Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 17: Melanjutkan dalam Proses Pembelajaran yang Luar Biasa.


Bab 17

Melanjutkan dalam Proses Pembelajaran yang Luar Biasa

“Kita harus terus bertumbuh. Kita harus terus-menerus belajar. Ini adalah amanat yang diberikan secara ilahi agar kita terus menambah pengetahuan kita.”

Dari Kehidupan Gordon B. Hinckley

“Saya senang belajar,” Presiden Gordon B. Hinckley berkata. “Saya menikmati kesempatan apa pun untuk memperoleh pengetahuan. Sesungguhnya, saya percaya pada dan telah dengan penuh semangat mendukung, di sepanjang kehidupan saya, pencapaian pendidikan—untuk diri saya sendiri dan untuk orang lain …. Dari sudut pandang saya, pembelajaran adalah urusan praktik dan rohani.”1

Rekan sesama hamba Presiden Hinckley dalam kepemimpinan Gereja kagum akan karunianya dalam mengumpulkan pengetahuan dan menerapkannya dalam pekerjaannya. Penatua Robert D. Hales dari Kuorum Dua Belas Rasul mengajarkan: “Saya belum pernah menemukan seorang individu yang dapat menjadi begitu berpengetahuan melalui membaca dan melalui kontak dengan orang. Ketika dia meluangkan waktu untuk makan malam bersama seseorang, dia meninggalkan tempat makan malam itu mengetahui sesuatu mengenai keahlian individu tersebut.” Penatua Neal A. Maxwell dari Kuorum Dua Belas Rasul, mengatakan: “Apa yang membuat Presiden Hinckley unik adalah bahwa dia ingat apa yang telah dia baca dan menyaring apa yang ingin dia pertahankan. Dia memiliki intelek yang terpadu. Dia dapat menarik kesimpulan terhadap apa yang dia tahu untuk membuat keputusan yang bijaksana.”2

Dalam upaya-upaya seumur hidupnya untuk belajar dan meningkatkan diri, Presiden Hinckley mengikuti teladan orangtuanya. Dia menceritakan kisah berikut mengenai bagaimana ayahnya, Bryant S. Hinckley, memiliki komitmen terhadap pembelajaran:

“Ketika dia kira-kira seumursn saya sekarang, dia pensiun sepenuhnya. Tetapi dia aktif. Dia tinggal di rumah yang sederhana tapi nyaman di sebuah daerah pedesaan. Dia memiliki sebuah kebun buah-buahan di sekelilingnya dan senang membagi-bagikan buah. Halaman rumahnya mencakup halaman rumput dan semak-semak dan pohon-pohon. Rumah itu memiliki tembok dari batu dengan tinggi kira-kira dua kaki yang memisahkan satu level dengan yang lainnya. Kapan saja cuacanya baik dia biasanya duduk di tembok tersebut, memakai topi tua di kepalanya untuk melindungi matanya dari sinar matahari musim panas. Ketika kami mengunjungi dia, saya biasanya duduk di sisinya. Dengan sedikit bisikan dia akan berbicara mengenai kehidupannya ….

“Dia adalah seorang pendidik. Dia adalah seorang pengusaha yang berhasil. Dia mengetuai pasak terbesar di Gereja dengan lebih dari 15.000 anggota. Dia melayani sebagai presiden misi dalam banyak kapasitas. Dan sekarang dia pensiun, dan dia duduk di tembok itu. Dia adalah seorang pembaca yang hebat dengan sebuah perpustakaan yang luar biasa. Dia adalah seorang pembicara dan penulis yang hebat. Hampir sebelum dia meninggal, kurang dari 94 tahun, dia membaca dan menulis dan merenungkan pengetahuan yang telah dia miliki.

Saya menemukan bahwa ketika dia duduk di tembok itu, selama berjam-jam di suatu hari yang hangat, dia memikirkan mengenai hal-hal yang telah dia baca dari perpustakaannya.

Saya rasa dia tumbuh tua dengan penuh kasih karunia dan menyenangkan. Dia memiliki buku-buku dengan harta berharga berisikan pemikiran-pemikiran dari pria dan wanita hebat dari segala zaman Dia tidak pernah berhenti belajar, dan sewaktu dia duduk di tembok itu dia memikirkan secara mendalam mengenai apa yang telah baca di malam sebelumnya ….

… Mengapa saya menceritakan kepada Anda mengenai seorang pria tua dan tembok di mana dia duduk? Saya menceritakan kepada Anda karena menurut saya itu memiliki pelajaran bagi kita masing-masing. Kita tidak boleh berhenti belajar. Kita percaya terhadap kemajuan kekal dan bahwa kehidupan ini adalah bagian dari kekekalan untuk dijalankan dengan menguntungkan sampai akhir.”3

Gambar
wanita sedang membaca tulisan suci

“Upayakanlah pembelajaran, bahkan melalui penelaahan dan juga melalui iman” (A&P 88:118).

Ajaran-Ajaran Gordon B. Hinckley

1

Tuhan ingin kita mendidik kita sendiri agar kita dapat maju secara individu dan berkontribusi terhadap masyarakat.

Anda adalah anggota dari sebuah gereja yang mengajarkan pentingnya pendidikan. Anda memiliki amanat dari Tuhan untuk mendidik pikiran dan hati dan tangan Anda. Tuhan telah berfirman, “Mengajarlah kamu dengan tekun … tentang apa yang baik di langit maupun di bumi, dan di bawah tanah; apa yang telah terjadi, apa yang terjadi, apa yang mesti terjadi sesaat lagi; apa yang ada di negeri sendiri, apa yang ada di negeri lain; peperangan dan kebingungan bangsa-bangsa, penghakiman yang ada di atas negeri; dan pengetahuan juga tentang negara-negara dan tentang kerajaan-kerajaan—agar kamu boleh dipersiapkan dalam segala sesuatu ” (A&P 88:78–80).4

Kita dari Gereja ini telah diberikan janji yang indah oleh Tuhan. Firman-Nya: “Apa yang dari Allah adalah terang; dan dia yang menerima terang, dan melanjutkan di dalam Allah, menerima lebih banyak terang; dan terang itu tumbuh makin cemerlang dan makin cemerlang sampai hari yang sempurna” (AP 50:24).

Sungguh itu pernyataan yang luar biasa. Itu merupakan salah satu ayat tulisan suci favorit saya. Itu berbicara mengenai pertumbuhan, mengenai pengembangan, mengenai bergerak maju menuju keallahan. Itu seiring-sejalan dengan pernyataan-pernyataan yang hebat ini: “Kemuliaan Allah adalah kecerdasan, atau, dengan perkataan lain, terang dan kebenaran” (A&P 93:36); “Dan jika seseorang memperoleh lebih banyak pengetahuan dan kecerdasan dalam kehidupan ini melalui ketekunan dan kepatuhannya daripada yang lain, dia akan memperoleh demikian banyak keuntungan di dunia yang akan datang” (A&P 130:19) ….

Sungguh itu sebuah tantangan yang mendalam yang terdapat dalam pernyataan-pertanyaan luar biasa ini. Kita harus terus bertumbuh. Kita harus terus-menerus belajar. Ini adalah amanat yang diberikan secara ilahi agar kita terus menambah pengetahuan kita ….

… Tuhan berfirman kepada Anda dan saya: “Carilah kamu dari buku-buku terbaik kata-kata kebijaksanaan; upayakanlah pembelajaran, bahkan melalui penelaahan dan juga melalui iman .… Aturlah dirimu .… Berhentilah bermalas-malas” (A&P 88:118–119, 124).5

Tuhan ingin Anda mendidik pikiran dan tangan Anda, apa pun bidang yang Anda pilih. Baik itu memperbaiki kulkas, atau pekerjaan seorang ahli bedah yang terampil, Anda harus melatih diri Anda sendiri. Upayakanlah pendidikan terbaik yang tersedia. Jadilah pekerja yang berintegritas di dunia yang ada di hadapan Anda .… Anda akan membawa kehormatan kepada Gereja dan Anda akan diberkati dengan berlimpah karena pelatihan itu.

Tidak ada keraguan, keraguan apa pun, bahwa pendidikan memerlukan biaya. Jangan mengambil jalan pintas dalam kehidupan Anda. Jika Anda melakukannya, Anda akan membayar jauh lebih mahal.6

Tidak cukup sekadar hidup, sekadar bertahan hidup. Adalah wajib bagi kita masing-masing untuk melengkapi diri kita untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat dalam masyarakat—untuk mendapatkan lebih banyak terang, agar terang pribadi kita dapat menerangi dunia yang gelap. Dan hal ini dimungkinkan melalui pembelajaran, melalui mendidik diri sendiri, melalui bergerak maju dan tumbuh dalam pikiran dan roh.7

Gambar
seorang wanita sedang membaca untuk seorang anak

“Mulailah lebih awal dalam memperkenalkan anak-anak pada buku-buku.”

2

Dengan perencanaan dan disiplin diri, orangtua dapat menciptakan suasana pembelajaran di rumah mereka.

Sungguh menyenangkan menyaksikan pikiran-pikiran muda berkembang dan menjadi kuat. Saya salah seorang yang sangat menghargai potensi besar dari manfaat televisi untuk kebaikan. Tetapi saya juga salah seorang yang mencela waktu dan kesempatan yang dibuang dengan sia-sia saat anak-anak di sejumlah rumah menonton, selama berjam-jam, yang tidak mencerahkan maupun memperkuat mereka.

Semasa muda kami tinggal di sebuah rumah tua yang besar. Satu ruangan disebut perpustakaan. Ruangan itu memiliki sebuah meja yang kuat dan lampu yang baik, tiga atau empat kursi yang nyaman dengan pencahayaan yang baik, dan buku-buku dalam rak-rak yang berjejeran di dinding. Ada banyak jilid buku—yang dikumpulkan oleh ayah dan ibu saya selama periode bertahun-tahun.

Kami tidak pernah dipaksa untuk membacanya, tetapi buku-buku itu ditempatkan di tempat yang mudah dijangkau dan kami dapat mengambilnya kapan saja kami mau.

Ada ketenangan di ruang itu. Itu dipahami karena itu adalah tempat untuk belajar.

Ada juga majalah-majalah—majalah-majalah Gereja dan dua atau tiga majalah lain yang baik. Ada buku-buku sejarah dan sastra, buku-buku mengenai bahan-bahan teknis, kamus, satu set ensiklopedia, dan satu atlas dunia. Tidak ada televisi, tentunya, saat itu. Radio muncul saat saya tumbuh dewasa. Tetapi ada suatu lingkungan, lingkungan pembelajaran. Saya tidak ingin Anda menganggap kami cendekiawan yang hebat. Tetapi kami memiliki kepustakaan yang bagus, gagasan yang bagus, dari para pemikir yang hebat, dan bahasa pria dan wanita yang berpikir secara mendalam dan menulis dengan indah.

Di banyak rumah di zaman sekarang terdapat kemungkinan yang kecil untuk memiliki perpustakaan seperti itu. Kebanyakan keluarga memiliki ruangan yang sempit. Tetapi dengan perencanaan bisa diciptakan satu sudut, satu area yang bisa dijadikan sebuah tempat untuk bersembunyi dari kebisingan di sekeliling kita di mana orang dapat duduk dan membaca dan berpikir. Adalah menyenangkan memiliki bangku atau meja, mungkin yang sederhana, di mana terdapat kitab-kitab standar Gereja, beberapa buku yang baik, majalah-majalah terbitan Gereja, dan hal-hal lain yang layak untuk dibaca.

Mulailah lebih awal untuk memperkenalkan anak-anak pada buku-buku. Ibu yang tidak membacakan buku kepada anak-anak kecil bisa merugikan mereka dan merugikan dirinya sendiri. Diperlukan waktu, ya, banyak waktu. Itu membutuhkan disiplin diri. Itu memerlukan pengaturan dan perencanaan menit-menit dan jam-jam hari Anda. Tetapi tidak akan pernah membosankan melihat pikiran anak-anak muda mengenal huruf-huruf, ungkapan-ungkapan, dan gagasan-gagasan. Kegiatan membaca yang baik dapat menjadi kebiasaan yang akhirnya disukai, dengan pengaruh jangka panjang yang lebih bermanfaat daripada banyak kegiatan lain bagi anak-anak yang menggunakan waktu mereka ….

Para orangtua, … biarlah anak-anak Anda diperkenalkan dengan pikiran-pikiran yang hebat, gagasan-gagasan bagus, kebenaran kekal, dan hal-hal lain yang akan membangun dan memotivasi untuk kebaikan .… Cobalah menciptakan di rumah Anda suasana pembelajaran dan pertumbuhan yang akan memberikan manfaat.8

3

Pendidikan membuka pintu kesempatan bagi remaja dan dewasa muda.

Ini adalah zaman dengan kesempatan yang besar bagi Anda para anak muda, zaman yang luar biasa ini sekarang ada di bumi. Anda berdiri puncak dari semua zaman masa lalu. Anda dikelilingi dengan semua pembelajaran dari semua orang yang pernah hidup di bumi, pembelajaran itu diwujudkan ke dalam kursus-kursus di mana Anda dapat memperoleh pengetahuan dalam waktu yang relatif singkat, pengetahuan itu di mana orang-orang di abad-abad sebelumnya mengalami kesulitan untuk mempelajarinya. Jangan memandang rendah diri Anda. Jangan kehilangan kesempatan besar milik Anda. Dapatkanlah kesempatan itu, upayakanlah, belajarlah dengan keras.9

Adalah sangat penting bagi Anda para remaja putra dan remaja putri mendapatkan semua pendidikan sebanyak mungkin .… Pendidikan adalah kunci yang akan membuka pintu kesempatan bagi Anda. Itu patut diupayakan dengan berkorban. Itu patut dicapai dengan kerja keras, dan jika Anda mendidik pikiran dan tangan Anda, Anda akan mampu memberikan kontribusi yang besar kepada masyarakat di mana Anda menjadi bagian darinya, dan Anda akan bisa menerapkannya secara terhormat di Gereja di mana Anda adalah anggotanya. Para remaja putra dan putri yang terkasih, manfaatkanlah setiap peluang pendidikan yang mungkin terjangkau bagi Anda, dan Anda para ayah dan ibu, doronglah putra dan putri Anda untuk memperoleh pendidikan yang akan memberkati kehidupan mereka.10

Mungkin Anda tidak memiliki dana untuk memperoleh pendidikan yang Anda inginkan. Gunakan uang Anda sebaik mungkin, serta ambillah manfaat dari beasiswa, pemberian, dan pinjaman sesuai kapasitas Anda untuk membayarnya kembali.11

Saya tidak peduli ingin menjadi apa Anda sepanjang itu terhormat. Seorang montir mobil, tukang bangunan, tukang ledeng, tukang listrik, dokter, pengacara, pedagang, tetapi bukan pencuri. Tetapi apa pun pilihan Anda, ambillah kesempatan untuk memperoleh pelatihan dan manfaatkanlah kesempatan itu sebaik mungkin. Masyarakat akan menghargai Anda dengan imbalan sesuai dengan keterampilan Anda. Sekarang adalah zaman persiapan yang besar bagi Anda masing-masing. Jika itu membutuhkan pengorbanan, maka berkorbanlah. Pengorbanan itu akan menjadi investasi terbaik yang akan pernah Anda lakukan, karena Anda akan memperoleh imbalan darinya di sepanjang waktu kehidupan Anda.12

Saya mendorong setiap remaja putri untuk memperoleh semua pendidikan yang Anda inginkan. Anda akan membutuhkannya untuk dunia di mana Anda akan turut berkarya. Kehidupan menjadi semakin penuh persaingan .… Dunia sedang berubah, dan sangat penting bahwa kita mempersenjatai diri kita untuk bergerak maju mengikuti perubahan itu. Tetapi semua ini memiliki sisi yang menjanjikan. Belum pernah generasi lain mana pun dalam semua sejarah yang telah menawarkan begitu banyak peluang kepada wanita. Tujuan utama Anda hendaknya memiliki pernikahan yang bahagia, dimeteraikan di bait suci Tuhan, dan diikuti dengan membesarkan keluarga yang baik. Pendidikan dapat lebih melengkapi Anda untuk mewujudkan cita-cita itu.13

Ada banyak sekali tanggung jawab bagi wanita di Gereja maupun dalam masyarakat yang sesuai dengan dan sangat sejalan dengan pernikahan, peran sebagai ibu, dan membesarkan anak-anak yang baik dan mampu.14

Seluruh rangkaian usaha manusia sekarang terbuka bagi wanita. Tidak ada hal apa pun yang tidak dapat Anda lakukan jika pikiran Anda tertuju padanya. Anda dapat memasukkan dalam impian Anda mengenai wanita seperti apa Anda ingin menjadi gambar seorang yang memiliki kualifikasi untuk melayani masyarakat dan memberikan kontribusi penting kepada dunia di mana dia akan menjadi bagian darinya.15

Saya bersyukur bahwa wanita di zaman sekarang diberi kesempatan yang sama [seperti pria] untuk mempelajari ilmu pengetahuan, profesi-profesi, dan setiap segi lain dari pengetahuan manusia. Anda berhak sebagaimana pria berhak untuk memperoleh Roh Kristus, yang menerangi setiap pria dan wanita yang datang ke dunia. (Lihat A&P 84:46.) Tentukanlah prioritas Anda yang berhubungan dengan pernikahan dan keluarga, tetapi ikutilah juga program-program pendidikan yang akan menuntun pada pekerjaan yang memberikan kepuasan dan produktif seandainya Anda tidak menikah, atau demi keamanan dan pemenuhan apabila Anda menikah.16

Anda [para remaja putra] menghadapi tantangan-tantangan besar yang ada di hadapan Anda. Anda memasuki dunia dengan persaingan sengit. Anda harus memperoleh semua pendidikan semampu Anda. Tuhan telah menginstruksikan kita mengenai pentingnya pendidikan. Itu akan menjadikan Anda memenuhi syarat untuk kesempatan yang lebih baik. Itu akan memperlengkapi Anda untuk melakukan sesuatu yang berfaedah di dunia yang hebat penuh dengan kesempatan yang terbentang di depan. Jika Anda dapat kuliah ke perguruan tinggi dan itu adalah niat Anda, maka lakukanlah itu. Jika Anda tidak berhasrat untuk kuliah di perguruan tinggi, maka lanjutkanlah ke sekolah kejuruan atau bisnis untuk mempertajam kemampuan Anda.17

Saya harap Anda [anak-anak muda] akan mempertimbangkan kesempatan pendidikan yang Anda miliki sebagai sebuah berkat besar. Saya tahu itu kerja keras. Saya tahu itu sulit. Saya tahu terkadang Anda patah semangat. Saya tahu terkadang Anda bertanya-tanya mengapa Anda melakukannya. Tetapi teruslah berusaha, teruslah bekerja keras, dan teruslah belajar. Anda tidak akan pernah menyesalinya di sepanjang kehidupan Anda melainkan akan menghitungnya sebagai berkat besar.18

4

Pendidikan rohani sama pentingnya, mungkin bahkan lebih lebih penting, daripada pendidikan pikiran.

Saya kagum dengan kekuatan pengetahuan luar biasa yang dilambangkan di zaman kita. Belum pernah sebelumnya begitu banyak orang telah dididik dalam pembelajaran tentang dunia. Ini luar biasa—pendidikan intensif dari persentase besar remaja di dunia, yang setiap hari diajar oleh guru untuk mengumpulkan pengetahuan dari semua zaman manusia.

Luasnya cakupan pengetahuan itu mengejutkan. Itu mencakup bintang-bintang di alam semesta, geologi bumi, sejarah bangsa-bangsa, kebudayaan dan bahasa orang-orang, pengelolaan pemerintah, hukum-hukum perdagangan, perilaku atom, fungsi-fungsi tubuh, dan keajaiban-keajaiban pikiran.

Dengan begitu banyak pengetahuan tersedia, orang akan berpikir bahwa dunia mungkin mendekati kondisi yang sempurna. Namun kita terus-menerus dibuat sadar mengenai cara lain untuk memandangnya—penyakit masyarakat, perselisihan dan kesulitan-kesulitan yang mendatangkan penderitaan ke dalam kehidupan jutaan orang.

Setiap hari kita semakin dibuat sadar akan fakta bahwa kehidupan itu lebih dari sekadar ilmu pengetahuan dan matematika, lebih dari sekadar sejarah dan kesusasteraan. Ada kebutuhan untuk pendidikan lain, yang tanpanya substansi pembelajaran duniawi bisa menuntun pada kehancuran. Saya merujuk pada pendidikan untuk hati, untuk suara hati, untuk karakter, untuk semangat—aspek-aspek yang tidak dapat didefinisikan dari kepribadian kita ini yang menentukan dengan sangat pasti jati diri kita dan apa yang kita lakukan dalam hubungan kita dengan satu sama lain.

… Sewaktu melayani di Inggris sebagai seorang misionaris, saya pergi ke YMCA. di London Pusat. Saya kira bangunan tua itu sudah lama tidak berfungsi, tetapi saya tidak pernah dapat melupakan kata-kata yang para pengunjung jumpai di ruang tunggu setiap kali mereka masuk. Itu adalah perkataan Salomo: “Dengan segala yang kauperoleh perolehlah pengertian.” (Amsal 4:7).

Pengertian tentang apa? Pengertian tentang diri kita sendiri, tentang tujuan kehidupan, tentang hubungan kita kepada Allah, siapa Bapa kita, tentang asas-asas besar dari ilahi yang selama berabad-abad telah memberikan kekuatan bagi kemajuan sejati manusia! …

Sewaktu kita mengejar pembelajaran duniawi kita, marilah kita juga menambahkan ke dalam kehidupan kita pengembangan dari Roh. Jika kita melakukannya, Allah akan memberkati kita dengan kedamaian dan berkat-berkat yang hanya datang dari Dia.19

Gambar
Yesus Kristus

“Dengan segala penelaahan kita, kita perlu mengupayakan pengetahuan tentang sang Guru.”

Yesus berfirman: “Belajarlah pada-Ku .… Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.” (Matius 11:29–30 ).

Saya ingin menyarankan agar kita mengikuti perintah itu yang diberikan oleh Putra Allah. Dengan segala pembelajaran kita, marilah kita juga mempelajari tentang Dia. Dengan segala penelaahan kita, kita perlu mengupayakan pengetahuan tentang sang Guru. Pengetahuan itu akan melengkapi dengan cara yang luar biasa pelatihan duniawi dan akan memberi kita karakter dan kepenuhan hidup yang dapat datang tidak dengan cara lain.20

Saya menantang Anda untuk tidak pernah melupakan bahwa pendidikan rohani sama pentingnya, mungkin bahkan lebih penting, daripada pendidikan pikiran.21

Program besar pendidikan Gereja maju terus. Pekerjaan melatih siswa melalui program seminari dan institut terus-menerus diperbesar .… Anda yang telah menjadi peserta program ini tahu mengenai nilai besarnya. Kami mendorong semua di mana program ini tersedia untuk memanfaatkannya. Kami tidak ragu untuk menjanjikan bahwa pengetahuan Anda tentang Injil akan ditingkatkan, iman Anda akan diperkuat, dan Anda akan mengembangkan keterampilan bergaul yang baik.22

Marilah kita mengambil ke atas diri kita nama Tuhan dan kemudian dengan iman terus membagikannya terkait dengan yang akan memengaruhi kehidupan umat manusia dan mendatangkan kedamaian dan sukacita kepada dunia. Dunia membutuhkan sebuah generasi pria dan wanita yang berpendidikan dan berpengaruh yang dapat dan akan berdiri dan dengan ketulusan dan tanpa kebohongan menyatakan bahwa Allah hidup dan bahwa Yesus adalah Kristus.23

5

Tidak peduli berapa usia kita, kita dapat memperoleh pengetahuan, mengumpulkan kebijaksanaan, dan terus tumbuh.

Pembelajaran adalah hal yang luar biasa, proses dengan mana pengetahuan yang dikumpulkan dari berabad-abad telah dirangkum dan disaring sehingga dalam satu periode singkat kita dapat mempelajari apa yang pertama kali dipelajari hanya melalui latihan riset yang panjang dan uji coba-uji coba.

Pendidikan adalah proses keinsafan besar yang berdasarkannya pengetahuan abstrak menjadi kegiatan yang bermanfaat dan produktif. Ini adalah sesuatu yang tidak perlu berhenti. Tidak peduli berapa usia kita, kita dapat memperoleh pengetahuan dan menggunakannya. Kita dapat mengumpulkan kebijaksanaan dan memperoleh manfaat darinya. Kita dapat dihibur melalui mukjizat membaca dan pengenalan pada seni dan menjadi berkat dan kepuasan hidup. Semakin tua saya tumbuh, semakin saya menikmati kata-kata dari para penulis yang bijaksana, di zaman dahulu dan modern, dan menikmati karya-karya yang telah mereka tulis.24

Tidak seorang pun dari kita … cukup tahu. Proses pembelajaran adalah proses yang tak berkesudahan. Kita harus membaca, kita harus mengamati, kita harus mengasimilasi, dan kita harus merenungkan apa yang padanya kita paparkan pikiran kita .… Saya percaya kepada peningkatan. Saya percaya kepada pertumbuhan ….

Teruslah tumbuh, brother dan sister, baik Anda berusia tiga puluh atau berusia tujuh puluh tahun. Ketekunan Anda dalam melakukannya akan menyebabkan tahun-tahun berlalu dengan lebih cepat daripada yang mungkin Anda inginkan, tetapi itu akan diisi dengan semangat manis dan luar biasa yang akan menambahkan kebahagiaan pada kehidupan Anda dan kekuatan pada pengajaran Anda.25

Di sebelah timur [Universitas Brigham Young di Provo, Utah] terdapat sebuah gunung. [Banyak orang], saya yakin, telah memandang ke atas gunung itu dan berpikir, “Seandainya saja saya dapat mendaki hingga ke puncaknya itu akan menarik melihat lembah di sisi lainnya.” Tetapi beberapa di antara Anda yang telah melakukan pendakian telah menemukan bahwa lembah itu hanya sebuah cekungan kecil dan agak dangkal, dan lebih jauh dari itu terdapat banyak gunung lebih tinggi lagi untuk didaki.

Jadi saya harap pembelajaran menyertai Anda .… Anda akan mengenali bahwa walaupun pengalaman pembelajaran Anda [mungkin] luar biasa, masih ada peluang-peluang dan tantangan-tantangan yang jauh lebih besar lagi di hadapan. Tambahkanlah pada gudang informasi Anda, tingkatkanlah pengetahuan Anda, lanjutkanlah proses besar pembelajaran.26

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Mengapa penting untuk “memperoleh lebih banyak terang” melalui pendidikan? (Lihat bagian 1.) Bagaimana pembelajaran dapat membantu kita maju secara individu? Bagaimana pembelajaran dapat membantu kita “menerangi dunia yang gelap”?

  • Tinjaulah laporan Presiden Hinckley mengenai bagaimana orangtuanya menciptakan suasana pembelajaran di rumah mereka (lihat bagian 2). Bagaimana kita dapat membantu anak-anak mengembangkan kecintaan untuk belajar? Bagaimana kita dapat menolong anak-anak mengupayakan pembelajaran dari sumber-sumber yang menerangi dan memotivasi untuk kebaikan?

  • Bagaimana pendidikan “membuka pintu kesempatan” bagi remaja dan dewasa muda? (lihat bagian 3.) Bagaimana remaja dan dewasa muda dapat memiliki banyak akal dalam memanfaatkan kesempatan-kesempatan untuk pendidikan?

  • Bagaimana Anda akan menjelaskan arti dari frasa “pendidikan rohani”? (Lihat bagian 4.) Bagaimana kita dapat mendidik hati, karakter, dan roh? Dalam kehidupan Anda, bagaimana pembelajaran rohani dan pembelajaran duniawi telah melengkapi satu sama lain?

  • Mengapa kita hendaknya terus belajar di sepanjang kehidupan kita? (Lihat bagian 5.) Bagaimana kita dapat mempertahankan kecintaan seumur hidup untuk belajar? Apa yang telah Anda pelajari baru-baru ini yang sangat berharga bagi Anda?

Tulisan Suci Terkait

Amsal 1:5; 2 Petrus 1:1–8; 2 Nefi 9:28–29; 28:29–30; A&P 6:7; 90:15; 131:6; 136:32–33

Bantuan Mengajar

Satu gagasan untuk mendorong pembahasan mengenai ajaran-ajaran Presiden Hinckley adalah dengan meminta peserta untuk membagikan apa yang telah mereka pelajari dari penelaahan pribadi mereka dalam bab (lihat halaman vi–vii dalam buku ini untuk gagasan tambahan).

Catatan

  1. Standing for Something: Ten Neglected Virtues That Will Heal Our Hearts and Homes (2000), 59.

  2. Dalam Sheri L. Dew, Go Forward with Faith: The Biography of Gordon B. Hinckley (1996), 449–450.

  3. Discourses of President Gordon B. Hinckley, Volume 1: 1995–1999 (2005), 406–407.

  4. “A Prophet’s Counsel and Prayer for Youth,” Ensign, Januari 2001, 4–5.

  5. “A Conversation with Single Adults,” Ensign, Maret 1997, 62.

  6. “A Prophet’s Counsel and Prayer for Youth,” 7.

  7. Standing for Something, 67.

  8. “The Environment of Our Homes,” Ensign, Juni 1985, 4–5.

  9. Teachings of Gordon B. Hinckley (1997), 171–172.

  10. “Inspirational Thoughts,” Ensign, Juni 1999, 4.

  11. “Tetaplah di Jalan yang Benar,” Ensign atau Liahona, Mei 2004, 113.

  12. Teachings of Gordon B. Hinckley, 172–173.

  13. “Stand True and Faithful,” Ensign, Mei 1996, 92.

  14. “Youth Is the Season,” New Era, September 1988, 47.

  15. “How Can I Become the Woman of Whom I Dream?” Liahona, Mei 2001, 95).

  16. “Ten Gifts from the Lord,” Ensign, November 1985, 89.

  17. “Converts and Young Men,” Ensign, Mei 1997, 49–50.

  18. Discourses of President Gordon B. Hinckley, Volume 1, 370.

  19. “With All Thy Getting Get Understanding,” Ensign, Agustus 1988, 2, 5.

  20. “With All Thy Getting Get Understanding,” 5.

  21. Dalam “President Hinckley Visits New Zealand, Australia, and Mexico,” Ensign, Agustus 1997, 77.

  22. “The Miracle Made Possible by Faith,” Ensign, Mei 1984, 47.

  23. “With All Thy Getting Get Understanding,” 5.

  24. “I Believe,” Ensign, Agustus 1992, 4.

  25. Teachings of Gordon B. Hinckley, 298–99.

  26. Teachings of Gordon B. Hinckley, 299.