2004
Menguatkan Kesaksian Kita
November 2004


Menguatkan Kesaksian Kita

Seringnya membaca, merenungkan, dan menerapkan pelajaran dari tulisan suci, disertai dengan doa, menjadi bagian yang tak tergantikan dalam memperoleh dan mendukung kesaksian yang kuat dan hidup.

Belum lama berselang saya terlibat perbincangan dengan seorang remaja putra yang sedang memikirkan untuk pergi ke misi. Selama perbincangan itu, terlihat bahwa dia sedang berjuang untuk menentukan keputusannya, karena dia mempertanyakan kekuatan kesaksiannya terhadap Injil Yesus Kristus. Dia ingin mengetahui mengapa dia belum menerima jawaban yang lebih jelas atas doa dan pembelajaran tulisan suci.

Remaja putra ini, yang saya panggil Jim, dibesarkan di ladang misi dalam sebuah keluarga dengan orang tua yang mengasihi dan melakukan yang terbaik untuk mengajarkan asas-asas Injil kepada anak-anak mereka.

Dia seorang atlit yang hebat dan terkenal di kalangan teman-temannya di sekolah. Namun, dia merupakan satu dari sedikit siswa OSZA di SMA yang terbilang besar.

Karena membesarkan keluarga saya di ladang misi, saya dengan cepat mengaitkan tantangan Jim yang ingin tetap setia pada asas-asas Injil dan diterima oleh teman-teman yang baik, teman-teman dengan nilai dan kepercayaan yang berbeda dengannya.

Dia mencari lebih lanjut peneguhan kesaksiannya akan Injil Yesus dan Pemulihan Injil.

Hari ini saya berbicara kepada Jim dan banyak orang lainnya seperti dia—remaja putra dan remaja putri di seluruh dunia, yang tidak yakin mengenai kesaksian mereka, tetapi ingin sekali mengembangkan kesaksian kuat yang akan membimbing mereka melalui kesulitan hidup yang membentang di depan mereka.

Saya juga berbicara kepada orang-orang dewasa yang belum merasakan roh Injil dalam kehidupan mereka. Karena mereka tidak memiliki kesaksian kuat yang memotivasi, beberapa orang telah membiarkan pikiran dan tindakan sehari-hari mereka menjadi demikian berpusat pada hal-hal dari dunia sehingga melemahkan pengaruh terang Injil dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Kemudian sebagaimana telah diuraikan dengan baik sekali oleh Penatua Neal A. Maxwell, juga termasuk para anggota “‘terhormat yang hanya menerima sedikit pemahaman dan bukannya mendalami kemuridan mereka dan yang dengan santai terlibat dan bukannya dengan semangat’ (A&P 76:75; 58:27)” (dalam Conference Report, Oktober 1992, 89 atau Ensign, November 1992, 65).

Sewaktu saya menghadiri upacara pemakaman Penatua Neal A. Maxwell dan Penatua David B. Haight dan mendengarkan penghargaan mereka yang layak diberikan, saya lebih memahami dalam diri saya sendiri teladan kesaksian dan kemuridan luar biasa yang telah diberikan dalam kehidupan kedua pemimpin besar ini. Saya terus merenungkan bagaimana teladan mereka dapat membantu menguatkan kesaksian dan memperdalam ketetapan hati untuk datang kepada Kristus.

Kedua rasul Kristus yang hebat ini ditunjukkan dalam nasihat Presiden Gordon B. Hinckley kepada kita semua ketika dia mengatakan, “Saya mengutip apa yang pernah saya katakan, ‘Lakukan yang terbaik semampu Anda.’ Tetapi saya ingin menekankan bahwa itulah cara yang terbaik. Kita juga cenderung menjadi puas dengan kinerja yang setengah-setengah. Kita mampu melakukan hal yang jauh lebih baik” (“Berdiri Kukuh dan Tak Tergoyahkan,” Siaran Pelatihan Kepemimpinan Sedunia, 10 Januari 2004, 21).

Sesungguhnya nasihat dan dorongan semangat dari Presiden Hinckley ini berlaku untuk pertumbuhan dan penguatan kesaksian kita terhadap Yesus Kristus, sama seperti yang lainnya.

Kesaksian sejati membawa terang Injil Yesus Kristus yang dipulihkan dalam kehidupan kita dan memusatkan kita semua pada tujuan yang sama yaitu kembali kepada Bapa di Surga—tetapi kesaksian pribadi kita datang melalui pengalaman yang beragam dan pada saat yang berbeda dalam kehidupan kita.

Seperti Jim, sebagai pemuda saya memiliki hak istimewa memiliki “orang tua yang baik-baik” (1 Nefi 1:1) dan diajari asas-asas Injil melalui ajaran dan teladan. Semasa remaja saya pikir saya memiliki kesaksian. Saya percaya! Kemudian beberapa pengalaman rohani datang melalui iman, doa, pembelajaran tulisan suci, dan khususnya berkat-berkat ayah di rumah kami, yang membuat saya berpikir lebih dalam mengenai asas yang telah diajarkan kepada saya dan yang saya percayai—dan bahkan apa yang saya rasakan semakin dalam. Saya selalu bersyukur kepada orang tua yang membantu membimbing saya melalui pengalaman berharga tersebut. Pengalaman itu memberi dampak kekal bagi saya dan bagi kekuatan kesaksian saya.

Saya rasa Alma pasti memikirkan kita ketika dia mengajar bangsa Zoram bagaimana cara memperoleh kesaksian akan kebenaran:

“Tetapi lihatlah, jika kamu bersedia menyadarkan dan membangkitkan bakatmu, bahkan untuk suatu percobaan terhadap kata-kataku dan menjalankan sepercik iman saja, ya, bahkan jika kamu tidak dapat berbuat lain daripada keinginan untuk percaya, biarlah keinginan ini bekerja di dalam dirimu, bahkan sampai kamu percaya dengan suatu cara sehingga kamu dapat memberi tempat untuk sebagian dari kata-kataku” (Alma 32:27).

Alma kemudian melanjutkan untuk “membandingkan firman itu dengan sebiji benih.” Dia menjelaskan bagaimana, sewaktu hati terbuka “benih itu akan mulai menggembung di dalam dadamu.” (Alma 32:28) Alma kemudia memberikan kepada kita kunci untuk mengembangkan kesaksian yang berhasil.

“Tetapi, jika kamu mau memelihara firman itu, ya memelihara pohon itu ketika pohon itu mulai tumbuh, dengan imanmu dan dengan ketekunan yang besar dan dengan sabar, menanti-nantikan buahnya, maka pohon itu akan berakar, dan lihatlah, pohon itu akan menjadi sebatang pohon yang menjulang sampai kepada kehidupan yang abadi” (Alm 32:41).

Dan kemudian janjinya!

“Kemudian saudara-saudaraku, kamu akan memetik upah imanmu dan ketekunanmu dan kesabaranmu dan panjang sabarmu menunggu pohon itu menghasilkan buah bagimu” (Alma 32:34).

Pikirkan sejenak bersama saya, brother dan sister, mengenai apa yang sedang diajarkan Alma kepada kita.

Pertama kita harus memiliki keinginan yang tulus untuk belajar. Kalimat seperti menyadarkan,” “membangkitkan bakat,” “percobaan,” “menjalankan sepercik iman” adalah kata-kata perbuatan yang menyarankan adanya usaha yang didukung dari pihak kita.

Uraian-Nya mengenai yang menggelembung di dalam dada kita menguraikan perasaan Roh Kudus. Dan seperti yang dijanjikan Moroni, “Oleh kuasa Roh Kudus kamu dapat mengetahui kebenaran akan segala hal” (Moroni 10:5).

Untuk menjaga agar Roh terus tumbuh Alma berkata bahwa kita harus memeliharanya “dengan iman dan dengan ketekunan yang besar dan dengan sabar.” Dia kemudian menjanjikan bahwa upah iman, ketekunan, kesabaran, dan panjang sabar akan membawa kehidupan kekal (Alma 32:41; lihat juga ayat 43).

Seperti Alma, nabi zaman akhir telah jelas dalam ajaran mereka mengenai hal-hal yang perlu kita lakukan untuk membina dan menguatkan kesaksian kita.

Kita telah dikirim ke sini untuk mengerjakan kelayakan diri dan keselamatan pribadi. Kita tidak dapat melakukannya dengan hanya bergantung pada terang kesaksian orang lain yang kita pinjam. Sewaktu kita menerima ilham ketika kita mendengar nabi, pemimpin, dan para sabahat membagikan kesaksian mereka, perasaan itu seharusnya lebih jauh meningkatkan hasrat pribadi untuk menguatkan keyakinan kita sendiri.

Kepada sahabat-sahabat muda saya, dan kepada semuanya di mana pun Anda berada, jangan pernah berhenti percaya bahwa Tuhan akan membantu Anda. Jawaban atas doa-doa Anda mungkin tidak sejelas atau tidak datang secepat seperti yang Anda inginkan, tetapi tetaplah berdoa. Tuhan mendengarkan! Sewaktu Anda berdoa, mintalah bantuan dalam memahami bisikan-bisikan Roh Kudus. Kemudian “lakukan yang terbaik” untuk layak menerima bisikan itu. Sewaktu Anda mengenali atau merasakan kesan dan bisikan Roh tersebut, maka bertindaklah berdasarkan bisikan itu.

Doa yang sungguh-sungguh setiap hari untuk mencari pengampunan dan pengarahan khusus penting bagi kehidupan kita. Ketika kita tergesa-gesa, mengulang-ulang, santai, atau lalai dalam doa kita, kita cenderung kehilangan rasa dekat dengan roh yang sangat penting dalam pengarahan yang terus-menerus yang kita perlukan untuk menangani tantangan kehidapan kita sehari-hari dengan berhasil. Doa keluarga setiap pagi dan malam menambah berkat-berkat dan kekuatan bagi doa-doa pribadi kita dan kehidupan kita.

Keterlibatan pribadi dan sungguh-sungguh dalam tulisan suci menghasilkan iman, pengharapan, dan solusi bagi tantangan sehari-hari kita. Seringnya membaca, merenungkan, dan menerapkan pelajaran dari tulisan suci, disertai dengan doa, menjadi bagian yang tak tergantikan dalam memperoleh dan mendukung kesaksian yang kuat dan hidup.

Presiden Spencer W. Kimball mengingatkan kita mengenai pentingnya pembacaan tulisan suci yang terus-menerus ketika dia berkata, “Saya mendapati bahwa ketika saya bersikap santai dalam hubungan saya dengan keilahian dan ketika tampaknya tidak ada suara ilahi yang berbicara, … ketika saya membenamkan diri dalam tulisan suci maka jarak tersebut diperkecil dan kerohanian kembali” (The Teachings of Spencer W. Kimball, diedit oleh Edward L. Kimball [1982], 135).

Juruselamat mengajarkan, “Menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39).

Kesaksikan yang kuat dan tak tergoyahkan yang ada pada sedemikian banyak anggota Gereja yang menakjubkan, dan setia datang karena kita mengikuti nasihat dari tulisan suci dan para nabi kita dengan sungguh-sungguh. Berkat besar yang berharga itu tersedia bagi kita masing-masing yang dengan sungguh-sungguh mencarinya.

Kepada sahabat muda saya Jim, dan orang-orang yang ada kalanya mungkin menghadapi kecemasan mengenai kekuatan kesaksian mereka, ketahuilah bahwa Anda dikasihi dan diawasi setiap hari oleh Bapa Anda di Surga. Dia akan menanggapi ketika Anda berusaha mematuhi perintah-perintah-Nya dan merengkuh tangan-Nya yang penuh kasih.

Kita semua memiliki janji yang sama yang Tuhan berikan kepada Nabi Joseph Smith: “Mendekatlah kepada-Ku dan Aku akan mendekat kepadamu; carilah Aku dengan tekun maka kamu akan menemukan Aku; mintalah, dan kamu akan menerima; ketuklah, dan hal itu akan dibukakan untukmu” (A&P 88:63).

Seruan nabi kita untuk “melakukan yang terbaik” menantang kita masing-masing, secara individu dan dalam keluarga kita, untuk secara cermat mengoreksi kehidupan pribadi kita dan kemudian bertekad untuk mengubah hal-hal yang akan lebih menjamin kesaksian kita untuk kuat dan kukuh.

Kesaksian yang kuat menjadi kekuatan yang memotivasi bagi kita masing-masing untuk melakukan “yang lebih baik lagi.” Hal itu menjadi benteng yang tidak dapat ditembus yang melindungi kita dari “hal-hal” duniawi yang tak ada hentinya.

Saya memberikan kesaksian saya bahwa kita memiliki Bapa di Surga yang penuh kasih dan bahwa Dia serta Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus, menampakkan diri kepada pemuda Joseph untuk mengantarkan Pemulihan Injil pada masa kelegaan terakhir ini.

Yesus Kristus adalah kepala Gereja ini. Presiden Gordon B. Hinckley adalah Nabi pilihan-Nya.

Semoga kita memiliki keberanian dan keyakinan untuk mengikuti nasihat nabi. Jika kita melakukannya, kesaksian pribadi kita akan kuat. Semoga ini terjadi saya berdoa dalam nama Yesus Kristus, amin.