2019
Menemukan Sukacita dalam Membagikan Injil
November 2019


Menemukan Sukacita dalam Membagikan Injil

Kita memiliki Bapa yang pengasih di Surga yang menanti kita untuk kembali kepada-Nya untuk memberkati kehidupan kita dan kehidupan mereka yang berada di sekitar kita.

Salah satu lagu Pratama favorit saya dimulai dengan lirik ini:

‘Ku anggota G’reja Yesus Kristus di zaman akhir.

‘Ku tau rencana

Allah Bapa.

‘Ku setia pada-Nya.

‘Ku beriman pada Yesus Kristus, Jurus’lamatku.1

Betapa sederhana dan indah pernyataan tentang kebenaran yang kita percayai itu!

Sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, kita mengetahui jati diri kita. Kita tahu bahwa “Allah adalah Bapa roh kita. Kita adalah … anak-anak-Nya, dan Dia mengasihi kita. Kita hidup [bersama-Nya di surga] sebelum kita [datang] ke bumi.”

Kita mengetahui rencana Allah. Kita ada di sana bersama-Nya sewaktu Dia menyajikan rencana itu. “Seluruh tujuan” Bapa kita di Surga—“pekerjaan-Nya dan kemuliaan-Nya—adalah untuk memungkinkan kita masing-masing untuk menikmati semua berkat-Nya. Dia … menyediakan sebuah rencana yang sempurna untuk mencapai tujuan-tujuan-Nya. Kita memahami dan menerima rencana … kebahagiaan, … penebusan, dan … keselamatan” ini sebelum kita datang ke bumi.

“Yesus Kristus adalah pusat dari rencana Allah. Melalui Pendamaian-Nya, Yesus Kristus menggenapi tujuan Bapa-Nya dan memungkinkan kita semua untuk menikmati kebakaan serta hidup yang kekal. Setan, atau iblis, merupakan musuh bagi rencana Allah,” dan telah demikian sejak permulaan.

“Hak pilihan, atau kemampuan untuk memilih, merupakan salah satu karunia Allah yang terbesar kepada anak-anak-Nya …. Kita harus memilih apakah mengikuti Yesus Kristus atau mengikuti Setan.”2

Ini adalah kebenaran sederhana yang dapat kita bagikan dengan orang lain.

Izinkan saya menceritakan kepada Anda saat ibu saya membagikan kebenaran sederhana seperti itu hanya dengan menjadi terbuka untuk sebuah percakapan dan mengenali sebuah kesempatan.

Bertahun-tahun lalu, ibu saya kembali ke Argentina untuk bertemu dengan saudara lelaki saya. Ibu saya tidak pernah suka naik pesawat, jadi dia meminta salah satu anak saya untuk memberinya berkat penghiburan dan perlindungan. Dia merasa terdorong untuk juga memberkati neneknya dengan bimbingan dan arahan khusus dari Roh Kudus untuk memperkuat dan menyentuh hati banyak orang yang berhasrat untuk belajar tentang Injil.

Gambar
Keluarga Pol

Di bandara Salt Lake, ibu saya dan saudara lelaki saya bertemu dengan anak perempuan berusia 7 tahun yang pulang ke rumah dari perjalanan berski bersama keluarganya. Orangtuanya melihat betapa lama dia telah bercakap-cakap dengan ibu dan saudara lelaki saya, mereka memutuskan untuk bergabung dengan mereka. Mereka memperkenalkan diri mereka dan putri mereka sebagai Eduardo, Maria Susana, serta Giada Pol. Ada suatu hubungan yang alami dan hangat dalam keluarga yang manis ini.

Kedua keluarga bersemangat untuk melakukan perjalanan bersama di pesawat yang sama ke Buenos Aires, Argentina. Saat percakapan mereka berlanjut, ibu saya memperhatikan bahwa sampai saat itu mereka belum pernah mendengar tentang Gereja Yesus Kristus yang dipulihkan.

Salah satu pertanyaan yang Susana ajukan adalah, “Maukah Anda menceritakan kepada saya museum yang indah dengan patung emas di atasnya?”

Ibu saya menjelaskan bahwa bangunan yang indah itu bukan museum melainkan bait suci Tuhan di mana kami membuat perjanjian dengan Allah agar kami dapat kembali hidup bersama-Nya kelak. Susana mengakui kepada ibu saya bahwa sebelum perjalanan mereka ke Salt Lake dia telah berdoa agar sesuatu memperkuat rohnya.

Selama penerbangan itu, ibu saya membagikan kesaksian sederhana namun kuat tentang Injil dan mengundang Susana untuk menemukan misionaris di kota mereka. Susana menanyakan kepada ibu saya, “Bagaimana saya akan menemukan mereka?”

Ibu saya menjawab, “Anda tidak bisa melewatkan mereka; mereka adalah dua pemuda yang mengenakan kemeja putih dan dasi atau dua pemudi berbusana rapi, dan mereka selalu mengenakan papan nama yang menunjukkan nama dan juga ‘Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.’”

Keluarga itu bertukar nomor telepon dan berpamitan di bandara di Buenos Aires. Susana, yang sejak itu telah menjadi teman baik saya, memberi tahu berkali-kali bahwa dia merasa sangat sedih berpisah dengan ibu saya di bandara. Dia mengatakan, “Ibu Anda bersinar. Saya tidak bisa menjelaskannya, namun dia memancarkan terang yang tidak ingin saya tinggalkan.”

Segera setibanya Susana ke kotanya, dia dan putrinya, Giada, pergi untuk membagikan pengalaman ini dengan ibu Susana, yang tinggal hanya beberapa blok jauhnya dari rumah mereka. Sewaktu mereka berkendara, Susana kebetulan melihat dua pemuda menyusuri jalan berpakaian seperti yang dijelaskan ibu saya. Dia menghentikan mobilnya di tengah jalan, keluar, dan bertanya kepada dua pemuda ini, “Apakah Anda benar dari Gereja Yesus Kristus?”

mereka menjawab, “Ya.”

“Misionaris?” dia bertanya.

Mereka berdua menjawab, “Ya, benar!”

Lalu dia berkata, “Masuklah ke mobil; Anda ikut pulang untuk mengajar saya.”

Gambar
Keluarga Pol

Dua bulan kemudian, Maria Susana dibaptiskan. Putrinya, Giada, juga dibaptiskan ketika dia berusia 9 tahun. Kami masih berusaha mengajar Eduardo, yang kami kasihi terlepas dari apa pun.

Sejak itu, Susana telah menjadi salah satu misionaris terhebat yang pernah saya temui. Dia seperti para putra Mosia, membawa banyak jiwa kepada Kristus.

Dalam salah satu percakapan kami, saya bertanya kepadanya, “Apa rahasia Anda? Bagaimana Anda membagikan Injil dengan orang lain?”

Dia mengatakan kepada saya, “Itu sangat mudah. Setiap hari sebelum saya meninggalkan rumah, saya berdoa, memohon agar Bapa Surgawi mengarahkan saya kepada seseorang yang membutuhkan Injil dalam hidup mereka. Saya terkadang membawa Kitab Mormon untuk dibagikan kepada mereka atau kartu pass-along dari misionaris—dan ketika saya mulai berbicara dengan seseorang, saya hanya menanyakan kepada mereka apakah mereka pernah mendengar tentang Gereja.”

Susana juga mengatakan, “Di lain waktu saya hanya tersenyum ketika saya sedang menunggu kereta. Suatu hari seorang pria menatap saya dan berkata, ‘Mengapa Anda tersenyum?’ Dia mengejutkan saya.

“Saya menjawab, ‘Saya tersenyum karena saya bahagia!”

“Dia kemudian mengatakan, ‘Mengapa Anda begitu bahagia?’

“Saya menjawab ‘Saya adalah anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir. Apakah Anda pernah mendengar itu?’”

Ketika dia mengatakan tidak, dia memberikan kepada pria itu kartu pass-along dan mengundangnya untuk menghadiri kebaktian hari Minggu mendatang. Hari Minggu berikutnya, dia menyambut pria itu di pintu.

Presiden Dallin H. Oaks mengajarkan:

“Ada tiga hal yang setiap anggota dapat lakukan untuk membantu membagikan Injil. …

Pertama, kita semua dapat berdoa memohon hasrat untuk membantu dengan bagian penting dari pekerjaan keselamatan ini. …

Kedua, kita sendiri dapat menaati perintah-perintah. … Para anggota yang setia akan senantiasa memiliki Roh Juruselamat … menyertai mereka, untuk membimbing mereka sewaktu mereka berusaha untuk berpartisipasi dalam pekerjaan besar membagikan Injil Yesus Kristus yang dipulihkan.

Ketiga, kita dapat berdoa memohon ilham mengenai apa yang dapat kita lakukan … untuk membagikan Injil kepada orang lain … [dan] berdoa dengan komitmen untuk menindaki ilham yang [kita] terima.”3

Brother, sister, anak-anak, dan remaja, dapatkah kita menjadi seperti teman saya, Susana, dan membagikan Injil kepada orang lain? Dapatkah kita mengundang seorang teman yang bukan dari kepercayaan kita untuk datang ke Gereja bersama kita di hari Minggu? Atau dapatkah kita barangkali membagikan Kitab Mormon dengan kerabat atau teman? Dapatkah kita menolong orang lain menemukan leluhur mereka di FamilySearch atau membagikan kepada orang lain apa yang kita pelajari selama seminggu sewaktu kita telah menelaah Ikutlah Aku? Dapatkah kita menjadi lebih seperti Juruselamat kita, Yesus Kristus, dan membagikan kepada orang lain apa yang memberi kita sukacita dalam hidup kita? Jawaban terhadap semua pertanyaan ini adalah ya! Kita dapat melakukannya!

Dalam tulisan suci kita membaca bahwa “anggota Gereja Yesus Kristus diutus ‘untuk bekerja di dalam kebun anggur-Nya demi keselamatan jiwa manusia’(Ajaran dan Perjanjian 138:56 Pekerjaan keselamatan mencakup pekerjaan misionaris anggota, retensi orang insaf, pengaktifan anggota yang kurang aktif, pekerjaan bait suci dan sejarah keluarga, serta pengajaran Injil.”4

Teman-teman terkasih, Tuhan memerlukan kita untuk mengumpulkan Israel. Dalam Ajran dan Perjanjian, Dia telah berfirman: “Tidak juga kamu memikirkan sebelumnya apa yang akan kamu katakan; tetapi simpanlah baik-baik dalam pikiranmu secara berkelanjutan firman kehidupan, dan akan diberikan kepadamu pada jam yang tepat bagian itu yang akan dibagikan kepada setiap orang.”5

Selain itu, Dia telah berjanji kepada kita:

“Dan jika demikian halnya bahwa kamu akan bekerja sepanjang hidupmu dalam menyerukan pertobatan kepada orang-orang ini, dan membawa, meski hanya satu jiwa kepada-Ku, betapa akan besar sukacitamu bersamanya di dalam kerajaan Bapa-Ku!

Dan sekarang, jika sukacitamu akan besar dengan satu jiwa yang telah kamu bahwa kepada-Ku ke dalam kerajaan Bapa-Ku, betapa akan besar sukacitamu jika kamu akan membawa banyak jiwa kepada-Ku!”6

Lagu Pratama yang saya mulai berakhir dengan pernyataan ilahi ini:

‘Ku beriman pada Yesus Kristus.

Jurus’lamatku.

Kebenarannya

Kulaksanakan

Dan ‘kan kukabarkan.7

Saya memberikan kesaksian bahwa kata-kata ini benar adanya dan bahwa kita memiliki Bapa yang pengasih di Surga yang menanti kita untuk kembali kepada-Nya untuk memberkati kehidupan kita dan kehidupan mereka yang berada di sekitar kita. Semoga kita memiliki hasrat untuk membawa saudara dan saudari kita kepada Kristus adalah doa saya dalam nama Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. “Gereja Yesus Kristus,” Buku Nyanyian Anak-Anak, 48.

  2. Mengkhotbahkan Injil-Ku: Buku Panduan untuk Pelayanan Misionaris, (2018), 48.

  3. Dallin H. Oaks, “Membagikan Injil yang Dipulihkan,” Liahona, November 2016, 58.

  4. Buku Pegangan 2: Mengelola Gereja, 5.0, ChurchofJesusChrist.org; lihat juga L. Whitney Clayton, “The Work of Salvation: Then and Now,” Liahona, September 2014, 23.

  5. Ajaran dan Perjanjian 84:85.

  6. Ajaran dan Perjanjian 18:15–16.

  7. “Gereja Yesus Kristus,” 48