaan, Nabi Joseph Smith mengajarkan bahwa “melalui Pendamaian Kristus, seluruh umat manusia boleh diselamatkan, melalui kepatuhan pada hukum dan tata cara Injil.”8

Asas-asas utama Injil adalah iman kepada Tuhan Yesus Kristus, pertobatan, pembaptisan, karunia Roh Kudus, dan bertahan sampai akhir. Saudara lelakinya, Hyrum, mengajarkan “Khotbahkanlah hal itu sekali lagi [dan lagi]: Anda akan menemukan bahwa dari hari ke hari gagasan-gagasan baru dan terang tambahan mengenainya akan diungkapkan kepada Anda. Anda dapat memperbesar hal itu … untuk memahaminya dengan jelas. Anda kemudian akan dapat menjadikannya lebih jelas dipahami oleh mereka yang [Anda] ajar.”9

Cara terbaik bagi kita untuk melihat tujuan rohani Gereja adalah dengan menjalankan ajaran-ajaran Kristus yang sejati, murni, dan sederhana dan juga dengan menerapkan dua perintah besar Juruselamat: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu. … Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”10

Kepatuhan terhadap dua perintah itu menyediakan jalan untuk mengalami lebih banyak kedamaian dan sukacita. Ketika kita mengasihi dan melayani Tuhan serta mengasihi dan melayani sesama kita, kita akan secara alami merasakan lebih banyak kebahagiaan yang datang kepada kita dalam cara yang terbaik.

Mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita adalah landasan doktrinal Pelayanan; pembelajaran yang dipusatkan di rumah, didukung Gereja; peribadatan rohani hari Sabat; dan pekerjaan keselamatan di kedua sisi tabir yang didukung di Lembaga Pertolongan dan kuorum penatua. Semua hal ini didasarkan pada perintah-perintah ilahi untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama. Adakah hal lain yang lebih dasar, lebih fundamental, dan lebih sederhana dari itu?

Menjalankan rencana Injil yang sejati, murni, dan sederhana akan memberi kita lebih banyak waktu untuk mengunjungi para janda, duda, yatim piatu, yang kesepian, yang sakit, dan yang miskin. Kita akan menemukan kedamaian, sukacita, dan kebahagiaan dalam kehidupan kita ketika melayani Tuhan dan sesama kita.

Penyesuaian hari Sabat yang menekankan pembelajaran dan penelaahan Injil yang dipusatkan di rumah, didukung Gereja merupakan kesempatan untuk memperbarui roh kita dan dedikasi kita kepada Allah di dalam dinding-dinding rumah kita. Apa yang mungkin dapat lebih sederhana, mendasar, dan mendalam? Brother dan sister, dapatkah Anda melihat bahwa pembelajaran dan pengajaran Injil dalam keluarga kita merupakan cara yang penting untuk menemukan sukacita dan kebahagiaan dalam kehidupan kita?

Berbicara tentang hari Sabat, Juruselamat berfirman, “Karena sesungguhnya inilah suatu hari yang ditetapkan bagimu untuk beristirahat dari kerjamu, dan untuk mempersembahkan baktimu kepada Yang Mahatinggi.”11 Dia menambahkan, “Agar sukacitamu boleh penuh … [melalui] kesukacitaan dan doa … kamu [hendaknya] melakukan hal-hal ini dengan ungkapan terima kasih, dengan hati dan air muka yang riang … [dan] dengan hati yang gembira dan air muka riang.”12

Mohon simak beberapa kata kunci dalam wahyu ini: sukacita, kesukacitaan, ungkapan terima kasih, hati yang riang, hati yang gembira, dan air muka yang riang. Itu terdengar bagi saya seperti ketaatan hari Sabat seharusnya mendatangkan senyuman di wajah kita.

Gambar
menyambut di Gereja

Sewaktu kita melayani dalam cara yang lebih tinggi dan lebih kudus, mohon pikirkan betapa pentingnya kita menyambut setiap orang yang datang ke pertemuan Gereja kita, terutama anggota baru dan tamu. Kita semua seharusnya menikmati menyanyikan nyanyian pujian dan mendengarkan dengan saksama kata-kata dari doa sakramen dengan hati dan pikiran terbuka.

Kesaksian tentang iman dalam pertemuan puasa dan kesaksian kita dipimpin oleh seorang anggota keuskupan, yang membagikan kesaksian singkat yang berfokus pada rencana kebahagiaan dan Injil Kristus yang sejati, murni, dan sederhana. Yang lainnya seharusnya mengikuti contoh itu. Kita perlu ingat bahwa ada tempat-tempat yang pantas lainnya untuk menceritakan kisah atau membagikan petualangan perjalanan. Sewaktu kita menjaga kesaksian kita sederhana dan terfokus pada Injil Yesus Kristus, Dia akan menyediakan pembaruan rohani sewaktu kita saling membagikan kesaksian kita.

Pelayanan yang efektif paling baik dipahami dengan memikirkan untuk mengasihi Allah dan mengasihi sesama kita. Singkatnya, kita melayani karena kita mengasihi Bapa Surgawi kita dan anak-anak-Nya. Upaya Pelayanan kita akan lebih berhasil jika kita menjaga Pelayanan kita sederhana. Sukacita tertinggi datang dari hal-hal sederhana kehidupan, jadi kita harus berhati-hati untuk tidak berpikir bahwa lebih banyak yang perlu ditambahkan ke salah satu penyesuaian yang telah kita terima untuk membangun iman dan kesaksian yang kuat dalam hati anak-anak Allah.

Janganlah kita memperumit hal-hal dengan pertemuan, ekspektasi, atau persyaratan tambahan. Jadikan itu sederhana. Dalam kesederhanaan itulah Anda akan menemukan kedamaian, sukacita, dan kebahagiaan yang telah saya bicarakan.

Selama bertahun-tahun tujuan kepemimpinan Gereja, sebagaimana dinyatakan dalam Buku Pegangan 2, adalah hasil yang gamblang dan sederhana, yang saya kutip:

Gambar
keluarga saat pemberesan persepuluhan

“Para pemimpin mendorong setiap anggota untuk menerima semua tata cara imamat yang penting, menaati perjanjian-perjanjian terkait, dan memenuhi syarat bagi permuliaan dan kehidupan kekal . …

Gambar
pasangan di bait suci

Orang Dewasa: Imbaulah setiap orang dewasa untuk layak menerima tata cara-tata cara bait suci. Ajarkan kepada semua orang dewasa untuk mengidentifikasi leluhur mereka dan melaksanakan tata cara-tata cara perwakilan di bait suci bagi mereka.

Gambar
penahbisan imamat
Gambar
remaja putri dengan kartu tata cara bait suci

Remaja: Bantulah mempersiapkan setiap remaja putra untuk menerima Imamat Melkisedek, menerima tata cara-tata cara bait suci, dan layak untuk melayani misi penuh waktu. Bantulah mempersiapkan setiap remaja putri untuk layak membuat dan menaati perjanjian-perjanjian sakral dan menerima tata cara-tata cara bait suci. Kuatkanlah remaja melalui peran serta dalam kegiatan-kegiatan yang penuh makna.

Gambar
dewan lingkungan

Semua Anggota: Bantulah para pemimpin imamat dan organisasi pelengkap, dewan lingkungan, misionaris lingkungan dan misionaris penuh waktu, dan anggota bekerja secara kooperatif dalam upaya yang seimbang untuk menyelamatkan individu, memperkuat unit keluarga dan Gereja, meningkatkan kegiatan imamat, dan mengumpulkan Israel melalui keinsafan, retensi, serta pengaktifan. Ajari anggota untuk mengurus diri mereka dan keluarga mereka serta membantu yang miskin dan membutuhkan dengan cara Tuhan.”13

Pelayanan saya di Gereja telah memberkati saya dengan banyak pengalaman rohani yang menakjubkan dan istimewa. Saya adalah saksi bahwa Tuhan mengarahkan Gereja-Nya untuk mencapai tujuan-tujuan-Nya. Saya telah menerima bimbingan ilahi jauh melampaui kemampuan saya. Sukacita dari menjalankan Injil bagi saya telah berpusat pada ajaran dan Injil Yesus Kristus yang sejati, murni, dan sederhana.

Saya telah melayani di bawah kunci-kunci dan arahan dari enam nabi dan Presiden Gereja, sejak Spencer W. Kimball hingga Russell M. Nelson. Saya bersaksi bahwa mereka masing-masing dahulu dan sekarang adalah nabi pilihan Allah. Mereka telah mengajari kita asas-asas yang esensial mengenai Gereja dan Injil serta ajaran Kristus. Presiden Nelson sedang melaksanakan pekerjaan Tuhan dengan sangat cepat. Saya mengatakan “sangat cepat” karena dia adalah satu-satunya Rasul yang lebih senior dari saya, dan saya tidak secepat dia! Saya adalah saksi bahwa kunci-kunci imamat dan jubah nabi Allah ada padanya. Presiden Nelson mengajarkan Injil Yesus Kristus yang sejati, murni, dan sederhana. Saya membagikan kesaksian saya bahwa Yesus adalah Kristus, dan ini adalah Gereja-Nya—mengenai itu saya bersaksi dengan rendah hati dalam nama Yesus Kristus, amin.