2012
Dia Ada di Sana
Januari 2012


Dia Ada di Sana

Gambar
Rosemary M. Wixom

“Kami mencurahkan jiwa kami dalam doa kepada Allah, agar Dia akan menguatkan kami” (Alma 58:10).

Ketika salah satu putra kami berusia 11 tahun, dia bangun dengan sakit kepala yang hebat. Awalnya saya pikir dia hanya menunda pergi ke sekolah, namun saya segera menyadari dia mengalami demam tinggi. Saya membawanya ke dokter, dan segera kami menuju ke rumah sakit. Di sana dia didiagnosis dengan meningitis tulang belakang, sebuah penyakit yang serius.

Sewaktu kondisinya menjadi semakin buruk, dia mulai mengalami kejang. Dokter meminta saya keluar ruangan. Sewaktu saya berjalan menuju aula, saya takut dan mulai menangis. Seorang wanita yang tidak saya kenal merangkul saya. Saya berdoa dengan bersuara agar Bapa Surgawi mau menolong putra saya dan agar segalanya akan baik-baik saja. Saya ingat merasakan suatu kedamaian yang besar.

Putra saya telah dioperasi dan dalam pemulihan beberapa minggu. Saat ini dia sehat, telah menikah, dan ayah dari dua gadis yang cantik. Pengalaman ini menjadi contoh bagi saya tentang kuasa doa.

Ada sebuah lagu Pratama bertajuk “Doa Seorang Anak.” Lagu itu mengajukan pertanyaan, “Bapa, benarkah Engkau di Surga? Mendengar dan menjawab setiap doa?” Buku Nyanyian Anak-Anak, 12).

Dan jawabannya jelas: ya, Dia mendengar.

Jika Anda pernah mempertanyakan apakah Bapa Surgawi hidup, maka inilah waktunya untuk berlutut dan bertanya, “Bapa Surgawi, apakah Engkau ada di sana? Apakah saya benar-benar tinggal bersama-Mu sebelum saya datang ke bumi? Dapatkah saya kembali untuk hidup bersama-Mu lagi?”

Dia akan menjawab doa Anda. Dia akan mengizinkan Anda tahu Dia ada di sana. Anda tidak pernah sendirian. Kita memerlukan Dia setiap saat, dan Dia ada di sana bagi kita.

Ilustrasi oleh Keith Larson