2007
Kepada Imamat Harun: Mempersiapkan Diri bagi Dekade Keputusan
Mei 2007


Kepada Imamat Harun: Mempersiapkan Diri bagi Dekade Keputusan

Bagaimana Anda memegang imamat itu sekarang akan mempersiapkan Anda untuk membuat keputusan yang paling penting di masa datang.

Gambar

Sungguh bahagia dapat berada di hadapan Anda saudara-saudara, sewaktu Anda berkumpul di seluruh dunia ini. Saya diingatkan akan lirik nyanyian rohani, “Lihat! Tent’ra K’rajaan menuju medan p’rang. Berbaris bawa panji, Perisai dan pedang.”1 Sesungguhnya, Anda adalah tentara kerajaan Allah, yang setia dan teguh.

Malam ini saya ingin berbicara kepada para anggota termuda dari bala tentara rajani ini—Imamat Harun: diaken, pengajar, dan imam yang akan menghadapi tantangan-tantangan kehidupan. Meskipun Anda tidak mengingatnya, Anda bergabung dalam pekerjaan Allah ini dengan sebuah keputusan, yang dibuat dahulu kala dalam kehidupan prafana kita. Di sana, dalam Sidang Besar di Surga, Anda memutuskan untuk mematuhi kehendak Bapa Surgawi Anda dan Putra-Nya, Yesus Kristus. Ingatlah ini: Anda adalah putra Allah yang memutuskan untuk mengikuti Juruselamat karena itu sangat penting, dan yang juga membuat Anda menjadi pria yang hebat.

Karena keputusan ilahi itu yang menentukan kemajuan kekal Anda, Anda menerima sebuah tubuh jasmani, memperoleh hak pilihan untuk memilih yang benar dari yang jahat, dan sekarang tumbuh serta mempersiapkan diri untuk mengambil bagi diri Anda sendiri sifat-sifat dari Juruselamat kita. Anda telah dibaptiskan dan menerima Roh Kudus. Anda belajar siapa diri Anda, mengapa Anda ada di sini, dan ke mana Anda akan pergi. Dan sekarang Anda telah menerima Imamat Harun!

Imamat Harun adalah imamat persiapan, yang diberikan bagi masa persiapan ini dalam kehidupan Anda. Bagaimana Anda memegang imamat itu sekarang akan mempersiapkan Anda untuk membuat keputusan yang paling penting di masa datang. Keputusan-keputusan itu mencakup menerima Imamat Melkisedek, pergi ke bait suci, melayani misi, memperoleh pendidikan, memilih pekerjaan, dan memilih seorang pasangan dan dimeteraikan untuk waktu fana dan sepanjang kekekalan di bait suci yang kudus. Ada saat yang tepat untuk semua keputusan kita. Pastikan Anda membuat keputusan pada saat yang tepat. Semua keputusan yang mengubah hidup akan dibuat dalam suatu periode yang sangat sibuk dan relatif singkat selama usia 20 tahunan Anda—periode itu saya sebut “Dekade Keputusan.”

Ketika dilatih menjadi pilot pesawat tempur, saya mempersiapkan diri untuk membuat keputusan penting semacam itu dalam sebuah stimulator. Sebagai contoh, saya berlatih memutuskan kapan melompat keluar dari pesawat jika lampu peringatan kebakaran menyala dan saya mulai kehilangan kendali. Saya ingat seorang teman terkasih yang tidak membuat persiapan seperti ini. Dia akan mencari cara untuk menghindari pelatihan dalam stimulator, lalu pergi untuk main golf atau berenang. Dia tidak pernah mempelajari prosedur keadaan daruratnya! Beberapa bulan kemudian, api memercik dalam pesawatnya dan menjalar ke dasar menjadi api. Melihat lampu peringatan kebakaran, rekannya yang lebih muda, yang telah mempelajari keterampilan menanggapi sinyal, mengetahui kapan harus melompat dari pesawat terbang dan menggunakan parasut dengan selamat. Namun teman saya yang tidak siap untuk membuat keputusan itu berada di dalam pesawat dan tewas dalam kecelakaan.

Dalam dekade yang akan datang, waktu persiapan Anda akan terbatas. Sebagai pemegang Imamat Harun, penting agar Anda mempersiapkan diri sekarang. Anda harus mengembangkan keterampilan menanggapi untuk keputusan-keputusan penting yang akan Anda buat dalam dekade yang akan datang dalam kehidupan Anda. Anda harus mengetahui apa yang perlu dilakukan dan kapan melakukannya ketika setiap keputusan itu muncul dengan sendirinya. Ingatlah bahwa tidak membuat keputusan sama sekali dapat sama menghancurkannya seperti membuat keputusan yang salah. Banyak dari keputusan yang Anda buat, atau tidak Anda buat, akan memiliki akibat-akibat kekal.

Sekaranglah saatnya untuk menjadi murid Yesus Kristus, yang berarti menerima undangan-Nya untuk “ikutlah Aku.”2 Ini adalah keputusan yang kita buat dalam kehidupan prafana kita. Sekarang kita harus membuatnya lagi dalam kefanaan ini, setiap hari, dalam setiap situasi dengan mengambil nama Juruselamat bagi diri kita sendiri, mengingat kurban penebusan- Nya, serta mematuhi perintah-perintah-Nya. Kita berjanji melakukan ini ketika kita dibaptiskan, dan kita memiliki kesempatan untuk memperbarui perjanjian-perjanjian itu setiap minggu sewaktu kita mengambil sakramen.

Sekaranglah saatnya untuk mengorganisasi dan mempersiapkan diri kita untuk memiliki Roh Kudus sebagai rekan tetap kita. Ini berarti melakukan apa yang orang tua dan pemimpin Anda telah ajarkan kepada Anda untuk Anda lakukan—mempelajari tulisan suci; berdoa pagi dan malam; menjaga kerapian, penampilan yang bersih; mengikuti jadwal, menetapkan dan mencapai gol-gol; jujur dalam urusan-urusan Anda; menjaga komitmen, dan layak akan imamat yang Anda pegang. Senantiasalah menjalankan standar-standar yang telah diwahyukan oleh para nabi dalam buklet “Untuk Kekuatan Remaja.

Sekaranglah saatnya untuk memutuskan siapa teman-teman Anda dan untuk menjadi layak bagi seorang rekan kekal yang saleh. Itu sangat sederhana, saudara-saudara. Sebagaimana ibu saya mengajarkan, “Burung-burung terbang bersama-sama.” Kelompok teman sebaya Anda dapat mengilhami Anda untuk melakukan hal-hal besar atau menggoda Anda ke jalan yang asing dan menyedihkan. Teman-teman sejati menjadikan lebih mudah untuk menjalankan Injil. Mereka tidak pernah membuat kita memilih di antara jalan mereka dan jalan Tuhan. Mereka menolong kita menjadi orang yang menarik bagi teman-teman sejati lainnya. Dan mereka menolong kita menjadi jenis orang yang seorang rekan yang saleh dapat pilih untuk menyertainya selamanya. Jika Anda menginginkan teman-teman semacam itu, tanyakan kepada diri Anda sendiri, “apakah saya jenis teman seperti itu bagi orang lain? Apakah saya jenis orang yang rekan kekal saya ingin saya menjadi?”

Sekaranglah saatnya untuk mempersiapkan diri bagi misi Anda. Bergantung pada keadaan Anda pribadi, Anda mungkin mampu untuk melayani misi pencari jiwa penuh-waktu. Karena hal ini penting, ingatlah bahwa pergi ke bait suci, sewaktu Anda mempersiapkan untuk pergi ke misi, bahkan lebih penting. Misi merupakan kesempatan berharga untuk menepati perjanjian-perjanjian bait suci dengan menjalankan hukum pengudusan— memberikan semua waktu, karunia, dan bakat Anda kepada Tuhan, dan melayani-Nya dengan segenap hati, daya, akal budi, dan kekuatan Anda. Saya senantiasa merasa bahwa dua tahun Anda melayani akan menjadi sebuah persepuluhan waktu dalam 20 tahun pertama dari kehidupan Anda. Namun bahkan seandainya Anda tidak dapat melayani misi penuh-waktu, Anda dapat mempersiapkan diri bagi suatu hari di masa datang, ketika waktunya tepat, pergi ke bait suci untuk membuat perjanjian-perjanjian kudus sehingga Anda dapat menerima berkat-berkat kekal.

Sekaranglah saatnya untuk pelatihan, pendidikan, dan pekerjaan. Sebagai remaja putra Imamat Harun, Anda dalam masa persiapan bagi kehidupan. Ketekunan Anda di sekolah saat ini akan membuat Anda memenuhi syarat untuk mematuhi nasihat Presiden Hinckley di masa datang—memperoleh semua pendidikan semampu Anda.3 Putuskanlah sekarang untuk melakukan yang terbaik di sekolah dan di tempat kerja. Kemudian, ketika kesempatan datang, Anda akan siap untuk menerimanya dan mengambil manfaat daripadanya. Kita semua hendaknya mengingat: “Kepada setiap orang diberikan suatu karunia.”4 Kembangkanlah karunia dan bakat Anda. Remaja putra sekalian, dengan sungguh-sungguh pilihlah kelas-kelas, program-program pelatihan, dan pekerjaan yang akan mempersiapkan diri Anda bagi kesempatan yang lebih besar dan lebih bertanggung jawab di masa datang.

Sekaranglah saatnya untuk patuh. Dalam kehidupan prafana, kita tidak menyeleksi kepatuhan. Kita tidak mengambil dan memilih mana bagian-bagian dari rencana kekal yang harus diikuti. Saya memetik pelajaran itu dalam penerbangan malam saya yang pertama seorang diri dalam pelatihan pilot ketika kami semua diberi instruksi: “Jangan terbang mengikuti pola akrobatik di malam hari. Anda adalah pilot pemula yang tidak memiliki alat pelatihan penerbangan.” Beberapa waktu kemudian, seorang pilot yang baik dan teman yang hebat dalam semua hal memilih untuk tidak mematuhi perintah itu. Ketika dia terbang manuver dan berputar-putar melintasi langit malam di Texas, dia melihat dari langit-langit kokpit dan mengira dia melihat bintang-bintang di atasnya, namun dia sesungguhnya melihat cahaya dari alat-alat mengebor di bawah. Dia sedang mengalami vertigo: gaya tarik bumi pada pesawatnya menjadikan seolah-olah dia berada pada posisi ke atas, meskipun dia berada pada posisi terbalik ke bawah. Ketika dia menarik kontrol untuk naik lebih tinggi ke cakrawala malam, dia menukik ke bumi dan menabrak cahaya kelap-kelip dari ladang minyak di bawah.

Ketika Anda menerbangkan sebuah pesawat udara, jika Anda mengubah posisi Anda satu derajat saja setiap saat, telinga bagian dalam Anda tidak dapat mendeteksi perubahan itu. Para brother dan remaja putra, ketika kita mematuhi hanya beberapa perintah, kita mengubah hubungan kita dengan Tuhan—dan biasanya dengan satu derajat saja setiap saat. Sebagaimana kekuatan licik musuh bekerja atas diri kita, kita tidak dapat mendeteksinya, dan kita mengalami vertigo rohani. Sementara itu seolah-olah kita seperti sedang pergi ke arah yang aman, kita sesungguhnya menuju kepada kehancuran. Di prakehidupan, keputusan kita untuk mengikuti Tuhan adalah mutlak. Mengikuti pola itu melalui masa percobaan fana kita akan membawa kita masing-masing kepada Bapa Surgawi kita.

Sekaranglah saatnya untuk menggunakan waktu kita dengan tepat. “Kehidupan ini adalah saat bagi manusia mempersiapkan diri untuk bertemu Allah.”5 Saya bersaksi bahwa waktu Anda di bumi akan cukup jika Anda belajar menggunakannya dengan bijak di masa muda Anda. “Hai, ingatlah putraku, dan belajarlah kebijaksanaan pada masa mudamu. Ya, belajarlah pada masa mudamu untuk mematuhi perintah-perintah Allah.”6

Sekaranglah saatnya untuk melindungi hak kesulungan Anda. Di akhir hayatnya, Nabi Yakub dalam Perjanjian Lama memberikan berkat seorang ayah kepada setiap putranya. Ruben adalah anak sulung dan memiliki hak kesulungan—berkat istimewa yang ditujukan hanya bagi dia. Namun dalam berkatnya kepada Ruben, ayahnya mengatakan, Engkau ”yang membual sebagai air, tidak lagi engkau yang terutama.”7 Pikirkan sejenak mengenai apa artinya membual sebagai air. Ketika air menjadi panas, air menguap. Ketika air menjadi dingin, air membeku. Ketika air tak terbendung, itu menyebabkan erosi dan menghancurkan apa pun yang mungkin menghalangi jalannya. Sebagai pemegang Imamat Harun, Anda juga memiliki hak kesulungan. Saya menantang Anda untuk menjadi patuh dan kuat. Saya menantang Anda untuk memertahankan keputusan dan komitmen Anda untuk mengikuti Juruselamat. Teguhlah seperti batu karang dalam menjalankan Injil. Tidak satu pun di antara kita mengetahui semua berkat yang menanti kita. Satu-satunya cara kita kehilangan berkat-berkat itu adalah melepaskannya melalui ketidakpatuhan. Jangan melepaskan pusaka kekal Anda untuk hal-hal dari dunia ini. Marilah kita patuh dan mempersiapkan diri sekarang untuk menghormati, melindungi, dan menerima hak kesulungan mulia kita.

Para remaja putra, Anda adalah kekuatan penting dalam tentara Tuhan, teruna di zaman akhir ini.8 “Apa pun yang kau tabur hal itu pula yang akan kautuai.”9 Memikirkan panen di masa datang, saya mengajak Anda untuk merenungkan bagaimana Anda akan membuat keputusan selama dekade yang akan datang.

Hukum memanen menawarkan sebuah pola untuk membuat keputusan. Persiapkan diri Anda melalui doa, dengan mengetahui bahwa Anda adalah anak Allah. Tanamlah benih melalui berunding dengan mereka yang akan memberikan nasihat; lalu carilah bimbingan Roh Kudus. Biarlah benih ilham itu tumbuh. Gagasan dan ide yang tumbuh dan berkembang dalam diri Anda memerlukan perawatan Anda. Hal itu memerlukan waktu untuk menjadi matang. Terang ilham akan mendatangkan panen rohani yang akan terjadi ketika kita bertanya kepada Bapa Surgawi dalam doa apakah kita telah membuat keputusan yang benar. Sewaktu kita mengikuti terang itu, kegelapan akan sirna dan terang akan berkembang “makin cemerlang sampai kepada terangnya siang hari yang sempurna”10—hari ketika kita berada di hadirat Bapa kita di Surga.

Akhirnya, beradalah di sana. Kita masing-masing ada di sana dalam Sidang di Surga untuk memilih rencana kebahagiaan besar yang kita nikmati sekarang. Para remaja putra, ketika Anda membuat komitmen bagi diri Anda sendiri, keluarga Anda, uskup Anda, majikan Anda, beradalah di sana. Ketika saatnya untuk berada di Gereja, dalam kebersamaan, atau memenuhi tugas keimamatan, beradalah di sana. Ketika remaja putri yang paling Anda kasihi berlutut di altar dalam bait suci kudus Allah, beradalah di sana (dan bukan sebagai seorang saksi). Ketika keluarga Anda dikumpulkan dalam kerajaan selestial, beradalah di sana.” Ketika Juruselamat menunggu untuk menyambut Anda kembali dengan terhormat dari kehidupan Anda di bumi ini, dan Bapa Surgawi Anda ingin merangkul Anda dalam lengan kasih-Nya, beradalah di sana.”

Setelah dekade keputusan Anda, maju terus dan berkembang. “Bangkitlah, O para pria Allah!”11 Jadilah para suami dan para ayah yang penuh iman. Jujurlah. Bangkit dan jadilah layak di antara putri-putri Allah yang layak, yang menyokong dan mendukung kita. Marilah kita menghormati mereka seperti mereka menghormati Tuhan.

Saya bersaksi bahwa Bapa Surgawi Anda mengenal Anda di sini malam ini. Anda adalah bagian dari bala tentara rajani-Nya yang besar yang “bersatu tetap dan kuat, Penuh s’mangat juang, ikuti Komandannya, sambil nyanyi riang; Kem’nangan kem’nangan Kar’na kita ditebus! Kem’nangan kem’nangan Kar’na Yesus Kristus!”12 Dia ada di sana, Dia menginginkan kita untuk bersama-Nya, Dia memimpin kita, dan kemenangan kita adalah di dalam Dia, saya bersaksi dalam nama Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. Nyanyian Rohani, no. 120.

  2. Lukas 18:22.

  3. “Sebuah Nasihat dan Doa Nabi untuk Remaja,” Liahona, April 2001, 30–41.

  4. A&P 46:11.

  5. Alma 34:32.

  6. Alma 37:35.

  7. Kejadian 49:3–4.

  8. Lihat Alma 53.

  9. A&P 6:33.

  10. A&P 50:24.

  11. Hymns, no. 323.

  12. Nyanyian Rohani, no. 120.