2021
Membantu Anak-Anak Mempersiapkan Diri untuk Pembaptisan
Januari 2021


Membantu Anak-Anak Mempersiapkan Diri untuk Pembaptisan

Kita dapat menjadi penuh doa, sungguh-sungguh, dan sabar sewaktu kita membantu anak-anak kita mengambil langkah ini sepanjang jalan perjanjian.

Gambar
image showing a family, baptism, and confirmation

Ilustrasi oleh Bryan Beach

Dibaptiskan dan dikukuhkan adalah tonggak peristiwa yang menyenangkan bagi anak-anak dalam Gereja. Sementara banyak yang menanti-nantikan tata cara ini, adalah lazim juga bagi anak-anak untuk merasa gugup atau takut.

Sebagai penulis untuk Kawanku, majalah Gereja untuk anak-anak, saya telah mendengar kisah anak-anak yang merasa takut mereka tidak siap membuat perjanjian ini. Beberapa anak khawatir mereka tidak mempunyai kesaksian yang cukup. Beberapa anak takut air. Dan beberapa anak merasakan tekanan yang hebat untuk menjadi sempurna.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk membantu anak Anda merasa siap dan percaya diri untuk mengambil langkah mereka selanjutnya di jalan perjanjian.

Ajari dengan Sungguh-Sungguh

Adalah mudah untuk berpikir tentang pembaptisan sebagai sebuah ritus peralihan atau hanya sesuatu yang terjadi ketika anak Anda berusia delapan tahun. Tetapi sesungguhnya, pembaptisan adalah pilihan yang sakral, yang berarti mereka perlu memahami mengapa itu penting. Mengajari mereka dengan sungguh-sungguh dapat membuat pembaptisan lebih bermakna (dan kurang menakutkan). Ajari mereka seperti Anda ingin orang lain belajar tentang Gereja sebelum dibaptiskan.

Adalah penting bagi kita untuk mengajari anak-anak tentang perjanjian yang akan mereka buat saat pembaptisan. Dan kabar baiknya adalah, itu bukan sesuatu yang harus (atau hendaknya) kita coba lakukan dalam semalam atau seminggu. Waktu yang konsisten menelaah Injil di rumah Anda adalah cara terbaik untuk membantu anak Anda mempersiapkan diri untuk pembaptisan. Walaupun demikian, ada beberapa hal yang secara khusus berguna untuk difokuskan sebagai cara pendekatan pembaptisan anak Anda:

  • Dengan istilah yang sederhana, bahaslah bagaimana dibaptiskan berarti berjanji untuk mengikuti Yesus Kristus.

  • Bacalah tentang pembaptisan dalam tulisan suci, seperti Mosia 18:8–10. Jelaskan ayat-ayat tersebut sehingga anak Anda paham dan dapat mengajarkan kembali gagasannya kepada Anda. Misalnya, seorang anak perempuan yang dibaptis baru-baru ini di Hawaii, AS, menguraikan kata-kata “menanggung beban satu sama lain” sebagai “membantu semua orang kapan pun mereka memerlukan bantuan.”

  • Pastikan untuk berbicara dengan mereka tentang karunia Roh Kudus, dan bagikan pengalaman yang telah Anda miliki ketika Roh Kudus telah memberkati kehidupan Anda.

Beberapa anak mungkin khawatir tentang pembaptisan karena mereka tidak berpikir mereka memiliki kesaksian yang cukup kuat. Bantulah anak Anda mengingat perasaan baik yang pernah mereka miliki saat melakukan suatu hal yang baik, bernyanyi di Pratama, atau berbicara tentang Injil. Imbaulah mereka untuk memikirkan cara-cara mereka mengetahui bahwa Bapa Surgawi mengasihi mereka. Jelaskan bahwa semua ini adalah awal dari sebuah kesaksian dan bahwa kesaksian mereka akan tumbuh seiring waktu sewaktu mereka membuat pilihan-pilihan yang baik.

Tunjukkan Apa yang Diharapkan

Jika anak Anda gugup tentang akan dibaptiskan—atau bahkan jika mereka tampaknya tidak gugup—membicarakan tentang apa yang diharapkan itu bisa berguna. Tahap yang baik untuk memulai adalah mempersiapkan mereka untuk wawancara yang akan mereka hadapi bersama uskup atau presiden cabang mereka. Membantu anak Anda menjawab pertanyaan seperti, “Mengapa pembaptisan penting?” dan “Apa artinya mengambil ke atas diri Anda nama Kristus?” dapat membantu mereka menjadi siap untuk pembahasan ini. Bantulah anak Anda mengingat bahwa uskup ada untuk membantu mereka menjadi siap, bukan untuk menanyai atau menguji mereka di tempat. Dan ingat, Anda senantiasa dapat menemani anak Anda dalam wawancara tersebut, jika diinginkan.

Satu hal lagi untuk mempersiapkan anak Anda adalah apa yang diharapkan secara fisik pada hari pembaptisan. Perlihatkan kepada mereka cara berdiri ketika mereka di dalam kolam. Anda bahkan dapat mengundang pemegang imamat yang akan membaptiskan anak Anda untuk berlatih gerakan fisik pembaptisan selagi berada di luar air, sehingga anak Anda tahu seperti apa rasanya dibenamkan dan diangkat kembali ke atas. Jelaskan apa yang akan terjadi selama pengukuhan.

Jika anak Anda takut masuk ke bawah permukaan air, dengan penuh doa pertimbangkan cara-cara Anda dapat membantu mereka mengatasi ketakutan itu sewaktu mendekati waktu pembaptisan mereka. Mungkin Anda dan anak Anda dapat menyaksikan seseorang yang lain dibaptiskan untuk melihat seberapa beraninya mereka masuk ke bawah permukaan air. Barangkali Anda dan anak Anda dapat berlatih menutup hidung Anda dan menaruh wajah Anda di dalam air bersama-sama selama beberapa detik setiap kali. Mungkin ada seseorang di area Anda yang mengajari anak-anak berenang yang mempunyai beberapa nasihat. Apa pun yang Anda lakukan, pastikan Anda melakukannya dengan kasih sayang dan kesabaran.

Semakin anak merasa siap mengenai detail fisik pembaptisan, mereka akan semakin bisa santai dan berfokus pada perjanjian rohani yang mereka buat.

Berfokuslah pada Kemajuan, Bukan Kesempurnaan

Kadang-kadang, mungkin karena kita berbicara sedemikian banyak tentang aspek pembersihan dari pembaptisan, anak-anak salah memahami dan merasa mereka seharusnya menjadi sempurna setelah tata cara itu. Salah satu dari kisah yang paling umum kita dengar di Kawanku adalah kepanikan yang seorang anak alami saat mereka berbuat kesalahan untuk pertama kali setelah dibaptiskan. Berbantah dengan saudara kandung atau lupa mengerjakan tugas membuat mereka merasa seperti mereka telah merusak perasaan baik selamanya!

Sebagai orangtua dan pemimpin, adalah penting agar kita membantu anak-anak kita memahami asas pertobatan. Apakah anak-anak kita memahami bahwa menyadari kesalahan kita dan belajar darinya adalah bagian dari cara kita belajar dan tumbuh di bumi ini? Apakah mereka tahu bahwa mereka dapat berdoa untuk pengampunan kapan pun? Dan bahwa saat mereka mengambil sakramen setiap minggu, mereka memperbarui perjanjian-perjanjian tersebut yang mereka buat saat pembaptisan. Bersaksilah bahwa kesempatan untuk bertobat adalah sebuah berkat dan sebuah karunia. Pembaptisan adalah bukan tentang menjadi sempurna sekarang akan tetapi mengenai memasuki jalan perjanjian dan mengambil langkah harian untuk menjadi lebih seperti Yesus Kristus.

Gambar
various people in front of a temple

Awal yang Indah

Daripada melihat pembaptisan dan pengukuhan sebagai tujuan, kita dapat membantu anak-anak kita melihatnya sebagai awal yang indah—awal dari kehidupan baru sebagai murid perjanjian Yesus Kristus. Entah anak Anda merasa gembira, gugup, atau sedikit dari keduanya, Anda dapat memastikan mereka tidak berjalan di jalan ini sendirian. Dengan menjadi penuh doa, sungguh-sungguh, dan sabar kita dapat membantu anak-anak kita merasakan sukacita sewaktu mereka mengambil langkah ini kembali ke rumah surgawi mereka.