Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 7: Tulisan Suci, ‘Waduk Besar Air Rohani’


Bab 7

Tulisan Suci, “Waduk Besar Air Rohani”

Bagaimanakah pembelajaran tulisan suci dengan tekun dapat meningkatkan kerohanian kita dan menuntun kita kepada kehidupan kekal?

Pendahuluan

Presiden Harold B. Lee dan istrinya, Freda Joan Lee, melakukan perjalanan ke Eropa dan Tanah Suci tahun 1972, mengajar para misionari dan anggota doktrin-doktrin injil. Penatua Gordon B. Hinckley dan istrinya, Marjorie Pay Hinckley, menemani mereka. Sister Hinckley mengenang: “Sungguh menarik melihat bagaimana Presiden Lee menghadapi situasi. Ketika kami mengadakan pertemuan dengan para misionari, biasanya dilakukan di pagi hari dalam sebuah ruang kebaktian yang dipenuhi dengan para misionari lokal baik yang penuh waktu maupun paruh waktu. Sewaktu dia berdiri untuk berceramah kepada mereka, dia jarang mulai dengan mengucapkan salam atau kata-kata pendahuluan melainkan langsung membuka tulisan suci dan mulai menyampaikan ceramah. Dia menggunakan tulisan suci dengan begitu mudahnya sehingga sulit mengetahui apakah kata-kata yang dia ucapkan berasal dari kata-katanya sendiri dan apakah itu kutipan dari tulisan suci. Setelah dilaksanakan pertemuan seperti itu saya bertanya kepadanya bagaimana dia bisa menghafal tulisan suci …. Dia berpikir sejenak dan kemudian berkata, ‘Saya pikir saya tidak pernah secara sadar menghafal tulisan suci. Saya kira karena saya terlalu sering membaca tulisan suci sehingga tulisan suci itu telah menjadi bagian dari saya dan perbendaharaan kata saya.’ “1

Ajaran-ajaran Harold B. Lee

Mengapa kita hendaknya mempelajari tulisan suci?

Sebagaimana air itu sejak dahulu sampai sekarang penting bagi kehidupan fisik …. , demikian pula dengan injil Tuhan Yesus Kristus penting bagi kehidupan rohani anak-anak Allah. Perumpamaan tersebut diberikan melalui perkataan Juruselamat kepada perempuan di pinggir sumur di Samaria, ketika Dia mengatakan: “ …. barang siapa minum air yang akan Kuberikan kepadanya, dia tidak akan haus untuk selama-lamanya. Sebaliknya air yang akan Kuberikan kepadanya, akan menjadi mata air di dalam dirinya, yang terus-menerus memancar sampai kepada hidup yang kekal” (Yohanes 4:14).

Waduk besar air rohani, yang disebut tulisan suci, telah disediakan di zaman sekarang dan telah dijaga agar semua dapat mengambil bagian dan dikenyangkan secara rohani, dan agar mereka tidak menjadi haus. Bahwa tulisan suci ini telah dianggap sangat penting, ditunjukkan melalui perkataan Juruselamat, “Kamu menyelidiki Kitab-kitab Suci, sebab kamu menyangka bahwa oleh-Nya kamu mempunyai hidup yang kekal, tetapi walaupun Kitab-kitab Suci itu memberi kesaksian tentang Aku” (Yohanes 5:39); dan pengalaman bangsa Nefi yang dikirim kembali untuk memperoleh lemping-lemping kuningan yang berisikan tulisan suci sedemikian penting bagi kesejahteraan orang-orang. Penggunaan tulisan suci tersebut diungkapkan dalam pernyataan Nefi ketika dia mengatakan, “ … karena aku mempersamakan segala tulisan suci dengan keadaan kami, agar hal itu dapat bermanfaat dan menjadi pelajaran bagi kami” (1 Nefi 19:23) …. Melalui generasi-generasi ini pesan dari Bapa kita telah dipelihara dan dilindungi dengan seksama, dan perhatikan juga bahwa tulisan suci di zaman sekarang berasal dari sumber yang paling murni, sama seperti air paling murni yang berasal dari sumber di gunung; firman Allah yang paling murni, dan kemungkinan untuk tercemar sangat kecil, adalah firman yang berasal dari mulut nabi yang masih hidup yang telah ditetapkan untuk membimbing Israel di zaman dan waktu kita.2

Bapa kita telah memberikan kepada kita, anak-anak-Nya di segala kelegaan zaman, tulisan suci melalui ilham-Nya untuk menjadikan kita bijaksana dalam mengatasi godaan dengan beriman kepada-Nya. Tulisan suci ini “bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakukan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran. Dengan demikian tiap-tiap manusia kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik” (2 Timotius 3:16–17). Sedemikian penting tulisan suci itu dalam rencana keselamatan Allah sehingga ada peristiwa yang dicatat di dalamnya dimana Allah memerintahkan diambilnya nyawa seseorang untuk memperoleh tulisan-tulisan berharga dimana tanpa tulisan-tulisan tersebut anak-anak-Nya akan tersandung dan dibutakan oleh kegelapan dunia [lihat 1 Nefi 4:13].3

Baru-baru ini kita cenderung untuk lebih memperhatikan komentar-komentar mengenai tulisan suci. Tetapi terlebih penting lagi adalah mengambil tulisan suci tersebut dan membacanya …. Ada sesuatu yang lebih menyenangkan, lebih rohani, sesuatu yang memiliki makna lebih dalam jika saya membaca dari tulisan suci sendiri …. Tidak ada yang sedemikian penting, sedemikian perlu di zaman sekarang, selain menanamkan di dalam diri anak-anak Anda kecintaan terhadap tulisan suci.4

Tuhan menasihati kita untuk menyelidiki tulisan suci, karena di dalamnya kita akan menemukan jalan menuju kepada kehidupan kekal, karena tulisan suci memberikan kesaksian mengenai jalan yang harus ditempuh manusia untuk memperoleh kehidupan kekal bersama Dia dan bersama “Dia yang mengutus [Yesus]” (Yohanes 5:30).5

Bagaimanakah mempelajari Kitab Mormon dapat membantu kita mengembangkan dan mempertahankan kerohanian kita?

Tampaknya bagi saya perkataan Nabi Joseph Smith dalam nasihatnya kepada para pemimpin, yang menekankan nilai Kitab Mormon, memiliki makna yang lebih besar daripada yang kita berikan. Pernyataannya adalah sebagai berikut: “Saya mengatakan kepada para pemimpin bahwa Kitab Mormon adalah kitab paling benar di bumi, dan batu kunci agama kita, dan orang akan menjadi lebih dekat kepada Allah dengan mematuhi ajaran-ajarannya, daripada kitab lain mana pun” (History of the Church, 4:461).

Bagi saya ini berarti bahwa kita tidak saja memiliki kebenaran injil yang akurat di dalam jilid tulisan suci ini, tetapi juga melalui saksi kedua ini kita dapat mengetahui dengan lebih pasti lagi makna ajaran-ajaran para nabi zaman dahulu dan, sesungguhnya, ajaran-ajaran dari Tuhan dan para murid-Nya sewaktu mereka hidup dan mengajar di antara manusia.6

Jika seseorang ingin dekat dengan Allah, dia dapat melakukannya dengan membaca Kitab Mormon.7

Anda … tidak dapat melakukan sesuatu dengan lebih baik lagi untuk meningkatkan keinginan rohani Anda dan memperhatikan kesehatan rohani Anda kecuali membaca dan membaca ulang lagi tahun demi tahun hal-hal berharga yang diajarkan dalam Kitab Mormon. Kegenapan injil diberikan kepada kita melalui malaikat Moroni agar manusia bersedia membuat komitmen. Kita memiliki, misalnya, kisah yang diceritakan oleh Presiden German E. Ellsworth, yang memberikan kesaksiannya di bait suci di hadapan semua presiden misi lainnya. Dia mengatakan bahwa bertahun-tahun yang lalu sewaktu dia memimpin Misi Negara-negara Bagian Utara Amerika Serikat dia memiliki mimpi atau penglihatan dimana dia mengunjungi Bukit Komorah dan dipenuhi dengan pikiran-pikiran akan peristiwa-peristiwa yang terjadi di sekitar tempat kudus tersebut. Lalu dia menerima tantangan yang jelas: “Khotbahkanlah Kitab Mormon kepada dunia. Kitab Mormon akan menuntun dunia kepada Kristus.”8

Jika Anda ingin memperkuat siswa melawan … ajaran-ajaran murtad, yang disebut kritik-kritik orang terpelajar yang akan menantang iman mereka terhadap Alkitab, berikanlah kepada mereka pemahaman yang mendasar mengenai ajaran-ajaran Kitab Mormon. Ulaslah Kitab Mormon secara berulang-ulang bersama mereka.

Kapankah terakhir kali Anda membaca Kitab Mormon? Saya sedikit terkejut beberapa waktu yang lalu ketika mewawancarai dua pria yang beberapa tahun sebelumnya di dalam sistem seminari kita dan yang keduanya pernah menjadi pengajar, yang telah memperoleh gelar pasca sarjana. Mereka telah tersesat dari kebenaran-kebenaran injil dan kini menantang dan memperdebatkan serta berusaha menghancurkan dan mengkritik ajaran-ajaran Gereja.

Saya berbicara kepada mereka berdua, dan ketika saya menanyakan apakah mereka membaca Kitab Mormon, salah seorang dari mereka mengatakan kepada saya: “Terakhir kali saya membaca Kitab Mormon adalah empat belas tahun yang lalu.”

Pria lainnya mengatakan, “Saya tidak ingat kapan terakhir kali saya membaca Kitab Mormon.” Demikian pula dengan kita, jika kita tidak terus mengisi diri kita dengan ajaran-ajaran dari kitab yang paling berharga ini, yang telah diberikan Tuhan kepada kita untuk suatu tujuan—yaitu, untuk membetulkan semua kesalahan dan perselisihan ini di zaman kita sebagaimana yang Dia janjikan akan Dia lakukan di zaman-zaman sebelumnya.9

Saya berbicara dengan seorang pria terkemuka di universitas negeri kita …. Meskipun sebagai anggota Gereja, dia secara tersembunyi dan berbahaya telah menghasut dan memperbesar keraguan dengan maksud menghancurkan iman para orang muda ini. Dia berkata, “Namun, sudah empat bulan terakhir ini saya tidak melakukannya, Brother Lee.”

Ketika saya bertanya, “Apa yang membuat Anda berubah?” Dia memberikan pengakuan yang menarik:

“Sudah dua puluh tahun saya tidak membuka Kitab Mormon, tetapi saya diberikan tugas di Gereja untuk melakukan sesuatu. Tugas tersebut mengharuskan saya mempelajari Kitab Mormon dan injil, dan selama beberapa bulan terakhir saya kembali menjadi anggota Gereja. Sekarang, kalau siswa-siswa saya datang kepada saya, merasa terganggu karena ajaran-ajaran filsafat, saya berkata kepada mereka secara empat mata, ‘Anda tidak perlu risau. Anda dan saya tahu bahwa injil dan Gereja benar.’”10

Dalam hal-hal apakah tulisan suci menyediakan standar kebenaran?

Tahun-tahun belakangan ini telah mengantar kepada teori-teori dan filsafat-filsafat pendidikan yang mempertanyakan semua standar lama agama, moralitas dan hubungan keluarga. Para penyerang di zaman modem telah beraksi … untuk menghancurkan iman terhadap ajaran-ajaran tulisan suci zaman dahulu dan yang dipercayai dengan mutlak dan [ menggantikannya dengan ] ajaran-ajaran etika manusia yang tidak diilhami yang berubah-ubah sesuai dengan waktu dan tempat.11

Saya mengatakan bahwa kita perlu mengajarkan kepada umat kita agar menemukan jawaban mereka di dalam tulisan suci. Jika saja setiap dari kita mau bersikap bijaksana untuk mengatakan bahwa kita tidak dapat menjawab pertanyaan apa pun kecuali kita dapat menemukan jawaban secara doktrinal di dalam tulisan suci! Dan jika kita mendengar seseorang mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan ajaran yang ada dalam tulisan suci, setiap dari kita dapat mengetahui apakah hal-hal tersebut palsu atau tidak jawabannya—sederhana seperti itu. Tetapi hal yang patut disayangkan adalah begitu banyak di antara kita yang tidak membaca tulisan suci. Kita tidak dapat mengetahui apa isinya, dan oleh karena itu kita berspekulasi mengenai hal-hal yang seharusnya kita temukan dalam tulisan suci itu sendiri. Menurut saya itu adalah salah satu bahaya terbesar yang kita hadapi di zaman sekarang.

Ketika saya bertemu dengan para misionari kita dan mereka mengajukan pertanyaan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan bait suci, saya mengatakan kepada mereka, sementara saya mengakhiri pembahasan, “Saya tidak berani menjawab pertanyaan Anda sebelum saya menemukan jawabannya dalam kitab-kitab standar atau dalam pernyataan-pernyataan resmi Presiden Gereja.”

Tuhan telah memberikan kepada kita dalam kitab-kitab standar cara-cara yang melaluinya kita hendaknya mengukur hal yang benar dan tidak benar. Semoga kita semua mengindahkan perkataan-Nya: “Engkau harus mengambil hal-hal yang telah engkau terima, yang telah diberikan kepadamu dalam tulisan suci-Ku sebagai hukum, untuk menjadi hukum-Ku, untuk mengurus Gereja-Ku” (A&P 42:59).12

Kita selalu tergoda untuk mengungkapkan melebihi yang telah Tuhan ungkapkan dan berusaha menggunakan imajinasi dalam beberapa kasus tertentu atau berspekulasi mengenai ajaran-ajaran ini. Saya harap Anda mengingat hal ini. Janganlah mengungkapkan melebihi hal yang telah Tuhan ungkapkan. Jika Anda tidak tahu, katakan Anda tidak tahu; tetapi jangan katakan Anda tidak tahu padahal Anda seharusnya tahu, karena Anda harus menjadi murid tulisan suci. Pertanyaan-pertanyaan mengenai ajaran-ajaran injil Yesus Kristus harus sedapat mungkin dijawab dari tulisan suci.13

Kita memiliki apa yang tidak dimiliki gereja lain: empat kitab besar, yang kebenarannya, jika kita mau membaca semuanya, sedemikian jelas sehingga kita tidak akan salah. Misalnya, jika kita ingin mengetahui penafsiran mengenai perumpamaan ilalang seperti yang dimaksudkan Tuhan, semua yang harus kita lakukan adalah membaca wahyu yang terdapat dalam Ajaran dan Perjanjian bagian ke-86 dan kita memiliki penafsiran dari Tuhan. Jika kita ingin mengetahui sesuatu mengenai ajaran-ajaran dalam Ucapan Bahagia atau Doa Tuhan, kita dapat membaca melalui versi yang lebih benar dalam Nefi bagian ketiga. Banyak konsep yang tidak jelas bagi orang lain menjadi jelas dan yakin di dalam pikiran kita.14

Mengapa kita hendaknya menggunakan tulisan suci sewaktu kita mengajarkan injil?

Adalah tanggung jawab mereka yang akan mengajar anak-anak-Nya untuk mengajarkan asas-asas injil. Kita tidak ditetapkan untuk mengajarkan dugaan atau perkiraan mengenai kebenaran. Kita tidak ditetapkan untuk mengajarkan filsafat-filsafat atau ilmu pengetahuan dari dunia. Kita ditetapkan untuk mengajarkan asas-asas injil seperti yang terdapat dalam keempat kitab standar—Alkitab, Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian, dan Mutiara yang Sangat Berharga.

Sewaktu kita memikirkan mengenai hal itu sebagai keterbatasan kita, adalah hak istimewa kita untuk mengetahui kebenaran-kebenaran itu dan memiliki norma tulisan suci yang paling lengkap yang dikenal di dunia. Hanya anggota Gereja yang memiliki hak istimewa besar tersebut.15

Kita yakin bahwa para anggota kita lapar akan injil, tak terpuaskan, dengan kebenaran-kebenaran dan wawasan-wawasannya yang berlimpah …. Usahakanlah agar kita tidak membuat kesalahan dengan membuat [ para anggota kita ] bosan … di rumah kita atau di dalam kelas-kelas Gereja dengan memberikan mereka minuman injil yang memuaskan ketika mereka mau minum dengan dahaga dari sumber air kehidupan! … Ada di antara mereka yang tampaknya telah lupa bahwa senjata paling kuat yang diberikan Tuhan kepada kita melawan segala bentuk kejahatan adalah, melalui pernyataan-Nya sendiri, doktrin-doktrin sederhana dan jelas mengenai keselamatan sebagaimana yang terdapat dalam tulisan suci. Kita terkejut ketika kita mendengar bahwa ada di antara para anggota kita yang menyebut diri mereka dari komunitas canggih …. memilih untuk menyingkirkan kursus-kursus pembelajaran yang telah digariskan untuk menggantikannya dengan beraneka ragam disertai mengenai pokok-pokok permasalahan yang hanya memiliki sedikit kesamaan dengan kebenaran-kebenaran dasar injil.16

Semua yang kita ajarkan dalam Gereja ini harus berlandaskan pada ajaran-ajaran dalam tulisan suci …. Kita harus memilih teks-teks kita dari tulisan suci, dan bilamana Anda memiliki ilustrasi dalam tulisan suci atau wahyu dalam Kitab Mormon, gunakanlah itu, dan jangan menarik kesimpulan dari sumber-sumber lain yang sebetulnya dapat Anda temukan dalam kitab-kitab ini. Kita menyebut kitab-kitab ini sebagai kitab-kitab standar Gereja karena kitab-kitab ini memang merupakan standar. Jika Anda ingin mengukur kebenaran, ukurlah kebenaran tersebut melalui empat kitab-kitab standar Gereja …. Jika kebenaran tersebut tidak ditemukan dalam kitab-kitab standar, maka Anda dapat mengasumsikan bahwa kebenaran itu adalah spekulasi belaka. Itu adalah pendapat pribadi perorangan, atau dengan kata lain; jika kebenaran itu bertentangan dengan kebenaran yang ada di dalam tulisan suci, Anda dapat mengetahui pada saat itu juga bahwa itu tidak benar. Inilah standar yang dengannya Anda mengukur semua kebenaran. Tetapi jika Anda tidak mengetahui kitab-kitab standar, Anda tidak memiliki ukuran kebenaran yang memadai.17

Saya memikirkan kembali … mengenai bagaimana saya diajar tulisan suci ketika saya masih kecil di Pratama …. Ingatlah, iman datang dengan mendengarkan firman Allah, seperti yang diutarakan Paulus [lihat Roma 10:17] … Dalam kelas Pratama saya, saya memiliki seorang guru yang hebat—bukan hebat dalam arti bahwa dia berpendidikan tinggi dan telah menerima gelar kesarjanaan yang sempurna dalam ilmu pengajaran atau pedagogi, melainkan karena cara dia mempercayai sesuatu … bahwa agar dia dapat membangun iman di dalam diri kami dia harus mengajar kami tulisan suci.18

Apakah kesaksian dan kerohanian kita akan bertambah dengan mempelajari tulisan suci secara tekun?

Apakah Anda … terus meningkatkan kesaksian Anda dengan mempelajari tulisan suci secara tekun? Apakah Anda memiliki kebiasaan membaca tulisan suci setiap hari? Jika kita tidak membaca tulisan suci setiap hari, kesaksian kita akan menjadi lemah, kerohanian kita tidak akan berkembang. Kita harus mempelajari tulisan suci dan memiliki kebiasaan mempelajari tulisan suci setiap hari.19

Cara Anda membangun kerohanian [adalah] dengan mempelajari injil.20

Berusahalah di rumah Anda, dan ajarlah orang lain, luangkanlah waktu setiap hari untuk merenung. Luangkanlah waktu paling sedikit tiga puluh menit setiap hari untuk mempelajari tulisan suci. Pada pagi-pagi sekali, atau pada tengah malam, sesuai dengan jadwal yang paling cocok bagi Anda, luangkanlah waktu selama satu jam untuk merenung dengan penuh doa dimana Anda dapat menyelaraskan diri Anda dengan Allah dan membahas bersama-Nya masalah-masalah yang terlalu sulit dipahami manusia, terlalu berat untuk dipikul manusia.21

Janganlah lewatkan satu hari pun tanpa membaca dari kitab-kitab suci ini. Tetapi tidaklah cukup mempelajari tentang kehidupan dan pekerjaan-Nya hanya dengan belajar saja. Adalah Tuhan sendiri yang menjawab pertanyaan mengenai bagaimana seseorang dapat mengetahui tentang diri-Nya dan doktrin-Nya: “Barang siapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan tahu” (Yohanes 7:17). Apakah menurut Anda seseorang yang ahli dalam ilmu pengetahuan adalah orang yang belum pernah mengadakan eksperimen di laboratorium? Apakah Anda akan memperhatikan komentar-komentar pengkritik musik yang tidak mengetahui musik …. ? Demikian pula halnya, Anda yang ingin “mengenal Allah” haruslah menjadi orang yang melakukan kehendak-Nya dan mematuhi perintah-perintah-Nya dan menerapkan kebajikan-kebajikan yang Yesus terapkan.22

Kita berada dalam pelayanan kepada Tuhan. Kita memiliki hak untuk memperoleh pengarahan rohani, jika kita hidup layak. Semoga Allah membiarkan kita hidup demikian dan mempelajari tulisan suci, dan membiarkan ini sebagai kebiasaan membaca yang kita lakukan setiap hari, agar kita tidak gagal dalam melaksanakan tugas-tugas penting kita yang mana kita telah dipanggil dalam kerajaan Bapa kita.23

Saran-saran untuk Pembelajaran dan Pembahasan

  • Dalam hal-hal apakah tulisan suci penting bagi kehidupan rohani kita seperti halnya air penting bagi kehidupan jasmani kita? Bagaimanakah mempelajari tulisan suci dapat membantu kita mengatasi godaan?

  • Dalam hal-hal apakah Kitab Mormon menuntun kita kepada Yesus Kristus? Bagaimanakah Kitab Mormon dapat membantu kita membedakan kebenaran dari kesalahan? Bagaimanakah pembelajaran Kitab Mormon Anda telah mempengaruhi kehidupan Anda?

  • Pengalaman-pengalaman apakah yang pernah Anda miliki untuk menemukan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan Anda dalam tulisan suci?

  • Ketika kita mengajar, mengapa penting mengandalkan pada tulisan suci dan ajaran-ajaran para nabi?

  • Bagaimanakah Anda telah dapat menjadikan pembelajaran tulisan suci sebagai prioritas dalam kehidupan Anda? Bagaimanakah Anda telah dapat mendorong anak-anak Anda atau para anggota keluarga lainnya untuk mempelajari tulisan suci?

  • Bagaimanakah pembelajaran kita terhadap tulisan suci dapat meningkatkan kemampuan kita untuk memenuhi “tugas-tugas penting kita yang mana kita telah dipanggil dalam kerajaan Bapa kita”?

Catatan

  1. Glimpses into the Life and Heart of Marjorie Pay Hinckley, diedit oleh Virginia H. Pearce (1999), 21.

  2. Dalam Conference Report, Oktober 1943, 101.

  3. Stand Ye in Holy Places (1974), 370.

  4. The Teachings of Harold B. Lee, diedit oleh Clyde J. Williams (1996), 152–53.

  5. The Teachings of Harold B. Lee, 150.

  6. The Teachings of Harold B. Lee, 154.

  7. The Teachings of Harold B. Lee, 155.

  8. “Restoration of the Gospel,” 1954, Arsip Departemen Sejarah, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, 19–20.

  9. The Teachings of Harold B. Lee, 157.

  10. Ye Are the Light of the World (1974), 105.

  11. Decisions for Successful Living (1973), 11.

  12. The Teachings of Harold B. Lee, 153.

  13. The Teachings of Harold B. Lee, 154.

  14. Ye Are the Light of the World, 109.

  15. Ye Are the Light of the World, 96.

  16. The Teachings of Harold B. Lee, 450–451.

  17. The Teachings of Harold B. Lee, 148–149.

  18. “How Primary Teachers Can Strengthen Their Testimonies,” konferensi tahunan Pratama ke 47, 3 April 1953, Arsip Departemen Sejarah, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, 9.

  19. Seminar wakil regional, 12 Desember 1970, Arsip Departemen Sejarah, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, 10.

  20. Pengudusan tanah pertanian bagi kesejahteraan di Daerah Kalifomia Selatan, 6 Juli 1950, Arsip Departemen Sejarah, Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir.

  21. The Teachings of Harold B. Lee, 152.

  22. The Teachings of Harold B. Lee, 150.

  23. The Teachings of Harold B. Lee, 152.