2002
Julie Bangerter Beck Penasihat Pertama, Presidensi Umum Remaja Putri
November 2002


Julie Bangerter Beck
Penasihat Pertama, Presidensi Umum Remaja Putri

“Kita harus memutuskan untuk menolong anak-anak kita belajar bekerja,” ucap Sister Julie B. Beck, Penasihat Pertama presidensi umum Remaja Putri yang baru saja didukung. “Kita tidak memiliki peternakan, jadi mereka tidak dapat memerah sapi. Musik adalah sapi kita.”

Sama seperti ketiga orang anaknya yang harus belajar bekerja dengan praktik piano, Sister Beck mempelajari sukacita bekerja serta pelayanan dengan berkembang di antara 11 orang anak. Lahir pada tanggal 29 September 1954 dari pasangan William Grant dan Geraldine Hamblin Bangerter, Sister Beck tumbuh di Granger, Utah serta São Paulo, Brasilia, di mana ayahnya pernah melayani sebagai seorang presiden misi.

Sister Beck lulus dari Universitas Brigham Young dengan gelar dalam ilmu pengetahuan keluarga. Pada tanggal 28 Desember 1973 dia menikah dengan Ramon P. Beck di Bait Suci Salt Lake. Mereka tinggal di Alpine, Utah, dan memiliki dua orang anak perempuan, satu orang anak lelaki, serta tiga cucu. Kegiatan favorit Sister Beck adalah berada bersama keluarganya. “Anak-anak kami adalah sahabat-sahabat kami,” ujarnya.

Sister Beck memiliki beberapa panggilan di Lembaga Pertolongan dan Remaja Putri, tetapi di dalam hatinya ada tempat yang istimewa bagi remaja putri Gereja serta mengenali peranan yang dimainkan oleh asas bekerja keras dan pelayanan di dalam perkembangan rohaninya.

“Saya masih memiliki selempang dari tahun-tahun yang saya lewati di Pramunita,” ujar Sister Beck, menyinggung sebuah program Gereja bagi remaja pada masanya. “Saya menikmati saat-saat bekerja untuk memperoleh penghargaan Remaja Putri saya.”

Dia membawa antusiasme itu ke dalam program-program Gereja saat ini bagi remaja putri—Kemajuan Pribadi. Dia telah melayani di dewan pengurus umum Remaja Putri dan mengerjakan program Kemajuan Pribadi yang diperbarui.

“Saya kira Kemajuan Pribadi membantu seorang remaja putri memahami serta mempraktikkan perjanjian baptisannya,” ucap Sister Beck. “Dan saya yakin jika dia dapat memahami serta menepati perjanjian baptisannya, dia akan dipersiapkan untuk membuat dan menepati perjanjian-perjanjian bait suci.”