Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 3: Kebebasan untuk Memilih, Sebuah Asas Kekal


Bab 3

Kebebasan untuk Memilih, Sebuah Asas Kekal

“Hak pilihan telah diberikan kepada kita semua untuk membuat keputusan-keputusan penting yang akan memiliki pengaruh terhadap keselamatan kita. Keputusan-keputusan tersebut memengaruhi kebahagiaan kita dalam kekekalan.”

Dari Kehidupan Ezra Taft Benson

Hidup dan bekerja di ladang, Ezra Taft Benson belajar mengenai kosekuensi dari keputusan-keputusan yang baik. Dia mengingat: “Saya dibesarkan percaya bahwa kesediaan dan kemampuan untuk bekerja adalah persyaratan paling penting untuk memiliki pertanian yang berhasil. Bekerja dengan keras dan cerdas adalah kuncinya. Gunakanlah itu, dan kesempatan Anda untuk berhasil adalah baik.”1 Di usia muda, Ezra belajar bahwa dia dan keluarganya akan memiliki lebih banyak makanan untuk dimakan jika mereka memilih untuk merawat kebun mereka. Dia belajar bahwa jika dia ingin keluarganya berhasil dalam bisnis susu perah mereka, dia harus memutuskan untuk bangun pagi-pagi sekali untuk memerah sapi.2 Dia melihat bahwa ketika dia membuat keputusan untuk bekerja keras, para petani lokal mempekerjakan dia untuk menyiangi tanaman beet mereka dan membantu memindahkan jerami mereka.3 Dia melihat bahwa cobaan-cobaan datang bahkan kepada mereka yang setia, tetapi dia juga melihat bahwa individu-individu dan keluarga-keluarga dapat memutuskan untuk menanggapi cobaan-cobaan dengan cara yang akan membantu mereka bahagia dan berhasil.4

Bagi pemuda Ezra Taft Benson, beberapa konsekuensi dari keputusan-keputusan yang baik dapat diukur berdasarkan berapa ember yang dia isi dengan susu, berapa truk yang dia muati dengan jerami, dan berapa upah murah hati yang dia terima setelah bekerja keras seharian. Hal-hal lain lebih sulit diukur tetapi lebih tahan lama. Misalnya, sebagaimana dia mengamati orangtuanya, dia melihat sukacita, kedamaian, dan kekuatan yang datang ketika para anggota keluarga memilih untuk setia terhadap satu sama lain dan kepada Tuhan.5 Dia belajar bahwa hukum tuaian—”karena apa yang ditabur orang, itu juga yang akan dituainya” (Galatia 6:7—berlaku untuk pencarian rohani maupun pekerjaan fisik.

Dengan pengalaman ini sebagai landasan, Presiden Ezra Taft Benson sering mengingatkan para Orang Suci Zaman Akhir dan orang-orang lain mengenai pentingnya hak pilihan—kebebasan “untuk memilih arah yang harus mereka ikuti.”6 Ajaran-ajarannya mengenai asas hak pilihan mencakup lebih dari sekadar pengingat untuk “memilih di antara yang benar dan salah.”7 Dia berbicara mengenai hak pilihan sebagai kemampuan untuk “membuat keputusan-keputusan penting yang akan memiliki pengaruh yang sangat penting bagi keselamatan kita” dan yang akan “memengaruhi kebahagiaan kita dalam kekekalan.”8 Dia mendorong para Orang Suci Zaman Akhir dan orang-orang lain untuk menggunakan hak pilihan mereka untuk “bertindak atas inisiatif mereka sendiri,” tanpa menunggu diperintahkan dalam segala hal.9 Asas hak pilihan, dia mengatakan, “berfungsi seperti pengikat di seluruh rencana Injil Tuhan untuk memberkati anak-anak-Nya.”10

Gambar
Jesus Christ in the pre-mortal life. Christ is depicted wearing white robes. He is teaching people who are gathered around Him.

Yesus Kristus prafana mengikuti rencana keselamatan Bapa Surgawi, yang mempertahankan kebebasan memilih kita.

Ajaran-Ajaran Ezra Taft Benson

1

Hak pilihan—kebebasan untuk memilih—adalah asas kekal yang diberikan oleh Allah.

Saya bersaksi bahwa kita adalah keturunan roh dari Allah yang penuh kasih, Bapa Surgawi kita (lihat Kisah para Rasul 17:29; 1 Nefi 17:36). Dia memiliki sebuah rencana keselamatan yang besar di mana anak-anak-Nya dapat disempurnakan seperti Dia dan dapat memiliki kepenuhan sukacita yang Dia miliki (lihat1 Nefi 10:18; 2 Nefi 2:25; Alma 24:14; 34:9; 3 Nefi 12:48; 28:10).

Saya bersaksi bahwa dalam keadaan prafana kita Kakak Tertua kita dalam roh, yaitu Yesus Kristus, menjadi Juruselamat yang telah ditahbiskan sebelumnya dalam rencana keselamatan Bapa (lihat Mosia 4:6–7; Alma 34:9). Dia adalah kapten keselamatan kita dan satu-satunya cara yang melalui-Nya kita dapat kembali kepada Bapa di Surga untuk memperoleh kepenuhan sukacita (lihat Ibrani 2:10; Mosia 3:17; Alma 38:9).

Saya bersaksi bahwa Lusifer juga berada dalam sidang di surga. Dia berusaha untuk menghancurkan hak pilihan manusia. Dia memberontak (lihat Musa 4:3). Terdapat perang di surga, dan sepertiga dari penghuni surga dibuang ke bumi dan ditolak untuk menerima tubuh (lihat Wahyu 12:7–9; A&P 29:36–37). Lusifer adalah musuh semua kebenaran dan menginginkan kesengsaraan bagi seluruh umat manusia (lihat 2 Nefi 2:18, 27; Mosia 4:14).11

Isu utama dalam sidang prafana adalah: Haruskah anak-anak Allah memiliki hak pilihan tak terbatas untuk memilih arah yang harus mereka ikuti, baik atau jahat, atau haruskah mereka dipaksa untuk patuh? Kristus dan semua yang mengikuti Dia berdiri untuk mendukung usulan yang pertama—kebebasan untuk memilih; Setan berdiri untuk usulan yang kedua—pemaksaan12

Tulisan suci membuatnya jelas bahwa ada perang besar di surga, pertempuran terhadap asas kebebasan, hak untuk memilih (lihat Musa 4:1–4; A&P 29:36–38; 76:25–27; Wahyu 12:7–9).13

Perang yang dimulai di surga mengenai isu ini belum selesai. Konflik berlanjut di medang perang kefanaan14

Kebebasan untuk memilih adalah asas kekal yang diberikan oleh Allah. Rencana kebebasan yang besar adalah rencana Injil. Tidak ada pemaksaan mengenai itu; tidak ada kekuatan, tidak ada intimidasi. Manusia bebas untuk menerima Injil atau menolaknya. Dia boleh menerimanya dan kemudian menolak untuk menjalankannya, atau dia boleh menerimanya dan menjalankannya secara penuh. Tetapi Allah tidak akan pernah memaksa kita untuk menjalankan Injil. Dia akan menggunakan bujukan melalui para hamba-Nya. Dia akan memanggil kita dan Dia akan mengarahkan kita dan Dia akan membujuk kita dan mendorong kita dan Dia akan memberkati kita ketika kita menanggapi, tetapi Dia tidak akan pernah memaksakan pikiran manusia (lihat Hymns 1985, no. 240).15

2

Kehidupan ini adalah masa ujian di mana kita bebas untuk memilih di antara yang baik dan yang jahat.

Abraham diperlihatkan anak-anak roh Bapa Surgawi kita sebelum mereka datang ke bumi. Dia juga, diperlihatkan penciptaan bumi, dan Tuhan berfirman kepadanya: “Dan Kita akan menguji mereka dengan ini, untuk melihat apakah mereka akan melakukan segala hal apa pun yang akan Tuhan Allah mereka perintahkan kepada mereka.” (Abraham 3:25). Dalam pernyataan ilahi itu tersirat juga hak untuk memilih.16

Kehidupan ini adalah suatu percobaan: percobaan di mana Anda dan saya membuktikan kekuatan roh kita, percobaan yang memiliki akibat-akibat kekal bagi kita masing-masing. Dan sekarang adalah waktu dan masa kita—sebagaimana setiap angkatan memiliki waktu dan masa mereka—untuk mempelajari tugas-tugas kita dan melaksanakannya.17

Adalah benar bahwa Tuhan tidak berkenan dengan kejahatan. Adalah benar bahwa Dia menghasratkan agar itu tidak terjadi. Adalah benar bahwa Dia akan membantu mereka yang menentangnya. Tetapi bahwa Dia mengizinkan kejahatan terjadi pada semua anak-anak-Nya di kehidupan fana ini adalah bukti Dia telah memberi mereka kebebasan untuk memilih, sementara Dia tetap memiliki landasan untuk melakukan penghakiman terakhir kepada mereka.18

Tidak ada kejahatan yang tidak dapat dihentikan oleh [Yesus Kristus]. Segala sesuatu ada di tangan-Nya. Bumi ini adalah kekuasaan-Nya yang sah. Namun Dia mengizinkan kejahatan agar kita dapat membuat pilihan-pilihan di antara yang baik dan yang jahat.19

Kehidupan adalah masa ujian dalam keberadaan kekal manusia, yang selama kehidupan ini dia diberikan … hak untuk memilih di antara yang benar dan yang salah …. Pilihan-pilihan itu akan menciptakan konsekuensi-konsekuensi yang besar, tidak saja dalam kehidupan ini, tetapi, bahkan lebih penting lagi, dalam kehidupan yang akan datang. Ada batasan-batasan yang di luar batasan-batasan itu Setan tidak bisa pergi. Di dalam batasan-batasan itu, dia saat ini diizinkan untuk menawarkan alternatif yang tidak benar terhadap asas-asas benar Allah, sehingga memungkinkan manusia untuk memilih di antara yang baik dan yang jahat dan dengan demikian menentukan tempat yang akan mereka diami di kehidupan yang akan datang.20

3

Kita menggunakan hak pilihan kita untuk membuat keputusan-keputusan yang menentukan kebahagiaan kita sekarang dan di sepanjang kekekalan.

Allah mengasihi Anda sebagaimana Dia mengasihi setiap dan semua anak-Nya, dan hasrat dan tujuan dan kemuliaan-Nya adalah agar Anda kembali kepada-Nya dalam keadaan murni dan tidak ternoda, yang telah membuktikan diri Anda layak untuk menerima kekekalan sukacita di hadirat-Nya.

Bapa Anda di surga peduli terhadap Anda. Dia telah memberi Anda perintah-perintah untuk membimbing Anda, untuk mendisiplinkan Anda. Dia juga telah memberi Anda hak pilihan—kebebasan untuk memilih—”untuk melihat apakah [Anda] akan melakukan segala hal apa pun yang akan [Dia] perintahkan.” (Abraham 3:25). Kerajaan-Nya di bumi ini teratur dengan baik, dan para pemimpin Anda diperuntukkan untuk membantu Anda. Semoga Anda mengetahui bahwa kami senantiasa mengasihi, peduli, dan berdoa untuk Anda.

Setan juga memikirkan Anda. Dia berkomitmen untuk menghancurkan Anda. Dia tidak mendisiplinkan Anda dengan perintah-perintah, alih-alih justru dia menawarkan kebebasan untuk “melakukan apa pun yang Anda suka.” … Program Setan adalah “lakukan apa yang Anda suka sekarang dan tanggunglah akibatnya nanti.” Dia berupaya agar semua orang sengsara seperti dirinya [lihat 2 Nefi 2:27]. Program Tuhan adalah kebahagiaan sekarang dan sukacita untuk selamanya dengan menjalankan Injil.21

Kita bebas untuk memilih, tetapi kita tidak bebas untuk mengubah konsekuensi dari pilihan tersebut.22

Jelas, akan ada sedikit pencobaan iman jika kita langsung menerima berkat secara penuh untuk setiap perbuatan baik, atau hukuman langsung untuk setiap dosa. Tetapi tidak diragukan lagi bahwa akan ada konsekuensi akhir untuk setiap perbuatan.23

Meskipun seseorang mungkin akan memperoleh kesenangan sementara atas dosa yang dilakukannya, hasil akhirnya adalah ketidakbahagiaan. “Kejahatan tidak pernah merupakan kebahagiaan.” (Alma 41:10). Dosa menciptakan ketidakselarasan dengan Allah dan menimbulkan tekanan bagi roh. Oleh karena itu, adalah bijaksana bagi seseorang untuk memeriksa dirinya guna memastikan bahwa dia selaras dengan semua hukum Allah. Setiap hukum yang dipatuhi mendatangkan berkat khusus. Setiap hukum yang dilanggar mendatangkan hukuman tertentu. Mereka yang berbeban berat dengan keputusasaan hendaknya datang kepada Tuhan, karena kuk-Nya mudah dan beban-Nya ringan (lihat Matius 11:28–30).24

Tujuan paling penting setiap kehidupan adalah membuat keputusan. Sementara salah satu karunia terbesar Allah bagi manusia adalah … hak untuk memilih, Dia juga telah memberikan kepada manusia tanggung jawab atas pilihan-pilihan ini .… Kita menempatkan kehidupan kita sendiri pada arah keberhasilan atau kegagalan. Kita mungkin tidak hanya memilih gol-gol utama kita, tetapi kita mungkin juga menentukan dan memutuskan bagi diri kita sendiri, dalam banyak kasus, cara-cara yang dengannya kita akan mencapai gol-gol tersebut, dan melalui kerja keras atau kurangnya kerja keras kita akan menentukan seberapa cepat gol-gol tersebut dapat dicapai. Ini membutuhkan upaya dan tenaga individu dan pasti akan menghadapi tentangan atau konflik.25

Tujuan kemanusiaan dan semua peradaban bergantung pada apakah manusia akan menggunakan … hak pilihannya untuk mengatur dirinya atau mengabaikan hukum-hukum kekal dengan menanggung segala risiko bahaya dan akibatnya sendiri. Oleh karena itu, masalah yang sesungguhnya di zaman sekarang bukan ekonomi atau politik. Masalahnya adalah rohani—yang artinya bahwa manusia harus belajar untuk mematuhi hukum-hukum yang telah Allah berikan kepada umat manusia.26

Hak pilihan telah diberikan kepada kita semua untuk membuat keputusan-keputusan penting yang akan memiliki pengaruh yang kuat terhadap keselamatan kita. Keputusan-keputusan tersebut memengaruhi kebahagiaan kita dalam kekekalan.27

Keputusan-keputusan kita telah membentuk kita orang yang bagaimana kita. Tujuan kekal kita akan ditentukan oleh keputusan-keputusan yang akan kita buat.28

4

Keputusan-keputusan mengenai hal yang sangat penting membutuhkan upaya kita yang penuh doa.

Jika kita ingin membuat keputusan-keputusan yang tepat seperti yang Kristus lakukan, kita semua harus terlebih dahulu menjalani hidup sedemikian rupa sehingga kita dapat menjangkau dan memperoleh kekuatan yang tidak terlihat itu yang tanpanya tidak seorang pun dapat membuat keputusan yang terbaik.

Salah satu keputusan terbesar di zaman ini adalah ketika pemuda Joseph Smith memutuskan bahwa dia akan mengikuti nasihat dalam Yakobus: “Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintakannya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian kemari oleh angin.” (Yakobus 1:5–6).

Keselamatan sesungguhnya jutaan pria dan wanita dalam dispensasi kegenapan waktu bergantung pada keputusan itu! Kita harus ingat bahwa individu-individu adalah penting dan bahwa keputusan-keputusan yang mereka buat bisa memberikan pengaruh yang besar terhadap kehidupan orang lain.29

Tuhan berfirman, “Mintalah, dan akan diberikan kepadamu” (3 Nefi 14:7; Matius 7:7). Dengan kata lain, itu membutuhkan upaya dari pihak kita.30

Orang biasanya membuat keputusan-keputusan yang bijaksana setelah bekerja, berjuang, dan melalui usaha dengan doa yang sungguh-sungguh.Jawaban Tuhan terhadap upaya Oliver Cowdery yang tidak efektif membuat ini jelas: “Tetapi, lihatlah, Aku berfirman kepadamu, bahwa kamu mesti menelaahnya dalam pikiranmu; kemudian kamu mesti bertanya kepada-Ku apakah itu benar, dan jika itu benar Aku akan menyebabkan bahwa dadamu akan membara di dalam dirimu; oleh karena itu, kamu akan merasakan bahwa itu benar.” (A&P 9:8).

Oleh karena itu, marilah kita mulai dengan mengatakan bahwa mencari Bapa kita di surga dengan sungguh-sungguh, beriman bahwa Dia akan menjawab doa-doa kita, adalah landasan yang memberikan penghiburan untuk memulai .… Tuhan tidak akan memberkati kita jika kita belum berusaha untuk memperolehnya, jadi kita harus melakukan bagian kita. Terkadang berusaha untuk menemukan keputusan yang benar membutuhkan banyak energi, belajar, dan panjang sabar.31

Sewaktu membuat keputusan-keputusan yang memiliki makna yang sangat penting, berpuasa disertai dengan doa dapat mendatangkan wawasan rohani yang besar.32

5

Kita adalah juru kuasa untuk diri kita sendiri, dan Tuhan mengharapkan kita untuk melakukan hal-hal yang baik atas kehendak bebas kita sendiri.

Pada tahun 1831 Tuhan memfirmankan ini kepada Gereja-Nya:

“Karena lihatlah, adalah tidak pantas bahwa Aku mesti memerintah dalam segala hal; karena dia yang dipaksa dalam segala hal, orang yang sama adalah hamba yang malas dan bukan yang bijak; karenanya, dia tidak menerima pahala.

Sesungguhnya Aku berfirman, manusia hendaknya dengan bersemangat terlibat dalam perkara yang baik, dan melakukan banyak hal dari kehendak bebas mereka sendiri, dan mendatangkan banyak kebenaran;

Karena kuasa ada pada mereka, dimana mereka adalah juru kuasa bagi diri mereka. Dan sejauh manusia melakukan yang baik mereka bagaimanapun tidak akan kehilangan pahala mereka.

Tetapi dia yang tidak melakukan apa pun sampai dia diperintahkan, dan menerima perintah dengan hati yang penuh ragu, dan menaatinya dengan kemalasan, orang yang sama dilaknat.” (A&P 58:26–29).

Gambar
Shingling Service Project

Tuhan ingin kita menggunakan hak pilihan kita untuk “bersemangat terlibat dalam perkara yang baik” (A&P 58:27).

Tujuan-tujuan Tuhan—tujuan-tujuan agung—tetap sama: keselamatan dan permuliaan anak-anak-Nya.

Biasanya Tuhan memberi kita tujuan keseluruhan untuk dicapai dan beberapa petunjuk untuk diikuti, tetapi mengharapkan kita untuk mengerjakan sebagian besar detil dan metode-metodenya. Metode-metode dan prosedur-prosedur biasanya dikembangkan melalui penelaahan dan doa serta dengan mematuhi perintah sehingga kita dapat memperoleh dan mengikuti bisikan-bisikan Roh. Orang-orang yang tingkat kerohaniannya kurang berkembang, seperti mereka di masa Musa, harus diperintahkan dalam banyak hal. Dewasa ini, mereka yang tingkat kerohaniannya waspada menyimak tujuan-tujuan, memerika petunjuk-petunjuk yang dijabarkan oleh Tuhan dan para nabi-Nya, dan kemudian menindakinya dengan doa yang sungguh-sungguh—tanpa harus diperintahkan “dalam segala sesuatu.” Sikap ini mempersiapkan manusia untuk keallahan .…

Terkadang Tuhan dengan sabar menunggu anak-anak-Nya untuk bertindak sendiri, sementara berharap bahwa mereka akan melakukannya, dan ketika mereka tidak melakukannya, mereka kehilangan berkat yang lebih besar, dan Tuhan akan menghentikan seluruh persoalan dan membiarkan mereka menanggung akibatnya atau kalau tidak Dia harus menjelaskan secara detail apa yang harus mereka lakukan. Biasanya, saya khawatir, semakin banyak Dia harus menjelaskannya secara detail, semakin kecil pahala yang kita terima.33

Kita hendaknya “bersemangat terlibat” dalam perkara yang baik dan menjadikan dunia tempat yang lebih baik karena kita telah tinggal di dalamnya.34

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Dengan hal-hal apa Anda telah melihat bahwa “perang yang dimulai di surga … belum selesai”? (lihat bagian 1). Apa yang dapat kita lakukan untuk terus mendukung asas hak pilihan?

  • Orang sering bertanya-tanya mengapa Allah mengizinkan kejahatan ada di dunia. Bagaimanakah ajaran-ajaran Presiden Benson di bagian 2 membantu menjawab pertanyaan tersebut?

  • Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu anak-anak dan remaja memahami kebenaran-kebenaran di bagian 3? Apa yang dapat kita lakukan untuk membantu anak-anak dan remaja memahami dampak dari keputusan-keputusan yang mereka buat?

  • Renungkanlah nasihat Presiden Benson mengenai membuat “keputusan-keputusan yang tepat, seperti yang Kristus lakukan” (bagian 4). Apakah yang telah Anda pelajari mengenai menggabungkan doa dengan upaya yang tekun dalam membuat keputusan?

  • Apa artinya bagi Anda “bersemangat terlibat dalam perkara yang baik”? Bagaimanakah kehidupan Anda berubah ketika Anda melakukan hal-hal yang baik “dari kehendak bebas [Anda] sendiri” alih-alih menunggu untuk diperintahkan? (lihat bagian 5).

Tulisan Suci yang Berhubungan

Ulangan 11:26–28; Yosua 24:15; 2 Nefi 2:14–16; Alma 42:2–4; Helaman 14:30–31; A&P 29:39–45; 101:78

Bantuan Mengajar

Pembahasan dalam kelompok-kelompok kecil “memberikan kesempatan kepada kelompok besar orang untuk berperan serta dalam pelajaran. Orang-orang yang biasanya enggan untuk berperan serta dapat membagikan gagasan dalam kelompok-kelompok kecil yang biasanya mereka tidak berani untuk mengungkapkannya di depan seluruh kelompok” (Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 161).

Catatan

  1. Dikutip dalam Gene Allred Sessions, Latter-day Patriots (1975), 77–78.

  2. Lihat Sheri L. Dew, Ezra Taft Benson: A Biography (1987), 18–19, 34.

  3. Lihat Ezra Taft Benson: A Biography, 40–41.

  4. Lihat Ezra Taft Benson: A Biography, 19–20.

  5. Lihat Ezra Taft Benson: A Biography, 17, 22, 25–26, 29–31, 34–37.

  6. “The Constitution—A Glorious Standard,” Ensign, September 1987, 6.

  7. God, Family, Country: Our Three Great Loyalties (1975), 402.

  8. The Teachings of Ezra Taft Benson (1988), 24.

  9. Dalam Conference Report, April 1965, 122.

  10. Dalam Conference Report, Oktober 1966, 121.

  11. “I Testify,” Ensign, November 1988, 86.

  12. “The Constitution—A Glorious Standard,” 6.

  13. Dalam Conference Report, Oktober 1966, 121.

  14. “The Constitution—A Glorious Standard,” 6.

  15. The Teachings of Ezra Taft Benson, 82.

  16. So Shall Ye Reap (1960), 221.

  17. Dalam Conference Report, April 1967, 59.

  18. Strength for the Battle: An Address Given by Ezra Taft Benson at the New England Rally for God, Family and Country (1966), 14–15.

  19. Come unto Christ (1983), 132.

  20. God, Family, Country, 402.

  21. “A Message to the Rising Generation,” Ensign, November 1977, 30.

  22. Come unto Christ, 40.

  23. God, Family, Country, 326.

  24. “Do Not Despair,” Ensign, Oktober 1986, 2.

  25. God, Family, Country, 145.

  26. The Teachings of Ezra Taft Benson, 83–84.

  27. The Teachings of Ezra Taft Benson, 24.

  28. God, Family, Country, 143.

  29. God, Family, Country, 144.

  30. The Teachings of Ezra Taft Benson,451.

  31. God, Family, Country, 149.

  32. God, Family, Country, 152.

  33. Dalam Conference Report, April 1965, 121–22.

  34. The Teachings of Ezra Taft Benson, 676–677.