Diterangi dalam Kegelapan

Saya tidak akan pernah melupakan malam keluarga yang kami adakan selama pemadaman listrik. Tanpa listrik kami tidak dapat membaca apa pun, dan saya berpikir bahwa malam keluarga akan menjadi bencana.

“Bagaimana kami akan mengadakan malam keluarga tanpa dapat membaca pesan dari Liahona, atau bagaimana kami akan dapat bernyanyi dari buku nyanyian pujian tanpa cahaya lampu?” saya berpikir dalam hati.

Untungnya saudara perempuan saya datang untuk menyelamatkan keadaan. Dia memiliki gagasan bagus bagi kami untuk menyanyikan nyanyian pujian yang kami hafal kemudian berbagi apa yang telah kami pelajari pada hari Minggu kemarin. Kami semua berbagi asas dan belajar dari satu sama lain. Menurut pendapat saya, belajar bersama adalah tujuan malam keluarga. Saya yakin bahwa Tuhan sangat senang karena kami mematuhi perintah untuk mengadakan malam keluarga, bahkan tanpa cahaya lampu.

Saya tahu bahwa Tuhan tidak ingin kita kembali ke hadirat-Nya sendirian. Dia ingin kita kembali bersama keluarga kita, dan Dia ingin kita melakukan segala sesuatu semampu kita sehingga hal ini dapat terjadi, termasuk mengadakan malam keluarga mingguan.