2010
Mencari dan Menerima Wahyu Pribadi
April 2010


Pesan Pengajaran Berkunjung

Mencari dan Menerima Wahyu Pribadi

Ajarkan tulisan suci dan kutipan ini atau, jika perlu, asas lainnya yang akan memberkati para sister yang Anda kunjungi. Berikan kesaksian tentang ajaran. Mintalah mereka yang Anda ajar untuk membagikan apa yang telah mereka rasakan dan pelajari.

Bagaimana Saya Dapat Mencari Wahyu Pribadi?

“Kami bersiap untuk menerima wahyu pribadi sebagaimana yang para nabi lakukan, dengan mempelajari tulisan suci, berpuasa, berdoa, dan membangun iman. Iman adalah kuncinya. Ingatlah persiapan Joseph Smith untuk Penglihatan Pertama:

“’Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah ….

Hendaklah ia memintakannya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang.’”1

Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul.

“Doa adalah kunci pribadi Anda ke surga. Kuncinya ada di sisi tabir Anda.

Namun itu belum semuanya. Bagi seseorang yang berpikir bahwa wahyu akan mengalir tanpa upaya, Tuhan berfirman:

’Engkau belum mengerti, engkau telah menyangka bahwa Aku akan mengaruniakannya kepadamu sewaktu engkau tidak memikirkan lain kecuali untuk memintanya dari-Ku.

Tetapi lihatlah, Aku berfirman kepadamu, bahwa engkau harus mempelajarinya dalam akalmu; kemudian engkau harus menanyakan kepada-Ku apakah hal itu benar, dan jika benar, Aku akan menyebabkan dadamu terasa membara di dalam; karena itu, engkau akan merasakan bahwa hal itu adalah benar.’”2

Presiden Boyd K. Packer, Presiden Kuorum Dua Belas Rasul.

Bagaimana Saya Dapat Menerima Wahyu Pribadi?

“Dalam bentuknya yang lebih familiar, wahyu atau ilham datang melalui alat perkataan atau pikiran yang dikomunikasikan ke dalam benak (lihat Enos 1:10; A&P 8:2–3), dengan penerangan mendadak (lihat A&P 6:14–15), dengan perasaan positif atau negatif mengenai jalan tindakan yang diusulkan, atau bahkan dengan kinerja yang terilhami, sebagaimana dalam mementaskan seni. Sebagaimana yang telah Presiden Boyd K. Packer, …. Presiden Kuorum Dua Belas Rasul, nyatakan, ‘Ilham datang lebih sebagai perasaan daripada sebuah suara’”3

Penatua Dallin H. Oaks dari Kuorum Dua Belas Rasul.

“Bait suci adalah rumah pengetahuan. Sebagian besar petunjuk yang diberikan di bait suci adalah simbolis dan dipelajari melalui Roh. Ini artinya kita diajar dari atas …. Pemahaman kita akan makna tata cara dan perjanjian itu akan meningkat sewaktu kita sering kembali ke bait suci dengan sikap belajar dan merenungkan kebenaran-kebenaran kekal yang diajarkan …. Marilah kita menikmati kekuatan rohani dan wahyu yang kita terima sewaktu kita menghadiri bait suci secara rutin.”4

Silvia H. Allred, penasihat pertama dalam presidensi umum Lembaga Pertolongan.

Catatan

  1. “Wahyu Pribadi: Ajaran dan Teladan Para Nabi,” Liahona, November 2007, 88.

  2. “Personal Revelation: The Gift, the Test, and the Promise,” Ensign, November 1994, 59–60.

  3. “Eight Reasons for Revelation,” Liahona, September 2004, 8.

  4. “Bait Suci yang Kudus, Perjanjian-Perjanjian Kudus,” Liahona, November 2008, 113, 114.

Foto ilustrasi oleh Juan Pablo Aragón Armas