Ajaran-Ajaran Presiden
Kuasa dan Wewenang Imamat Kudus


Bab 4

Kuasa dan Wewenang Imamat Kudus

Allah menganugerahkan kuasa imamat kepada umat-Nya bagi berkat dan permuliaan mereka.

Dari Kehidupan Wilford Woodruff

Semasa remajanya, Wilford Woodruff mendambakan untuk menemukan sebuah gereja dengan wewenang keimamatan yang sejati—dengan “kuasa yang diakui surga dan di bumi.”1 Dalam sebuah ceramah yang diberikannya tahun 1889, dia menceritakan:

“Saya pergi ke sekolah Minggu, semasa kanak-kanak saya .… Di sekolah Minggu itu saya membaca Perjanjian Baru. Saya belajar ayat demi ayat dan pasal demi pasal. Apa yang diajarkan Perjanjian Baru kepada saya? Perjanjian Baru mengajarkan kepada saya Injil kehidupan dan keselamatan; Perjanjian Baru mengajarkan kepada saya Injil kuasa yang diakui surga dan di bumi. Perjanjian Baru mengajarkan kepada saya bahwa organisasi Gereja terdiri dari Nabi, Rasul, Imam dan Pengajar, bersama bantuan dan pemerintahan. Untuk apa? ‘Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus’ [lihat 1 Korintus 12:28; Efesus 4:11–13].

Inilah hal-hal yang saya pelajari, dan itu semua meninggalkan kesan dalam diri saya. Saya memercayainya; namun saya belum pernah mendengarnya diajarkan oleh pemuka atau pemimpin agama mana pun di bumi. Di awal masa dewasa saya, saya menghadiri pertemuan dari hampir setiap agama yang ada. Pada suatu kesempatan saya menghadiri salah satu pertemuan besar itu yang kadang-kadang diadakan di Connecticut, di mana empat puluh atau lima puluh pendeta dari beragam gereja berkumpul bersama. Mereka berdoa untuk suatu masa pantekosta dan untuk banyak hal lainnya. Pada pertemuan ini izin diberikan kepada siapa pun untuk memberikan pendapat. Saya masih muda saat itu. Saya bangkit dan melangkah ke lorong, dan saya berkata kepada kumpulan pendeta itu, ‘Teman-teman sekalian, maukah Anda memberitahu saya mengapa Anda tidak memperjuangkan iman yang pernah disampaikan kepada para Orang Suci? Maukah Anda memberitahu saya mengapa Anda tidak memperjuangkan Injil yang diajarkan Yesus Kristus, dan yang diajarkan oleh para Rasul-Nya? Mengapa Anda tidak memperjuangkan agama yang memberi Anda kuasa di hadapan Allah, kuasa untuk menyembuhkan orang yang sakit, untuk membuat orang yang buta melihat, orang yang lumpuh berjalan, dan yang memberi Anda Roh Kudus serta karunia dan kasih karunia itu yang telah dinyatakan sejak penciptaan dunia? Mengapa Anda tidak mengajarkan kepada orang-orang asas-asas tersebut yang diajarkan para Bapa Bangsa dan Nabi zaman dahulu sementara mereka diselimuti oleh wahyu Allah? Mereka menerima pelayanan para malaikat; mereka memperoleh mimpi dan penglihatan, serta wahyu yang terus-menerus untuk membimbing dan mengarahkan mereka di jalan yang seharusnya mereka tempuh.’

Penatua yang memimpin mengatakan, ‘Anak muda yang baik, Anda akan menjadi orang yang amat pandai, dan orang yang amat berguna di bumi, jika Anda tidak memercayai semua hal bodoh itu. Hal-hal itu diberikan kepada anak-anak manusia di zaman kegelapan dunia, dan itu diberikan dengan maksud untuk menerangi anak-anak manusia pada zaman itu, agar mereka dapat percaya kepada Yesus Kristus. Dewasa ini kita hidup dalam gemerlapnya terang Injil yang mulia, dan kita tidak membutuhkan hal-hal itu.’ Jawab saya, ‘Kalau begitu berikanlah kepada saya zaman kegelapan dunia; berikan kepada saya zaman-zaman itu ketika manusia menerima asas-asas ini.’”2

Pada tanggal 29 Desember 1833, Wilford Woodruff akhirnya mendengar Injil dari hamba Allah yang berwenang. Dia mengisahkan: “Untuk pertama kalinya dalam hidup saya, saya bertemu seorang Penatua Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir. Itu adalah Zera Pulsipher. Dia memberitahu saya bahwa dia diilhami oleh Tuhan. Dia sedang mengirik biji-bijian di lumbungnya ketika suara Tuhan datang kepadanya dan memberitahunya untuk bangun dan pergi ke utara, Tuhan memiliki pekerjaan baginya di sana. Dia mendatangi Brother [Elijah] Cheney, tetangganya dan seorang anggota Gereja. Mereka berjalan kaki sekitar 96 kilometer … dalam salju yang tebal, dan tempat pertama dimana mereka merasa terdorong untuk datang adalah rumah saudara lelaki saya dan saya sendiri. Mereka masuk ke dalam dan berbicara dengan istri saudara lelaki saya, dan mereka memberitahu dia siapa mereka dan apa urusan mereka. Mereka memberitahu dia bahwa mereka tergerak untuk pergi ke utara, dan mereka belum pernah merasa terdorong untuk berhenti di mana pun sampai mereka tiba di rumah itu. Ketika mereka memberitahukan kepadanya asas-asas mereka, dia mengatakan bahwa suaminya dan adik iparnya adalah orang-orang yang memercayai asas-asas itu, dan mereka telah berdoa untuk mendapatkannya selama bertahun-tahun. Mereka mengatur sebuah pertemuan di gedung sekolah di tanah pertanian kami.

Saya pulang malam itu, dan ipar perempuan saya memberitahu mengenai pertemuan ini. Saya baru saja menarik kayu gelondongan dari tepian Danau Ontario (saya bekerja di bidang perkayuan), dan melepas kuda saya di padang rumput, tidak berhenti untuk makan apa pun, dan langsung pergi ke pertemuan itu. Saya menemukan gedung itu dan taman di sekitar pintu gedung itu dipenuhi orang. Saya mendengarkan untuk pertama kalinya dalam hidup saya sebuah khotbah Injil sebagaimana diajarkan oleh para Penatua Gereja ini. Itulah yang saya cari sejak masa kanak-kanak saya. Saya mengajak orang-orang itu pulang bersama saya. Saya meminjam Kitab Mormon, dan duduk sepanjang malam itu dan membaca. Pada pagi harinya saya memberitahu Brother Pulsipher bahwa saya ingin dibaptiskan. Saya memiliki kesaksian bagi diri saya sendiri bahwa asas-asas itu adalah benar. Saya dan kakak saya … pergi serta dibaptiskan—dua orang pertama di negara bagian itu.”3

Penatua Pulsipher membaptiskan Wilford Woodruff di sebuah anak sungai pada tanggal 31 Desember 1833, dan menetapkannya pada hari yang sama. Tiga hari kemudian, Wilford Woodruff menerima Imamat Harun dan ditahbiskan dalam jabatan pengajar. Ini merupakan awal dari sebuah pelayanan seumur hidup kepada Tuhan. Mengenang kembali hari itu, dia menuturkan, “Misi saya segera dimulai.”4

Ajaran-Ajaran Wilford Woodruff

Allah melaksanakan semua pekerjaan-Nya melalui kuasa imamat

Saya tidak tahu topik apa pun di Gereja yang lebih penting bagi penduduk bumi dan bagi kita sendiri daripada Imamat Kudus.5

Melalui kuasa imamat, Allah, Bapa Kekal kita, telah mengorganisasi semua dunia, dan menebus semua dunia yang pernah ditebus. Melalui imamat yang sama itu orang telah melayani di bumi dalam tata cara-tata cara Injil Kristus.6

Imamat Kudus merupakan saluran yang melaluinya Allah berkomunikasi dan berurusan dengan manusia di atas bumi; dan utusan-utusan surgawi yang telah mengunjungi dunia untuk berkomunikasi dengan manusia adalah orang-orang yang telah memegang serta menghormati imamat sementara mereka berada dalam daging; dan semua yang telah Allah perintahkan agar dilakukan untuk keselamatan manusia, dari kedatangan manusia ke atas bumi sampai penebusan dunia, telah dan akan dilakukan melalui imamat yang abadi.7

Tuhan tidak pernah memiliki gereja di atas bumi, sejak pengorganisasiannya yang pertama hingga sekarang, kecuali gereja itu diorganisasi melalui wahyu, dengan nabi dan rasul, imam, pengajar, bantuan serta pemerintahan yang dianugerahi dengan Imamat Kudus—kuasa itu yang didelegasikan oleh Allah kepada manusia, yang memberinya wewenang untuk bertindak bagi Allah; dan tanpa imamat ini tidak seorang pun, sejak saat dunia bergulir ke dalam keberadaannya, memiliki hak untuk melaksanakan tata cara apa pun dari rumah kudus-Nya, juga tidak seorang pun memiliki hak atas imamat itu kecuali dia dipanggil oleh Allah seperti Harun yang, kita diberitahu, dipanggil melalui wahyu [lihat Ibrani 5:4]. Untuk apa imamat ini? Untuk melakukan tata cara-tata cara Injil, yaitu Injil Bapa kita di Surga, Allah yang kekal, Elohim bangsa Yahudi dan Allah bangsa bukan Yahudi.8

Tidak seorang pun memiliki wewenang dari Allah untuk melaksanakan bagi anak-anak manusia tata cara kehidupan dan keselamatan [kecuali] melalui kuasa Imamat Kudus. Kuasa imamat itu menyertai para Orang Suci Zaman Akhir.9

Pemegang imamat hendaknya menggunakan imamat untuk memberikan pelayanan dan membangun Kerajaan Allah, bukan untuk meninggikan dirinya sendiri

Alangkah besarnya tanggung jawab untuk memegang imamat surgawi, kekal, dan abadi ini! Dan kita akan dimintai pertanggungjawaban mengenainya. Para Rasul, Tujuh Puluh, Imam Besar, Penatua, dan semua orang yang memegang bagian apa pun dalam imamat ini yang telah diberikan kepada kita, akan dianggap bertanggung jawab terhadapnya.10

Kita memiliki pekerjaan yang diembankan ke atas bahu kita. Joseph Smith memilikinya, Brigham Young memilikinya, Dua Belas Rasul memilikinya, serta kita semua pun memilikinya, dan kita akan dikutuk apabila kita tidak melakukannya. Kita akan menemukan hal ini ketika kita tiba di balik tabir .… Sering kali dalam renungan saya, saya berharap dapat sepenuhnya memahami tanggung jawab yang saya miliki kepada Allah, dan tanggung jawab yang dimiliki oleh setiap pria yang memegang imamat dalam generasi ini. Namun saya katakan kepada Anda, saudara sekalian, saya pikir hati kita terlalu ditempatkan pada hal-hal duniawi. Kita tidak menghargai, sebagaimana seharusnya orang-orang yang memegang Imamat Kudus dalam generasi ini, tanggung jawab besar yang kita miliki terhadap Allah dan surga yang tinggi, seperti juga terhadap bumi. Saya pikir kita terlalu jauh dari Tuhan.11

Jika kita …, yang memegang Imamat Kudus, menggunakan imamat itu untuk tujuan lain di bawah surga daripada membangun Kerajaan Allah, jika kita melakukannya kuasa kita akan jatuh …. Ada banyak orang yang telah mencoba ini—orang-orang yang tinggi dalam keimamatan, bahkan dalam Kerasulan—untuk meninggikan diri mereka sendiri dengan wewenang imamat. Dan ke mana perginya mereka? Anda dapat mengatakan bahwa mereka telah kehilangan kuasa dan wewenangnya .… Biarlah kita merenungkan hal-hal ini. Saya mengatakan hal yang sama kepada diri saya sendiri. Saya mengatakan hal yang sama kepada para Rasul, Tujuh Puluh, dan Imam Besar. Anda tidak dapat menggunakan imamat untuk tujuan lain di bawah surga selain untuk membangun kerajaan dan melakukan kehendak Allah; dan jika Anda berusaha untuk melakukan yang sebaliknya kuasa Anda akan diambil dari Anda.12

Saya pernah membaca dengan minat besar wahyu yang diberikan kepada Joseph Smith itu sebagai jawaban atas doanya di penjara Liberty [lihat A&P 121:34–46]. Saya telah memikirkan wahyu Allah tersebut kepada orang itu, memikirkan beberapa kalimat yang dicakupnya, sebagai yang berisikan asas-asas sebanyak yang pernah diberikan dalam wahyu Allah kepada manusia. Dia membiarkan Joseph memahami bahwa dia memegang imamat, imamat menurut aturan Allah, menurut aturan Melkisedek, imamat yang sama yang melaluinya Allah Sendiri melaksanakan semua pekerjaan-Nya di surga dan di bumi, dan siapa pun yang memegang imamat itu memiliki kuasa yang sama. imamat itu memiliki komunikasi dengan surga, kuasa untuk menggerakkan surga, kuasa untuk melaksanakan pekerjaan surga, dan kapan pun seseorang meningkatkan pemanggilan itu, Allah memberi malaikat tanggung jawab terhadap diri orang tersebut—dan pelayanannya memiliki kuasa serta kekuatan baik di dunia ini maupun di dunia yang akan datang; namun biarlah orang tersebut menggunakan imamat itu untuk tujuan lain selain membangun Kerajaan Allah, untuk tujuan mana kuasa itu diberikan, dan surga akan menarik dirinya, kuasa imamat pergi, dan dia ditinggalkan untuk berjalan dalam kegelapan dan bukan dalam terang, dan inilah kunci menuju kemurtadan semua orang baik dalam generasi ini maupun generasi mana pun.13

Kita telah menerima imamat yang diberikan kepada kita, dan jika gagal menggunakannya dengan benar, kita akan dibawa ke dalam kutukan. Karenanya, marilah kita menegakkan bahu kita dan melanjutkan pekerjaan kerajaan. Biarlah kita bekerja untuk mendapatkan Roh Kudus—dan kuasa Injil Yesus Kristus—yang telah diletakkan di dalam tangan kita, dan selama kita melakukannya, berkat Allah akan menyertai upaya kita.14

Tuhan mendukung siapa pun yang memegang bagian dari imamat itu, baik dia seorang Imam, Penatua, Tujuh Puluh, atau Rasul, jika dia meningkatkan pemanggilannya serta melakukan tugasnya.15

Saya pernah merasa puas sekali melihat sejumlah Diaken meningkatkan pemanggilan mereka .… Mereka pergi ke seluruh kota [mereka] dan membelah-belah setiap batang kayu yang dimiliki oleh setiap janda di kota itu [menjadi potongan kayu bakar]. Brother [Geroge] Teasdale, Presiden Wilayah, memiliki tiga atau empat tumpukan kayu cedar di tanahnya, dan dia pulang ke rumah pada suatu malam serta menemukan bahwa kayu-kayu itu telah lenyap. Dia bertanya-tanya apa yang terjadi; namun ketika dia mulai mencari-cari dia menemukan semua kayu itu telah dibelah-belah dan disimpan di tempat penyimpanan kayu bakarnya. Mereka meningkatkan pemanggilan mereka dengan baik sekali di sana.

Dewasa ini kita, dalam beberapa hal, berada dalam keadaan yang tidak lazim. Kita hendaknya percaya kepada Tuhan dan melakukan apa yang benar. Saya tahu imamat diberikan untuk keselamatan manusia dan untuk pelayanan tata cara-tata cara baik bagi orang yang masih hidup maupun yang telah meninggal. Puluhan ribu orang telah ditebus di dunia roh oleh keturunan mereka yang hidup dalam daging dan memegang kunci-kunci keselamatan untuk orang-orang mereka yang telah meninggal. Juruselamat di Bukit Sion telah dibangkitkan, sementara kerajaan adalah milik Tuhan, seperti yang dikatakan oleh Nabi Obaja akan terjadi [lihat Obaja 1:21]. Umat ini melakukan pekerjaan ini sekarang. Tuhan berada bersama Anda, dan leluhur Anda di dunia roh bersukacita. Oleh karena itu, biarlah kita setia, selama kita berada di sini. Allah telah menunjuk kita untuk memegang imamat ini. Dari … jutaan orang yang berada di bumi Tuhan telah memilih segelintir pria ini untuk memegangnya; untuk menahbiskan, mengorganisasi, memperingatkan dunia, mengkhotbahkan Injil kepada mereka. Saya berharap saudara-saudara saya yang memegang imamat ini akan mengingat nilainya .…

… Marilah kita jujur dan setia. Janganlah kita kehilangan pegangan kita akan imamat, maupun Kerajaan Allah. Marilah kita pergi dalam doa pribadi di hadapan Tuhan dan memanggil nama-Nya yang kudus. Di sanalah letak kekuatan kita.16

Jika kita setia pada perjanjian dan tanggung jawab kita, kita akan menerima berkat-berkat imamat dalam kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang.

Ketika Tuhan menganugerahkan karunia ke atas anak-anak manusia sehubungan dengan imamat, mereka yang menerima karunia itu bertanggung jawab atas penggunaan yang mereka lakukan.17

Ketika seorang rasul atau nabi, uskup atau siapa pun yang memegang imamat bertugas, dia melayani dengan wewenang Tuhan Yesus Kristus; maka imamat itu memiliki dampak, dan semua berkat yang dianugerahkan oleh hamba Allah kepada anak manusia, akan bermanfaat baik dalam kehidupan ini maupun dalam kehidupan yang akan datang. Jika saya menerima berkat yang diberikan kepada saya melalui imamat kudus, atau jika saya menerima berkat dari seorang bapa bangsa, karunia dan berkat itu akan merentang bahkan hingga dunia yang lain; dan jika saya setia pada perjanjian saya sepanjang kehidupan ini, saya dapat meminta setiap berkat yang telah dianugerahkan kepada diri saya, karena wewenang yang melaluinya berkat-berkat itu dianugerahkan ditetapkan oleh Allah, dan wewenang itu adalah wewenang yang dengannya para putra Yang Maha Tinggi melakukan bagi anak-anak manusia tata cara-tata cara kehidupan serta keselamatan, dan tindakan resmi itu akan memiliki dampak terhadap orang-orang itu setelah kematian sama seperti dalam kehidupan ini. Inilah kekayaan yang sejati; inilah kekayaan yang akan bertahan sepanjang segala kekekalan, dan kita memiliki kuasa melalui berkat-berkat ini, yang dianugerahkan oleh Injil, untuk menerima tubuh kita kembali dan untuk mempertahankan jati diri kita dalam kekekalan. Ya, kita dapat menagih ini melalui imamat kudus.18

Saya sering merenungkan janji yang dibuat berhubungan dengan imamat. Tuhan, dalam sebuah wahyu mengenai hal ini, berfirman, … “Barangsiapa yang setia sampai memperoleh kedua imamat ini yang telah Aku firmankan, dan meningkatkan pemanggilan mereka, akan dipersucikan oleh Roh demi pembaruan tubuh mereka .… Segala yang dimiliki Bapa-Ku akan diberikan kepadanya .… Karena itu mereka semua yang menerima imamat, menerima janji ini serta perjanjian Bapa-Ku, yang tidak dapat dilanggar-Nya maupun yang dapat disingkirkan” [lihat A&P 84:33–40]. Kadang-kadang saya bertanya kepada diri saya sendiri, apakah kita memahami hal-hal ini? Apakah kita memahami bahwa jika kita mematuhi hukum-hukum imamat kita akan menjadi ahli waris Allah dan ahli waris bersama Yesus Kristus? Saya menyadari bahwa mata kita belum melihat, telinga kita belum mendengar, hal itu juga belum masuk ke dalam hati kita agar kita dapat menghayati kemuliaan yang tersedia bagi mereka yang setia [lihat 1 Korintus 2:9].19

Harus menjadi pria dan wanita seperti apa kita ini, yang dipanggil untuk mengambil bagian dalam pekerjaan zaman akhir yang besar ini? Kita hendaknya menjadi pria dan wanita yang beriman, berani demi kebenaran seperti yang diwahyukan dan dipercayakan ke dalam tangan kita. Kita hendaknya menjadi pria dan wanita yang berintegritas kepada Allah dan pada Imamat Kudus-Nya, setia kepada-Nya dan setia kepada satu sama lain. Kita hendaknya tidak memperkenankan rumah dan tanah, emas dan perak, atau benda dunia apa pun menarik kita dari mengupayakan tujuan besar yang telah Allah berikan untuk kita lakukan. Sasaran kita tinggi, tujuan kita tinggi dan kita hendaknya tidak pernah mengecewakan Bapa kita, atau bala tentara surga yang mengawasi kita. Kita hendaknya tidak mengecewakan jutaan orang yang berada di dunia roh, yang juga mengawasi kita dengan minat serta kekhawatiran yang belum mampu kita bayangkan. Itu adalah hal-hal besar dan hebat yang Allah harapkan dari kita. Kita tidak akan layak bagi keselamatan, kita tidak akan layak bagi kehidupan kekal dalam Kerajaan Allah kita, jika apa pun dapat memalingkan kita dari kebenaran atau kasih terhadapnya.20

Saran untuk Pembelajaran dan Pengajaran

Pertimbangkanlah gagasan-gagasan berikut ketika Anda mempelajari bab ini atau ketika Anda mempersiapkan diri untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman v–xi.

  • Kesan-kesan apa yang menuntun Wilford Woodruff muda untuk mencari Gereja yang benar? (lihat halaman 39–42). Bagaimana kesan ini berhubungan dengan imamat?

  • Ulaslah halaman 42–44 dan carilah hal-hal yang Tuhan capai melalui kuasa imamat. Bagaimana para pemegang imamat berperan serta dalam pekerjaan Tuhan?

  • Mengapa penting baik bagi pria maupun wanita untuk belajar mengenai imamat?

  • Bagaimana imamat telah memberkati kehidupan Anda?

  • Ketika Anda membaca ajaran Presiden Woodruff mengenai tanggung jawab para pemegang imamat, asas-asas tertentu apa yang Anda temukan? (lihat halaman 44–47).

  • Menurut Presiden Woodruff, sikap dan tindakan apa yang menyebabkan surga menarik diri dari seorang pemegang imamat? Mengapa tidak mungkin bagi manusia untuk menggunakan imamat untuk keuntungan pribadi? (lihat halaman 44–47; lihat juga A&P 121:34–40). Bagaimana seorang pemegang imamat harus hidup agar memiliki “kuasa untuk melaksanakan pekerjaan surga”? (lihat halaman 47–49; lihat juga A&P 121:41–46).

  • Apa artinya meningkatkan pemanggilan dalam keimamatan? (lihat halaman 46–47). Teladan apa yang telah Anda lihat dari para pemimpin yang meningkatkan pemanggilan mereka dalam keimamatan?

  • Ulaslah kembali bagian terakhir bab ini (halaman 47–48). Dalam hal apa imamat mendatangkan berkat baik dalam kehidupan ini maupun kehidupan yang akan datang?

Tulisan Suci Terkait: Yohanes 15:16; Ibrani 5:4–6; Alma 13:1–20; A&P 84:17–48; 107:18–20; Pasal-Pasal Kepercayaan ke-5

Catatan

  1. Deseret Weekly, 6 April 1889, 450.

  2. Deseret Weekly, 6 April 1889, 450.

  3. Deseret Evening News, 1 Maret 1897, 1.

  4. “The Rights of the Priesthood,” Deseret Weekly, 17 Maret 1894, 381.

  5. Deseret Weekly, 17 Maret 1894, 381.

  6. Deseret Weekly, 6 April 1889, 450.

  7. The Discourses of Wilford Woodruff, diseleksi oleh G. Homer Durham (1946), 64.

  8. Deseret News: Semi-Weekly, 30 Juli 1878, 1.

  9. Deseret Weekly, 17 Maret 1894, 381.

  10. Deseret Weekly, 2 Maret 1889, 294.

  11. The Discourses of Wilford Woodruff, 102.

  12. Dalam Conference Report, April 1880, 83.

  13. The Discourses of Wilford Woodruff, 67–68.

  14. Deseret News: Semi-Weekly, 6 Juli 1880, 1.

  15. Deseret Weekly, 7 November 1896, 641.

  16. Deseret Weekly, 17 Maret 1894, 381–382.

  17. Deseret Weekly, 17 Maret 1894, 381.

  18. Deseret News, 26 Februari 1862, 273.

  19. Deseret News: Semi-Weekly, 15 Januari 1883, 1.

  20. Deseret News: Semi-Weekly, 18 Oktober 1881, 1.