2013
Camilee dari New York City
Oktober 2013


Camilee dari New York City

Camille yang berusia sembilan tahun memiliki banyak teman. “Hal yang benar-benar saya sukai tentang teman-teman saya adalah bahwa mereka semua adalah berbeda,” dia bertutur. “Mereka datang dari berbagai tempat, dan mereka memiliki cara-cara yang berbeda dalam melakukan hal-hal.” Camille senang belajar hal-hal yang baik dari teman-temannya, dan dia senang membagikan hal-hal kepada mereka. Hal terbaik yang pernah dia bagikan kepada seorang teman adalah Injil. Setelah membagikan Pasal-Pasal Kepercayaan pertamanya kepada temannya Yailin, Camille mengundang keluarga temannya untuk bertemu para misionaris. Camille juga mengajari Yailin cara berdoa. Sekarang Yailin dan ibunya adalah anggota Gereja.

Lagu-lagu favorit saya adalah “Aku Anak Allah” dan “K’luarga Dapat Kekal Selamanya.” Tulisan suci favorit saya adalah Ajaran dan Perjanjian 19:23: “Belajarlah dari-Ku, dan dengarkanlah firman-Ku; berjalanlah dalam kelembutan hati Roh-Ku, dan kamu akan merasakan kedamaian di dalam Aku.” Tulisan suci ini selalu menceriakan saya ketika saya sedih.

Teman saya Yailin dibaptiskan pada tahun 2011. Saya senang karena kami dapat pergi ke gereja bersama-sama. Saya membantunya menghafalkan Pasal-Pasal Kepercayaan. Kami sedang menghafalkan Pasal-Pasal Kepercayaan kesembilan.

Ayah dan ibu saya berasal dari Republik Dominika. Itulah sebabnya makanan favorit saya adalah nasi dan kacang-kacangan serta ayam. Itu mengingatkan saya tentang dari mana keluarga saya berasal.

Ada lima orang dalam keluarga saya. Saudara perempuan saya, Emily, dibaptiskan dan dikukuhkan bulan Desember. Saudara lelaki saya, Victor, dinamai seperti ayah saya. Saya belum punya hewan peliharaan, namun saya memikirkan memiliki seekor kura-kura. Saya senang kura-kura karena mereka lucu dan mereka lambat, jadi mereka tidak melarikan diri.

Saya senang kisah tentang Panglima Moroni dalam Kitab Mormon. Ayah saya membacanya dalam malam keluarga, dan itu mengilhami saya untuk membuat bendera saya sendiri. Bendera saya mengingatkan saya tentang siapa diri saya dan bahwa Bapa Surgawi senantiasa menyertai saya.

Foto seizin keluarga, kecuali sebagaimana tercatat; Statue of Liberty photograph © Getty Images; Come Forth, oleh Walter Rane, atas izin dari Museum Sejarah Gereja