2019
Konferensi Untuk Kekuatan Remaja
Oktober 2019


Seputar Gereja

Konferensi Untuk Kekuatan Remaja

Untuk pertama kalinya konferensi Untuk Kekuatan Remaja (UKR) diadakan di Indonesia.

Ini menambah tonggak sejarah dalam peringatan 50 tahun Gereja di Indonesia. Berbeda dengan konferensi remaja yang biasanya dilaksanakan, UKR berada di bawah arahan presidensi Area Asia, diadakan selama 5 hari, dan sebagian besar petugas adalah dewasa lajang muda. Namun tujuannya tetap sama, yaitu untuk memperdalam keinsafan para peserta kepada Injil Yesus Kristus. Sebanyak 210 remaja OSZA usia 14–18 tahun menjadi peserta UKR kali ini. Dengan semangat yang luar biasa mereka melakukan perjalanan dari berbagai kota di Indonesia dan juga Timor Leste menuju lokasi diselenggarakannya UKR, yaitu di d’Emmerick Hotel Salatiga.

Hari ke-1

Diawali dengan registrasi ulang dan pembagian kelompok, kemudian bertemu dengan penasihat kelompok mereka masing-masing. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan Orientasi yang membahas tema konferensi yang diambil dari Yohanes 14:15 “Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku.”

Banyak kegiatan permainan mengisi hari pertama UKR ini, yang membantu menjalin kebersamaan dan kekompakan dari setiap remaja di kelompok mereka masing-masing. “Melalui program UKR kita lebih banyak mengenal teman-teman dari lingkungan yang lebih besar,” ujar Lintang dari Lingkungan Semarang.

Hari ke-2

Setiap harinya selama UKR selalu diawali dengan penelaahan Injil untuk meningkatkan kecintaan remaja kepada tulisan suci. Mereka memiliki kesempatan untuk membaca, membahas, dan berbagi pengalaman mereka dengan tulisan suci. Saat kebaktian pagi, Pasangan Pengarah Sesi, Sister Aischa Tandiman, mengingatkan bahwa kita semua adalah mahal dalam pandangan Allah (A&P 10:18) dan jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain.

Beberapa orang pemimpin dan narasumber juga hadir untuk memberikan arahan dan petunjuk kepada para peserta. Sister Linda Subiantoro dan Uskup Wijaya, mengingatkan mengenai pengaruh, bahaya, dan bagaimana menghindari pornografi. Presiden Budi Susanto memberikan petunjuk mengenai bagaimana menjaga standar-standar kita sebagai anggota Gereja dalam cara berpakaian dan bertutur kata. Penatua Djarot Subiantoro memberikan pengarahan mengenai penggunaan media sosial. Dan Brother Adhika Kusumarmanto memberikan nasihat mengenai pentingnya pendidikan. Bahwa pendidikan adalah satu hal yang akan menyelamatkan kita di kehidupan mendatang.

Hari ke-3

Di hari ketiga remaja mendapatkan kesempatan untuk menjadi misionaris penuh waktu, mereka menggunakan name tag sepanjang hari. Mereka disiapkan untuk menjadi berani bersaksi tentang Injil Yesus Kristus dan siapa diri mereka. Remaja berpartisipasi dalam membagikan pengalaman mereka. Seorang remaja dari Solo, Jheva, berbagi pengalamannya ketika dia harus berani menolak tawaran untuk merokok dari temannya, karena dia tahu ketika dia mengikuti tawaran temannya itu sangat tidak menguntungkan bagi dia.

Ditayangkan juga video berisi kesaksian dari para misionaris dan purnamisionaris. Beberapa remaja membagikan kesan mereka mengenai video tersebut, salah satu remaja berkata bahwa dia dapat melihat perubahan baik dari temannya yang melayani misi, dia pun ingin mengalami perubahan yang sama seperti temannya.

Hari ke-4

Setelah kebaktian pagi, program kegiatan dilanjutkan dengan membahas “Kristus yang hidup” yang dipimpin oleh salah satu Asisten Koordinator, yaitu Brother Joseph Ariono. Dalam kegiatan ini para remaja berpartisipasi dalam berbagi kesaksian mereka mengenai siapa Yesus Kristus bagi mereka. Siza Silva, salah satu remaja dari Timor Leste, berkata, “Saya merasa sangat diberkati dapat mengikuti UKR, melalui kegiatan-kegiatan yang ada saya merasa dikuatkan akan kesaksian saya mengenai Injil Yesus Kristus.”

Dalam kegiatan Talent Show para remaja menampilkan bakat mereka dengan totalitas dan menghibur, ada yang bernyanyi, stand-up comedy, menari, bermain perkusi dan masih banyak lagi. Dilanjutkan dengan Program Musik, menampilkan paduan suara bersamaan dengan presentasi serta kesaksian mereka. Roh memenuhi ruangan ketika lagu-lagu pujian dan kesaksian dari para remaja dibagikan. Sister Ship mengimbau, “Jangan pernah melupakan perasaan yang Anda miliki saat berada disini.”

Hari ke-5

Hari terakhir di UKR sangat spesial karena kedatangan Penatua David F. Evans, selaku Presiden Area Asia, bersama istrinya. Penatua Evans sangat menyukai tema UKR. Dia menuturkan, “Ketika Anda memutuskan untuk mematuhi perintah-perintah Allah, hidup Anda akan baik-baik saja. Jika Anda tidak mematuhi-Nya hidup Anda akan terasa lebih sulit, dan jika Anda mengasihi-Nya, patuhi perintah-perintah-Nya dan bagikan Injil.”

Setelah makan siang peserta melakukan proyek pelayanan ke Panti Asuhan dan Panti Wreda Salib Putih. Di sana para remaja sangat bersemangat dalam melakukan pelayanan dan beberapa remaja juga memberikan hiburan kepada anak-anak dan lansia. Mbah Samsi, yang berumur 91 tahun, merasa senang dan sangat terhibur dengan pertunjukan hiburan yang diberikan oleh para remaja, dia bahkan ikut bergabung dalam tarian yang ditampilkan.

“Kami berharap Anda pulang dengan tekad yang kuat untuk menjadi lebih baik di kalangan sekolah, keluarga, dan juga dalam hubungan Anda dengan Yesus Kristus,” pesan dari Brother dan Sister Tandiman di hari terakhir.

Kesan-Kesan

Berikut adalah kesan-kesan dari beberapa peserta dan penasihat konferensi UKR 2019:

Adinda , Lingkungan Solo Banjarsari, “UKR sangat menyenangkan dan saya sangat bersyukur dapat mengikuti program ini. Meskipun perasaan canggung pada hari pertama tetapi ketika UKR akan usai saya merasa tidak mau berpisah dengan teman-teman.”

Yehezkiel, Cabang Manado, “Rasanya sangat sedih karena akan berpisah dengan teman-teman yang baik selama UKR. Saya juga suka program penelaahan Injil setiap pagi karena melalui itu saya dapat lebih memahami Injil Yesus Kristus dengan lebih baik.”

Agysta Parasayu Wiradi, Lingkungan ke-2 Tangerang, “Bukan hanya para remaja yang dapat meningkatkan kesaksian mereka melalui UKR ini tetapi saya sendiri sebagai penasihat merasa ditambahkan iman dan kesaksian saya akan Injil Yesus Kristus. Lebih banyak kegiatan rohani di UKR daripada konferensi remaja biasanya tetapi rohani yang dikemas secara fun.

Novika Hany, Lingkungan Solo, “UKR ini sangatlah luar biasa, semua remaja dapat belajar lebih banyak lagi mengenai Yesus Kristus. Saya juga [sebagai Asisten Koordinator] banyak belajar dari para pemimpin. Pengalaman paling menarik itu ketika kita berkumpul sebagai rombongan yang terdiri atas beberapa kelompok, di situ kita dapat lebih akrab mengenal satu sama lain.”