Memperkuat Keluarga dan Rumah Tangga.

“Kita masing-masing berada dalam situasi keluarga yang berbeda. Beberapa keluarga memiliki seorang ibu dan ayah dengan anak-anak di rumah. Beberapa pasangan tidak lagi memiliki anak-anak di rumah. Banyak anggota Gereja adalah lajang dan beberapa adalah orang tua tunggal. Yang lain adalah janda atau duda yang hidup sendirian.

Bagaimanapun keadaan keluarga kita, kita masing-masing dapat bekerja untuk memperkuat keluarga kita sendiri atau membantu memperkuat orang lain.

[Suatu kali] saya menginap di rumah kepo-nakan perempuan saya dan keluarganya. Malam itu sebelum anak-anak pergi tidur kami mengadakan malam keluarga singkat dan cerita tulisan suci. Ayah mereka menceritakan mengenai keluarga Lehi dan bagaimana dia mengajar anak-anaknya bahwa mereka harus berpegang erat pada pegangan besi yang adalah firman Allah. Berpegang erat pada pegangan besi akan menjaga mereka aman dan memimpin mereka pada sukacita dan kebahagiaan. Jika mereka melepaskan pegangan besi itu, ada bahaya akan terbenam di sungai yang airnya kotor.

Untuk mendemonstrasikan ini kepada anak-anaknya, ibu mereka menjadi “pegangan besi” yang harus mereka pegang erat dan ayah mereka berperan sebagai iblis, mencoba menarik anak-anak menjauh dari keamanan dan kebahagiaan. Anak-anak menyukai kisah ini dan telah belajar bagaimana pentingnya untuk berpegang erat pada pegangan besi. Setelah kisah tulisan suci, berikutnya adalah waktu untuk doa keluarga ….

Tulisan suci, malam keluarga, dan doa keluarga akan memperkuat keluarga. Kita perlu mengambil setiap kesempatan untuk memperkuat keluarga dan saling mendukung untuk tetap berada di jalan yang benar.”¹

1. Apa gagasan untuk memperkuat keluarga dan rumah tangga yang akan Anda bagikan kepada para sister Anda? Sewaktu Anda merenungkan keadaan mereka secara individu, Roh dapat mendatangkan gagasan ke dalam pikiran Anda.

2. Apa prioritas yang dapat Anda ubah bulan ini untuk dengan lebih baik memperkuat keluarga dan rumah tangga Anda?

Sejak awal Lembaga Pertolongan telah memiliki tugas untuk memperkuat keluarga dan rumah tangga. Nabi Joseph Smith mengajarkan kepada para sister dalam pertemuan awal Lembaga Pertolongan, “Ketika Anda pulang ke rumah, janganlah pernah memberikan perkataan kasar atau tidak ramah kepada suami Anda, namun biarlah keramahan, kasih amal dan kasih memahkotai pekerjaan Anda mulai dari sekarang.”²

Pada tahun 1914 Presiden Joseph F. Smith memberi tahu para sister Lembaga Pertolongan, “Kapan saja ada ketidaktahuan atau sedikitnya kekurangpengertian sehubungan dengan keluarga, … di sana organisasi ini ada atau tidak berada jauh, dan melalui anugerah dan ilham alami yang dimiliki organisasi tersebut mereka siap dan sedia memberikan pengajaran yang menyangkut tugas-tugas penting itu.”³