2003
Mengikuti Petunjuk
Mei 2003


Mengikuti Petunjuk

Sewaktu Anda membuka pikiran dan hati Anda untuk merasakan Roh, maka Tuhan menurut waktu-Nya dan cara-Nya sendiri akan memberi Anda petunjuk-petunjuk yang akan memberkati kehidupan Anda.

Beberapa tahun yang lalu ketika melayani sebagai juru tulis lingkungan, bahan-bahan persediaan lingkungan untuk tahun yang baru tiba di rumah saya. Di antara kotak-kotak tersebut, salah satu yang ditujukan untuk juru tulis lingkungan menarik perhatian saya. Pada kotak itu ada label yang bertuliskan: “Jika semuanya gagal—Ikutilah petunjuknya.”

Menurut saya tidak semua kotak itu diberi tulisan, hanya kotak yang dikirimkan untuk sayalah yang memi- liki tulisan karena ada seseorang yang mengetahui bahwa saya tidak suka membaca petunjuk.

Meski kelihatannya lucu pada saat itu, bayangan label kecil yang berisi pesan itu benar-benar terpatri di dalam benak saya: “Jika semuanya gagal—Ikutilah petunjuknya.”

Setiap orang mengalami banyak tantangan dalam kehidupan fana ini. Masing-masing memiliki hak pilihan pribadi untuk membuat pilihan-pilihan yang mempengaruhi kemajuannya. Pilihan-pilihan yang baik mendatangkan berkat-berkat yang dijanjikan dan pilihan-pilihan yang salah senantiasa mendatangkan akibat-akibat yang tidak diinginkan.

Hidup tidaklah menentu. Hidup itu singkat. Waktu kita sangatlah berharga. Inilah saat “untuk mempersiapkan diri untuk bertemu Allah” (Alma 34:32). Tidak ada waktu yang dapat disia-siakan dalam mencoba segala sesuatu yang sifatnya pribadi atau melibatkan diri kita dalam hal-hal yang telah terbukti berbahaya bagi tubuh dan jiwa kita.

Tidak seorang pun dari kita yang sempurna dan kita semua memerlukan pertolongan. Tetapi kita tidak ditinggalkan sendirian jika kita mau diajar, dengan hati kita untuk merasakan serta telinga kita untuk mendengarkan.

“Percayalah kepada Tuhan dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri, Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu” (Amsal 3:5–6).

Bagaimana kita menerima petunjuk?

Pertama, kita harus memiliki niat yang sungguh-sungguh.

Kedua, kita harus beriman—untuk mempercayai bahwa Tuhan mengenal kita, bahwa Dia mengasihi kita, dan bahwa Dia akan memberi kita jawaban atas doa-doa kita.

Ketika Joseph Smith membaca Alkitab, dia membaca dalam Yakobus 1:5:

“Apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah,—yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan tidak membangkit-bangkit, maka hal itu akan diberikan kepadanya.

Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang.”

Joseph mengikuti petunjuk dan menerima sebuah jawaban bagi doanya. Kita juga akan menerima jawaban bagi doa-doa kita.

Sepanjang hidup saya, saya dan ayah telah menjadi petani dari sebuah keluarga yang besar. Meskipun doa pribadi serta doa keluarga senantiasa menjadi bagian sehari-hari di dalam kehidupan kami, kadang-kadang saya merasa perlu pergi ke ladang pada tengah malam untuk berlutut di samping timbunan rumput, memandang ke langit, dan berbicara dengan keras kepada Bapa saya di Surga. Saya senantiasa merasakan kehangatan-Nya serta saat itu mengetahui, seperti saya tahu sekarang, bahwa Dia mendengarkan saya dan akan menjawab doa-doa saya menurut kebijaksanaan-Nya, demi kebaikan saya yang terbaik.

Kepada semuanya—di mana pun Anda berada, kepada Anda yang memerlukan harapan, kepada Anda yang memerlukan penghiburan, kepada Anda yang tidak bahagia, kepada Anda yang memerlukan pengarahan serta perlu merasakan suatu tujuan dalam hidup Anda—sahabat sekalian, saya mendorong Anda, saya mengimbau Anda untuk menundukkan kepala Anda atau berlutut untuk berdoa! Dengan kata-kata Anda sendiri, berterimakasihlah kepada Bapa Surgawi Anda atas Kurban Penebusan Putra-Nya yang diberikan kepada Anda dan atas semua berkat yang telah Dia berikan kepada Anda. Air mata akan menetes dari mata Anda serta kehangatan Roh akan Anda rasakan di dalam hati Anda.

Kemudian berbicaralah kepada Tuhan, memohon penghiburan, pengarahan, serta pemahaman. Sewaktu Anda membuka pikiran dan hati Anda untuk merasakan Roh, maka Tuhan menurut waktu-Nya dan cara-Nya sendiri akan memberi Anda petunjuk-petunjuk yang akan memberkati kehidupan Anda.

Tulisan suci juga berisikan petunjuk-petunjuk dari para nabi zaman dahulu dan sekarang. “Segala tulisan suci yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran” (2 Timotius 3:16).

Pada masa kelegaan ini Tuhan telah memberi kita nasihat yang menghibur agar “janganlah takut terhadap musuh-musuhmu, sebab Aku telah menentukan di dalam hati-Ku … bahwa Aku akan mencobai kamu dalam segala hal, apakah kamu mau tinggal dalam perjanjian-Ku, bahkan sampai binasa, agar kamu kedapatan layak” (A&P 98:14).

Mengikuti petunjuk memerlukan kerja keras, tekad, dan bertahan sampai akhir.

“Oleh karena itu, kamu harus maju terus dengan suatu ketabahan dalam Kristus, dengan harapan yang gilang-gemilang dan kasih kepada Allah dan segenap manusia. Oleh karena itu, jika kamu maju terus, mengenyangkan diri dengan firman Kristus dan bertahan sampai akhir, lihatlah, demikian firman Bapa: Kamu akan memperoleh hidup yang kekal” (2 Nefi 31:20).

“Dan lagi, Aku berfirman kepadamu: Jika kamu melakukan apa pun yang Aku perintahkan kepadamu, Aku, Tuhan, akan menjauhkan segala murka dan berang darimu, dan alam maut tidak akan berkuasa terhadapmu” (A&P 98:22).

“Kalau kamu telah siap, jangan kamu takut” (A&P 38:30).

Seperti pada waktu yang lalu, kita menerima petunjuk dari nabi Tuhan yang hidup. Saya bersaksi kepada Anda bahwa saya tahu Presiden Gordon B. Hinckley adalah nabi Tuhan pada zaman sekarang. Dia memberi kita nasihat yang diilhami ini bagi zaman kita:

Pada Konferensi Umum bulan Oktober tahun 2001, dia mengatakan:

“Sekarang, saat ini, kita dihadapkan dengan masalah tertentu, gawat dan menyedihkan dan sulit serta menjadi kekhawatiran yang besar bagi kita. Tentulah kita membutuhkan Tuhan ….

Keselamatan kita terletak pada nilai-nilai kehidupan kita. Kekuatan kita terletak pada kebenaran kita. Allah telah membuatnya jelas bahwa jika kita tidak meninggalkan-Nya, Dia tidak akan meninggalkan kita” (“Sampai Bertemu Kembali,” Liahona, Januari 2002, 105).

Setelah menerima petunjuk, kita perlu patuh dan mengindahkan nasihat yang kita terima. Kita perlu mendengarkan dan mengikuti para pemimpin yang telah ditunjuk.

Pada suatu kesempatan, Juruselamat melihat kepada orang banyak sebagai domba yang tidak memiliki gembala (lihat Matius 9:36). Setiap anggota di Gereja ini memiliki gembala. Kita menyebut mereka para pemimpin, uskup, dan presiden wilayah.

Tuhan menasihati kita untuk menyelidiki tulisan suci serta mematuhi perintah-perintah.

Dia telah berjanji bahwa semua perkataan-Nya akan digenapi, “baik oleh suara-Ku sendiri maupun oleh suara para hamba-Ku, itu sama saja” (A&P 1:37–38).

Tuhan berfirman bahwa “Apa pun yang akan mereka ucapkan bilamana digerakkan oleh Roh Kudus, akan menjadi ayat suci, akan menjadi kehendak Tuhan, akan menjadi pikiran Tuhan, akan menjadi firman Tuhan, akan menjadi suara Tuhan, dan kekuasaan Allah bagi penyelamatan” (A&P 68:4).

“Jika semuanya gagal—Ikutilah petunjuknya.”

Semoga kita melakukan hal ini saya berdoa, dalam nama Yesus Kristus, amin.