Seminari dan Institut
Pendahuluan untuk Buku Pedoman Guru Ajaran-Ajaran dan Doktrin tentang Kitab Mormon (Religi 275)


Pendahuluan untuk Buku Pedoman Guru Ajaran-Ajaran dan Doktrin tentang Kitab Mormon (Religi 275)

Apakah yang diharapkan dari seorang guru agama?

Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, adalah penting untuk memahami Sasaran Seminari dan Institut Religi:

“Tujuan kita adalah untuk membantu para remaja dan dewasa muda memahami serta bersandar pada ajaran-ajaran dan Pendamaian Yesus Kristus, memenuhi syarat bagi berkat-berkat bait suci, dan mempersiapkan diri mereka, keluarga mereka, serta orang lain untuk kehidupan kekal bersama Bapa mereka di Surga” (Pengajaran dan Pembelajaran Injil: Buku Pegangan untuk Guru dan Pemimpin Seminari dan Institut Religi [2012], x).

Anda dapat mencapai tujuan ini dengan secara tekun menjalankan Injil, secara efektif mengajarkan Injil kepada siswa Anda, dan secara tepat mengelola kelas atau program Anda. Sewaktu Anda bersiap dan mengajarkan Injil dengan cara-cara ini, Anda akan memenuhi syarat bagi pengaruh dari Roh Kudus (lihat A&P 42:14).

Merupakan kesempatan Anda untuk membantu siswa belajar dengan Roh sehingga mereka dapat memperkuat iman mereka dan memperdalam keinsafan mereka. Anda dapat menolong siswa mencapai ini sewaktu Anda menuntun mereka untuk mengidentifikasi, memahami, merasakan kebenaran dan kepentingan dari, serta menerapkan ajaran-ajaran dan asas-asas signifikan dari Injil Yesus Kristus.

Buku pegangan Pengajaran dan Pembelajaran Injil adalah sumber penting untuk memahami proses pengajaran dan belajar bagaimana menjadi lebih berhasil di ruang kelas.

Apakah sasaran dan tujuan dari kursus ini?

Diantisipasi bahwa banyak siswa usia institut sebelumnya telah menelaah Kitab Mormon secara berurutan—dari awal hingga akhir—di seminari, di rumah, atau di misi. Kursus ini, Ajaran-Ajaran dan Doktrin tentang Kitab Mormon (Religi 275), dirancang untuk membantu siswa menggunakan pendekatan berbeda untuk menelaah Kitab Mormon. Pelajaran-pelajaran yang terdapat dalam kursus ini berfokus pada tema-tema doktrinal menonjol yang ditekankan oleh para penulis terilhami Kitab Mormon.

Presiden Ezra Taft Benson (1899–1994) mengundang para pembaca Kitab Mormon untuk memusatkan perhatian mereka pada ajaran yang terkandung di dalamnya:

Gambar
Presiden Ezra Taft Benson

“Kitab Mormon ditulis untuk zaman kita .… Tidak saja kita hendaknya mengetahui apa sejarah dan kisah-kisah yang membangkitkan iman yang dikandungnya, tetapi kita hendaknya memahami ajaran-ajarannya. Jika kita benar-benar melakukan penelaahan kita dan mendekati Kitab Mormon dari aspek ajarannya, kita dapat mengungkapkan kesalahan-kesalahan dan menemukan kebenaran-kebenaran untuk memerangi banyak teori dan filosofi palsu manusia saat ini” (“Jesus Christ—Gifts and Expectations,” Ensign, Desember 1988, 4).

Di sepanjang kursus ini, siswa akan menelaah tulisan dan ajaran kenabian yang terdapat dalam Kitab Mormon, dengan penekanan pada rencana Bapa Surgawi dan peranan utama Putra-Nya, Yesus Kristus. Siswa akan dengan lebih baik memahami Kitab Mormon sebagai satu kesaksian lagi tentang Yesus Kristus dan akan memperdalam kasih mereka bagi dan kesaksian tentang Dia. Mereka akan meningkatkan kemampuan mereka untuk menelaah ajaran-ajaran Injil dalam konteks tulisan suci mereka, yang menuntun pada pemahaman yang lebih besar serta kemuridan pribadi. Mereka akan siap untuk menjelaskan dan bersaksi tentang kepentingan dan asal-usul ilahi Kitab Mormon dan ajaran yang terkandung di dalamnya.

Apakah yang diharapkan dari siswa?

Agar menerima kredit untuk kelulusan institut, siswa diminta membaca petikan tulisan suci, ceramah konferensi umum, dan materi lain yang tercantum di bagian Bacaan Siswa dari setiap pelajaran. Siswa juga harus memenuhi persyaratan kehadiran dan menunjukkan kompetensi terhadap materi kursus dengan menyelesaikan penilaian.

Bagaimana pelajaran-pelajaran disusun dalam buku pedoman ini?

Kursus ini dirancang sebagai kursus berdurasi satu semester dengan 28 pelajaran yang ditulis untuk periode kelas 50 menit. Jika kelas Anda bertemu dua kali setiap minggu, ajarkan satu pelajaran untuk setiap periode kelas. Jika kelas Anda bertemu hanya sekali setiap minggu selama 90 hingga 100 menit, gabungkan dan ajarkan dua pelajaran untuk setiap periode kelas. Setiap garis besar pelajaran terdiri atas empat bagian:

  • Pendahuluan

  • Bacaan Latar Belakang

  • Saran untuk Pengajaran

  • Bacaan Siswa

Pendahuluan

Bagian ini memberikan pengantar singkat untuk topik dan sasaran pelajaran.

Bacaan Latar Belakang

Bagian ini merekomendasikan sumber-sumber, seperti pesan dari para nabi zaman akhir dan pemimpin Gereja lainnya, yang dapat membantu Anda memahami dengan lebih baik ajaran, asas, dan kebenaran Injil yang dicakup dalam garis besar pelajaran.

Saran untuk Pengajaran

Bagian Saran untuk Pengajaran menyertakan materi untuk membantu Anda mengetahui baik apa yang diajarkan maupun bagaimana mengajarkannya (lihat juga bagian 4.3.3 dan 4.3.4 dalam buku pegangan Gospel Teaching and Learning [Pengajaran dan Pembelajaran Injil]). Kegiatan-kegiatan pembelajaran yang disarankan dirancang untuk membantu siswa mengidentifikasi, memahami, dan merasakan kebenaran serta kepentingan dari, dan menerapkan kebenaran-kebenaran sakral. Anda boleh memilih untuk menggunakan sebagian atau semua saran sementara Anda mengadaptasinya sehingga cocok dengan gaya mengajar individu Anda serta untuk memenuhi kebutuhan dan keadaan siswa Anda. Sewaktu Anda mempertimbangkan bagaimana menyesuaikan materi pelajaran, ikuti nasihat ini dari Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul:

Gambar
Penatua Dallin H. Oaks.

“Presiden Packer telah sering mengajarkan, sependengaran saya, bahwa kita terlebih dahulu mengadopsi, kemudian mengadaptasi. Jika kita sepenuhnya paham dengan pelajaran yang ditentukan yang harus kita berikan, maka kita dapat mengikuti Roh untuk mengadaptasinya. Tetapi ada godaan, ketika kita berbicara tentang fleksiblitas ini, untuk memulai dengan mengadaptasi alih-alih mengadopsi. Itu adalah keseimbangan. Itu adalah tantangan yang berkelanjutan. Tetapi pendekatan dengan mengadopsi terlebih dahulu dan kemudian menyesuaikan adalah cara yang baik untuk tetap pada landasan yang kuat” (“Diskusi Panel dengan Penatua Dallin H. Oaks” [Siaran Satelit Religi Seminari dan Institut, 7 Agustus 2012]; si.lds.org).

Kursus ini mencakup pernyataan-pernyataan oleh pemimpin Gereja yang kemungkinan besar tersedia dalam beragam bahasa. Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, Anda dapat mengadaptasikan pelajaran dengan menggunakan pernyataan lainnya yang tersedia dari pemimpin Gereja yang relevan dengan masalah topiknya.

Bagian Saran untuk Pengajaran memuat setidaknya satu pernyataan ajaran atau asas, yang muncul dalam cetak tebal. Sewaktu siswa menemukan ajaran dan asas ini serta berbagi apa yang telah mereka pelajari, kata-kata mereka mungkin berbeda dengan kata-kata yang dinyatakan dalam buku pedoman. Ketika ini terjadi, berhati-hatilah untuk tidak menyiratkan bahwa jawaban mereka salah. Meskipun demikian, jika sebuah pernyataan dapat lebih akurat, bantulah dengan hati-hati untuk mengklarifikasi pemahaman.

Kurikulum ini memperlihatkan bagaimana menyertakan pokok-pokok pengajaran dan pembelajaran Injil ke dalam suatu kursus berbasis tema (lihat Gospel Teaching and Learning [Pengajaran dan Pembelajaran Injil], 10, 23–31, 38–41).

Penatua David A. Bednar dari Kuorum Dua Belas Rasul menguraikan beberapa manfaat yang datang karena menelaah Injil secara tematik:

Gambar
Penatua David A. Bednar

“Sementara membaca sebuah kitab tulisan suci dari awal hingga akhir menyediakan keluasan dasar pengetahuan, menelaah berdasarkan topik meningkatkan kedalaman dari pengetahuan kita. Mencari wahyu-wahyu untuk koneksi, pola, dan tema membangun di atas serta menambah pada pengetahuan rohani kita … ; itu memperluas perspektif dan pemahaman kita akan rencana keselamatan.

Dalam penilaian saya, secara tekun menyelidik untuk menemukan koneksi, pola, dan tema merupakan bagian dari apa artinya ‘mengenyangkan diri’ dengan firman Kristus. Pendekatan ini akan membukakan gerbang air bah dari waduk rohani, mencerahkan pemahaman kita melalui Roh-Nya, dan menghasilkan kedalaman rasa syukur bagi tulisan suci kudus serta suatu tingkatan komitmen rohani yang tidak dapat diterima dengan cara lain. Pencarian semacam itu memampukan kita untuk membangun di atas batu karang Penebus kita dan untuk bertahan menghadapi angin kejahatan di zaman akhir ini” (“A Reservoir of Living Water” [api unggun Universitas Brigham Young, 4 Februari 2007], 3, speeches.byu.edu).

Bacaan Siswa

Bagian ini mencantumkan petikan tulisan suci, ceramah oleh pemimpin Gereja, dan materi lainnya yang akan memperkaya pemahaman siswa tentang topik-topik yang ditekankan dalam pelajaran. Tugasi dan imbaulah siswa untuk membaca materi-materi ini sebelum mereka datang ke setiap kelas. Sewaktu mereka menelaah materi-materi yang diilhami ini, mereka bukan hanya akan lebih siap untuk berperan serta dalam diskusi kelas, tetapi mereka juga akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan lebih dalam tentang topik-topik kursus. Sediakan bagi siswa daftar dari semua Bacaan Siswa pada awal semester.

Bagaimana saya dapat bersiap untuk mengajar?

Tuhan akan membantu Anda sewaktu Anda bersiap untuk mengajar. Sewaktu Anda bersiap, mungkin akan bermanfaat jika Anda mengajukan kepada diri Anda sendiri pertanyaan-pertanyaan berikut:

  • Apakah saya berusaha untuk menjalankan Injil sehingga saya bisa terbuka terhadap Roh dalam pengajaran saya?

  • Apakah saya telah berdoa untuk menerima bimbingan Roh Kudus? (Lihat A&P 42:14).

  • Apakah saya telah menelaah blok-blok tulisan suci dan bacaan latar belakang yang ditugaskan?

  • Apakah saya telah membaca kurikulum dan menentukan adakah sesuatu yang perlu saya adaptasi atau sesuaikan untuk memenuhi kebutuhan siswa saya?

  • Bagaimana saya dapat menindaklanjuti dengan siswa untuk memastikan bahwa mereka memperoleh manfaat terbesar dari bacaan yang ditugaskan?

  • Bagaimana saya dapat membantu setiap siswa saya berperan serta sepenuhnya dalam pelajaran?

Rekomendasi berikut mungkin juga bermanfaat:

  • Imbaulah siswa untuk membaca petikan tulisan suci dan artikel yang ditugaskan sebelum setiap pelajaran.

  • Harapkan siswa untuk memenuhi peran mereka sebagai pembelajar.

  • Seringlah sediakan kesempatan bagi siswa untuk menjelaskan ajaran dan asas dengan kata-kata mereka sendiri, berbagi pengalaman yang relevan, dan bersaksi tentang apa yang mereka ketahui dan rasakan.

  • Variasikan kegiatan dan pendekatan pembelajaran yang Anda gunakan dalam setiap kelas dan juga dari hari ke hari.

  • Ciptakan lingkungan pembelajaran yang mengundang Roh dan memberi siswa privilese serta tanggung jawab untuk saling mengajar dan saling belajar (lihat A&P 88:78, 122).

  • Sepanjang kursus ada referensi pada keterampilan penelaahan tulisan suci. Ambillah manfaat dari kesempatan ini untuk membantu siswa menjadi lebih mandiri dalam penelaahan tulisan suci mereka dan lebih berdedikasi pada pembelajaran seumur hidup dari tulisan suci.

Penatua Richard G. Scott dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan:

Gambar
Penatua Richard G. Scott

“Pastikan bahwa ada banyak peran serta karena penggunaan hak pilihan itu oleh seorang siswa mewenangkan Roh Kudus untuk mengajar. … Sewaktu siswa mengungkapkan secara lisan kebenaran-kebenaran, mereka dikukuhkan dalam jiwa mereka dan memperkuat kesaksian pribadi mereka” (“To Understand and Live Truth” [malam bersama Penatua Richard G. Scott, 4 Februari 2005], 3; si.lds.org).

Bagaimana saya dapat mengadaptasi pelajaran bagi para difabel?

Sewaktu Anda bersiap untuk mengajar, tanggaplah terhadap siswa yang berkebutuhan khusus. Sesuaikan kegiatan dan harapan untuk membantu mereka berhasil. Carilah cara-cara untuk membantu mereka merasa dikasihi, diterima, dan disertakan. Pupuklah suatu hubungan kepercayaan.

Untuk gagasan dan sumber lebih lanjut, cermatilah halaman Disability Resources [Sumber Difabel] di disabilities.lds.org dan bagian buku pedoman kebijakan Seminari dan Institut Religi yang berjudul “Kelas dan Program yang Disesuaikan bagi Siswa Difabel”