Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 2: Juruselamat Kita, Yesus Kristus


Bab 2

Juruselamat Kita, Yesus Kristus

“Ini hendaknya hal yang paling penting dalam pikiran Anda, sekarang dan di setiap saat, bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup yang datang ke dunia untuk menyerahkan nyawa-Nya agar kita dapat hidup. Itulah kebenarannya, dan dasarnya. Di atasnya iman kita dibangun.”

Dari Kehidupan Joseph Fielding Smith

Sebagai seorang Rasul, Presiden Joseph Fielding Smith setia terhadap pemanggilannya untuk menjadi salah satu dari “saksi khusus bagi nama Kristus di seluruh dunia” (A&P 107:23). Dia mengatakan, “Saya berusaha mengasihi Dia, Penebus kita, melebihi segala sesuatu yang lain. Itu adalah tugas saya. Saya mengadakan perjalanan di seluruh negeri ini sebagai salah satu dari saksi khusus dia. Saya tidak dapat menjadi saksi khusus bagi Yesus Kristus jika saya tidak memiliki pengetahuan yang mutlak dan positif bahwa Dia adalah Putra Allah dan Penebus dunia.”1

Sebagai seorang ayah, Presiden Smith memiliki pengabdian yang sama dengan tanggung jawabnya untuk bersaksi tentang Juruselamat. Pada tanggal 18 Juli 1948, dia mengirimkan surat kepada putranya, Douglas dan Milton, yang sedang melayani sebagai misionaris penuh waktu. Dia menulis:

“Terkadang saya duduk dan berpikir, dan sementara membaca tulisan suci, saya memikirkan mengenai misi Tuhan kita, apa yang telah Dia lakukan untuk saya, dan ketika saya memiliki perasaan ini saya mengatakan pada diri saya sendiri, saya tidak bisa menjadi tidak setia kepada-Nya. Dia mengasihi saya dengan kasih yang sempurna, seperti kasih yang telah Dia berikan kepada semua orang, khususnya mereka yang melayani Dia, dan saya harus mengasihi Dia dengan segenap kasih yang dapat saya berikan, bahkan meskipun kasih itu tidak sempurna, yang memang tidak seharusnya demikian. Kasih Juruselamat adalah luar biasa. Saya tidak tinggal di zaman Juruselamat kita; Dia tidak datang sendiri kepada saya. Saya belum melihat Dia. Bapa-Nya dan Dia belum merasa perlu untuk mengizinkan saya memperoleh berkat besar seperti ini. Tetapi itu tidak perlu. Saya telah merasakan kehadiran-Nya. Saya tahu bahwa Roh Kudus telah menerangi pikiran saya dan mengungkapkan Dia kepada saya, sehingga saya benar-benar mengasihi Penebus saya, saya memiliki harapan, dan saya merasa ini benar, lebih baik daripada segala sesuatu apa pun dalam kehidupan ini. Saya tidak akan memilikinya dengan cara lain. Saya ingin setia kepada-Nya. Saya tahu Dia mati untuk saya, untuk Anda dan seluruh umat manusia agar kita dapat hidup kembali melalui kebangkitan. Saya tahu bahwa Dia mati agar saya dapat diampuni dari hal-hal bodoh yang saya lakukan, dosa-dosa saya, dan dibersihkan darinya. Kasih ini sangat indah. Bagaimana mungkin saya dapat, setelah mengetahui hal ini, melakukan hal lain kecuali mengasihi Dia, Penebus saya. Saya ingin putra-putra saya di ladang misi untuk merasakan hal yang sama ini. Saya ingin anak-anak saya dan cucu-cucu saya untuk merasakan seperti itu, dan tidak pernah tersesat dari jalan kebenaran dan kesalehan.”2

Salah satu dari putra Presiden Smith menulis:

“Sewaktu anak-anak, sering sekali kami mendengar dia mengatakan, ‘Seandainya saja orang-orang di dunia mau memahami percobaan-percobaan, kesengsaraan-kesengsaraan, dosa-dosa yang telah diambil Tuhan ke atas diri-Nya demi menyelamatkan kita.’ Setiap kali dia merujuk pada hal ini, dia menitikkan air mata.

[Pernah] sewaktu saya duduk sendiri bersama ayah saya di ruang belajar, saya memerhatikan bahwa dia sedang berpikir sangat keras. Saya enggan untuk berbicara dalam kondisi hening seperti itu, tetapi akhirnya dia berbicara. ‘Ah, anakku, seandainya saja kamu bisa berada bersama saya hari Kamis yang lalu sewaktu saya bertemu dengan para Pemimpin di bait suci. Ah, seandainya saja kamu bisa mendengar mereka bersaksi tentang kasih mereka kepada Tuhan dan Juruselamat, Yesus Kristus!’ Dan kemudian dia menundukkan kepalanya, dan air mata mengalir dari wajahnya dan menetes di kemejanya. Lalu, setelah beberapa detik, tanpa mengangkat kepala, tetapi mengangguk-anggukkan kepala, dia berkata, ‘Ah, saya sangat mengasihi Tuhan dan Juruselamat saya Yesus Kristus!’”3

Ajaran-Ajaran Joseph Fielding Smith

1

Yesus Kristus adalah Putra Tunggal Allah dan Juruselamat dunia.

Izinkan saya mengatakan, dengan sejelas dan segenap kekuatan saya, bahwa kita percaya kepada Kristus. Kita menerima Dia tanpa ragu sebagai Putra Allah dan Juruselamat dunia.4

Gambar
Christ, dressed in white, is portrayed as a shepherd. He is holding a dark colored lamb while many light colored sheep follow behind him. Illustrating the parable of the lost lamb, this canvas giclée depicts a flock of white sheep grazing on a grassy hill beside a stream. Clothed in a white robe with a crown of light on his head, Christ stands as the good shepherd, compassionately caring for the black lamb cradled in his arms. (Matthew 18:11-14).

“Semua kebenaran berasal dari dan mengenai Tuhan Yesus Kristus, Penebus dunia.”

Kita tahu bahwa keselamatan datang dari Kristus; bahwa Dia adalah Putra Sulung Bapa yang Kekal; bahwa Dia dipilih dan ditahbiskan sebelumnya dalam dewan-dewan surga untuk mengerjakan pendamaian tak terbatas dan kekal; bahwa Dia dilahirkan ke dunia sebagai Putra Allah; dan bahwa Dia telah mendatangkan kehidupan dan kebakaan ke dunia melalui Injil.

Kita sangat percaya bahwa Kristus datang untuk menebus manusia dari kematian jasmani dan rohani yang didatangkan kepada dunia akibat kejatuhan Adam dan bahwa Dia mengambil ke atas diri-Nya dosa-dosa seluruh manusia dengan syarat pertobatan ….

Kita percaya bahwa adalah melalui kasih karunia bahwa kita diselamatkan setelah semua yang dapat kita lakukan [lihat 2 Nefi 25:23], dan bahwa dengan membangun di atas landasan pendamaian Kristus, semua manusia harus mengerjakan keselamatan mereka sendiri dengan takut dan gentar di hadapan Tuhan [lihat Filipi 2:12; Mormon 9:27].5

Perbedaan di antara Juruselamat kita dan kita semua adalah bahwa kita memiliki para ayah yang adalah fana dan oleh karena itu tunduk pada kematian. Juruselamat kita tidak memiliki Bapa fana dan oleh karena itu kematian tunduk pada-Nya. Dia memiliki kuasa untuk memberikan nyawa-Nya dan untuk mengambilnya lagi [lihat Yohanes 10:17–18], tetapi kita tidak memiliki kuasa untuk memberikan nyawa kita dan untuk mengambilnya lagi. Adalah melalui pendamaian Yesus Kristus bahwa kita menerima kehidupan kekal; melalui kebangkitan orang mati dan kepatuhan terhadap asas-asas Injil.6

Dia sesungguhnya adalah Putra Tunggal Allah, dan melalui kasih karunia-Nya, dan kasih karunia Bapa-Nya, telah menebus kita dari dosa dengan syarat pertobatan kita. Kita tahu bahwa Dia telah bangkit dari antara orang mati, bahwa Dia telah naik ke tempat tinggi, telah membawa tawanan-tawanan [lihat Mazmur 68:18], dan telah menjadi pokok keselamatan bagi semua yang mau percaya, yang mau bertobat dari dosa-dosa mereka dan menerima Dia sebagai Penebus dunia [lihat Ibrani 5:9]. Para Orang Suci Zaman Akhir tidak dibiarkan dalam keadaan ragu mengenai hal-hal ini.7

Meskipun manusia bisa membuat rencana, menerima teori, memperkenalkan tradisi-tradisi aneh, dan mengumpulkan serta mengajarkan banyak ajaran yang unik, ada satu ajaran mendasar, dan yang tidak bisa kita lupakan: semua kebenaran berasal dari dan mengenai Tuhan Yesus Kristus, Penebus dunia. Kita menerima Dia sebagai Putra Tunggal Bapa dalam daging, satu-satunya yang pernah tinggal dalam daging yang memiliki Bapa yang baka. Karena hak kesulungan-Nya dan kondisi-kondisi yang menyertai kedatangan-Nya ke bumi, Dia menjadi Penebus manusia; dan melalui pencurahan darah-Nya kita memiliki kesempatan istimewa untuk kembali ke hadirat Bapa kita, dengan syarat jika kita mau bertobat dan menerima rencana besar penebusan di mana Dia adalah penciptanya.8

Kita bersaksi bahwa Injil Yesus Kristus adalah rencana keselamatan; dan bahwa melalui kurban pendamaian Tuhan kita semua manusia akan dibangkitkan dalam kebakaan, untuk dihakimi oleh-Nya sesuai dengan perbuatan yang dilakukan dalam daging; dan bahwa mereka yang percaya dan mematuhi kegenapan hukum Injil akan dibangkitkan pada kehidupan kekal dalam kerajaan Bapa kita.9

2

Kita menjadi putra dan putri Yesus Kristus melalui Pendamaian-Nya dan melalui perjanjian kepatuhan kita kepada-Nya.

Bapa kita di surga adalah Bapa Yesus Kristus, baik dalam roh maupun dalam daging. Juruselamat kita adalah Putra Sulung dalam roh, Putra Tunggal dalam daging.10

Dia [Yesus Kristus] adalah Kakak Tertua kita dan dihormati oleh Bapa dengan kegenapan wewenang dan kuasa sebagai anggota Presidensi agung, dari Bapa, Putra, dan Roh Kudus.11

Tulisan suci kita mengajarkan bahwa Yesus Kristus adalah Bapa dan Putra. Kebenaran yang sederhana adalah bahwa Dia adalah Putra Allah melalui kelahiran, baik dalam roh maupun dalam daging. Dia adalah Bapa karena pekerjaan yang telah Dia lakukan.12

Juruselamat menjadi Bapa kita, dalam arti di mana istilah ini digunakan dalam tulisan suci, karena Dia menawarkan kepada kita kehidupan, kehidupan kekal, melalui pendamaian yang Dia buat untuk kita. Dalam instruksi hebat yang diberikan oleh Raja Benyamin kita menemukan ini: “Dan sekarang, karena perjanjian yang telah kamu buat, kamu akan disebut anak-anak Kristus, putra-Nya, dan putri-Nya; karena lihatlah, hari ini Dia telah secara rohani memperanakkanmu; karena kamu berkata bahwa hatimu diubah melalui iman pada nama-Nya; oleh karena itu, kamu dilahirkan dari-Nya dan telah menjadi putra-Nya dan putri-Nya.” [Mosia 5:7; lihat juga ayat 8–11].

Maka, kita menjadi anak-anak, putra dan putri Yesus Kristus, melalui perjanjian kepatuhan kita kepada-Nya. Karena wewenang ilahi-Nya dan pengurbanan di kayu salib, kita menjadi putra dan putri yang diperanakkan secara rohani, dan Dia adalah Bapa kita.13

Gambar
Jesus Christ depicted preparing the sacrament for the Last Supper.

“Kita menjadi anak-anak, putra dan putri Yesus Kristus, melalui perjanjian kepatuhan kita kepada-Nya.”

Seperti orang-orang Nefi di zaman Raja Benyamin, kita para Orang Suci Zaman Akhir juga telah mengambil ke atas diri kita nama Kristus [lihat Mosia 5:1–9; 6:1–2]. Setiap minggu dalam pertemuan sakramen, sebagaimana kita diperintahkan untuk melakukannya, kita mengambil ke atas diri kita nama-Nya untuk selalu mengingat Dia dan itulah perjanjian yang dibuat oleh orang-orang Nefi.14

3

Juruselamat telah mengungkapkan Diri-Nya dalam dispensasi ini, dan kita masing-masing dapat memiliki kesaksian yang bertahan mengenai Dia.

Kita menerima Yesus sebagai Penebus dunia. Kita tahu … bahwa Dia mengungkapkan diri-Nya dalam dispensasi ini. Kita tidak bergantung pada kesaksian … orang-orang layak zaman dahulu, yang hidup di zaman-Nya dan berkomunikasi dengan-Nya dalam pelayanan-Nya, dan kepada mereka Dia menampakkan diri setelah kebangkitan-Nya. Kita memiliki saksi-saksi yang hidup di zaman kita sendiri, yang telah melihat Dia, yang tahu bahwa Dia hidup dan telah bersaksi kepada kita dan kepada dunia mengenai fakta ini. Kita tahu kesaksian mereka benar. Joseph Smith tidak dibiarkan sendiri untuk memberikan kesaksian dalam dispensasi ini mengenai Yesus Kristus, karena Tuhan mengangkat saksi-saksi lain yang, bersama Nabi Joseph Smith, melihat Penebus, menerima petunjuk dari Dia dan melihat Dia dalam surga duduk di sebelah kanan Bapa yang dikelilingi oleh malaikat-malaikat kudus. Mereka telah memberi kita kesaksian mereka yang akan melawan dunia untuk menghukum mereka semua yang tidak mengindahkannya.

Tetapi sebagai anggota Gereja kita juga tidak bergantung pada kesaksian Joseph Smith, Oliver Cowdery, Sidney Rigdon atau orang-orang lain yang sekarang sudah meninggal, yang dalam dispensasi ini telah menerima wahyu dan penglihatan-penglihatan indah dari Tuhan yang melaluinya mereka tahu bahwa Yesus hidup dan adalah Penebus dunia. Kita memiliki kesaksian pribadi yang diberikan melalui Roh Tuhan kepada semua yang telah hidup sesuai dengan Injil. Jika kita telah hidup selaras dengan kebenaran setelah dibaptis untuk pengampunan dosa-dosa kita, dan dikukuhkan melalui penumpangan tangan untuk menerima karunia Roh Kudus, Tuhan telah mengungkapkan kepada kita secara pribadi bahwa hal-hal ini adalah benar. Kita tidak bergantung pada kesaksian orang lain mana pun untuk pengetahuan ini karena kita tahu melalui Roh bahwa Yesus adalah Kristus, Penebus dunia.15

Jika ada satu hal yang mendatangkan sukacita dan kedamaian dan kepuasan kepada hati manusia, melampaui hal lain apa pun yang saya ketahui, itu adalah kesaksian terus-menerus yang saya miliki, dan yang Anda miliki, bahwa Yesus Kristus adalah Putra Allah. Itu adalah kebenaran yang tidak dapat diubah. Orang boleh menyerangnya; mereka mungkin mengolok-oloknya; mereka mungkin menyatakan bahwa dia bukan Penebus dunia, bahwa misi-Nya tidak benar, atau bahwa tujuannya, melalui pencurahan darah-Nya, bukan untuk memungkinkan semua manusia memperoleh pengampunan dari dosa-dosa dengan syarat pertobatan mereka. Mereka mungkin menolak percaya kepada kebangkitan dari antara orang-orang mati, atau bahkan bahwa Kristus sendiri datang, sebagaimana yang Tulisan Suci nyatakan, setelah Dia dibunuh oleh musuh-musuh-Nya; walaupun demikian kebenaran tetap ada. Dia sesungguhnya telah mati untuk dosa-dosa dunia, Dia sesungguhnya telah mendatangkan penebusan dari kematian, Dia sesungguhnya memberikan kepada manusia kesempatan untuk bertobat, dan pengampunan dari dosa-dosa melalui kepercayaan dan penerimaan mereka terhadap asas-asas Injil, dan terhadap misi-Nya. Kebenaran-kebenaran ini adalah penting, ini akan bertahan; kebenaran-kebenaran ini tidak dapat dimusnahkan terlepas apa pun yang manusia mungkin katakan atau pikirkan.16

“Ini hendaknya hal yang paling penting dalam pikiran Anda, sekarang dan di setiap saat, bahwa Yesus adalah Kristus, Putra Allah yang hidup yang datang ke dunia untuk menyerahkan nyawa-Nya agar kita dapat hidup. Itulah kebenarannya, dan dasarnya. Diatasnya iman kita dibangun.”17

4

Kita semua hendaknya mencontoh pola kehidupan Yesus Kristus.

Teladan terbesar yang pernah diberikan kepada manusia adalah teladan dari Putra Allah sendiri. Dia memiliki kehidupan yang sempurna. Dia melakukan segala sesuatu dengan baik dan mampu mengatakan kepada semua orang, “Ikutlah Aku,” [2 Nefi 31:10] dan kita semua hendaknya mencontoh pola kehidupan-Nya.

Saya akan memberikan kepada Anda sebuah contoh dari kehidupan-Nya. Dia mengajar orang bagaimana berdoa dan kemudian berfirman, “Sesungguhnya, sesungguhnya, Aku berfirman kepadamu, kamu mesti berjaga-jaga dan berdoa selalu, agar jangan kamu digoda oleh si iblis, dan kamu dituntun tertawan olehnya. Dan sebagaimana Aku telah berdoa di antara kamu demikian pula kamu hendaknya berdoa di dalam gereja-Ku, di antara umat-Ku yang bertobat dan dibaptis dalam nama-Ku. Lihatlah Aku adalah terang; Aku telah mewujudkan teladan bagimu .… Oleh karena itu, tegakkanlah terangmu agar boleh bersinar bagi dunia. Lihatlah Aku adalah terang yang hendaknya kamu tegakkan—apa yang telah kamu lihat Aku lakukan ….” [3 Nefi 18:15–16, 24].

Mungkin nasihat-Nya yang paling sempurna mengenai hal ini diberikan kepada murid-murid dari orang Nefi. “Orang macam apakah seharusnya kamu adanya?” Dia bertanya, dan kemudian memberikan jawaban ini: “Sesungguhnya Aku berfirman kepadamu, bahkan seperti Aku” [3 Nefi 27:27].18

Kita harus percaya kepada Kristus dan mencontoh pola kehidupan-Nya. Kita harus dibaptis seperti Dia dibaptis. Kita harus menyembah Bapa seperti Dia menyembah. Kita harus melakukan kehendak Bapa seperti yang Dia melakukannya. Kita harus berusaha berbuat baik dan mengerjakan kesalehan seperti yang Dia lakukan. Dia adalah Teladan Besar kita, Teladan Awal keselamatan.19

Ketika Anda memiliki masalah dan perlu membuat pilihan, buatlah pilihan itu dengan menanyakan kepada diri Anda sendiri, “Apa yang akan Yesus lakukan?” Maka lakukanlah seperti yang akan Dia lakukan.

Anda dapat merasakan sukacita kehadiran-Nya dan memiliki ilham-Nya untuk membimbing Anda setiap hari dari kehidupan Anda jika Anda mau mencarinya dan hidup layak untuk memperolehnya. Kasih Yesus dan kekuatan menghibur dari Roh Kudus-Nya dapat menjadi nyata bagi Anda sebagaimana kasih dan kekuatan menghibur itu nyata bagi anak-anak yang mendekat kepada-Nya ketika Dia hidup di bumi.20

Saya ingin mengatakan bahwa mereka yang mengikuti teladan-Nya akan menjadi seperti Dia dan dimuliakan dengan-Nya dalam kerajaan Bapa-Nya; untuk memperoleh kehormatan, kuasa, dan wewenang. Kepada beberapa murid orang Nefi yang telah mengikuti Dia dengan maksud hati yang sepenuhnya Dia berfirman, “… kamu akan menjadi bahkan seperti Aku, dan Aku bahkan seperti Bapa; dan Bapa dan Aku adalah satu” [3 Nefi 28:10] ….

Saya berdoa semoga kita semua dapat berjalan mengikuti jejak-Nya dan mematuhi perintah-perintah-Nya agar kita dapat menjadi seperti Dia. Inilah keinginanku. Saya harap Anda memiliki keinginan yang sama.21

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Bagaimana menurut Anda anak-anak Presiden Smith terpengaruh oleh kesaksiannya dan perasaannya mengenai kasih kepada Juruselamat? (lihat “Dari Kehidupan Joseph Fielding Smith”). Pikirkan apa yang dapat Anda lakukan untuk meningkatkan kasih Anda kepada Juruselamat dan bagikan kesaksian Anda tentang Dia.

  • Presiden Smith menyatakan bahwa “semua kebenaran berasal dari dan mengenai Tuhan Yesus Kristus, Penebus dunia” (bagian 1). Dalam hal-hal apa kebenaran ini dapat memengaruhi kehidupan pribadi kita? Dalam hal-hal apa kebenaran ini dapat memengaruhi rumah kita?

  • Dalam hal apa ajaran-ajaran dalam bagian 2 membantu Anda memahami hubungan Anda dengan Juruselamat? Apa artinya bagi Anda mengambil nama Kristus ke atas diri Anda?

  • Presiden Smith memperingatkan bahwa sejumlah orang akan menyerang dan mengolok-olok kebenaran mengenai Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya (lihat bagian 3). Bagaimana kita dapat memperkuat kesaksian kita agar kita dapat menghadapi tantangan-tantangan? Bagaimana orang tua dapat membantu anak-anak memperkuat kesaksian mereka?

  • Pikirkanlah nasihat Presiden Smith untuk menanyakan “Apa yang akan Yesus lakukan?” (bagian 4). Apa beberapa cara khusus yang dapat kita gunakan untuk mencontoh pola kehidupan Yesus Kristus? Ketika kita mengikuti teladan-Nya, bagaimana kita dapat memengaruhi kehidupan orang lain?

Tulisan Suci yang Berhubungan

Yohanes 14:6; 1 Nefi 10:6; Mosia 3:5–7; Helaman 5:12; 3 Nefi 11:3–7; A&P 34:1–3; 76:22–24; Joseph Smith—Sejarah 1:17

Bantuan Mengajar

“[Hindari] godaan untuk mencakup terlalu banyak materi …. Kita mengajar orang, bukan semata-mata masalah pokok bahasan; dan … setiap garis besar pelajaran yang pernah saya lihat akan secara tak terelakkan memiliki lebih banyak di dalamnya daripada yang mungkin dapat kita cakup dalam waktu yang disediakan” (Jeffrey R. Holland, “Teaching and Learning in the Church,” Ensign, Juni 2007, 91).

Catatan

  1. “Message of President Joseph Fielding Smith” (ceramah yang disampaikan pada tanggal 22 Mei 1955, Koleksi Joseph Fielding Smith, Perpustakaan Sejarah Gereja), 2.

  2. Dalam Joseph Fielding Smith Jr. and John J. Stewart, The Life of Joseph Fielding Smith (1972), 387–388; cetak miring dalam bentuk asli.

  3. Dalam Leon R. Hartshorn, “President Joseph Fielding Smith: Student of the Gospel,” New Era, Januari 1972, 63.

  4. “The First Prophet of the Last Dispensation,” Ensign, Agustus 1971, 6.

  5. “Out of the Darkness,” Ensign, Juni 1971, 2, 4.

  6. Korespondensi pribadi, dikutip dalam Doctrines of Salvation, disunting Bruce R. McConkie, 3 jilid (1954–1956), 1:28–29.

  7. Dalam Conference Report, April 1912, 67.

  8. “The One Fundamental Teaching,” Improvement Era, Mei 1970, 3; cetak miring dalam bentuk asli.

  9. “Out of the Darkness,” 2, 4.

  10. Korespondensi pribadi, dikutip dalam Doctrines of Salvation, 1:18.

  11. “The Spirit of Reverence and Worship,” Improvement Era, September 1941, 573; lihat juga Doctrines of Salvation, 1:15.

  12. Korespondensi pribadi, dikutip dalam Doctrines of Salvation, 1:28.

  13. Korespondensi pribadi, dikutip dalam Doctrines of Salvation, 1:29.

  14. Man: His Origin and Destiny (1954), 117.

  15. Dalam Conference Report, Oktober 1914, 98.

  16. Dalam Conference Report, Oktober 1924, 100–101.

  17. Dalam Conference Report, Oktober 1921, 186; lihat juga Doctrines of Salvation, 2:302.

  18. “Follow His Example,” New Era, Agustus 1972, 4.

  19. “The Plan of Salvation,” Ensign, November. 1971, 5.

  20. “Christmas Message to Children of the Church in Every Land,” Friend, Desember. 1971, 3.

  21. “Follow His Example,” 4.