2018
Remaja Menemukan Damai dalam Kristus
April 2018


Remaja Menemukan Damai dalam Kristus

Damai dalam Kristus adalah tema Kebersamaan remaja tahun ini. Melalui tema ini para remaja diingatkan tentang satu janji luar biasa, bahwa bagaimana pun kondisi kita saat ini, kita dapat selalu menemukan kedamaian di dalam Kristus. Para remaja tahu bahwa untuk bisa memperoleh kedamaian itu mereka perlu belajar dari, mendengarkan, dan berjalan bersama Kristus. Para remaja yang tinggal di pulau-pulau yang jauh dari pusat Gereja sungguh memiliki iman yang kuat dan semangat yang tinggi. Ketika mereka ditanya bagaimana caranya mereka dapat selalu mengingat Kristus, inilah tanggapan mereka:

Yabes, 14 tahun, Bali

Dengan cara membaca tulisan suci, berdoa, mematuhi perintah-Nya, mengambil lambang sakramen, melayani di Gereja, dan datang ke Gereja setiap Minggu.

Hillasya, 12 tahun, Bali

Menyanyikan lagu-lagu rohani, lagu favorit saya adalah ‘Aku Anak Allah,’ yang membuat saya sungguh merasa sebagai anak Allah. Dengan selalu berusaha mendengarkan bisikan Roh Kudus, sehingga setiap saya melakukan hal yang negatif Roh Kudus akan memperingatkan saya dengan bisikan lembut.

Florencia, 16 tahun, Bali

Dengan membaca tulisan suci, sehingga saya dapat lebih mengenal Juruselamat dan betapa baiknya Dia kepada kita. Memiliki hati yang baik dan tenang akan membuat Roh Kudus menjadi teman yang akan selalu memberi nasihat yang baik.

Lany, 16 tahun, Manado

Dengan mendengarkan nasihat para nabi, pemimpin Gereja, dan orangtua. Serta rajin mengerjakan tugas seminari dan mengikuti ajakan Presiden Monson untuk membaca tulisan suci setiap hari. Hal-hal itu dapat membentuk akhlak saya menjadi lebih baik lagi.

Para remaja juga tahu bahwa kehidupan di bumi ini adalah saat untuk mempersiapkan diri bertemu dan hidup kembali bersama Bapa Surgawi dan Yesus Kristus, “Bagaimana kita mempersiapkan diri untuk Kedatangan Kedua Kristus?” berikut tanggapan mereka:

Remy, 16 tahun, Bali

Being closer to Jesus Christ is not easy, falling in traps is much easier. But it is challenges in life that help us get closer to Christ. What helps me to get closer to Christ is following His commandments, going to Church every week, and acting more like Christ.

Elisabeth, 15 tahun, Medan

Berusaha mengampuni kesalahan orang lain. Bertobat setiap hari. Lebih mematuhi perintah-perintah Bapa Surgawi dan menabur kasih terhadap sesama. Menjadi pelaku firman.

Joice, 16 tahun, Medan

Saya akan lebih menaati perintah-perintah-Nya dan membuat bekal agar saya bisa hidup kekal bersama Allah Bapa dan Yesus Kristus.

Kenfapatar, 12 tahun, Medan

Berbuat baik di dunia, membantu sesama. Membaca kitab suci, dan mempersiapkan hati serta jiwa kita dengan menjadi taat kepada Bapa.

Kevin, 16 tahun, Medan

Memperbarui janji-janji pembaptisan saya. Memperkuat kesaksian dan iman saya.

Maslin, 18 tahun, Medan

Bertahan dengan keyakinan teguh kepada Kristus dan bertahan hingga akhir dalam Gereja-Nya yang telah dipulihkan dan selalu menaati perintah-Nya.

Mia, 14 tahun, Medan

Bertobat dan beriman kepada Juruselamat. Percaya bahwa Kristus adalah Tuhan dan Juruselamat dunia.

Mosia, 12 tahun, Medan

Lebih mematuhi perintah-Nya. Mengubah sikap yang buruk. Dan lebih bersyukur.

Mula, 14 tahun, Medan

Datang ke Gereja dan mengambil lambang sakramen setiap Minggu. Berpegang teguh pada iman kepada Yesus Kristus dan membaca kitab suci.

Ririn, 16 tahun, Medan

Berbuat baik kepada semua orang dan beramal kepada orang-orang yang membutuhkan. Saya akan menanti-nantikan Kedatangan-Nya yang kedua.

Shinta, 16 tahun, Medan

Berusaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. Berusaha keras mengikuti perintah yang diberikan Tuhan. Tidak mengulangi kesalahan kita.

Soleh, 15 tahun, Medan

Mendalami tulisan suci. Saling mengasihi sesama. Mengabarkan Injil kepada orang lain yang belum memahami ajaran Kristus.

Usman, 18 tahun, Medan

Kita harus menjaga kelayakan dan kebersihan dalam semua yang kita lakukan di bumi. Lebih beriman dalam menantikan Kedatangan Kedua.