2017
Kuasa Allah
April 2017


Sampai Kita Bertemu Lagi

Kuasa Allah

Dari sebuah ceramah sesi imamat umum berjudul “The Doctrine of the Priesthood,” Ensign, Mei 1982, 32–34; huruf besar distandarkan.

Iman adalah kuasa dan kuasa adalah imamat.

Gambar
Enoch and the city of Zion

Kota Sion Diubah Rupa, oleh Del Parson

Allah adalah Allah karena Dia adalah perwujudan dari semua iman dan semua kuasa dan semua imamat. Kehidupan yang Dia jalani disebut kehidupan kekal.

Dan tingkat di mana kita dapat menjadi seperti Dia adalah tingkat di mana kita memperoleh iman-Nya, mendapatkan kuasa-Nya, dan menjalankan imamat-Nya. Dan ketika kita telah menjadi seperti Dia sepenuhnya dan dalam arti yang sesungguhnya, maka kita juga akan memiliki kehidupan kekal.

Iman dan imamat seiring sejalan. Iman adalah kuasa dan kuasa adalah imamat. Setelah kita memperoleh iman, kita menerima imamat. Kemudian, melalui imamat, kita tumbuh dalam iman sampai, memiliki semua kuasa, kita menjadi seperti Tuhan kita.

Waktu kita di sini dalam kefanaan ditetapkan sebagai waktu percobaan dan pengujian. Adalah kesempatan istimewa kita sementara berada di sini untuk menyempurnakan iman kita dan untuk tumbuh dalam kuasa imamat .…

Imamat kudus telah berbuat lebih banyak untuk menyempurnakan orang-orang di masa Henokh daripada di masa lain mana pun. Dikenal waktu itu sebagai tata tertib Henokh (lihat A&P 76:57), itu adalah kuasa yang dengannya dia dan umatnya diubah rupa. Dan mereka diubah rupa karena mereka memiliki iman dan menjalankan kuasa imamat.

Adalah bersama Henokh, Tuhan membuat perjanjian kekal bahwa semua orang yang menerima imamat akan memiliki kuasa, melalui iman, untuk mengatur dan mengendalikan segala sesuatu di bumi, untuk menantang tentara bangsa-bangsa, dan untuk berdiri dalam kemuliaan dan permuliaan di hadapan Tuhan.

Melkisedek adalah seorang pria seperti iman, “dan rakyatnya mengerjakan kebenaran, dan mendapatkan surga, dan mengupayakan Kota Henokh” (Terjemahan Joseph Smith, Kejadian 14:34) .…

Lalu, apa ajaran imamat? Dan bagaimana kita akan hidup sebagai hamba Tuhan?

Ajaran ini adalah bahwa Allah Bapa kita adalah makhluk yang dimuliakan, disempurnakan, dan dipermuliakan yang memiliki segala kekuatan, segala kuasa, dan segala kekuasaan, yang mengetahui segala hal dan tak terbatas dalam segala atribut-Nya, dan yang tinggal dalam unit keluarga.

Sesungguhnya bahwa Bapa Kekal kita menikmati status kemuliaan dan kesempurnaan dan kuasa yang tinggi ini karena iman-Nya sempurna dan imamat-Nya tak terbatas.

Sesungguhnya bahwa imamat adalah nama yang tepat untuk kuasa Allah, dan bahwa jika kita ingin menjadi seperti Dia, kita harus menerima dan menjalankan imamat dan kuasa-Nya sebagaimana Dia menjalankannya .…

Sesungguhnya bahwa kita memiliki kuasa, melalui iman, untuk mengatur dan mengendalikan segala sesuatu, baik jasmani maupun rohani; untuk mengerjakan mukjizat-mukjizat dan kehidupan sempurna; untuk berdiri di hadirat Allah dan menjadi seperti Dia karena kita telah memperoleh imamat-Nya, kesempurnaan-Nya, dan kuasa-Nya, atau dengan kata lain kegenapan imamat-Nya.

Maka, ini adalah ajaran imamat, di mana tidak ada yang lain lagi atau yang lebih hebat lagi dari ini. Ini adalah kuasa yang dapat kita peroleh melalui iman dan kesalehan ….

Sesungguhnya ada kuasa dalam imamat—sebuah kuasa yang berusaha kita peroleh untuk kita gunakan, sebuah kuasa yang dengan tulus kita berdoa untuk kita peroleh bagi diri kita dan bagi keturunan kita untuk selama-lamanya.