2009
Saya Memiliki Bapa di Surga, yang Mengasihi Saya
Januari 2009


Waktu Bersama

Saya Memiliki Bapa di Surga, yang Mengasihi Saya

“Anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian” (Mazmur 82:6).

Bagaimana Anda dapat sungguh-sungguh mengetahui bahwa Anda adalah anak Allah? Banyak anak tidak mengetahui bahwa mereka memiliki seorang Bapa di Surga, yang mengasihi mereka dan yang dapat membantu mereka. Banyak anak tidak mengetahui mereka tinggal bersama Bapa Surgawi sebelum mereka datang ke bumi. Mereka tidak tahu mereka dapat berdoa kepada-Nya. Seperti Anda, mereka telah lupa seperti apa rasanya tinggal di surga.

Anda memiliki tulisan suci, nabi, Roh Kudus, dan keluarga untuk mengajar dan mengingatkan Anda seperti apa rasanya tinggal dengan Bapa Surgawi sebagai anak-Nya. Tulisan suci mengajarkan bahwa di surga Anda menerima pelajaran-pelajaran pertama dan dipersiapkan untuk datang ke bumi (lihat Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati:56). Tulisan suci juga mengajarkan bahwa Roh Kudus “bersaksi bersama-sama dengan roh kita, bahwa kita adalah anak-anak Allah” (Roma 8:16). Lagu “Aku Anak Allah” dan “Aku Tinggal di Surga Dulu” (Buku Nyanyian Anak-Anak, 2–3; Liahona, April 1999, K5), dapat mengingatkan Anda tentang siapa diri Anda dan dari mana Anda berasal.

Bapa Surgawi menginginkan Anda ingat bahwa Dia adalah Bapa roh Anda; Dia menciptakan Anda. Ketika Anda berdoa, mintalah Bapa Surgawi membantu Anda mengingat bahwa Anda adalah anak-Nya. Roh Kudus dapat membantu Anda berpikir dan bertindak sebagai anak Allah.

Kegiatan

Guntinglah penanda buku di halaman K4, dan rekatkan pada kertas karton. Lipatlah di bagian tengahnya. Rekatkan bagian belakang bersama, dan buatlah lubang di atasnya. Ikatkan pita atau tali melalui lubang itu. Gunakan penanda buku ini dalam tulisan suci Anda untuk mengingatkan Anda bahwa Anda memiliki seorang Bapa Surgawi, yang mengenal Anda, mengasihi Anda, dan akan senantiasa mendengar serta menjawab doa-doa Anda.

Gagasan Waktu Bersama

  1. Dengan menggunakan Pratama 6, halaman 2, siapkan gambar dan guntinglah kata tentang gambar-gambar rencana keselamatan dan peragakan secara berurutan. Mulailah dengan memberi tahu anak-anak bahwa Bapa Surgawi mengasihi kita dan telah memberi kita sebuah rencana yang sempurna. Yesus Kristus adalah tokoh utama dalam rencana itu, dan jika kita mengikuti-Nya, kita dapat kembali hidup bersama Bapa kita di Surga. Bagilah Pratama menjadi empat kelompok, dan tugasi masing-masing dengan fase kehidupan yang berbeda. Bagikan kertas, pinsil atau krayon, rujukan tulisan suci, dan lagu atau tindakan (tertera di bawah). Mintalah setiap kelompok membaca tulisan suci mereka, lalu menggambar satu hal yang terjadi dalam fase dari rencana itu. Apabila kelompok-kelompok itu sudah siap, ajarkan rencana keselamatan secara berurutan, dengan menggunakan kelompok-kelompok tersebut untuk membantu Anda mengajarkan setiap bagian. Kehidupan prafana: Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati:56; Musa 4:2; Abraham 3:22–23 (tindakan: mengangkat tangan dan berbisik, “Hore!”). Kehidupan fana: Abraham 3:24–25; Pasal-Pasal Kepercayaan ke-3 (lagu: “Patuhi P’rintah,” Buku Nyanyian Anak-Anak, 68–69). Dunia roh: Alma 40:11–14; Joseph F. Smith—Penglihatan mengenai Penebusan Orang yang Telah Mati:30–32. Kerajaan-kerajaan kemuliaan: telestial—A&P 76:81; terestrial—A&P 76:71; selestial—A&P 76:92–96 (lagu: “K’luarga Dapat Kekal Selamanya,” Buku Nyanyian Anak-Anak, 98).

  2. Perlihatkan gambar sebuah bait suci. Tanyakan: “Apa yang Anda pikirkan ketika Anda melihat sebuah bait suci atau gambar bait suci? Menurut Anda mengapa orang-orang bekerja sangat keras untuk menjaga bait suci indah dan bersih?” Jelaskan bahwa bait suci adalah sebuah tempat yang kudus dan suci.

    Bantulah anak-anak menghafalkan 1 Korintus 3:16. Jelaskan bahwa sama seperti bait suci, tubuh kita adalah kudus dan suci. Kita perlu merawatnya dengan baik. Perlihatkan Perangkat Gambar Seni Injil 114 (Daniel Menolak Daging dan Anggur Raja). Apa yang terjadi terhadap Daniel dan teman-temannya ketika mereka memperlakukan tubuh mereka seperti bait suci (lihat Daniel 1:5–20). Peragakan benda-benda yang melambangkan tidur, makanan yang sehat, olahraga, kebersihan, dan kesopanan (contohnya: bantal, buah, bola, sisir, dan dasi). Mintalah anak-anak mengedarkan benda-benda itu ke sekeliling sambil mereka menyanyikan lagu tentang bait suci. Hentikan musik secara berkala, dan mintalah anak yang memegang benda itu menceritakan satu hal yang dapat mereka lakukan untuk memperlakukan tubuh mereka seperti bait suci. Bersaksilah bahwa sama seperti bait suci, tubuh kita adalah kudus dan suci.

Saya memiliki Bapa di surga, yang mengasihi saya

“Anak-anak Yang Mahatinggi kamu sekalian” (Mazmur 82:6)

Ilustrasi oleh Dilleen Marsh