2019
Ikutlah Aku—Strategi Perlawanan dan Rencana Proaktif Tuhan
November 2019


Ikutlah Aku—Strategi Perlawanan dan Rencana Proaktif Tuhan

Tuhan mempersiapkan umat-Nya terhadap serangan musuh. Ikutlah Aku adalah strategi perlawanan dan rencana proaktif Tuhan.

Kita bersukacita dalam bertemu bersama dalam konferensi umum besar Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Adalah suatu berkat untuk menerima pikiran dan kehendak Tuhan melalui ajaran-ajaran dari para nabi dan rasul-Nya. Presiden Russell M. Nelson adalah nabi Tuhan yang hidup. Betapa bersyukurnya kita untuk nasihat dan arahannya yang terilhami yang diterima hari ini.

Saya menambahkan kesaksian saya pada kesaksian-kesaksian yang telah dibagikan sebelumnya. Saya bersaksi akan Allah, Bapa Kekal kita. Dia hidup dan mengasihi serta mengawasi kita. Rencana kebahagiaan-Nya menyediakan berkat akan kehidupan fana ini dan kepulangan akhir kita ke hadirat-Nya.

Saya juga bersaksi akan Yesus Kristus. Dia adalah Putra Tunggal Allah. Dia menyelamatkan kita dari kematian, dan Dia menebus kita dari dosa sewaktu kita menjalankan iman kepada-Nya dan bertobat. Kurban pendamaian-Nya yang tak terbatas yang mewakili kita mendatangkan berkat-berkat kebakaan dan kehidupan kekal. Tentu saja, “Syukur kepada Allah atas karunia Putra ilahi-Nya yang tak tertandingi” (“Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Liahona, Mei 2017, kover depan bagian dalam).

Para Orang Suci Zaman Akhir di seluruh dunia diberkati untuk beribadat kepada Yesus Kristus di bait suci-Nya. Salah satu bait suci tersebut saat ini sedang dibangun di Winnipeg, Canada. Istri saya, Anne Marie, dan saya berkesempatan untuk mengunjungi lokasi pembangunan itu pada Agustus tahun ini. Bait suci itu dengan indahnya dirancang dan tentu saja akanlah megah ketika rampung. Namun, Anda tidak dapat memiliki bait suci yang megah di Winnipeg, atau di mana pun, tanpa landasan yang kuat dan kukuh.

Siklus beku-mencair dan kondisi tanah yang cenderung meluas di Winnipeg menjadikan sulit untuk mempersiapkan landasan bait suci. Karena itu, ditetapkan bahwa landasan untuk bait suci ini akan terdiri dari 70 tiang baja dibungkus dengan beton. Tiang-tiang ini panjangnya 60 kaki (18 meter) dan diameternya 12 hingga 20 inci (30 hingga 50 meter). Tiang-tiang itu dibenamkan ke dalam tanah sampai menembus batuan dasar, sekitar 50 kaki (15 m)di bawah permukaan. Dengan cara ini, 70 tiang itu menyediakan landasan yang solid dan kukuh untuk apa yang nantinya menjadi bait suci Winnipeg yang indah.

Sebagai Orang Suci Zaman Akhir, kita mencari landasan serupa yang kuat dan pasti dalam kehidupan kita—landasan rohani yang dibutuhkan untuk perjalanan kita melalui kefanaan dan kembali ke rumah surgawi kita. Landasan itu ditegakkan di atas lapisan batu karang keinsafan kita kepada Tuhan Yesus Kristus.

Kita mengingat ajaran-ajaran Helaman dari Kitab Mormon: “Dan sekarang, para putraku, ingatlah, ingatlah bahwa adalah di atas batu karang Penebus kita, yang adalah Kristus, Putra Allah, bahwa kamu harus membangun landasanmu; agar ketika iblis akan mengirimkan anginnya yang dahsyat, ya, anak panahnya dalam angin puyuh, … itu tidak akan memiliki kuasa atas dirimu untuk menyeretmu turun ke dalam jurang kegetiran dan celaka tanpa akhir, karena batu karang yang di atasnya kamu dibangun, yang adalah suatu landasan yang pasti, landasan yang jika manusia membangun di atasnya mereka tidak dapat jatuh” (Helaman 5:12).

Syukurlah, kita hidup di suatu zaman ketika para nabi dan rasul mengajari kita tentang Juruselamat dan Yesus Kristus. Mengikuti nasihat mereka menolong kita membangun landasan yang kuat di dalam Kristus.

Tahun lalu, dalam ceramah pembukanya di konferensi umum Oktober 2018, Presiden Russell M. Nelson Memberikan pernyataan dan peringatan ini: “Sasaran Gereja sejak lama adalah untuk membantu semua anggota meningkatkan iman mereka kepada Tuhan Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya, untuk membantu mereka membuat dan menepati perjanjian mereka dengan Allah, untuk menguatkan dan memeteraikan keluarga mereka. Di dunia yang rumit dewasa ini, itu tidaklah mudah. Musuh meningkatkan serangannya terhadap iman dan keluarga pada tingkat yang lebih cepat. Untuk berhasil melaluinya secara rohani, kita perlu strategi perlawanan dan rencana proaktif” (“Ceramah Pembuka,” Liahona, November 2018, 7; penekanan ditambahkan).

Setelah pesan Presiden Nelson, Penatua Quentin L. Cook dari Kuorum Dua Belas Rasul memperkenalkan sumber daya: Ikutlah Aku untuk individu dan keluarga. Ceramahnya mencakup pernyataan berikut ini:

  • “Sumber daya penelaahan di rumah yang baru, Ikutlah Aku … dirancang untuk membantu para anggota mempelajari Injil di rumah.”

  • “‘Sumber daya ini adalah untuk setiap individu dan keluarga’ [Ikutlah Aku—Untuk Individu dan Keluarga (2019), vi].”

  • “Tujuan kita adalah untuk menyeimbangkan pengalaman di Gereja dan di rumah dalam suatu cara yang akan meningkatkan iman, kerohanian, dan memperdalam keinsafan dengan lebih besar kepada Bapa Surgawi dan Tuhan Yesus Kristus.” (“Keinsafan yang Mendalam dan Abadi kepada Bapa Surgawi dan Tuhan Yesus Kristus,” Liahona, November 2018, 9–10.

Mulai pada Januari tahun ini, para Orang Suci Zaman Akhir di seluruh dunia mulai menelaah Perjanjian Baru, dengan sumber daya Ikutlah Aku sebagai penuntun kita. Dengan jadwal mingguan, Ikutlah Aku menolong kita menelaah tulisan suci, doktrin Injil, dan ajaran-ajaran dari para nabi dan rasul. Itu adalah sumber yang luar biasa bagi kita semua.

Setelah sembilan bulan upaya penelaahan tulisan suci yang mendunia ini, apa yang kita lihat? Kita melihat para Orang Suci Zaman Akhir bertumbuh dalam iman dan dedikasi kepada Tuhan Yesus Kristus. Kita melihat individu dan keluarga menyisihkan waktu sepanjang minggu untuk menelaah firman Juruselamat. Kita melihat meningkatnya petunjuk Injil di kelas-kelas Sekolah minggu kita sewaktu kita menelaah tulisan suci di rumah dan membagikan wawasan kita di Gereja. Kita melihat sukacita dan persatuan keluarga yang lebih besar sewaktu kita telah pindah dari sekadar membaca tulisan suci ke menelaah tulisan suci dalam cara yang mendalam.

Adalah kesempatan istimewa saya untuk bertemu dengan para Orang Suci Zaman Akhir dan mendengar langsung tentang pengalaman mereka dengan Ikutlah Aku. Ungkapan iman mereka mengisi hati kita dengan sukacita. Berikut adalah beberapa komentar yang telah saya dengar dari beragam anggota Gereja di berbagai bagian dunia:

  • Seorang ayah membagikan: “Saya menikmati Ikutlah Aku, karena itu menyediakan kesempatan untuk bersaksi tentang Juruselamat bagi anak-anak saya.

  • Di rumah lainnya, seorang anak berkata: “Ini adalah kesempatan untuk mendengarkan orangtua saya memberikan kesaksian mereka.”

  • Seorang ibu membagikan: “Kita telah diilhami mengenai bagaimana mengutamakan Allah. Waktu yang [menurut kita] ‘tidak kita miliki’ telah [dipenuhi] dengan harapan, sukacita, kedamaian, dan keberhasilan dalam cara-cara yang kita tidak tahu adalah mungkin.”

  • Satu pasangan mengamati, “Kami membaca tulisan suci secara berbeda sepenuhnya daripada yang pernah kami baca sebelumnya. Kami belajar begitu banyak daripada yang pernah kami pelajari sebelumnya. Tuhan menghendaki kami melihat hal-hal secara berbeda. Tuhan sedang mempersiapkan kami.”

  • Seorang ibu mengatakan, “Saya senang kami mempelajari hal-hal yang sama bersama. Sebelumnya, kami membacanya. Sekarang, kami mempelajarinya.

  • Seorang sister membagikan perspektif penuh wawasan ini: “Sebelumnya, Anda memiliki pelajaran dan tulisan suci menambahkannya. Kini, Anda memiliki tulisan suci dan pelajaran menambahkannya.”

  • Sister yang lain berkomentar: “Saya merasakan suatu perbedaan ketika saya melakukannya [dibandingkan dengan] ketika saya tidak melakukannya. Saya mendapati lebih mudah untuk berbicara dengan orang lain mengenai Yesus Kristus dan kepercayaan kita.”

  • Seorang nenek mengatakan: “Saya memanggil anak-anak dan cucu-cucu saya di hari Minggu, dan kami berbagi wawasan dari Ikutlah Aku bersama-sama.”

  • Seorang sister mengamati: “Ikutlah Aku terasa seakan Juruselamat secara pribadi melayani saya. Itu diilhami dari surga.”

  • Seorang ayah berkomentar: “Sewaktu kita menggunakan Ikutlah Aku, kita seperti anak-anak Israel, menandai menandai tiang-tiang samping pintu kita, melindungi keluarga kita dari pengaruh si perusak.”

Brother dan sister, adalah sukacita untuk bertemu dengan Anda dan mendengar bagaimana upaya Anda dengan Ikutlah Aku memberkati hidup Anda. Terima kasih untuk dedikasi Anda.

Menelaah tulisan suci dengan Ikutlah Aku sebagai penuntun memperkuat keinsafan kita kepada Yesus Kristus dan Injil-Nya. Kita tidak hanya bertukar satu jam kurang di Gereja pada hari Sabat untuk satu jam lebih penelaahan tulisan suci di rumah. Pembelajaran Injil adalah upaya konsisten sepanjang minggu. Seperti seorang sister secara mendalam mengatakan kepada saya, “Golnya bukan untuk menjadikan Gereja satu jam lebih pendek; itu untuk menjadikan Gereja enam hari lebih panjang!”

Nah, pertimbangkan kembali peringatan yang nabi kita, Presiden Nelson, berikan sewaktu dia membuka konferensi umum Oktober 2018:

“Musuh meningkatkan serangannya terhadap iman dan keluarga pada tingkat yang lebih cepat. Untuk berhasil melaluinya secara rohani, kita perlu rencana perlawanan dan strategi proaktif” (Ceramah Pembuka,” 7).

Kemudian (kira-kira 29 jam selanjutnya) pada hari Minggu siang, dia menutup konferensi dengan janji ini: “Ketika Anda dengan tekun berusaha untuk merombak rumah Anda menjadi pusat pembelajaran Injil, … pengaruh si musuh dalam kehidupan Anda dan rumah Anda akan berkurang” (“Menjadi Orang-Orang Suci Zaman Akhir yang Patut Diteladani,” Liahona, November 2018, 113).

Bagaimana serangan musuh dapat meningkat secara eksponensial, sementara pada saat yang sama pengaruh musuh sebenarnya menurun? Itu dapat terjadi, dan itu sedang terjadi di seluruh Gereja, karena Tuhan mempersiapkan umat-Nya melawan serangan si musuh. Ikutlah Aku adalah strategi perlawanan dan rencana proaktif Tuhan. Sebagaimana Presiden Nelson mengajarkan, “Kurikulum terintegrasi baru yang dipusatkan di rumah dan didukung Gereja memiliki potensi untuk melancarkan kuasa keluarga.” Namun, itu memang dan akan memerlukan upaya terbaik kita; kita perlu “mengikuti dengan sungguh-sungguh dan cermat untuk mengubah rumah [kita] menjadi tempat perlindungan iman” (“Menjadi Orang-Orang Suci Zaman Akhir yang Patut Diteladani,” 113).

Akhirnya, seperti yang Presiden Nelson juga tuturkan, “Kita masing-masing bertanggung jawab untuk pertumbuhan rohani individu kita,” (“Ceramah Pembuka,” 8).

Dengan sumber daya Ikutlah Aku, Tuhan mempersiapkan kita “untuk masa sukar yang kita hadapi sekarang” (Quentin L. Cook, “Keinsafan yang Mendalam dan Abadi,” 10). Dia menolong kita membangun “landasan yang pasti, landasan yang jika manusia membangun di atasnya mereka tidak dapat jatuh” (Helaman 5:12)—landasan dari kesaksian yang tersauhkan dengan kuat di atas lapisan batu karang keinsafan kita kepada Tuhan Yesus Kristus.

Semoga upaya sehari-hari kita dalam menelaah tulisan suci melindungi kita dan membuktikan kita layak akan berkat-berkat yang dijanjikan ini. Saya berdoa demikian, dalam nama Yesus Kristus, amin.