Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 12: Kepatuhan: Jalankan Injil


Bab 12

Kepatuhan: Jalankan Injil

“Jalan Injil adalah jalan yang sederhana. … Rendahkanlah hati Anda dan berjalanlah dalam kepatuhan.”

Dari Kehidupan Gordon B. Hinckley

Ketika Gordon B. Hinckley berusia kira-kira 14 tahun, dia memiliki pengalaman di Tabernakel Salt Lake yang menggerakkannya untuk membuat sebuah resolusi penting. Dia kemudian menceritakan:

“Saya [mendengar] Presiden Heber J. Grant menceritakan mengenai pengalamannya dalam membaca Kitab Mormon ketika dia masih kecil. Dia berbicara mengenai Nefi dan pengaruh besar yang dia miliki terhadap kehidupannya. Dan kemudian, dengan suara yang terngiang dengan suatu keyakinan yang tidak akan pernah saya lupakan, dia mengutip kata-kata agung itu dari Nefi: ‘Aku akan pergi dan melakukan apa yang telah Tuhan perintahkan, karena aku tahu bahwa Tuhan tidak memberikan perintah kepada anak-anak manusia kecuali Dia akan mempersiapkan jalan bagi mereka agar mereka boleh merampungkan apa yang Dia perintahkan kepada mereka’ (1 Nefi 3:7).

“Muncul dalam hati muda saya pada kesempatan itu sebuah resolusi untuk mencoba melakukan apa yang Tuhan telah perintahkan.”1

Gordon B. Hinckley selalu membawa resolusi itu di dalam hatinya. Bertahun-tahun kemudian, ketika dia adalah Presiden Gereja, ajaran-ajarannya merupakan kilas balik dari pesan yang telah dia dengar sewaktu muda. Berbicara kepada sekelompok Orang Suci Zaman Akhir pada sebuah konferensi regional, dia mengatakan:

“Saya telah diwawancarai oleh banyak wartawan [berita]. Satu hal yang mereka tanyakan adalah, ‘Sekarang apa yang akan menjadi tema Anda selama masa presidensi Anda?’ Saya hanya mengatakan, ‘Tema yang sama dengan yang telah saya dengar berulang-ulang di Gereja ini oleh para presiden Gereja dan para rasul sejauh yang dapat saya ingat: Jalankan Injil, dan setiap orang yang menjalankannya akan menerima di dalam hatinya suatu keyakinan akan kebenaran dari apa yang dia jalankan.’”2

Dalam ceramah konferensi umum pertamanya sebagai Presiden Gereja, Presiden Hinckley mengeluarkan imbauan kepada semua orang untuk menjalankan Injil.

‘“Sekarang, brother dan sister sekalian, waktunya telah tiba bagi kita untuk berdiri lebih tinggi lagi, untuk mengangkat mata kita dan memperluas pikiran kita sehingga memiliki pemahaman dan pengertian yang lebih dalam tentang misi milenium agung Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir ini.’ Ini adalah musim untuk menjadi kuat. Ini adalah waktu untuk bergerak maju tanpa keraguan, mengetahui dengan baik maknanya, luasnya, dan pentingnya misi kita. Ini adalah waktu untuk melakukan apa yang benar terlepas konsekuensi yang menyertainya. Inilah saat untuk didapati mematuhi perintah-perintah. Ini adalah musim untuk menjangkau dengan kebaikan hati dan kasih kepada mereka yang berada dalam kesusahan dan kepada mereka yang terombang ambing dalam kegelapan dan kepedihan. Ini adalah waktu untuk bersikap tenggang rasa dan baik, sopan dan santun terhadap satu sama lain dalam segala hubungan kita. Dengan kata lain, untuk menjadi lebih seperti Kristus.”3

Presiden Hinckley melanjutkan untuk menekankan pesan ini. Sepuluh tahun kemudian dia mengulangi kata-kata ini dalam konferensi umum dan melanjutkan dengan mengatakan, “Andalah yang harus menilai seberapa jauh kita telah mewujudkan penggenapan dari undangan yang diberikan sepuluh tahun yang lalu itu.”4

Gambar
Nefi sedang berburu

Teladan Nefi mengenai kepatuhan mengilhami Gordon B. Hinckley yang muda.

Ajaran-Ajaran Gordon B. Hinckley

1

Kita adalah umat perjanjian, kita memiliki kewajiban besar yang menyertai perjanjian itu.

Kita adalah umat perjanjian, dan bahwa itu adalah hal yang sangat serius. Ketika pekerjaan ini dipulihkan dan Tuhan menetapkan tujuan-tujuan untuk pemulihan itu, Dia berfirman bahwa salah satu alasan untuk pemulihan itu adalah agar perjanjian abadi-Nya dapat ditegakkan kembali. Perjanjian itu … dibuat di antara Abraham dan Yehova ketika Yehova Yang Mahakuasa membuat janji agung dan khidmat kepada Abraham. Dia berfirman bahwa keturunannya hendaknya menjadi seperti pasir di pantai, bahwa segala bangsa akan diberkati melalui dia. Dia membuat perjanjian ini dengan-Nya, bahwa Dia akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Nya .… Maka terbentuklah sebuah hubungan yang memiliki konsekuensi kekal dalam kehidupan kekal semua yang akan memasuki perjanjian itu. Implikasinya luar biasa: jika kita akan bertindak sebagaimana anak-anak Allah seharusnya bertindak, Dia akan menjadi Allah kita untuk memberkati kita, untuk mengasihi kita, untuk mengarahkan kita, untuk menolong kita.

Sekarang, dalam dispensasi ini, perjanjian abadi itu telah ditegaskan kembali. Kita, pada kenyataannya, membuat perjanjian itu ketika kita dibaptis. Kita menjadi bagian dari keluarga ilahi-Nya, seperti adanya dahulu. Semua anak Allah adalah keluarga-Nya, tetapi dengan cara yang khusus dan luar biasa terdapat sebuah hubungan khusus di antara Allah dan anak-anak perjanjian-Nya. Dan ketika kita menjadi anggota Gereja, … kita menjadi bagian dari umat perjanjian; dan setiap kali kita mengambil sakramen, tidak saja kita melakukannya sebagai ingatan akan pengurbanan Putra Allah, yang memberikan nyawa-Nya untuk setiap dari kita, melainkan ada elemen tambahan bahwa kita mengambil ke atas diri kita nama Yesus Kristus dan berjanji pada diri kita sendiri untuk mematuhi perintah-perintah-Nya dan Dia berjanji kepada kita bahwa Dia akan memberkati kita dengan Roh Kudus-Nya.

Kita adalah umat perjanjian, kita memiliki kewajiban besar yang menyertai perjanjian itu. Kita tidak bisa menjadi umat biasa. Kita harus bangkit melebihi khalayak ramai. Kita harus berdiri lebih tinggi. Kita harus menjadi sedikit lebih baik, sedikit lebih ramah, sedikit lebih murah hati, sedikit lebih santun, sedikit lebih tenggang rasa, sedikit lebih banyak mengulurkan tangan kepada orang lain.5

Kita adalah umat yang telah mengambil ke atas diri kita perjanjian khidmat dan nama Tuhan Yesus Kristus. Marilah kita berusaha sedikit lebih keras lagi untuk mematuhi perintah-perintah, untuk menjalani hidup sesuai yang Tuhan telah minta kita untuk jalani.6

Gambar
pertemuan sakramen

“Setiap kali kita mengambil sakramen, … kita mengambil ke atas diri kita nama Yesus Kristus dan berjanji untuk mematuhi perintah-perintah-Nya.”

2

Tuhan mengharapkan kita untuk menjalankan Injil dalam segala aspek.

Kita hidup di zaman yang kompromi dan kesepakatan. Dalam situasi-situasi yang kita hadapi setiap hari, kita tahu apa yang benar, tetapi ketika berada di bawah tekanan dari teman sebaya kita dan suara-suara yang memperdaya dari mereka yang membujuk kita, kita menyerah. Kita berkompromi. Kita setuju. Kita menyerah, dan kita merasa malu terhadap diri kita sendiri .… Kita harus menggalang kekuatan untuk mengikuti keyakinan kita.7

Jalan Injil adalah jalan yang sederhana. Beberapa dari persyaratan mungkin bagi Anda tampak mudah dan tidak perlu. Jangan menolaknya. Rendahkanlah hati Anda dan berjalanlah dalam kepatuhan. Saya berjanji bahwa hasil yang menyertainya akan indah untuk dilihat dan memuaskan untuk dialami.8

Permohonan besar saya adalah semoga kita semua berusaha sedikit lebih keras lagi untuk hidup sesuai dengan kualitas keilahian yang ada dalam diri kita. Kita dapat melakukan lebih baik daripada yang kita lakukan sekarang. Kita dapat menjadi orang yang lebih baik daripada kita adanya sekarang. Jika kita bersedia secara terus-menerus mempertahankan gambaran ilahi itu, Kebapaan Allah dan persaudaraan manusia sebagai realitas, kita akan menjadi sedikit lebih toleran, sedikit lebih baik hati, sedikit lebih banyak mengulurkan tangan untuk mengangkat dan membantu serta menopang mereka di antara kita. Kita akan menjadi tidak terlalu cenderung menyerah pada hal-hal yang jelas tidak pantas bagi kita.9

Agama di mana Anda adalah bagian daripadanya adalah tujuh hari seminggu, bukan hanya hari Minggu .… Itu adalah setiap waktu—dua puluh empat jam sehari, tujuh hari seminggu, 365 hari setahun.10

Tuhan mengharapkan agar kita akan menertibkan kehidupan kita, agar kita akan menjalankan Injil dalam segala aspek.11

3

Allah akan mencurahkan berkat-berkat kepada mereka yang berjalan dalam kepatuhan terhadap perintah-perintah-Nya.

Tuhan berfirman kepada Elia untuk pergi dan bersembunyi di tepi sungai Kerit, bahwa di sana dia harus minum dari sungai, dan bahwa dia akan diberi makan oleh burung-burung gagak. Tulisan suci mencatat sebuah pernyataan sederhana dan indah mengenai Elia: “Lalu ia pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan” (1 Raja-Raja 17:5).

Tidak ada perbantahan. Tidak ada alasan. Tidak ada dalih. Elia langsung “pergi dan ia melakukan seperti firman Tuhan.” Dan dia diselamatkan dari malapetaka mengerikan yang menimpa mereka yang mencemooh dan membantah dan meragukan.12

Kisah keseluruhan Kitab Mormon adalah kisah yang membicarakan mengenai umat yang, ketika mereka hidup saleh, ketika mereka menyembah Yesus Kristus, menjadi makmur di negeri dan diberkati dengan kekayaan dan kelimpahan oleh Tuhan; dan ketika mereka berdosa dan tersesat dan melupakan Allah mereka, mereka jatuh ke dalam kesengsaraan dan perang dan kesulitan. Keselamatan Anda, kedamaian Anda, kemakmuran Anda terletak pada kepatuhan terhadap perintah-perintah dari Yang Mahakuasa.13

‘“Taatilah perintah-perintah-Ku secara berkelanjutan, dan mahkota kebenaran akan engkau terima.”’ [A&P 25:15]. Itu adalah janji Tuhan kepada Emma Hale Smith. Itu adalah janji Tuhan kepada Anda masing-masing. Kebahagiaan terletak pada kepatuhan terhadap perintah-perintah. Bagi Orang Suci Zaman Akhir … hanya ada kesengsaraan jika melanggar perintah-perintah itu. Dan bagi setiap orang yang mematuhinya, ada janji mahkota … kesalehan dan kebenaran kekal.14

Kebebasan sejati terletak pada kepatuhan terhadap nasihat-nasihat Allah. Dikatakan di masa lalu bahwa “perintah itu pelita, dan ajaran itu cahaya.” (Amsal 6:23).

Injil bukan filsafat tentang penindasan, seperti anggapan banyak orang. Injil adalah rencana kebebasan yang memberikan disiplin terhadap keinginan dan arah perilaku. Buahnya adalah manis dan ganjarannya adalah kebebasan ….

“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Galatia 5:1).

“Di mana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.” (2 Korintus 3:17).15

Keselamatan kita terletak pada pertobatan. Kekuatan kita datang dari kepatuhan terhadap perintah-perintah Allah .… Marilah kita berdiri kukuh melawan kejahatan, baik di rumah maupun di luar rumah. Marilah kita hidup layak untuk menerima berkat-berkat dari surga, mengubah kehidupan kita bila diperlukan dan memandang kepada-Nya, Bapa kita semua.16

Tidak ada yang perlu kita takutkan. Allah berada di kemudi Dia akan mengatur demi kebaikan pekerjaan ini. Dia akan mencurahkan berkat-berkat kepada mereka yang berjalan dalam kepatuhan terhadap perintah-perintah-Nya. Demikianlah janji-Nya. Mengenai kemampuan-Nya untuk memenuhi janji itu tidak ada yang dapat meragukannya.17

4

Para pemimpin Gereja menunjukkan jalannya dan mengundang para anggota untuk menjalankan Injil.

Ada yang mengatakan, “Gereja tidak akan mendikte saya bagaimana saya memikirkan ini, itu, atau yang lainnya, ataupun bagaimana saya menjalani hidup saya.”

Tidak, jawab saya, Gereja tidak akan mendikte siapa pun bagaimana dia harus berpikir atau apa yang harus dia lakukan. Gereja akan menunjukkan jalannya dan mengundang setiap anggota untuk menjalankan injil dan menikmati berkat-berkat yang datang dari kepatuhan semacam itu. Gereja tidak akan mendikte siapa pun, tetapi akan menasihati, akan membujuk, akan mengimbau, dan akan mengharapkan kesetiaan dari mereka yang mengaku sebagai anggota di dalamnya.

Ketika saya menjadi mahasiswa, saya mengatakan kepada ayah saya pada suatu kesempatan bahwa menurut saya para Pembesar Umum telah melampaui batas kewenangan mereka ketika mereka menganjurkan sesuatu. Dia adalah pria yang sangat bijak serta baik. Dia mengatakan, “Presiden Gereja telah memberi kita petunjuk dan saya mendukungnya sebagai nabi, pelihat, dan pewahyu, serta ingin mengikuti nasihatnya.”

Saya telah … melayani dalam dewan-dewan umum Gereja ini selama bertahun-tahun .… Saya ingin memberikan kepada Anda kesaksian saya bahwa secara harfiah saya telah duduk dalam pertemuan-pertemuan di mana kebijakan dan program-program Gereja dibahas, saya tidak pernah ikut serta di mana bimbingan Tuhan tidak dicari atau di mana ada keinginan dari siapa pun yang hadir untuk menganjurkan maupun melakukan apa pun yang dapat mencelakakan atau memaksa seseorang untuk melakukan sesuatu.18

Saya katakan bahwa untuk setiap dan semua yang kami [yang duduk dalam dewan-dewan umum Gereja] memiliki agenda pribadi. Kami hanya memiliki agenda Tuhan. Ada di antara mereka yang mengkritik ketika kami mengeluarkan suatu pernyataan nasihat atau peringatan. Ketahuilah bahwa permohonan kami tidak dimotivasi oleh hasrat apa pun yang sifatnya mementingkan diri. Ketahuilah bahwa peringatan-peringatan kami tidak tanpa substansi dan alasan. Ketahuilah bahwa keputusan-keputusan untuk mengemukakan mengenai berbagai urusan tidak dicapai tanpa musyawarah, pembahasan, dan doa. Ketahuilah bahwa satu-satunya tujuan kami adalah untuk membantu Anda masing-masing mengatasi masalah Anda, pergumulan Anda, keluarga Anda, kehidupan Anda .… Tidak ada hasrat untuk mengajarkan hal lain apa pun selain apa yang Tuhan telah ajarkan ….

Tanggung jawab kami diuraikan oleh Yehezkiel: “Hai anak manusia, Aku telah menetapkan engkau menjadi penjaga kaum Israel. Bilamana engkau mendengarkan sesuatu firman dari pada-Ku, peringatkanlah mereka atas nama-Ku.” (Yehezkiel 3:17).

Kami tidak memiliki hasrat egois apa pun, selain keinginan agar para brother dan sister kita bahagia, agar kedamaian dan kasih akan diperoleh di rumah mereka, agar mereka akan diberkati dengan kuasa dari Yang Mahakuasa dalam berbagai upaya mereka dalam kesalehan.19

Allah terus-menerus memberitahukan, dengan cara-Nya sendiri, kehendak-Nya mengenai umat-Nya. Saya memberikan kesaksian saya kepada Anda bahwa para pemimpin Gereja ini tidak akan pernah meminta kami untuk melakukan apa pun yang tidak dapat kami lakukan dengan bantuan dari Tuhan. Kita semua merasa tidak mampu. Bahwasanya apa yang diminta dari kami untuk dilakukan mungkin tidak berkenan atau sesuai dengan gagasan Anda. Tetapi jika kita berusaha dengan iman dan doa dan tekad, kita dapat mencapainya.

Saya memberikan kesaksian saya kepada Anda bahwa kebahagiaan para Orang Suci Zaman Akhir, kedamaian para Orang Suci Zaman Akhir, kemajuan para Orang Suci Zaman Akhir, kemakmuran para Orang Suci Zaman Akhir, dan keselamatan dan permuliaan kekal umat ini terletak pada kepatuhan terhadap nasihat-nasihat keimamatan Allah.20

5

Keputusan-keputusan kecil dapat menuntun pada konsekuensi-konsekuensi yang besar.

Saya dapat menggambarkan sebuah asas … yang, jika dipatuhi, akan sangat meningkatkan kemungkinan bahwa keputusan-keputusan kita akan benar, dan sebagai akibatnya kemajuan dan kebahagiaan kita dalam kehidupan akan sangat meningkat. Asas besar ini adalah memelihara iman ….

Saya tidak bisa memberitahukan kepada Anda secara detail bagaimana memutuskan segala sesuatu. Tetapi saya dapat menjanjikan bahwa jika Anda bersedia membuat keputusan-keputusan sesuai dengan standar-standar Injil dan ajaran-ajaran Gereja, dan jika Anda akan memelihara iman, kehidupan Anda akan memberikan hasil yang sangat baik dan akan akan mengalami banyak kebahagiaan dan pencapaian.21

Bertahun-tahun lalu saya bekerja di sebuah perusahaan kereta api .… Itu adalah zaman ketika hampir setiap orang naik kereta api penumpang. Di suatu pagi saya menerima telepon dari rekan kerja saya di Newark, New Jersey. Dia berkata, “Kereta nomor sekian telah tiba, tetapi tidak memiliki gerbong bagasi. Entah di mana, 300 penumpang telah kehilangan bagasi mereka, dan mereka marah.”

Saya segera pergi bekerja untuk mencari tahu di mana gerbong tersebut hilang. Saya menemukan gerbong tersebut telah dimuati dengan benar dan telah digandeng dengan benar pada gerbong kereta api di Oakland, Kalifornia. Gerbong bagasi itu telah dipindahkan ke jalur rel kereta api kami di Salt Lake City [dan pada akhirnya tiba di] St. Louis. Di sana akan ditangani oleh jalur rel kereta yang akan membawanya ke Newark, New Jersey. Tetapi seorang petugas sakelar rel yang ceroboh di pelataran kereta St. Louis menggerakkan sepotong baja kecil tepat tiga inci [7,5 sentimeter], sebuah titik sakelar, kemudian menarik tuas untuk melepaskan gerbong. Kami menemukan bahwa sebuah gerbong bagasi milik jalur kereta di Newark, New Jersey, berada di New Orleans, Louisiana—1,500 mil [2,400 kilometer] dari tempat tujuannya. Hanya tiga inci digerakkan dari sakelar di pelataran St. Louis oleh seorang karyawan yang ceroboh telah membuatnya mulai berada di jalur yang salah, dan jarak dari tempat tujuan yang sebenarnya meningkat tajam. Begitulah dengan kehidupan kita. Alih-alih mengikuti jalur yang pasti, kita ditarik oleh suatu gagasan yang salah ke arah yang berbeda. Gerakan yang menjauh dari tempat tujuan awal kita mungkin sangat kecil, tetapi, jika dilanjutkan, gerakan yang sangat kecil itu menjadi celah yang besar dan kita mendapati diri kita jauh dari tempat tujuan semula kita .… Adalah hal-hal kecil yang merupakan landasan kehidupan kita yang membuat perbedaan besar dalam kehidupan kita.22

Saya mendekati pintu gerbang sebuah pertanian besar di suatu hari. Saya mengangkat grendel dan membuka pintu gerbang. Gerakan pada engsel-engsel sangat ringan sehingga hampir tidak dapat dibedakan. Tetapi di ujung lain pintu gerbang tersebut mengangkat palang pintu dengan radius enam belas kaki. Melihat pada gerakan engsel-engsel tersebut saja, orang tidak akan pernah membayangkan gerakan luar biasa yang diakibatkan oleh gerakan kecil tersebut.

Demikian pula dengan keputusan-keputusan dalam kehidupan kita. Beberapa pikiran kecil, beberapa perkataan kecil, beberapa tindakan kecil dapat menuntun pada konsekuensi-konsekuensi yang sangat besar.23

Gambar
membuka pintu gerbang dari logam

Presiden Hinckley membandingkan keputusan kita dengan engsel pada pintu gerbang pertanian.

6

Dengan menjalankan Injil, kita memperkuat Gereja dan membantu pekerjaan Allah tumbuh di seluruh dunia.

Anda dapat membuat [Gereja] menjadi lebih kuat dengan cara bagaimana Anda menjalani hidup. Biarlah Injil menjadi pedang dan perisai Anda ….

… Betapa luar biasa masa depan kita ketika Yang Mahakuasa menggulirkan pekerjaan mulia-Nya, menyentuh untuk kebaikan semua yang akan menerima dan menjalankan Injil-Nya.24

Saya melihat masa depan cerah di dunia yang sangat tidak pasti. Jika kita mau berpegang teguh pada nilai-nilai kita, jika kita mau membangun di atas pusaka kita, jika kita mau berjalan dalam kepatuhan di hadapan Tuhan, jika kita mau menjalankan Injil, kita akan diberkati dengan cara yang hebat dan luar biasa. Kita akan dipandang sebagai umat istimewa yang telah menemukan kunci bagi kebahagiaan istimewa.25

Biarlah setiap pria dan wanita dan anak bertekad untuk membuat pekerjaan Tuhan menjadi lebih baik dan lebih kuat dan lebih besar daripada yang sebelumnya. Adalah kualitas kehidupan kita yang membuat perbedaan. Adalah tekad kita untuk menjalankan Injil Yesus Kristus yang membuat perbedaan. Ini adalah urusan individu. Jika kita semua mau berdoa, Gereja akan menjadi jauh lebih kuat. Dan demikian pula dengan setiap asas Injil. Marilah kita menjadi bagian dari pekerjaan besar yang bergerak maju ini yang sedang tumbuh di seluruh dunia. Kita tidak bisa berdiri diam; kita harus bergerak maju. Adalah sangat penting kita melakukannya. Keyakinan pribadi yang bersemayam dalam hati kita masing-masing adalah kekuatan sesungguhnya Gereja. Tanpa itu, kita memiliki sangat sedikit; bersama itu kita memiliki segalanya.26

Saya mengundang Anda masing-masing, di mana pun Anda mungkin berada sebagai anggota Gereja ini, untuk berdiri teguh dan dengan nyanyian dalam hati Anda untuk maju terus, menjalankan Injil, mengasihi Tuhan, dan membangun kerajaan. Bersama-sama kita akan tetap berada di jalan yang benar dan memelihara iman, dengan Yang Mahakuasa sebagai kekuatan kita.27

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • ‘Mengapa kita, sebagai umat perjanjian Tuhan, “tidak bisa menjadi umat biasa”?’ (Lihat bagian 1.) Apa beberapa cara perjanjian-perjanjian yang telah Anda buat dengan Allah memengaruhi kehidupan sehari-hari Anda?

  • ’Presiden Hinckley mengajarkan bahwa “kita harus menggalang kekuatan untuk mengikuti keyakinan kita” (bagian 2).’ Bagaimana kita terkadang berkompromi dengan keyakinan kita? Bagaimana kita dapat memperkuat diri kita untuk menolak godaan?

  • Apa penerapan dari kisah tentang Elia yang diceritakan oleh Presiden Hinckley terhadap kita? (Lihat bagian 3.) Bagaimana Anda akan menanggapi seseorang yang merasa bahwa perintah-perintah terlalu membatasi? Bagaimana Anda telah melihat bahwa mematuhi perintah-perintah mendatangkan kebebasan, keselamatan, dan kedamaian?

  • Tinjaulah penjelasan Presiden Hinckley mengenai bagaimana para pemimpin Gereja memberikan nasihat dan peringatan (lihat bagian 4). Bagaimana Anda telah diberkati dengan mengikuti nasihat dari para pemimpin Gereja?

  • Apa yang dapat kita pelajari dari cerita Presiden Hinckley mengenai gerbong bagasi yang hilang? (Lihat bagian 5.) Mengapa keputusan atau tindakan kecil membuat perbedaan yang begitu besar dalam kehidupan kita? Keputusan kecil apa yang telah membuat perbedaan besar dalam kehidupan Anda? Bagaimana kita dapat mengenali lebih baik lagi penyimpangan-penyimpangan kecil yang dapat menuntun kita jauh dari jalan Allah?

  • Bagaimanakah menjalankan Injil dapat membantu kita mengatasi ketidakpastian dalam dunia? (Lihat bagian 6.) Bagaimanakah menjalankan Injil dapat menyederhanakan kehidupan Anda? Pertimbangkanlah bagaimana Anda dapat lebih aktif memperkuat Gereja dan membantu pekerjaan Allah tumbuh di seluruh dunia.

Tulisan Suci Terkait

Ulangan 4:39–40; Ibrani 5:8–9; A&P 64:33–34; 93:26–28; 98:22; Abraham 3:24–26; Pasal-Pasal Kepercayaan 1:3

Bantuan Belajar

“Membaca, menelaah, dan merenungkan adalah tidak sama. Kita membaca kata-kata dan kita bisa mendapatkan gagasan. Kita menelaah dan kita bisa menemukan pola-pola dan hubungan-hubungan dalam tulisan suci. Tetapi ketika kita merenungkan, kita mengundang wahyu melalui Roh. Merenungkan, bagi saya, adalah pemikiran dan doa yang saya lakukan setelah membaca dan menelaah secara saksama dalam tulisan suci” ( Henry B. Eyring, “Melayani dengan Roh,” Ensign atau Liahona, November 2010, 60).

Catatan

  1. “If Ye Be Willing and Obedient,” Ensign, Juli 1995, 2.

  2. Teachings of Gordon B. Hinckley (1997), 404.

  3. “This Is the Work of the Master,” Ensign, Mei 1995, 71.

  4. “Sambutan,” Ensign atau Liahona, Mei 2005, 4.

  5. Teachings of Gordon B. Hinckley, 148–149.

  6. Teachings of Gordon B. Hinckley, 146.

  7. “Building Your Tabernacle,” Ensign, November 1992, 52.

  8. “Everything to Gain—Nothing to Lose,” Ensign, November 1976, 96.

  9. Teachings of Gordon B. Hinckley, 160–161.

  10. Teachings of Gordon B. Hinckley, 404.

  11. Discourses of President Gordon B. Hinckley, Volume 2: 2000–2004 (2005), 412.

  12. “If Ye Be Willing and Obedient,” 4.

  13. Teachings of Gordon B. Hinckley, 406–407.

  14. “If Thou Art Faithful,” Ensign, November 1984, 92.

  15. Dalam Conference Report, April 1965, 78.

  16. “The Times in Which We Live,” Ensign, November 2001, 74.

  17. “This Is the Work of the Master,” 71.

  18. “Kesetiaan,” Ensign atau Liahona, Mei 2003, 60.

  19. “The Church Is on Course,” Ensign, November 1992, 59–60.

  20. “If Ye Be Willing and Obedient,” Ensign, Desember 1971, 125.

  21. “Keep the Faith,” Ensign, September 1985, 3, 6.

  22. “A Prophet’s Counsel and Prayer for Youth,” Ensign, Januari 2001, 5–7.

  23. “Keep the Faith,” 3.

  24. “Stay the Course—Keep the Faith,” Ensign, November 1995, 72.

  25. “Look to the Future,” Ensign, November 1997, 69.

  26. Teachings of Gordon B. Hinckley, 138–139.

  27. “Stay the Course—Keep the Faith,” 72.