2005
Jairo Eli Xocop DARI COMALAPA, GUATEMALA
Januari 2005


BERTEMAN

Jairo Eli Xocop DARI COMALAPA, GUATEMALA

Semak belukar yang lebat dan hutan pinus mengelilingi reruntuhan kota Iximché milik suku Maya zaman dahulu. Jairo Eli Xocop dari Comalapa, Guatemala, yang berusia sebelas tahun senang mengunjungi reruntuhan itu dan membahas dengan keluarganya mengenai sejarah keluarga serta leluhur mereka. Dahulu kala, para tukang batu suku Cakchiquel membangun kota-kota besar berbenteng ini. Dewasa ini Jairo bekerja keras untuk membangun landasan iman dan pekerjaan yang baik dalam Injil sewaktu dia mempersiapkan diri untuk menjadi diaken yang telah ditahbiskan.

Jairo adalah anggota dari Cabang Comalapa di Wilayah Chimaltenango Guatemala, yang tinggal di sebuah kota kecil di pegunungan di mana bahasa Cakchiquel dipakai.

Jairo sering memikirkan peristiwa- peristiwa yang segera akan terjadi. Dia akan menginjak usia dua belas dan ingin sekali menerima imamat dan menjadi anggota kuorum diaken. Teman baik dan sepupu Jairo, César Samuel, usia 16, pergi dengan dia dan keluarganya ke gereja setiap hari Minggu. Jairo ingin sekali belajar dari misionaris penuh-waktu yang mengajar di kelas Imamat Harun di cabangnya.

Jairo, seorang anak lelaki yang aktif dan ceria, bersama tiga puluh anak lainnya senang mengikuti kelas Pratama di cabangnya. Bagian yang paling Jairo gemari di Pratama adalah waktu bersama, namun dia juga senang menyanyikan nyanyian rohani dan mendengarkan guru-gurunya menceritakan kehidupan para nabi.

Jairo yang duduk di kelas enam, menyukai olahraga, khususnya lompat jauh, yang telah dia tekuni selama tiga tahun. Dalam pertandingan sekolah, dia mendapat juara kedua baik dalam jalan cepat maupun lompat jauh. Dia juga senang bermain sepak bola.

Jairo sedang mempersiapkan diri untuk melayani misi dengan membawa Kitab Mormon dan buku-buku Gereja lainnya. Dia menghadiri semua pertemuan Gereja dan menabung di bank untuk misinya.

“Jairo anak yang cerdas, dan dia berusaha sangat keras untuk patuh. Jika dia terus patuh, dia akan menjadi pria yang setia dan misionaris yang kuat,” tutur ibu Jairo.

Saudara perempuan Jairo, Melissa, usia 20, mengatakan bahwa dia mengagumi cara Jairo bangun setiap hari Minggu pagi dan cepat-cepat mempersiapkan diri agar dia dapat berjalan ke gereja bersama sepupunya César. Mereka tiba tepat waktu dan duduk di salah satu deretan paling depan.

Jairo terus tumbuh setiap hari. Pengalaman-pengalamannya meletakkan landasan bagi kerja keras seumur hidup dalam pelayanan terhadap sesama.

Dalila Xocop adalah anggota di Cabang Comalapa, Wilayah Chimaltenango Guatemala. Virna Rodríguez adalah anggota di Lingkungan Panorama, Wilayah Guatemala City Guatemala Mariscal.