2021
Klien Saya atau Pemanggilan Saya?
September/Oktober 2021


Suara Orang Suci Zaman Akhir

Klien Saya atau Pemanggilan Saya?

Saat saya mencoba memenuhi tanggung jawab keimamatan saya, Tuhan memperlihatkan kepada saya bahwa Dia tanggap akan keadaan situasi saya.

Gambar
briefcase

Foto dari Getty Images

Ketika saya dipanggil sebagai presiden kuorum penatua pada tahun 2000, hanya tujuh penatua yang menghadiri pertemuan imamat. Juga, kami tidak melakukan dengan baik kunjungan tugas pengajaran ke rumah kami—kini pemberian Pelayanan.

Saya tahu kami menghadapi tantangan berat untuk mengilhami para penatua untuk meningkatkan kinerja. Maka, sebagai awalnya, kami memutuskan untuk mengatur kembali penugasan dan meningkatkan pengawasan.

Karena saya seorang pengacara mandiri, saya banyak melakukan perjalanan. Saya sangat sibuk, tetapi saya ingin memenuhi tanggung jawab keimamatan saya.

Suatu hari, saya harus melakukan perjalanan dengan bus ke kota lain untuk menindaklanjuti seorang klien. Karena keuangan saya terbatas, saya berharap klien saya akan setuju untuk memberikan pembayaran di muka.

Dalam perjalanan mengejar bus, saya memutuskan untuk pergi menemui beberapa anggota kuorum dan mendorong mereka untuk mengunjungi keluarga-keluarga yang dipercayakan kepada mereka. Beberapa lupa tetapi berkomitmen untuk melakukannya. Yang lainnya berkomitmen untuk menyelesaikan tugas kunjungan mereka minggu itu juga.

Saya sedemikian senang akan komitmen mereka sehingga saya memutuskan untuk mengunjungi dan menyemangati anggota kuorum lainnya. Tanpa saya sadari, sudah lewat tengah hari. Maka, alih-alih pergi keluar kota, saya memutuskan untuk pergi ke kantor saya untuk meninjau kasus klien tersebut.

Betapa terkejutnya saya, ketika saya tiba di kantor saya, klien saya sedang berdiri di luar bersama satu orang lain. Saya menjelaskan kepada klien saya bahwa saya baru saja akan meninjau kasusnya dan akan siap memberi laporan hari berikutnya. Dia mengatakan dia datang untuk memperkenalkan saya kepada seorang klien baru. Setelah temannya dan saya bercakap-cakap, kami menyepakati biaya bagi saya untuk membantunya menyelesaikan urusan hukumnya. Kemudian, tiba-tiba, klien saya menawarkan untuk memberikan pembayaran di muka.

Bagi saya, itu merupakan mukjizat. Bapa Surgawi tahu saya berusaha setia kepada-Nya. Dia juga mengetahui kebutuhan saya. Dia telah memberkati saya dengan banyak cara selama bertahun-tahun, tetapi kali ini berkat-Nya datang dalam bentuk finansial. Dia menggenapi firman-Nya dalam tulisan suci kepada mereka yang melayani-Nya: “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Matius 6:33).

Dan kuorum penatua kami? Tuhan memberkati kami saat kami terus maju dengan semangat yang dipersatukan. Pengajaran ke rumah kami segera naik mencapai 100 persen, dan kehadiran imamat kami meningkat menjadi 35 penatua yang setia.

Saya bersaksi bahwa kita semua dapat menjadi alat dalam pekerjaan Tuhan serta menemukan sukacita dan berkat-berkat dalam melayani-Nya dengan melayani sesama.