Buku dan Pelajaran
Bab 2: Keluarga Surgawi Kita


Bab 2

Keluarga Surgawi Kita

Gambar
Hubble image of the galaxy

Kita Adalah Anak-Anak Bapa Surgawi Kita

  • Apa yang tulisan suci dan para nabi zaman akhir ajarkan kepada kita mengenai hubungan kita dengan Allah?

Allah bukan hanya Penguasa dan Pencipta kita; Dia juga adalah Bapa Surgawi kita. Semua pria dan wanita secara harfiah adalah putra dan putri Allah. “Manusia, sebagai roh, diperanakkan dan dilahirkan dari orang tua surgawi, dan dibesarkan sampai dewasa di rumah kekal Bapa, sebelum datang ke bumi dalam tubuh jasmani [fana]” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph F. Smith [1998], 349).

Setiap orang yang pernah dilahirkan di bumi adalah saudara roh kita. Karena kita adalah anak-anak roh Allah, kita telah mewarisi potensi untuk mengembangkan sifat-sifat ilahi-Nya. Melalui Kurban Tebusan Yesus Kristus, kita dapat menjadi seperti Bapa Surgawi kita dan menerima kegenapan sukacita.

  • Bagaimana pengetahuan Anda bahwa Anda adalah anak Allah memengaruhi pikiran, perkataan, dan tindakan Anda?

Kita Mengembangkan Kepribadian dan Bakat Ketika Kita Tinggal di Surga

  • Pikirkan tentang bakat dan karunia yang telah diberkatkan kepada Anda.

Tulisan suci mengajarkan kepada kita bahwa para nabi mempersiapkan diri mereka untuk menjadi pemimpin di bumi ketika mereka masih berupa roh di surga (lihat Alma 13:1–3). Sebelum mereka dilahirkan ke dalam tubuh fana, Allah menahbiskan (memilih) mereka sebelumnya untuk menjadi pemimpin di bumi. Yesus, Adam, dan Abraham adalah beberapa dari pemimpin ini (lihat Abraham 3:22–23). Joseph Smith mengajarkan bahwa “setiap orang yang memiliki sebuah panggilan untuk melayani penduduk dunia telah ditahbiskan [sebelumnya] pada tujuan itu” (Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith [2007], 596). Meskipun demikian, setiap orang di bumi bebas untuk menerima ataupun menolak kesempatan apa pun untuk melayani.

Kita semua tidaklah sama di surga. Kita tahu, sebagai contoh, bahwa kita adalah putra dan putri dari orang tua surgawi—pria dan wanita (lihat “Keluarga: Pernyataan kepada Dunia,” Liahona, Oktober 2004, 49). Kita memiliki bakat dan kemampuan yang berbeda, dan kita dipanggil untuk melakukan hal-hal yang berbeda di bumi. Kita dapat belajar lebih banyak mengenai “kemungkinan-kemungkinan kekal” ketika kita menerima berkat bapa bangsa kita (lihat Thomas S. Monson, dalam Conference Report, Oktober 1986, 82; atau Ensign, November 1986, 66).

Sebuah tabir menutupi ingatan kita tentang kehidupan prafana kita, namun Bapa kita di Surga mengetahui siapa kita dan apa yang kita lakukan sebelum kita datang ke sini. Dia telah memilih waktu dan tempat bagi kita masing-masing untuk dilahirkan agar kita dapat mempelajari pelajaran-pelajaran yang secara pribadi kita butuhkan dan melakukan kebaikan yang terbanyak dengan bakat dan kepribadian individu kita.

  • Bagaimana bakat-bakat orang lain telah memberkati Anda? Bagaimana bakat dan karunia Anda dapat memberkati orang lain?

Bapa Surgawi Kita Menyajikan sebuah Rencana bagi Kita untuk Menjadi Seperti Dia

  • Bagaimana kehidupan di bumi menolong mempersiapkan kita untuk menjadi seperti Bapa Surgawi kita?

Bapa Surgawi kita tahu kita tidak dapat maju melampaui titik tertentu kecuali kita meninggalkan Dia untuk kurun waktu tertentu. Dia ingin kita mengembangkan sifat-sifat seperti Allah yang Dia miliki. Untuk melakukan ini, kita perlu meninggalkan rumah prafana kita untuk diuji dan untuk memperoleh pengalaman. Roh kita perlu mengenakan tubuh jasmani. Kita akan perlu meninggalkan tubuh jasmani kita pada saat kematian dan bersatu kembali dengannya dalam Kebangkitan. Kemudian kita akan menerima tubuh baka seperti tubuh Bapa Surgawi kita. Jika kita lulus dalam ujian kita, kita akan menerima kegenapan sukacita yang telah Bapa Surgawi kita terima (lihat A&P 93:30–34).

Bapa Surgawi kita mengadakan sebuah Sidang Raya untuk menyajikan rencana-Nya bagi kemajuan kita (lihat Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Joseph Smith, 240, 596). Kita belajar bahwa jika kita mengikuti rencana-Nya, kita akan menjadi seperti Dia. Kita akan dibangkitkan; kita akan memiliki semua kuasa di surga dan di bumi; kita akan menjadi orang tua surgawi dan memiliki anak-anak roh sama seperti Dia (lihat A&P 132:19–20).

Kita belajar bahwa Dia akan menyediakan sebuah bumi bagi kita untuk membuktikan diri kita (lihat Abraham 3:24–26). Sebuah tabir akan menutupi ingatan kita, dan kita akan melupakan rumah surgawi kita. Ini penting agar kita dapat menggunakan hak pilihan kita untuk memilih yang baik atau yang jahat tanpa dipengaruhi oleh ingatan tentang hidup bersama Bapa Surgawi kita. Dengan demikian kita dapat mematuhi-Nya karena iman kita kepada-Nya, bukan karena pengetahuan atau ingatan kita tentang Dia. Dia akan menolong kita mengenali kebenaran ketika kita mendengarnya lagi di bumi (lihat Yohanes 18:37).

Dalam Sidang Raya kita juga mempelajari tujuan untuk kemajuan kita: untuk memiliki kegenapan sukacita. Meskipun demikian, kita juga belajar bahwa sebagian orang akan tertipu, memilih jalan lain, dan kehilangan arah mereka. Kita mendapat tahu bahwa kita semua akan memiliki pencobaan dalam kehidupan kita: penyakit, kekecewaan, rasa sakit, duka, dan kematian. Namun kita memahami bahwa ini akan diberikan kepada kita demi pengalaman kita dan kebaikan kita (lihat A&P 122:7). Jika kita memperkenankannya, pencobaan ini akan memurnikan kita alih-alih mengalahkan kita. Itu akan mengajari kita untuk memiliki ketahanan, kesabaran, dan kasih amal (lihat Ajaran-Ajaran Presiden Gereja: Spencer W. Kimball [2006], 17–20).

Dalam sidang ini kita juga belajar bahwa karena kelemahan kita, kita semua, kecuali anak-anak kecil, akan berdosa (lihat A&P 29:46–47). Kita belajar bahwa seorang Juruselamat akan disediakan bagi kita agar kita dapat mengatasi dosa-dosa kita dan mengatasi kematian dengan kebangkitan. Kita belajar bahwa jika kita meletakkan iman kepada-Nya, mematuhi firman-Nya dan mengikuti teladan-Nya, kita akan dipermuliakan dan menjadi seperti Bapa Surgawi. Kita akan menerima kegenapan sukacita.

  • Daftarlah beberapa sifat Bapa Surgawi. Bagaimana rencana keselamatan menolong kita mengembangkan sifat-sifat ini?

Tulisan Suci Tambahan