Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 8: Kuasa Firman


Bab 8

Kuasa Firman

“Firman Allah, sebagaimana terdapat dalam tulisan suci, dalam perkataan para nabi yang hidup, dan dalam wahyu pribadi, memiliki kuasa untuk membentengi para Orang Suci dan mempersenjatai mereka dengan Roh sehingga mereka dapat menolak yang jahat, berpegang erat pada yang baik, dan menemukan sukacita dalam kehidupan ini”

Dari Kehidupan Ezra Taft Benson

Ketika Presiden Thomas S.Monson melayani sebagai Penasihat Kedua Presiden Ezra Taft Benson dalam Presidensi Utama, dia mengamati: “Presiden Benson memahami dengan cepat segala hal yang menjadi perhatiannya. Dia tidak perlu mempertimbangkan suatu hal secara panjang lebar sebelum dia menemukan ilham dari Tuhan untuk mengarahkan dia dalam membuat keputusan. Dengan sifat Gereja yang berkembang di masa sekarang, di seluruh dunia, dan dengan banyak hal yang dihadapi oleh Presidensi Utama, kemampuan untuk memproses semua informasi dan memahami detail-detail yang paling penting adalah penting untuk melaksanakan pekerjaan administratif Gereja.”1

Pada tanggal 4 April 1986, sehubungan dengan konferensi umum pertamanya sebagai Presiden Gereja, Presiden Benson memimpin sebuah pertemuan khusus untuk para pemimpin imamat. Para anggota Gereja pria yang hadir melihat kemampuannya untuk “memahami semua informasi dan memahami detail yang paling penting.” Ketika dia berbicara kepada jemaat, dia menyebutkan banyak tantangan yang dihadapi para Orang Suci Zaman Akhir—godaan, pergumulan keluarga, dan kesulitan-kesulitan dalam mematuhi perintah-perintah dan memenuhi tugas-tugas Gereja—dan dia membagikan apa yang dia lihat sebagai solusi terhadap tantangan-tantangan ini.

Presiden Benson hanya memberikan sebagian dari ceramahnya dalam pertemuan kepemimpinan imamat itu, sehingga dia meminta agar seluruh khotbah dimasukkan dalam majalah-majalah Gereja terbitan konferensi. Bab ini berisikan ceramah tersebut secara keseluruhan. Meskipun Presiden Benson mengarahkan pernyataannya kepada para pemimpin imamat, dia mengajarkan asas-asas yang berlaku bagi semua anggota Gereja.

Ajaran-Ajaran Ezra Taft Benson

1

Sewaktu kita menghadapi tantangan-tentangan besar di zaman kita, kita perlu berpegang erat pada firman Allah.

Saudara-saudara yang terkasih, sungguh merupakan pemandangan yang mendebarkan melihat kelompok kepemimpinan imamat ini dan mengetahui ribuan Orang Suci yang Anda layani dan betapa besar pengabdian dan kesetiaan yang secara kolektif Anda wakili! Tidak ada kelompok lain mana pun di dunia sekarang yang bertemu untuk tujuan benar yang sama dengan tujuan kelompok ini, juga tidak ada kelompok lain mana pun—kelompok politik, keagamaan atau militer—yang memegang kuasa seperti yang Anda miliki di sini malam ini.

Kita hidup di sebuah zaman dengan tantangan besar. Kita hidup di masa yang dibicarakan Tuhan ketika Dia berfirman, “Kedamaian akan diambil dari bumi, dan iblis akan memiliki kuasa atas kekuatannya sendiri.” (A&P 1:35). Kita hidup di zaman itu yang dilihat oleh Yohanes Pewahyu ketika “marahlah naga itu kepada perempuan itu, lalu pergi memerangi keturunannya yang lain, yang menuruti hukum-hukum Allah dan memiliki kesaksian Yesus.” (Wahyu 12:17). Naga itu adalah Setan; wanita itu melambangkan Gereja Yesus Kristus. Setan melancarkan perang terhadap anggota Gereja yang memiliki kesaksian dan berusaha mematuhi perintah-perintah. Dan sementara banyak dari para anggota kita tetap setia dan kuat, ada yang ragu-ragu. Ada yang jatuh. Ada yang menggenapi nubuat Yohanes bahwa dalam berperang melawan Setan, sejumlah Orang Suci akan bisa mengatasinya (lihat Wahyu 13:7).

Nabi Lehi juga melihat zaman kita dalam mimpi penglihatan besarnya mengenai pohon kehidupan. Dia melihat banyak orang akan tersesat dalam kabut kegelapan, yang melambangkan godaan-godaan iblis (lihat 1 Nefi 12:17). Dia melihat beberapa orang jatuh “ke jalan terlarang,” yang lainnya tenggelam di sungai kekotoran, dan masih ada yang lainnya yang tersesat di “jalan yang asing.” (1 Nefi 8:28, 32). Ketika kita membaca mengenai kutukan yang menyebar mengenai narkoba, atau membaca mengenai membanjirnya pornografi dan amoralitas yang jahat, adakah di antara kita yang meragukan bahwa ini adalah jalan-jalan terlarang dan sungai-sungai kekotoran yang digambarkan Lehi?

Tidak semua yang dilihat Lehi akan binasa itu berasal dari dunia. Beberapa datang ke pohon dan makan buah. Dengan kata lain, beberapa anggota Gereja di zaman sekarang adalah di antara jiwa-jiwa tersesat itu yang dilihat Lehi.

Rasul Paulus juga melihat zaman kita. Dia menggambarkannya sebagai masa ketika hal-hal seperti penghujatan, ketidakjujuran, kekejaman, kasih sayang yang tidak alami, kesombongan, dan yang mencari kesenangan akan banyak sekali (lihat 2 Timotius 3:1–7). Paulus juga bernubuat, “Orang jahat dan penipu akan bertambah jahat, mereka menyesatkan dan disesatkan.” (2 Timotius 3:13).

Prediksi-prediksi yang suram seperti itu oleh para nabi zaman dahulu akan menyebabkan kekhawatiran besar dan keputusasaan seandainya nabi-nabi yang sama, pada saat yang bersamaan, tidak menawarkan solusinya. Dalam nasihat mereka yang diilhami kita dapat menemukan jawaban terhadap krisis-krisis rohani di zaman kita.

Dalam mimpinya, Lehi melihat batang besi yang menuntun melalui kabut kegelapan. Dia melihat bahwa jika orang mau berpegang erat pada batang tersebut, mereka dapat menghindari sungai kekotoran, bertahan jauh dari jalan yang terlarang, berhenti berkelana di jalan-jalan yang asing yang menuntun pada kehancuran. Kemudian putranya, Nefi, menerangkan dengan jelas simbolisme dari batang besi tersebut. Ketika Laman dan Lemuel bertanya, “Apa arti batang dari besi?” Nefi menjawab “Itu adalah firman Allah; dan [perhatikan janji ini] barang siapa yang akan menyimak firman Allah, dan akan berpegang erat padanya, mereka tidak akan pernah binasa; tidak juga dapatlah godaan dan anak panah berapi lawan mengalahkan mereka pada kebutaan, untuk menuntun mereka menjauh ke kehancuran.(1 Nefi 15:23–24; cetak miring ditambahkan). Bukan saja firman Allah akan menuntun kita menuju buah yang patut dihasratkan di atas semua yang lain, tetapi dalam firman Allah dan melaluinya kita dapat menemukan kekuatan untuk menolak godaan, kuasa untuk menghalangi pekerjaan Setan dan para utusannya.

Pesan Paulus sama dengan pesan Lehi. Setelah menggambarkan kejahatan-kejahatan mengerikan di masa yang akan datang—masa yang akan datang baginya, tetapi masa sekarang bagi kita!—dia mengatakan hal ini kepada Timotius: “Tetapi hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang telah engkau terima .…

Dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci, yang dapat memberi hikmat kepadamu dan menuntun engkau kepada keselamatan.“ (2 Timotius 3:14–15; cetak miring ditambahkan).

Saudara-saudaraku yang terkasih, ini adalah jawaban terhadap tantangan besar di zaman kita. Firman Allah, sebagaimana terdapat dalam tulisan suci, dalam perkataan para nabi yang hidup, dan dalam wahyu pribadi, memiliki kuasa untuk membentengi para Orang Suci dan mempersenjatai mereka dengan Roh sehingga mereka dapat menolak yang jahat, berpegang erat pada yang baik, dan menemukan sukacita dalam kehidupan ini.2

Gambar
President Ezra Taft Benson speaking at a pulpit.

Presiden Ezra Taft Benson sering bersaksi mengenai kuasa firman Allah.

2

Ketika para anggota perorangan dan keluarga-keluarga membaca tulisan suci dengan tekun, aspek-aspek lain dari kegiatan Gereja secara otomatis akan datang.

Sekarang kepada Anda para pemegang imamat kami mengatakan, simaklah nasihat kenabian dari Lehi dan Paulus dan orang-orang lain seperti mereka. Dalam nasihat tersebut Anda akan menemukan solusi terhadap tantangan-tantangan yang Anda hadapi dalam menjaga anggota Anda agar tetap aman dari “serigala yang buas” yang mengelilingi mereka (lihat Matius 7:15; Kisah Para Rasul 20:29). Kami tahu bahwa Anda juga memiliki kegelisahan yang besar terhadap para anggota lingkungan dan pasak Anda dan meluangkan banyak waktu dan usaha untuk mereka. Ada banyak yang kami minta dari Anda yang telah dipilih sebagai pemimpin. Kami menempatkan banyak beban ke atas bahu Anda. Anda diminta untuk menjalankan program-program Gereja, mewawancarai dan menasihati para anggota, memastikan bahwa urusan-urusan keuangan pasak dan lingkungan ditangani dengan benar, mengelola proyek-proyek kesejahteraan, membangun gedung-gedung, dan terlibat dalam banyak kegiatan lain yang memakan waktu.

Meskipun tidak satu pun dari kegiatan-kegiatan itu dapat diabaikan dan dikesampingkan, itu bukan merupakan hal paling penting yang dapat Anda lakukan untuk mereka yang Anda layani. Di tahun-tahun belakangan ini, waktu demi waktu kami telah menasihati Anda bahwa kegiatan-kegiatan tertentu mendatangkan manfaat rohani yang lebih besar daripada yang lainnya. Pada awal tahun 1970, Presiden Harold B. Lee memberitahukan kepada wakil-wakil regional:

“Kami yakin bahwa para anggota kita lapar akan Injil, tidak tercemar, dengan kebenaran-kebenaran dan wawasannya yang berlimpah .… Ada di antara mereka yang tampaknya lupa bahwa senjata paling kuat yang telah Tuhan berikan kepada kita untuk melawan semua yang jahat adalah pernyataan-Nya sendiri, ajaran-ajaran sederhana mengenai keselamatan sebagaimana ditemukan dalam tulisan suci.” (Dalam Seminar Para Wakil Regional, 1 Oktober 1970, hlm. 6).

Gambar
An African family seated in front of a sofa in their living room. They are reading the scriptures. Taken in Ghana, West Africa.

Berkat besar datang “ketika para anggota perorangan dan keluarga-keluarga membaca tulisan suci dengan tekun.”

Dalam sebuah pesan Presidensi Utama tahun 1976, Presiden [Spencer W. Kimball] mengatakan:

“Saya yakin bahwa kita semua, paling tidak di suatu waktu dalam kehidupan kita, harus menemukan tulisan suci untuk diri kita sendiri—dan bukan hanya menemukannya sekali, melainkan menemukannya berulang-ulang .…

Tuhan tidak bermain-main dengan kita ketika Dia memberi kita hal-hal ini, karena ‘setiap orang yang kepadanya banyak diberi, dari padanya akan banyak dituntut.’ (Lukas 12:48). Akses ke hal-hal ini berarti tanggung jawab untuknya. Kita harus menelaah tulisan suci sesuai dengan perintah Tuhan (lihat 3 Nefi 23:1–5); dan kita harus membiarkan tulisan suci mengatur kehidupan kita.” (Ensign, September 1976, hlm. 4–5).

Pada bulan April 1982, Penatua Bruce R. McConkie berbicara kepada wakil-wakil regional mengenai tulisan suci yang hendaknya menjadi prioritas dalam pekerjaan kita. Dia berkata, “Kita begitu terlibat dengan program-program dan statistik dan kecenderungan-kecenderungan, dalam properti, tanah dan mamon, dan dalam mencapai gol-gol yang akan menekankan keunggulan pekerjaan kita, sehingga kita telah ‘mengabaikan urusan-urusan yang lebih penting dari hukum.’ … Betapa pun berbakat orang mungkin dalam hal-hal administratif; betapapun fasih mereka mungkin dalam mengutarakan pandangan mereka; betapapun terpelajar mungkin mereka dalam hal-hal duniawi—mereka akan ditolak menerima bisikan-bisikan manis dari Roh yang mungkin bisa menjadi milik mereka kecuali mereka membayar harga dengan menelaah, merenungkan, dan berdoa mengenai tulisan suci. (Dalam Seminar Para Wakil Regional, 2 April 1982, hlm. 1–2).

Pada hari yang sama itu, Penatua Boyd K. Packer berbicara kepada para presiden pasak dan wakil-wakil regional. Dia berkata, “Bangunan dan anggaran, dan laporan dan program dan prosedur sangat penting. Tetapi, secara berdiri sendiri, hal-hal itu tidak membawa makanan rohani penting dan tidak akan menyelesaikan apa yang Tuhan telah berikan kepada kita untuk dilakukan .… Hal-hal yang benar, hal-hal yang memiliki makanan rohani yang benar, terpusat dalam tulisan suci.” (Dalam Pertemuan dengan Para Presiden Pasak dan Wakil Regional, 2 April 1982, hlm. 1–2).

Saya menambahkan nasihat saya kepada para anggota pria yang bijaksana dan diilhami ini dan mengatakan kepada Anda bahwa salah satu hal yang paling penting yang dapat Anda lakukan sebagai pemimpin imamat adalah untuk membaca tulisan suci dengan tekun. Selidikilah tulisan suci dengan tekun. Kenyangkanlah diri dengan firman Kristus. Pelajarilah ajaran. Kuasailah asas-asas yang terdapat di dalamnya. Ada beberapa upaya lain yang akan mendatangkan manfaat yang lebih besar bagi pemanggilan Anda. Ada beberapa hal lain untuk memperoleh ilham yang lebih kuat saat Anda melayani.

Tetapi itu saja, meskipun berharga, tidaklah cukup. Anda juga harus mengatur upaya-upaya dan kegiatan-kegiatan Anda untuk mendorong penelaahan tulisan suci yang bermakna di antara para anggota Gereja. Sering kali kita meluangkan banyak upaya untuk mencoba memperbaiki tingkat kegiatan di pasak-pasak kita. Kita bekerja dengan tekun untuk meningkatkan persentase kehadiran mereka dalam pertemuan sakramen. Kita bekerja keras untuk mendapatkan persentase yang lebih tinggi bagi remaja putra untuk pergi misi. Kita berusaha meningkatkan jumlah mereka yang menikah di bait suci. Semua ini adalah upaya-upaya yang patut dihargai dan penting bagi pertumbuhan kerajaan. Tetapi ketika para anggota individu dan keluarga terlibat dengan tekun dalam membaca tulisan suci secara teratur dan konsisten, bidang-bidang kegiatan lain ini secara otomatis akan menyertainya. Kesaksian akan meningkat. Komitmen akan diperkuat. Keluarga-keluarga akan dibentengi. Wahyu pribadi akan mengalir.3

3

Sewaktu kita menelaah firman Allah, kita menerima bimbingan dalam kehidupan sehari-hari kita, dalam penyembuhan jiwa, dan kuasa untuk menghindari tipu daya dan melawan godaan.

Nabi Joseph Smith menyatakan bahwa, “Kitab Mormon adalah yang paling benar di antara buku mana pun di bumi, dan batu kunci agama kita, dan seseorang akan menjadi lebih dekat kepada Allah dengan mematuhi ajaran-ajarannya, daripada melalui buku lain mana pun.” (Kitab Mormon, Pengantar, cetak miring ditambahkan). Bukankah itu hal yang kita inginkan bagi para anggota lingkungan dan pasak kita? Tidakkah kita berhasrat agar mereka menjadi lebih dekat kepada Allah? Oleh karena itu, doronglah mereka agar sedapat mungkin melibatkan diri mereka dalam kesaksian zaman akhir yang luar biasa ini mengenai Kristus.

Anda harus membantu para Orang Suci melihat bahwa penelaahan dan penyelidikan tulisan suci bukan merupakan beban yang ditimpakan kepada mereka oleh Tuhan, melainkan sebuah berkat dan kesempatan yang luar biasa. Perhatikan apa yang Tuhan Sendiri telah firmankan mengenai manfaat dari menelaah firman-Nya. Kepada nabi-pemimpin besar Yosua, Dia berfirman:

“Janganlah engkau lupa memperkatakan Kitab Taurat ini, tetapi renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai dengan segala yang tertulis di dalamnya: sebab dengan demikian perjalananmu akan berhasil dan engkau akan beruntung.“ (Yosua 1:8; cetak miring ditambahkan).

Tuhan tidak menjanjikan kepada Yosua kekayaan materi dan ketenaran, tetapi bahwa kehidupannya akan menjadi makmur dalam kebenaran dan bahwa dia akan memiliki keberhasilan dalam hal yang paling penting dalam kehidupan, yaitu pencarian untuk menemukan sukacita sejati (lihat 2 Nefi 2:25).

Apakah Anda memiliki anggota di pasak Anda yang kehidupannya hancur oleh dosa atau tragedi, yang putus asa dan tanpa pengharapan? Sudahkah Anda merindukan untuk memiliki suatu cara untuk mengulurkan tangan dan menyembuhkan luka-luka mereka, menenteramkan jiwa-jiwa mereka yang bermasalah? Nabi Yakub menawarkan itu dengan janji yang luar biasa ini: “Mereka telah datang kemari untuk mendengar firman Allah yang menyenangkan, ya, firman yang menyembuhkan jiwa yang terluka.“ (Yakub 2:8; cetak miring ditambahkan).

Di zaman sekarang dunia penuh dengan gagasan-gagasan yang memikat dan menarik yang dapat menuntun bahkan yang terbaik di antara anggota kita ke dalam kekhilafan dan penipuan. Para siswa di universitas terkadang begitu penuh dengan ajaran-ajaran dari dunia sehingga mereka mulai mempertanyakan ajaran-ajaran Injil. Bagaimana Anda sebagai pemimpin imamat membantu membentengi anggota Anda terhadap ajaran-ajaran yang penuh tipu daya semacam itu? Juruselamat memberikan jawaban dalam khotbah agung-Nya di Gunung Zaitun ketika Dia menjanjikan, ”Dan barang siapa menghargai firman-Ku, tidak akan tertipu.” (Joseph Smith—Matius 1:37; cetak miring ditambahkan).

Tulisan suci penuh dengan janji-janji serupa mengenai nilai firman. Apakah Anda memiliki anggota yang rindu akan pengarahan dan bimbingan dalam kehidupan mereka? Mazmur memberi tahu kita, “Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku” (Mazmur 119:105), dan Nefi menjanjikan bahwa mengenyangkan diri dalam firman Kristus “akan memberi tahu kamu segala sesuatu yang hendaknya kamu lakukan.” (2 Nefi 32:3).

Adakah anggota jemaat Anda yang terperosok dalam dosa besar dan perlu melepaskan diri dari dosa tersebut? Janji Helaman adalah untuk mereka: “Ya, kita melihat bahwa barang siapa mau boleh berpegang pada firman Allah, yang hidup dan penuh kuasa, yang akan memecah segala kelicikan dan jerat dan tipu muslihat iblis, dan menuntun orangnya Kristus pada jalan yang sesak dan sempit menyeberangi jurang kegetiran yang abadi itu yang dipersiapkan untuk menelan yang jahat.” (Helaman 3:29).

Keberhasilan dalam kesalehan, kuasa untuk menghindari penipuan dan melawan godaan, bimbingan dalam kehidupan sehari-hari kita, penyembuhan jiwa-jiwa—ini hanya beberapa di antara janji-janji yang Tuhan berikan kepada mereka yang akan datang kepada firman-Nya. Apakah Tuhan memberikan janji dan tidak memenuhinya? Tentu saja jika Dia memberi tahu kita bahwa hal-hal ini akan datang kepada jika kita berpegang pada firman-Nya, maka berkat-berkat tersebut dapat menjadi milik kita. Dan jika kita tidak melakukannya, maka berkat-berkat bisa hilang. Akan tetapi, betapapun kita tekun dalam bidang-bidang lain, berkat-berkat tertentu akan ditemukan hanya dalam tulisan suci, hanya dengan datang kepada firman Tuhan dan berpegang erat padanya sewaktu kita mencari jalan melalui kabut kegelapan menuju pohon kehidupan.4

4

Firman Tuhan adalah karunia yang berharga, dan kita tidak boleh memperlakukannya dengan remeh.

Dan jika kita mengabaikan apa yang telah Tuhan berikan kepada kita, kita bisa kehilangan kuasa dan berkat-berkat yang kita cari. Dalam sebuah peringatan yang kudus kepada para Orang Suci terdahulu, Tuhan mengatakan ini mengenai Kitab Mormon. “Pikiranmu pada waktu-waktu yang lalu telah digelapkan karena ketidakpercayaan, dan karena kamu telah menganggap ringan apa yang telah kamu terima—

“Yang kepongahan dan ketidakpercayaan itu telah membawa seluruh gereja ke bawah penghukuman.

Dan penghukuman ini berdiam di atas anak-anak Sion, bahkan seluruhnya.

Dan mereka akan tetap di bawah penghukuman ini sampai mereka bertobat dan mengingat perjanjian yang baru, bahkan Kitab Mormon.” (A&P 84:54–57).

Ya, saudara-saudaraku, marilah kita tidak menganggap ringan hal-hal besar yang telah kita terima dari tangan Tuhan! Firman-Nya adalah salah satu karunia paling bernilai yang telah Dia berikan kepada kita. Saya mendorong Anda untuk mengomitkan kembali diri Anda pada penelaahan tulisan suci. Libatkan diri Anda dalam pembacaan tulisan suci yang tekun setiap hari sehingga Anda akan memiliki kuasa dari Roh untuk menyertai Anda dalam pemanggilan Anda. Bacalah tulisan suci bersama keluarga Anda dan ajarlah anak-anak Anda untuk mencintai dan menghargainya. Kemudian dengan doa yang sungguh-sungguh dan dengan berunding bersama yang lain, carilah setiap cara yang memungkinkan untuk mendorong para anggota Gereja untuk mengikuti teladan Anda. Jika Anda melakukannya, Anda akan menemukan, seperti yang ditemukan Alma, bahwa “firman [memiliki] kencenderungan besar untuk menuntun orang-orang untuk melakukan apa yang adil—ya, itu telah [memiliki] dampak yang lebih kuat atas pikiran orang daripada pedang, atau apa pun yang lain, yang [telah] terjadi kepada mereka.” (Alma 31:5).

Seperti Alma, saya berkata kepada Anda, “[Adalah] bijaksana bahwa [Anda] hendaknya mencoba kebajikan firman Allah” (Alma 31:5).5

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Pikirkanlah bahwa yang dikatakan Presiden Benson adalah “jawaban terhadap tantangan besar di zaman kita” (bagian 1). Dengan cara-cara apa jawaban ini dapat membantu kita mengatasi tantangan-tantangan yang kita hadapi?

  • Kajilah ulang hasil-hasil yang menurut Presiden Benson akan datang “ketika para anggota perorangan dan keluarga-keluarga membaca tulisan suci dengan tekun secara teratur dan konsisten” (bagian 2). Mengapa menurut Anda penelaahan tulisan suci menuntun pada hasil-hasil seperti itu?

  • Presiden Benson mengatakan bahwa penelaahan tulisan suci adalah suatu berkat, bukan beban (lihat bagian 3). Berkat-berkat apa yang telah datang kepada Anda dan keluarga Anda melalui penelaahan tulisan suci? Apa nasihat yang dapat Anda berikan kepada seseorang yang merasa bahwa penelaahan tulisan suci merupakan suatu beban?

  • Apa beberapa bahaya dari memperlakukan firman Allah dengan remeh? (lihat bagian 4). Apa beberapa hal yang dapat kita lakukan untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap firman Allah?

Tulisan Suci yang Berhubungan

Kisah Para Rasul 17:11; 2 Timotius 3:16–17; 1 Nefi 19:23–24; Alma 32:21–43; A&P 18:33–36; 21:4–6; 68:1–4

Bantuan Belajar

“Banyak orang mendapati bahwa waktu terbaik untuk melakukan penelaahan adalah di pagi hari setelah beristirahat di malam hari .… Yang lainnya lebih suka menelaah tulisan suci pada jam-jam sepi setelah pekerjaan dan kekhawatiran hari itu berakhir .… Mungkin yang lebih penting daripada jam hari kerja adalah waktu teratur yang ditetapkan untuk penelaahan” (Howard W. Hunter. “Reading the Scriptures,” Ensign, November 1979, 64).

Catatan

  1. Thomas S. Monson, dalam Sheri L. Lihat, Ezra Taft Benson: A Biography (1987), 487–88.

  2. “The Power of the Word,” Ensign, Mei 1986, 79–80.

  3. “The Power of the Word,” 80–81.

  4. “The Power of the Word,” 81–82.

  5. “The Power of the Word,” 82.