Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 12: Hasrat yang Mendalam untuk Membagikan Injil


Bab 12

Hasrat yang Mendalam untuk Membagikan Injil

Saudara-saudara kita di seluruh dunia memerlukan pesan mengenai Injil yang dipulihkan, dan ini adalah hak istimewa kita untuk membagikannya kepada mereka.

Dari Kehidupan George Albert Smith

Seorang teman dekat George Albert Smith menulis, “Presiden George Albert Smith adalah seorang misionaris alami. Sejak masa mudanya dia telah memiliki hasrat yang menggebu-gebu untuk membagikan ajaran-ajaran Injil dengan sesamanya, menyingkapkan kepada ‘para putra dan putri Allah,’ yang semuanya dianggapnya sebagai saudara lelaki dan saudara perempuannya, kebenaran yang diungkapkan kepada Nabi Joseph Smith.

Pada beberapa kesempatan saya telah memperoleh hak istimewa untuk melakukan perjalanan dengan kereta api bersama Presiden Smith. Setiap kali saya amati bahwa segera setelah perjalanan dimulai, dia akan mengambil beberapa brosur Injil dari tasnya, menaruhnya ke dalam sakunya, dan kemudian berjalan-jalan di antara para penumpang. Dengan cara yang ramah dan menyenangkan dia segera akan berkenalan dengan sesama pelaku perjalanan, dan dalam waktu yang singkat saya akan mendengar dia menuturkan cerita mengenai pembangunan Gereja melalui Nabi Joseph Smith atau menceritakan mengenai eksodus para Orang Suci dari Nauvoo serta pencobaan dan kesulitan dalam melewati dataran-dataran menuju Utah atau menjelaskan beberapa asas Injil kepada teman yang baru kenal. Percakapan demi percakapan akan mengikuti satu demi satu penumpang sampai perjalanan berakhir. Dalam seluruh perkenalan saya dengan Presiden Smith, yang telah terbentang lebih dari empat puluh tahun, saya telah belajar bahwa di mana pun dia berada, dia adalah seorang misionaris yang paling utama bagi Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir.”1

Yang juga ditulis mengenai Presiden Smith, “Dia ingin membicarakan agama dengan seorang pembersih cerobong yang sedang bekerja di rumahnya. Jarang sekali dia kehilangan kesempatan untuk menjelaskan ‘kebenaran kekal mengenai Injil yang dipulihkan’ kepada baik teman maupun orang tak dikenal. Dari sudut pandangnya, ini adalah puncak kebaikan hati, karena pesan mengenai Kristus adalah karunia yang paling penting yang harus dia berikan.”2 [Lihat saran 1 di halaman 148].

Karena membagikan Injil adalah topik yang sering kali diceramahkan Presiden Smith dalam ajaran-ajarannya, ini adalah tiga bab pertama mengenai pokok bahasan dalam buku ini. Bab ini berfokus pada alasan-alasan kita membagikan Injil; bab 13 menyajikan beberapa cara bagaimana kita dapat berperan serta dalam pekerjaan penting ini; dan bab 14 menguraikan bagaimana kita dapat menjadi paling efektif dalam upaya kita.

Ajaran-Ajaran George Albert Smith

Dunia memerlukan apa yang kita miliki—Injil Yesus Kristus, yang dipulihkan dalam kegenapannya.

Dunia dalam kemasygulan, dalam kesulitan, dari satu akhir darinya ke yang lain. Pria dan wanita melihat ke sini dan ke sana, berupaya ke mana mereka akan pergi untuk melakukan hal-hal yang akan membawa kedamaian kepada mereka .… Injil Yesus Kristus telah dipulihkan. Kebenaran diungkapkan dari surga di sini dan adalah kebenaran itu, Injil itu, yang, jika dunia semata-mata mengetahuinya, akan menjadi obat mujarab bagi segala penyakit mereka. Inilah satu-satunya hal yang akan membawa kedamaian kepada mereka sementara mereka tetap tinggal di bumi.3

Ada kebutuhan bagi orang-orang di dunia untuk mengikuti jejak langkah-langkah mereka dan kembali pada landasan yang diletakkan oleh Tuhan surga dan bumi, landasan iman, pertobatan dan baptisan melalui pencelupan untuk pengampunan dosa, serta penerimaan Roh Kudus di bawah tangan mereka yang memiliki wewenang ilahi. Itulah yang dibutuhkan dunia. Saya sungguh-sungguh bersyukur bahwa banyak orang yang sedang melihat ke arah itu. Mereka telah pergi secara membabi buta di sepanjang jalan yang menuntun pada dukacita dan kemasygulan, namun telah ditempatkan di dalam jangkauan obat untuk segala penyakit—Injil Yesus Kristus. Telah disediakan peta jalan bagi semua orang yang, walaupun itu sempit, dan sulit untuk diikuti, menuntun kembali kepada Bapa kita semua; dan tidak ada jalan lain yang menuntun ke sana.4

Gereja-gereja di dunia sedang berusaha, dengan cara mereka, untuk membawa kedamaian ke dalam hati manusia. Mereka memiliki banyak kebajikan dan banyak kebenaran, dan mengerjakan banyak kebaikan, namun mereka tidak diwenangkan secara ilahi. Tidak juga para pendeta mereka diberi kewenangan secara ilahi.5

Para Orang Suci Zaman Akhir adalah satu-satunya umat yang menyandang wewenang dari Bapa Surgawi kita untuk melaksanakan tata cara-tata cara Injil. Dunia membutuhkan kita.6

Ada bencana kelaparan yang nyata di dunia akan firman Tuhan, dan banyak jiwa yang jujur dengan sungguh-sungguh berupaya untuk mengetahui apa yang dihasratkan Bapa Surgawi terhadap mereka. Saya telah bertemu sejumlah pemimpin gereja di dunia, dan telah menemukan di antara mereka karakter yang mulia berbakti untuk melakukan kebaikan, namun saya jarang menemukan di antara mereka yang telah dipanggil untuk pelayanan dalam berbagai organisasi gereja, orang-orang yang memiliki pemahaman mengenai tujuan keberadaan mereka, atau yang menyadari mengapa kita berada di sini di dunia. Manusia tidak dapat mengajarkan apa yang mereka sendiri tidak ketahui. Orang-orang yang baik ini, tidak memahami Injil dan perlunya tata cara-tata cara yang sama, membatasi ajaran-ajaran mereka yang kebanyakan pada pelajaran moral dan membacakan mazmur kepada jemaat mereka. Petikan tulisan suci yang asing dipilih seperti teks untuk ceramah mengenai kebajikan, kejujuran, dan sebagainya, yang semuanya bermanfaat dan mengangkat moral, namun hanya sedikit khotbah yang disampaikan untuk menjelaskan persyaratan yang dibuat untuk setiap jiwa sebelum kita dapat memasuki kerajaan surga. Informasi inilah yang paling diperlukan dunia. Hanya sedikit pendeta memiliki pesan bagi jemaat mereka yang mengilhami mereka mengenai kepercayaan pada keilahian Yesus Kristus dan perlunya mengambil bagian dalam tata cara-tata cara Injil yang ditetapkan oleh-Nya.7 [Lihat saran 2 di halaman 149].

Ada banyak orang yang ingin memeluk kebenaran jika diberi kesempatan.

Anak-anak Bapa kita di mana pun bersemangat untuk mengetahui apa yang hendaknya mereka lakukan, namun, oleh karena pengaruh jahat yang telah meliputi bumi, mereka telah tertipu; orang-orang terhormat di bumi dibutakan terhadap kebenaran .… Musuh sedang bekerja, dan satu-satunya kuasa yang dapat menetralkan pengaruhnya adalah Injil Yesus Kristus.8

Orang-orang telah saling mencurigai. Mereka tidak memercayai apa yang telah mereka dengar, dan mereka tidak bersedia melakukan seperti Filipus, salah seorang murid Juruselamat, yang merekomendasikan Natanael yang sedang berkunjung bersamanya. Filipus berkata, “Tuhan telah datang.”

Dan dia menggambarkan diri-Nya dan Natanael bertanya, “Dari mana Dia berasal?”

Dan Filipus menjawab, “Ada apa, Dia datang dari Nazaret.” Dan kemudian pria yang baik itu berkata, “Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?” Filipus berkata, “Mari dan lihatlah!” (lihat Yohanes 1:43–46).

Natanael telah diajari untuk percaya bahwa tidak ada yang baik datang dari Nazaret, namun Dia adalah orang yang belakangan dirujuk Juruselamat sebagai orang Israel tanpa tipu daya—orang yang baik, namun tertipu karena cerita-cerita yang telah dia dengar.

Namun ketika dia sekali saja belajar, ketika dia telah menerima undangan dari para murid untuk, “Mari dan lihatlah,” dia datang melihat.

Kita telah memiliki sukacita besar di bawah pengaruh Roh-Nya. Kita ingin setiap orang menikmati berkat itu, dan demikianlah ketika mereka bertanya, “Orang-orang seperti apakah mereka ini?” jawaban kita adalah, “Mari dan lihatlah.”9

Bapa Surgawi saya … telah memanggil saya untuk pergi ke banyak bagian bumi, dan lebih dari sejuta mil telah melakukan perjalanan sejak saya dipanggil ke dalam pelayanan. Saya telah melakukan perjalanan di banyak negeri dan iklim, dan ke mana pun saya pergi saya telah menemukan orang-orang yang baik, para putra dan putri Allah yang hidup yang sedang menunggu Injil Yesus Kristus, dan ada ribuan, ratusan ribu, jutaan dari mereka, yang akan menerima kebenaran jika mereka semata-mata mengetahui apa yang kita ketahui.10

Ada banyak organisasi gereja yang besar di dunia, banyak pria dan wanita berbakti yang hidup menurut kehendak Bapa Surgawi kita sebagaimana mereka memahaminya .…

Semua orang yang akan hidup pada terang yang telah Tuhan tawarkan kepada mereka dan mencari-Nya dalam doa yang sungguh-sungguh akan tersentuh hati mereka, pikiran mereka akan dipengaruhi, dan kesempatan akan ditawarkan kepada mereka untuk mengetahui bahwa Allah telah berfirman kembali.11 [Lihat saran 3 di halaman 149].

Kita antusias mengenai membagikan Injil karena kita mengasihi sesama kita.

Barangkali mungkin tampak bagi pengamat luar bahwa ada di antara para Orang Suci Zaman Akhir suatu antusiasme yang tidak lazim. Sebagaimana yang seseorang belum lama berselang katakan, “Aneh bagi saya betapa penuh sukacitanya Anda sekalian melakukan pekerjaan Anda. Tidak masalah apakah saya berbicara kepada anak muda atau orang dewasa, kepada tukang kebun atau polisi di antara umat Anda, mereka semua bahagia dan puas serta yakin bahwa mereka memiliki Injil Yesus Kristus” .…

… Apakah suatu yang mengherankan bahwa ada antusiasme dalam ibadat kita, bahwa kita memiliki kecenderungan untuk menjadi bersemangat membagikan kebenaran mulia dengan sesama kita? Apakah perlu diherankan, bahwa ketika waktunya tiba maka para putra kita dipanggil ke ladang misi, atau kita diminta mengesampingkan tugas-tugas kita dan pergi keluar sebagai hamba Allah yang hidup, diberkahi dengan kuasa dari tempat yang tinggi, dengan memiliki wewenang yang telah dianugerahkan di zaman akhir, supaya kita boleh membagikan kepada semua orang kebenaran yang mengagumkan ini yang telah menjadikan kehidupan kita begitu kaya, … bahwa kita menanggapi dengan rela dan gembira?12

Inilah Injil Yesus Kristus yang kita sandang. Inilah hasrat untuk menyelamatkan jiwa anak-anak manusia yang tertanam di dalam hati kita. Ini bukanlah agar kita boleh membangun diri kita sendiri dan menjadi orang-orang yang kuat secara keuangan; ini bukanlah agar kita boleh mendapatkan nama kita dimuliakan di bumi untuk pencapaian kita; namun ini agar para putra dan putri Allah, di mana pun mereka mungkin berada, boleh mendengar Injil ini, yang adalah kuasa Allah bagi keselamatan kepada mereka semua yang percaya dan mematuhi ajaran-ajarannya. Dan mereka yang percaya akan mengikuti pola yang diberikan oleh Juruselamat ketika Dia berfirman kepada para murid-Nya, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan, tetapi siapa yang tidak percaya akan dihukum” [Markus 16:16].13

Pikirkanlah mengenai tanggung jawab yang berada pada diri kita, jika dengan kesembronoan atau pengabaian kita menjalani hidup kita, tidak berupaya untuk membagikan kebenaran dengan mereka yang Tuhan kasihi sebanyak Dia mengasihi kita, dan yang berharga dalam pandangan-Nya. Saya merasakan bahwa akan ada kesadaran di antara sebagian anggota Gereja ini. Saya pikir upaya yang lebih besar hendaknya dilakukan untuk berbagi dengan anak-anak Bapa kita segala kebenaran yang tersimpan dalam Gereja ini.14

Ketika seseorang sedang sakit, jika dia adalah sesama kita, kita melayaninya dengan gembira; jika ada kematian dalam keluarganya, kita berusaha untuk menghiburnya. Namun tahun demi tahun kita membiarkan dia berjalan di jalan yang akan menghancurkan kesempatannya untuk kehidupan kekal, kita melewatinya, seolah-olah dia adalah sesuatu yang tak berarti apa pun.15

Apakah kita menyadari bahwa setiap pria adalah serupa dengan Allah dan seorang putra Allah, dan setiap wanita adalah putri-Nya? Tidak masalah di mana mereka mungkin berada, mereka adalah anak-anak-Nya, dan Dia mengasihi mereka serta menghasratkan keselamatan mereka. Pastilah sebagai anggota Gereja ini kita tidak dapat duduk dengan bermalas-malasan. Kita tidak dapat menerima kemurahan hati Bapa Surgawi kita yang dilimpahkan ke atas diri kita, yaitu pengetahuan mengenai kehidupan kekal, dan dengan mementingkan diri mempertahankannya, dengan berpikir bahwa kita boleh diberkati melaluinya. Bukanlah apa yang kita terima yang memperkaya kehidupan kita, adalah apa yang kita berikan.16

Marilah kita cukup berminat pada keselamatan manusia untuk menjalankan semangat kudus bagi keinsafan mereka: agar kita boleh menikmati rasa syukur dan kasih kekal mereka, serta penghargaan dari Bapa Surgawi, karena minat kita yang tidak mementingkan diri kepada anak-anak-Nya.17

Misi kita kepada anak-anak Bapa kita … adalah misi kedamaian, kehendak baik terhadap semua orang. Adalah hasrat dan antusiasme yang mendalam untuk berbagi dengan semua anak Bapa kita hal-hal yang baik yang begitu murah hati telah Dia limpahkan kepada kita; dan itu dengan harapan bahwa mereka boleh memahami, agar kita pergi berlutut, hari demi hari, dan berdoa agar hati mereka boleh tersentuh, agar roh Allah boleh datang ke dalam jiwa mereka, agar mereka boleh memahami kebenaran sebagaimana diberikan kepada mereka.18

Saya berhasrat bahwa Gereja yang hebat ini, dengan kuasa yang telah diberikan kepadanya dari Allah, dapat dengan lebih cepat menyebarkan kebenaran, dan menyelamatkan bangsa-bangsa dari kehancuran. Kita sedang tumbuh dengan cepat, sebagai sebuah organisasi, namun saya tidak begitu bersukacita dengan kenaikan secara angka sebagaimana saya bersukacita dalam kepercayaan bahwa pengaruh yang kita pancarkan dirasakan untuk kebaikan dan agar anak-anak Bapa kita, dari utara ke selatan, dan dari timur ke barat, akan mendengar pesan mengenai kehidupan dan keselamatan, yang tanpanya mereka tidak dapat berdiam di hadirat Penebus umat manusia.19 [Lihat saran 4 di halaman 149].

Tuhan akan menganggap kita bertanggung jawab atas upaya kita untuk membagikan karunia Injil.

Kita telah menerima karunia yang mengagumkan, namun dengan karunia itu datanglah tanggung jawab yang besar. Kita telah diberkati oleh Tuhan dengan suatu pengetahuan yang melampaui sesama kita, dan dengan pengetahuan itu datanglah persyaratan agar kita membagikannya kepada anak-anak-Nya di mana pun mereka mungkin berada.20

Sekarang, saya tidak memahami bahwa kita sedang melayani Allah dengan segala daya kita jika kita meninggalkan anak-anak-Nya, atau jika kita menghabiskan begitu banyak waktu kita dengan mementingkan diri membangun diri kita sendiri, mengumpulkan hal-hal dari kehidupan ini, dan meninggalkan anak-anak-Nya dalam kegelapan, ketika kita dapat membawa mereka ke dalam terang. Pemahaman saya adalah bahwa misi paling penting yang saya miliki dalam kehidupan ini adalah: pertama, menaati perintah-perintah Allah, sebagaimana telah diajarkan kepada saya; dan berikutnya, mengajarkannya kepada anak-anak Bapa saya yang belum memahaminya.21

Tidak ada Injil keselamatan yang lain, dan kita, saudara-saudara yang memegang imamat kudus, yang memiliki tanggung jawab membawa pesan itu, bukan hanya kepada bangsa-bangsa di bumi, namun menjadikannya contoh dalam kehidupan kita dan mengajarkannya kepada mereka yang adalah sesama kita, bukan mengenai kepercayaan kita. Saya memperingatkan Anda hari ini bahwa Tuhan menganggap kita bertanggung jawab untuk memanggil anak-anak-Nya pada pertobatan dan untuk penyebaran mengenai kebenaran-Nya. Jika kita gagal memanfaatkan kesempatan untuk mengajarkan Injil Tuhan kita ini kepada para putra dan putri Allah, yang bukan dari kepercayaan kita dan yang berdiam di tengah kita, Dia akan menuntut tanggung jawab kita di sisi lain tabir apa yang telah gagal kita lakukan.22

Setelah beberapa saat kita akan harus menghadapi catatan kehidupan kita, dan jika kita telah setia, saya yakin Bapa dari kita semua di dunia akan berterima kasih kepada kita dan memberkati kita untuk membawa begitu banyak dari para putra dan putri-Nya pada pemahaman mengenai tujuan kehidupan dan bagaimana menikmatinya di bawah pengaruh Roh-Nya.23

Ketika kita memiliki roh Injil hasrat kita adalah agar kita dapat mengajarkan kepada sebanyak mungkin anak-anak Bapa kita untuk kita jangkau, kebenaran mulia yang perlu bagi permuliaan mereka; agar ketika waktunya tiba bahwa kita akan berdiri di hadirat Penebus umat manusia, maka kita dapat berkata kepada-Nya, “Dengan kuasa sebagaimana Engkau berikan kepada saya, dengan kebijaksanaan dan pengetahuan sebagaimana telah Engkau berikan kepada saya, saya telah berupaya dengan kelembutan dan dengan kasih yang tak dibuat-buat, dan dengan kebulatan tekad serta dengan kebaikan hati untuk membawa sebanyak mungkin anak-anak-Mu pada pengetahuan mengenai Injil sebisa yang telah saya lakukan.”24 [Lihat saran 5 di halaman 149].

Jika kita berbagi Injil dengan anak-anak Allah, pahala kita akanlah sukacita besar bersama mereka di kerajaan selestial.

Kita menghabiskan sebagian besar waktu kita, banyak dari kita, mencari hal-hal dari kehidupan ini yang akan dipaksa untuk kita tinggalkan ketika kita pergi dari sini, namun ada jiwa-jiwa baka di sekitar kita yang, jika kita mau, kita dapat mengajar dan mengilhami untuk menyelidiki kebenaran, dan menanamkan dalam hati mereka suatu pengetahuan bahwa Allah hidup. Harta di seluruh dunia apa yang dapat begitu berharga bagi kita, karena kita akan memiliki rasa syukur mereka di sini serta penghargaan abadi dan kekal mereka di dunia yang akan datang. Inilah misi yang paling penting.25

Pikirkanlah itu akan bermakna apa jika, alih-alih mementingkan diri dengan berusaha menyelamatkan hanya keluarga kecil kita sendiri, kita dapat menghitung lusinan dan ratusan pria serta wanita yang telah kita pengaruhi untuk menerima Injil Tuhan kita. Kemudian kita akan sungguh-sungguh diberkati serta menikmati kasih dan penghargaan mereka selamanya.26

Betapa sukacitanya akan terjadi di sisi lain tabir, menemukan para pria dan wanita yang baik ini yang hidup menurut terang seperti itu yang mereka miliki, yang berusaha untuk melakukan tugas mereka kepada Allah, dan oleh karena hubungan kita, oleh karena keinginan dan kerelaan kita untuk berbagi dengan mereka, mereka akan menerima informasi lain tentang Injil Tuhan kita dan menerima tata cara-tata cara dalam Rumah Kudus-Nya serta dipersiapkan untuk keanggotaan di Kerajaan Selestial. Betapa itu akan membuat Anda bahagia, jika ketika waktu itu tiba, ketika Anda berdiri di hadirat Hakim yang agung untuk memberikan laporan mengenai beberapa tahun kehidupan yang telah dihabiskan dalam kefanaan, jika anak-anak Bapa kita ini yang Dia kasihi sebanyak Dia mengasihi kita, dengan berdiri di dekat kita, berkata, “Bapa Surgawi, pria inilah, wanita inilah yang pertama kali membawa kepada saya informasi mengenai kebenaran-Mu yang mulia yang membangkitkan hasrat saya untuk mencari-Mu lebih tekun daripada yang telah saya lakukan sebelumnya. Pria inilah atau wanita inilah yang melakukan hal yang mengagumkan ini bagi saya.” Dan itu bukanlah semuanya.

Ketika waktu itu tiba, saat Anda pergi melalui masa kekekalan, itu adalah waktu yang lama, Anda akan memiliki kasih dan rasa syukur dari setiap pria, wanita dan anak yang kepadanya Anda telah menjadi alat dalam membawa kebahagiaan kekal. Bukankah itu sangat berharga? Kita boleh melewatkan kehidupan kita di sini dan memperoleh beberapa ratus atau ribu dolar, kita boleh memiliki kawanan domba, kawanan ternak, kuda, dan tanah, namun kita tidak dapat membawa ini bersama kita ke sisi lain tabir. Itu tidak diperlukan untuk kehidupan kekal, itu hanya diperlukan bagi kita di sini, namun jika kita telah memperoleh rasa syukur dan kasih dari anak-anak Allah yang lain, itu akan mengalir kepada kita selamanya. Pikirkanlah itu akan bermakna apa! Ketika waktunya tiba bahwa dunia ini akan dibersihkan dan dimurnikan oleh api dan menjadi kerajaan selestial, segala ketidakmurnian, dan segala sesuatu yang tidak dihasratkan disapu bersih, betapa puas jadinya menemukan bahwa kita memiliki kerekanan dengan mereka yang telah kita layani dalam kefanaan, memiliki warisan bersama-Nya, dan diarahkan oleh Yesus Kristus Tuhan kita selamanya—tidakkah itu sangat berharga? Tidakkah itu kesempatan penuh sukacita?27 [Lihat saran 6 di halaman 149].

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertimbangkanlah gagasan-gagasan ini sewaktu Anda menelaah bab ini atau sewaktu Anda mempersiapkan diri untuk mengajar. Untuk bantuan tambahan, lihat halaman v–viii.

  1. Ulaslah “Dari Kehidupan George Albert Smith” (halaman 137–139). Mengapa Anda berpikir Presiden Smith begitu antusias terhadap pekerjaan misionaris? Apakah maknanya bagi Anda untuk menjadi “seorang misionaris yang paling utama bagi Gereja”?

  2. Apakah yang ditawarkan Injil yang dipulihkan kepada dunia di samping “pelajaran moral” yang ditawarkan dalam sebagian besar agama? (Untuk beberapa contoh, lihat halaman 139–141).

  3. Bacalah bagian yang dimulai di halaman 141 (juga lihat A&P 123:12). Contoh-contoh apakah yang telah Anda lihat dari orang-orang yang mengatasi kesalahpahaman tentang Gereja dengan menerima undangan untuk “datang dan melihat”? Apakah beberapa cara efektif untuk menyampaikan undangan seperti itu?

  4. Bacalah alinea terakhir di halaman 143. Mengapa Anda berpikir kita terkadang enggan membagikan Injil kepada sesama kita? Sewaktu Anda menelaah halaman 143–145, pikirkanlah tentang apa yang dapat Anda lakukan untuk mengatasi keengganan itu.

  5. Sewaktu Anda membaca bagian yang dimulai di halaman 145, renungkanlah apakah Anda sedang melakukan apa yang Tuhan harapkan Anda lakukan untuk membagikan Injil. Dengan penuh doa pertimbangkanlah bagaimana Anda dapat menaati perintah ini dengan lebih sepenuhnya.

  6. Ulaslah bagian terakhir dari ajaran-ajaran (halaman 147–148) dan pikirkan tentang orang yang pertama kali memperkenalkan Anda dan keluarga Anda pada Injil Yesus Kristus yang dipulihkan. Apakah yang dapat Anda lakukan untuk memperlihatkan atau mengungkapkan rasa syukur Anda kepada orang itu?

Tulisan Suci Terkait: Amos 8:11–12; Mosia 28:1–3; Alma 26:28–30; Ajaran dan Perjanjian 4:4; 18:10–16

Bantuan pengajaran: “Adalah lebih baik mengambil hanya sedikit gagasan yang baik dan mendapatkan diskusi yang baik—dan pengajaran yang baik—daripada ingar-bingar, dengan berusaha untuk mengajar setiap kata dalam buku pedoman .… Suasana yang tidak terburu-buru memang penting jika Anda ingin Roh Tuhan hadir dalam kelas Anda” (Jeffrey R. Holland, “Teaching and Learning in the Church,” Ensign, Juni 2007, 91).

Catatan

  1. Preston Nibley, “Sharing the Gospel with Others,” Improvement Era, April 1950, 270.

  2. Merlo J. Pusey, Builders of the Kingdom (1981), 240.

  3. Dalam Conference Report, Juni 1919, 43.

  4. Dalam Conference Report, April 1922, 54–55.

  5. Dalam Conference Report, April 1922, 53.

  6. Dalam Conference Report, April 1916, 47.

  7. Dalam Conference Report, Oktober 1921, 38.

  8. Dalam Conference Report, April 1922, 53.

  9. Dalam Conference Report, Oktober 1949, 5.

  10. Dalam Conference Report, Oktober 1945, 120.

  11. Dalam Conference Report, April 1935, 43–44.

  12. Dalam Conference Report, Oktober 1927, 46–47.

  13. Dalam Proceedings at the Dedication of the Joseph Smith Memorial Monument, 55.

  14. Dalam Conference Report, April 1934, 28.

  15. Dalam Conference Report, Oktober 1916, 50.

  16. Dalam Conference Report, April 1935, 46.

  17. “Greeting,” Millennial Star, 10 Juli 1919, 441.

  18. Dalam Conference Report, Oktober 1927, 49.

  19. Dalam Conference Report, Oktober 1922, 98.

  20. Dalam Conference Report, April 1922, 53.

  21. Dalam Conference Report, Oktober 1916, 50.

  22. Dalam Conference Report, April 1916, 48.

  23. Dalam Conference Report, Oktober 1948, 7–8.

  24. Dalam Deseret News, 20 Agustus 1921, Church section, 7.

  25. Dalam Conference Report, Oktober 1916, 50.

  26. Dalam Conference Report, Oktober 1941, 102.

  27. Sharing the Gospel with Others, diseleksi oleh Preston Nibley (1948), 214–216; ceramah yang diberikan pada 4 November 1945, di Washington, D.C.

“Inilah Injil Yesus Kristus yang kita sandang. Inilah hasrat untuk menyelamatkan jiwa anak-anak manusia yang tertanam di dalam hati kita.

Mereka yang percaya akan mengikuti pola yang diberikan oleh Juruselamat ketika Dia berfirman kepada para murid-Nya, “Siapa yang percaya dan dibaptis akan diselamatkan.”

Ketika kita memiliki roh Injil hasrat kita adalah agar kita dapat mengajar sebanyak mungkin anak-anak Bapa kita untuk kita jangkau.”