2008
Kuasa Terang dan Kebenaran
Mei 2007


Kuasa Terang dan Kebenaran

Bagi kita untuk makmur dalam masa ini, terang rohani harus membara dalam diri kita.

Gambar
Elder Robert R. Steuer

Semasa muda saya menemukan kekuatan yang mengagumkan dalam sebuah senter kecil. Menyalakannya pada malam hari, saya melihat setitik terang besar ke mana pun saya mengarahkannya. Kegembiraan saya bertambah ketika menyorotkan senter ke dalam gudang kotor. Sebuah terang kerucut diproyeksikan di udara. Tetapi, penemuan yang paling menarik datang ketika saya menekan senter dengan kuat pada telapak tangan saya. Seluruh tangan saya bersinar di kegelapan. Terang itu benar-benar ada dalam diri saya! Untuk mengamati sifat-sifat fisik terang dapatlah menyenangkan, tetapi menemukan sifat-sifat rohani terang dan kebenaran bahkan lebih mengilhami dan penting.

Kita hidup dalam masa yang menakjubkan, juga suatu masa ketika kedamaian akan diambil dari bumi.1 Bagi kita untuk makmur dalam masa ini, terang rohani harus membara dalam diri kita. Bagaimana kita dapat memperoleh terang rohani dan memastikan bahwa kebenaran Injil Yesus Kristus memenuhi jiwa kita? Saya ingin menyarankan tiga cara: (1) mempelajari ajaran yang benar, (2) memperoleh kesaksian yang murni, dan (3) menjalankan kebenaran Injil dengan berani.

Pertama, mempelajari ajaran yang benar. Alma menemukan bahwa ”pengkhotbahan firman mempunyai kecenderungan yang besar untuk memimpin orang-orang melakukan apa yang adil—ya, firman itu … lebih kuat terhadap jiwa orang daripada pedang atau apa pun yang telah terjadi kepada mereka—karena itu Alma berpendapat bahwa perlulah mereka mencoba kekuatan firman Allah.”2 Presiden Henry B. Eyring menyatakan: “Firman Allah adalah ajaran yang diajarkan Yesus Kristus dan para nabi-Nya. Alma tahu bahwa kata-kata ajaran memiliki kekuatan besar. Kata-kata ajaran ini dapat membuka pikiran bangsanya untuk memahami hal-hal rohani yang tidak dapat dilihat dengan mata jasmani. Dan hal ini dapat membuka hati untuk merasakan kasih Allah dan kasih bagi kebenaran.”3

Pada tahun 1832 Tuhan mewahyukan kepada Nabi Joseph Smith ajaran yang benar dan penuh kuasa tentang terang rohani, Terang Kristus: “Terang mana dipancarkan dari hadirat Allah untuk mengisi ruang yang tak terukur besarnya—Terang yang ada dalam segala hal, yang memberi hidup kepada semua hal, yang merupakan hukum yang dengannya segala hal diatur, yaitu kekuasaan Allah yang duduk di atas takhta-Nya.”4

Presiden Boyd K. Packer menekankan kebenaran ini dengan mengatakan: “Terang Kristus juga digambarkan dalam tulisan suci sebagai ‘Roh Yesus Kristus.’ … Roh Kristus dapat menerangi para penemu, ilmuwan, pelukis, pemahat, pengarang, pemain sandiwara, arsitek, penulis yang menghasilkan hal-hal besar, bahkan hal-hal yang mengilhami untuk berkat dan kebaikan seluruh umat manusia.”5

Pendapat ilmiah belakangan kini mengenai sifat-sifat dasar terang juga mencengangkan. Para ilmuwan masa kini bahkan menggambarkan terang sebagai “penghantar,”6 atau “utusan,”7 atau “perantara.”8 Betapa dalamnya ajaran-ajaran Tuhan!

Kedua, memperoleh kesaksian yang murni. Kesaksian ini adalah penegasan dari Roh Kudus bahwa Allah adalah Bapa kita dan Yesus adalah Kristus.9 Terang dan kebenaran yang kita lihat dalam segala sesuatu mendorong kita untuk mendapatkan pengetahuan dengan belajar dan dengan iman yang mendahului penegasan dari Roh.10 Kita dapat belajar banyak mengenai pekerjaan tangan Allah dan kebaikan Allah dalam pengertian jasmani. Tetapi sebuah kesaksian yang lebih dalam diwahyukan sewaktu kita secara rohani mencari kebenaran “dengan maksud yang sungguh-sungguh.”11 Presiden Spencer W. Kimball, berkata, “Harta pengetahuan duniawi maupun rohani adalah harta yang tersembunyi—tetapi disembunyikan dari mereka yang tidak mencari dan berusaha menemukannya dengan benar .… Pengetahuan rohani tidak tersedia karena sekadar memintanya; bahkan doa pun tidaklah cukup. Itu membutuhkan ketekunan dan pengabdian hidup seseorang.”12

Kesaksian kita diperkuat sewaktu kita dengan khidmat menyelidiki kehebatan alam semesta yang telah Allah ciptakan bagi kita. Tuhan berfirman kepada Henokh, “Semua hal diciptakan dan dijadikan untuk memberi kesaksian mengenai Aku,”13 Alma membagikan kesaksian yang sama kepada Korihor, si anti Kristus: “Segala sesuatu menunjukkan bahwa Allah itu ada. Ya, bahkan bumi dan segala sesuatu yang berada di atas permukaan bumi ini, ya, dan gerakannya, ya dan juga seluruh bintang siarah yang bergerak pada susunannya yang tetap mempersaksikan bahwa Pencipta Yang Mahatinggi itu ada.”14

Pergumulan yang Enos alami di hadapan Allah menunjukkan kuasa kesaksian ayahnya. Enos berkata, “Perkataan yang telah sering aku dengar dari ayahku mengenai hidup yang kekal dan kesukaan para orang suci, sangat berkesan di dalam hatiku.”15 Penatua M. Russell Ballard berkata, “Sebuah pernyataan yang jelas mengenai kebenaran membuat perbedaan dalam kehidupan orang-orang. Itulah yang mengubah hati.”16

Istri saya dan saya menghadiri sebuah pertemuan sakramen di dekat Recife, Brasil. Seorang anak lelaki, berusia sekitar 9 atau 10 tahun, mengenakan jas baru birunya saat cuaca sangat panas, pergi ke mimbar dan dengan sangat santainya memandang ke arah jemaat. Dia berkata, “Keluarga kami telah belajar tentang hak pilihan moral.” Dia kemudian membaca: “Oleh karena itu, manusia bebas secara jasmani …. Dan mereka bebas untuk memilih kemerdekaan dan hidup yang kekal, melalui perantaraan besar bagi semua orang atau untuk memilih penawanan dan kematian sesuai dengan penawanan dan kekuasaan iblis.”17 Anak lelaki itu kemudian berkata, “Beberapa dari temanku yang lebih tua memilih untuk merokok dan menggunakan narkoba, tetapi kita semua akan menerima akibat dari tindakan kita.” Dia mengakhiri dengan kesaksiannya, mengatakan, “Saya dapat melihat bahwa ini benar.” Kesaksian dari seorang anak yang masih belia ini sangat kuat dan begitu menyentuh hati.

Ketiga, kita harus hidup dengan berani sesuai dengan terang dan kesaksian yang telah kita terima. Kepada kita dijanjikan, “Dia yang menerima terang dan melanjutkan di dalam Allah, menerima lebih banyak terang; dan terang itu berkembang makin cemerlang sampai kepada terangnya siang hari yang sempurna.”18 Membutuhkan usaha dan pengurbanan untuk menjalankan Injil dengan berani. Selama beberapa tahun peribadatan bait suci bagi para Orang Suci yang tinggal dekat Manaus, Brasil, membutuhkan dua hari perjalanan dalam perahu yang sesak di Sungai Amazon, dilanjutkan dua hari perjalanan dengan bus melalui daerah tropis ke Bait Suci Recife. Setibanya di sana dalam kelelahan mereka akan mandi, berpakaian secara pantas, dan segera memulai peribadatan bait suci mereka. Setelah beberapa hari melayani Tuhan, mereka akan mengadakan perjalanan pulang yang panjang dan sulit. Perkataan ” tetapi aku dan seisi rumahku, kami akan beribadah kepada Tuhan”19 dengan indah dipancarkan melalui tindakan pengurbanan mereka.

Untuk mendapatkan kedamaian dalam masa yang menakjubkan ini, juga penuh tantangan, kita harus mempelajari ajaran yang benar, memperoleh kesaksian yang murni, dan menjalankan kebenaran Injil dengan berani. Sewaktu kita hidup selaras dengan terang dan kebenaran yang diajarkan oleh Yesus Kristus dan para nabi-Nya, kita akan melihat dengan lebih jelas tujuan kekal kita. Saya bersaksi akan hal itu dalam nama Yesus Kristus, amin.

Catatan

  1. Lihat A&P 1:35.

  2. Alma 31:5.

  3. “Kuasa Mengajarkan Ajaran,” Liahona, Juli 1999, 85.

  4. A&P 88:12–13.

  5. “Terang Kristus,” Liahona, April 2005, 8, 10.

  6. Lihat 2 Nefi 33:1; lihat juga Joseph Fielding Smith, Doctrines of Salvation, dikumpulkan oleh Bruce R. McConkie, 3 jilid (1954–1956), 1:54.

  7. Lihat A&P 45:9.

  8. Lihat 2 Nefi 2:27–28.

  9. Lihat M. Russell Ballard, “Kesaksian yang Murni,” Liahona, November 2004, 40–41.

  10. Lihat A&P 9:7–8.

  11. Moroni 10:4.

  12. The Teachings of Spencer W. Kimball, diedit oleh Edward L. Kimball (1982), 389–390.

  13. Musa 6:63.

  14. Alma 30:44.

  15. Enos 1:3.

  16. Liahona, November 2004, 41.

  17. 2 Nefi 2:27.

  18. A&P 50:24.

  19. Yosua 24:15.