Ajaran-Ajaran Presiden
Bab 24: Pekerjaan Wanita Orang Suci Zaman Akhir: ‘Pengabdian yang Tidak Mementingkan Diri Terhadap Tujuan yang Mulia Ini’


Bab 24

Pekerjaan Wanita Orang Suci Zaman Akhir: “Pengabdian yang Tidak Mementingkan Diri terhadap Tujuan yang Mulia Ini”

“Tidak ada batasan untuk hal baik yang dapat dilakukan para sister kita.”

Dari Kehidupan Joseph Fielding Smith

Dalam sebuah pertemuan Lembaga Pertemuan umum pada tanggal 2 Oktober 1963, Presiden Joseph Fielding Smith mengatakan, “Kita, para Brother di Gereja, menghormati dan menghargai para sister yang baik kita atas pengabdian tak mementingkan diri mereka terhadap tujuan yang mulia ini.”1

Dalam membuat pernyataan ini, Presiden Smith berbicara berdasarkan bertahun-tahun pengalaman. Dia telah meluangkan waktu sepanjang hidup untuk melayani bersama para wanita Orang Suci Zaman Akhir yang setia. Pelayanan ini dimulai pada akhir tahun 1880-an, ketika dia berusia kira-kira 10 tahun. Pada waktu itu, para wanita Orang Suci Zaman Akhir didorong untuk memperoleh pendidikan dalam bidang kedokteran dan perawatan kesehatan. Ibunya, Julina L. Smith, mengikuti nasihat ini dan menerima pelatihan untuk melayani sebagai bidan. Ibunya sering membangunkan dia di tengah malam agar dia dapat mengemudikan kereta kuda mereka ke rumah di mana seorang bayi akan dilahirkan. Melayani bersama ibunya dengan cara ini, Joseph Fielding Smith muda melihat teladan kekuatan dan rasa iba para wanita Gereja.2 Sister Smith kemudian melayani sebagai penasihat dalam presidensi umum Lembaga Pertolongan.

Presiden Smith memiliki penghargaan yang besar terhadap Lembaga Pertolongan, yang menurut dia “adalah bagian penting dari kerajaan Allah di bumi.”3 Istri keduanya, Ethel, melayani sebagai anggota dewan Lembaga Pertolongan umum selama 21 tahun. Sister Amy Brown Lyman, yang melayani bersama Ethel dalam dewan dan kemudian melayani sebagai presiden Lembaga Pertolongan umum, berkata, “Sister Smith adalah salah satu wanita yang paling cemerlang yang pernah saya kenal. Saya menganggap dia sebagai penulis dan pembicara yang paling hebat [dalam] dewan.”4 Sementara melayani dalam pemanggilan ini, Ethel menghadiri konferensi-konferensi pasak untuk memberikan pelatihan kepada para sister Lembaga Pertolongan lokal. Dia dan Presiden Smith pergi melakukan beberapa tugas Gereja bersama, dan mereka berdua berbicara kepada jemaat bersama untuk mengajar para anggota.5

Setelah Ethel meninggal, Presiden Smith menikah dengan Jessie Evans. Jessie pergi bersamanya hampir setiap kali dia mengadakan perjalanan untuk mengajar para Orang Suci. Dia memiliki suara nyanyian yang merdu, dan Presiden Smith selalu menginginkan dia menyanyi dalam pertemuan-pertemuan yang mereka hadiri. Penatua Francis M. Gibbons, yang melayani sebagai sekretaris Presidensi Utama, menulis, “Setiap kali Joseph Fielding memimpin, dia ingin istrinya menyanyi bahkan meskipun satu-satunya alasan adalah karena dia tidak pernah bosan mendengar dia menyanyi. Akan tetapi, selain alasan itu, dengan suara kontralto yang terlatih dengan baik, menyanyikan nyanyian sakral menambah perasaan khusus terhadap suasana rohani pertemuan, yang mengilhami orang-orang yang mendengar dan meningkatkan kemampuannya sendiri dalam menyampaikan pesannya. Kemudian, melalui desakan yang terus-menerus dan penuh kelakar kepada istrinya, Joseph terkadang bergabung dengan Jessie dalam duet, menggabungkan suara baritonnya yang bagus dengan suara kontralto istrinya. Pada kesempatan-kesempatan ini, mereka biasanya duduk bersama di bangku piano sementara Jessie mengiringi dengan bermain piano, mengimbangi suaranya yang kuat agar tidak mengalahkan suara suaminya.”6

Sebagai Presiden Gereja, Joseph Fielding Smith bekerja secara rutin bersama Sister Belle S. Spafford, presiden umum Lembaga Pertolongan. Sister Spafford kemudian berbicara mengenai pengalamannya bekerja bersama dia, “Presiden Joseph Fielding Smith, seorang pria yang lembut dan penuh kasih terhadap orang-orang, sebagaimana selalu dia tunjukkan melalui pemahamannya yang mendalam terhadap pekerjaan wanita di Gereja, dan dia sering kali menceritakan hal ini kepada presidensi Lembaga Pertolongan dan dengan banyak cara, yang meningkatkan pemahaman kami dan mengarahkan cara-cara kami.”7

Ajaran-Ajaran Joseph Fielding Smith

1

Tulisan suci menceritakan mengenai wanita yang setia yang memiliki tanggung jawab dalam Gereja Tuhan.

Kita bisa membaca dalam Mutiara yang Sangat Berharga bahwa setelah akibat-akibat yang ditimpakan kepada Adam dan Hawa karena kejatuhan, Hawa memberikan ceramah. Itu adalah ceramah yang singkat tetapi sarat dengan makna dan bunyinya adalah sebagai berikut:

“… Seandainya bukan karena pelanggaran kita, kita tidak pernah akan memiliki benih keturunan, dan tidak pernah akan tahu yang baik dan yang jahat, dan sukacita penebusan kita, dan kehidupan kekal yang Allah berikan kepada semua yang patuh” (Musa 5:11).

“Dan Adam dan Hawa memuji nama Allah, dan mereka menyingkapkan segala hal kepada putra mereka dan putri mereka” [Musa 5:12; cetak miring ditambahkan].

Kita belajar dari peristiwa ini bahwa Hawa maupun Adam menerima wahyu dan perintah untuk mengajar anak-anak mereka jalan menuju kehidupan kekal.8

Kita membaca bahwa pada masa-masa [awal] Israel, para wanita aktif dan memiliki tugas-tugas untuk dilakukan [lihat Keluaran 15:20; Hakim-Hakim 4–5].9

Dalam Perjanjian Baru kita membaca mengenai banyak wanita setia yang mencari dan memberikan nasihat. Banyak dari mereka ini mengikuti Tuhan dan melayani Dia [lihat Lukas 8:1–3; 10:38–42].10

Gambar
A woman and her daughter delivering a basket to another woman in the Philippines.

Di sepanjang sejarah Gereja, wanita telah memegang peran penting dalam pekerjaan Tuhan di zaman akhir.

2

Di zaman akhir, para sister Lembaga Pertolongan memegang peran penting dalam Gereja Yesus Kristus yang dipulihkan.

Pada tanggal 17 Maret 1842, Nabi Joseph Smith mengadakan pertemuan dengan sejumlah sister Gereja di Nauvoo dan mengorganisasi mereka menjadi sebuah lembaga yang diberi nama “Lembaga Pertolongan Wanita Nauvoo.” … Tidak ada keraguan bahwa organisasi ini diciptakan melalui wahyu. Kebenaran ini telah banyak sekali ditunjukkan selama bertahun-tahun dan sekarang lembaga ini terbukti sangat bernilai dan sangat dibutuhkan.11

Tentu saja Gereja Yesus Kristus tidak akan diorganisasi secara penuh jika organisasi yang luar biasa ini tidak ada .… Pemulihan ini tidak akan lengkap tanpa Lembaga Pertolongan di mana para sister mampu melaksanakan pelayanan yang telah ditetapkan ilahi begitu penting bagi kesejahteraan Gereja.12

“Lembaga Pertolongan Wanita Nauvoo” diorganisasi oleh Nabi Joseph Smith dibantu oleh Penatua John Taylor. Tuhan telah mengungkapkan bahwa para wanita Gereja harus diorganisasi menjadi sebuah lembaga, karena ada pekerjaan penting yang harus mereka lakukan dalam membantu “untuk mewujudkan dan menegakkan perkara Sion” [A&P 6:6]. Pekerjaan para sister ini terutama sekali untuk manfaat, dorongan, dan kemajuan wanita Gereja agar mereka dapat dipersiapkan dalam segala hal untuk sebuah tempat dalam kerajaan selestial. Tanggung jawab juga diberikan kepada mereka untuk membantu dalam pekerjaan belas kasihan dan pertolongan bagi yang miskin, yang sakit, dan yang menderita di seluruh Gereja untuk membebaskan mereka dari kesengsaraan dan penderitaan. Selama bertahun-tahun sejak pengorganisasian itu, para sister dalam lembaga ini telah setia terhadap pemanggilan mereka dan telah mengembangkan diri mereka dalam kesetiaan terhadap pekerjaan tersebut. Tidak ada tugas yang diberikan terlalu sulit; tidak ada tanggung jawab yang diabaikan, dan melalui pelayanan mereka ribuan orang telah diberkati.13

Lembaga Pertolongan … telah tumbuh menjadi kekuatan di Gereja. Adalah sangat penting—kita berbicara mengenai lembaga ini sebagai pelengkap, yang artinya sebagai pembantu, tetapi Lembaga Pertolongan lebih dari itu. Lembaga ini dibutuhkan.14

Saya ingin menghargai para sister dari organisasi yang luar biasa ini atas integritas dan kesetiaan mereka yang telah diwujudkan secara terus-menerus sejak masa Nauvoo.15

Tuhan berkenan dengan pekerjaan Anda. Anda, melalui pelayanan Anda, telah membantu membangun dan memperkuat kerajaan Allah. Pekerjaan Lembaga Pertolongan di Gereja—bolehkah saya mengatakan?—sama perlunya dengan pekerjaan kuorum-kourum Imamat. Nah, sejumlah orang mungkin merasa bahwa saya menyatakan ini sedikit terlalu keras, tetapi penilaian saya sendiri adalah bahwa pekerjaan yang Anda, para sister kita yang baik, lakukan, adalah sangat patut dipuji dan penting seperti halnya membangun kerajaan ini, memperkuatnya, menyebabkannya berkembang, meletakkan landasan yang di atasnya kita semua dapat bangun, sama pentingnya seperti yang dilakukan oleh para pria yang memegang Imamat Allah. Kami tidak bisa berfungsi tanpa Anda.16

[Para sister Lembaga Pertolongan] adalah anggota dari organisasi wanita terbesar di dunia, sebuah organisasi yang merupakan bagian yang sangat penting dari kerajaan Allah di bumi dan yang dirancang dan dioperasikan demikian agar dapat membantu para anggotanya yang setia memperoleh kehidupan kekal dalam kerajaan Bapa ….

Lembaga Pertolongan didirikan oleh roh ilham, telah dibimbing oleh roh tersebut [sejak itu], dan telah menanamkan ke dalam hati para sister yang baik yang jumlahnya tak terhitung banyaknya keinginan-keinginan untuk berbuat kesalehan yang berkenan bagi Tuhan.17

Gambar
A woman teaching in Relief Society. She is using the Gospel Principles manual.

Lembaga Pertolongan adalah “organisasi wanita terbesar di dunia, sebuah organisasi yang merupakan bagian yang sangat penting dari kerajaan Allah di bumi.”

3

Para sister Lembaga Pertolongan membantu mengurus kesejahteraan duniawi dan rohani anak-anak Allah.

Tuhan melalui kebijaksanaan-Nya telah meminta para sister kita untuk membantu Imamat. Karena simpati, kelembutan, dan kebaikan hati mereka, Tuhan memikirkan [para wanita] dan memberi mereka tugas-tugas dan tanggung jawab menjadi pelayan bagi yang membutuhkan dan yang menderita. Dia telah menunjukkan jalan yang harus kita ikuti, dan Dia telah memberi mereka organisasi yang luar biasa ini di mana mereka memiliki wewenang untuk melayani di bawah pengarahan para uskup di lingkungan dan bekerja bersama para uskup di lingkungan, mengurus kepentingan rohani dan duniawi umat kita.

Dan Tuhan dapat meminta para sister kita untuk pergi ke rumah-rumah untuk menghibur mereka yang membutuhkan, membantu dan menolong mereka yang menderita, berlutut dan berdoa bersama mereka, dan Tuhan akan mendengarkan doa para sister ketika doa tersebut diucapkan dengan tulus atas nama orang yang sakit, sama seperti Dia akan mendengarkan doa para penatua di Gereja.18

Lembaga Pertolongan memiliki banyak tujuan dan tugas .… Ayah saya, Presiden Joseph F. Smith [berkata:] “Ini adalah organisasi yang didirikan oleh Nabi Joseph Smith. Oleh karena itu, merupakan organisasi pelengkap tertua di Gereja, dan yang paling penting. Organisasi ini tidak hanya menangani kebutuhan orang miskin, orang yang sakit dan yang membutuhkan, melainkan juga bagian dari tugasnya—dan juga bagian yang lebih besar dari tugas itu—adalah untuk mengurus kesejahteraan rohani dan keselamatan para ibu dan putri Sion; untuk memastikan bahwa tidak satu pun yang diabaikan, tetapi agar semua dilindungi dari kemalangan, malapetaka, kuasa kegelapan, dan kejahatan yang mengancam mereka di dunia. Adalah tugas Lembaga Pertolongan untuk mengurus kesejahteraan rohani mereka sendiri dan seluruh anggota wanita di Gereja.”19

Adalah tugas Lembaga Pertolongan, tidak saja untuk mengurus mereka yang adalah anggota Lembaga Pertolongan, tetapi pekerjaan mereka hendaknya mencakup melebihi batas-batas itu. Di mana pun orang mengalami kesulitan, membutuhkan bantuan, berada dalam kesulitan, mengalami sakit atau menderita, kami memanggil Lembaga Pertolongan .… Mereka dapat melaksanakan pekerjaan yang besar dan luar biasa dengan mendorong mereka yang tidak patuh, membantu mereka, membawa mereka kembali ke dalam kegiatan, membantu mereka mengatasi kelemahan atau dosa-dosa dan ketidaksempurnaan mereka, dan membawa mereka pada pemahaman tentang kebenaran. Saya mengatakan tidak ada batasan untuk hal baik yang dapat dilakukan para sister kita.

… Saya tidak tahu apa yang akan dilakukan oleh para presiden pasak dan uskup di lingkungan jika mereka tidak memiliki para sister Lembaga Pertolongan yang baik ini yang dapat mereka andalkan; yang dapat mereka panggil untuk melayani mereka, sering kali, untuk menangani situasi-situasi yang sangat sulit untuk ditangani, paling tidak bagi para brother kita, tetapi yang dapat dilakukan oleh para sister kita dengan sangat baik. Adalah sangat baik sekali seandainya semua anggota Gereja sempurna. Seandainya kondisinya demikian maka kita semua akan memiliki sedikit tanggung ajwab, baik pria maupun wanita, tetapi saat itu belumlah tiba. Kita memiliki anggota di antara para sister kita yang membutuhkan dorongan, sedikit bantuan dalam bidang rohani maupun duniawi, dan tidak seorang pun dapat melakukannya dengan lebih baik daripada para sister kita yang adalah anggota dari organisasi yang hebat dan luar biasa ini.

Dalam pekerjaan ini para sister bisa memberikan bantuan mereka dengan mendorong dan membantu mereka yang tidak patuh, yang tidak peduli, yang ceroboh, sama halnya seperti para pria dalam Keimamatan diminta untuk melakukan sesuatu atas nama mereka yang tidak patuh, ceroboh, dan tidak peduli di antara para pria. Kita semua hendaknya bekerja untuk mendatangkan kesalehan dan berusaha untuk mengaktifkan kembali mereka yang telah menyimpang dan mengabaikan tugas-tugas Gereja.20

Dari awal [nya] yang sederhana dalam kondisi-kondisi yang paling sulit, ketika jumlah anggota Gereja masih sedikit, kita telah melihat Lembaga ini tumbuh .… Hal-hal baik yang telah dicapai dalam mengurus mereka yang miskin, orang yang sakit dan yang menderita, dan mereka yang memiliki kebutuhan duniawi, mental, atau rohani, tidak akan pernah diketahui dengan benar tanpa mereka .… Semua ini telah dilaksanakan melalui semangat kasih yang selaras dengan roh sejati Injil Yesus Kristus.21

4

Tuhan mengharapkan para wanita untuk mencari terang dan kebenaran agar mereka berhak memperoleh kemuliaan selestial.

Injil memiliki makna penting bagi para sister kita sama halnya bagi para brother. Mereka memiliki kepedulian yang sama seperti para brother. Dan ketika Tuhan berfirman kepada Nabi Joseph Smith, “Selidikilah perintah-perintah ini, karena ini adalah benar dan pasti, dan nubuat dan janji yang ada di dalamnya semuanya akan digenapi,” [A&P 1:37] Dia tidak membatasi perintah itu kepada para anggota pria di Gereja .… Sebagaimana penting bagi para pria untuk memahami Rencana Keselamatan, demikian pula bagi para sister kita. Demikian pula penting bagi mereka untuk mematuhi perintah-perintah. Tidak ada wanita yang akan diselamatkan dalam kerajaan Allah tanpa baptisan bagi pengampunan dosa-dosa dan penumpangan tangan untuk karunia Roh Kudus ….

… Ketika Tuhan berfirman bahwa tidak ada orang yang dapat diselamatkan dalam ketidaktahuan [lihat A&P 131:6], saya rasa ini ditujukan kepada wanita maupun pria, dan saya rasa wanita di Gereja berkewajiban untuk menelaah tulisan suci.22

Tuhan mengharuskan wanita, maupun pria di Gereja, agar mereka tahu kehendak ilahi-Nya dan memiliki kesaksian yang kuat dalam hati mereka mengenai kebenaran yang diungkapkan yang berhubungan dengan keselamatan dalam kerajaan Allah. Tuhan tidak mengungkapkan Kitab Mormon untuk manfaat mereka yang memegang Imamat saja, melainkan untuk setiap jiwa yang mencari kebenaran, baik pria maupun wanita.23

Gambar
A woman kneeling at her bed praying.

“Tuhan mengharuskan wanita … di Gereja, agar mereka tahu kehendak ilahi-Nya dan memiliki kesaksian yang kuat dalam hati mereka.”

Tuhan mengharapkan para sister memenuhi syarat untuk memperoleh kesaksian terhadap kebenaran untuk memahami ajaran-ajaran Gereja sebagaimana Dia mengharapkan hal yang sama kepada mereka yang memegang Imamat. Jika kita memperoleh permuliaan, yang kita berharap akan memperolehnya, maka perlu bahwa kita mempersiapkan diri kita melalui pengetahuan, melalui iman, melalui doa. Dan ketika Tuhan berfirman, “Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya,” [Matius 6:33; 3 Nefi 13:33]. Dia tidak berbicara hanya kepada kelompok pria, kelompok itu terdiri atas jemaat pria dan wanita.24

Setiap wanita yang dibaptis ke dalam Gereja telah ditumpangkan tangan ke atas kepala mereka oleh para penatua untuk memperoleh karunia Roh Kudus agar dia memiliki bimbingan Roh dalam semua kebenaran. Adalah kehendak Tuhan agar tidak satu pun dari mereka tanpa memiliki bimbingan ilahi yang akan mengungkapkan kepada mereka kebenaran dan memungkinkan mereka membedakan antara terang dan kegelapan dan, dengan demikian, diperkuat dan diberi kuasa untuk melawan semua ajaran, teori, dan gagasan palsu, yang begitu lazim di dunia sekarang.25

Para sister kita berhak memperoleh ilham untuk setiap kebutuhan mereka akan Roh Kudus sebagaimana halnya para pria membutuhkannya. Mereka berhak memperoleh karunia nubuat mengenai hal-hal yang akan penting untuk mereka ketahui .… Ketika mereka berdoa mereka hendaknya berdoa dengan sungguh-sungguh, mengharapkan untuk memperoleh jawaban atas doa-doa mereka. Tuhan akan mendengarkan mereka, jika mereka sungguh-sungguh, setia, jujur sebagaimana Dia akan mendengarkan doa-doa para brother.26

Tuhan telah menjanjikan kepada semua orang, baik pria maupun wanita, karunia Roh Kudus dengan syarat kesetiaan, kerendahan hati, dan pertobatan yang sesungguhnya. Mereka diharuskan untuk menelaah dan mengetahui kebenaran-kebenaran Injil dan untuk mempersiapkan diri mereka melalui penelaahan, iman, dan kepatuhan kepada semua perintah untuk mencari terang dan kebenaran agar mereka berhak memperoleh kemuliaan selestial.27

5

Melalui imamat, Allah menawarkan kepada para putri-Nya setiap karunia rohani dan berkat yang dapat diperoleh oleh para putra-Nya.

Saya rasa kita semua tahu bahwa berkat-berkat keimamatan tidak dibatasi untuk pria saja. Berkat-berkat ini juga dicurahkan … kepada semua wanita yang setia di Gereja. Para sister yang baik ini dapat mempersiapkan diri mereka, dengan mematuhi perintah-perintah dan dengan melayani di Gereja, untuk memperoleh berkat-berkat dari rumah Tuhan. Tuhan menawarkan kepada para putri-Nya setiap karunia rohani dan berkat yang dapat diperoleh para putra-Nya, karena tidak ada pria tanpa wanita, demikian pula tidak ada wanita tanpa pria dalam Tuhan [lihat 1 Korintus 11:11].28

Kita semua sadar bahwa Tuhan memfirmankan kepada Abraham bahwa dia akan menjadi bapa bagi banyak bangsa dan bahwa keturunannya akan banyak seperti bintang-bintang di langit dan pasir di tepi pantai, tetapi apa yang tidak boleh kita abaikan adalah bahwa janji-janji yang sama diberikan kepada Sarai.

“Allah berfirman kepada Abraham: Tentang isterimu Sarai, janganlah engkau menyebut dia lagi Sarai, tetapi Sara, itulah namanya. Aku akan memberkatinya, dan dari padanya juga Aku akan memberikan kepadamu seorang anak laki-laki, bahkan Aku akan memberkatinya, sehingga ia menjadi ibu bangsa-bangsa; raja-raja bangsa-bangsa akan lahir dari padanya” [Kejadian 17:15–16].29

Tuhan, berbicara mengenai imamat dan kuasa keimamatan, dan tata cara-tata cara Gereja yang kita terima melalui keimamatan, berfirman, “Dan imamat yang lebih tinggi ini melaksanakan Injil dan memegang kunci misteri-misteri kerajaan, bahkan kunci pengetahuan Allah.”

… Izinkan saya membacanya lagi: “Dan imamat yang lebih tinggi ini melaksanakan Injil dan memegang kunci misteri-misteri kerajaan, bahkan kunci pengetahuan Allah. Oleh karena itu, dalam tata cara-tata cara darinya, kuasa Ke-Allah-an dinyatakan. Dan tanpa tata cara darinya, dan wewenang imamat, kuasa Ke-Allah-an tidaklah dinyatakan kepada manusia dalam daging; karena tanpa ini tak seorang pun dapat melihat muka Allah, bahkan Bapa, dan hidup” [A&P 84:19–22].

Ketika kita membaca hal-hal seperti ini, itu hendaknya membuat setiap pria di antara kita yang memegang imamat bersukacita untuk memikirkan bahwa kita memiliki wewenang yang sedemikian besar yang dengannya kita dapat mengenal Allah. Tidak saja para pria yang memegang imamat mengetahui kebenaran yang besar itu, tetapi karena imamat itu dan tata cara-tata cara daripadanya, setiap anggota Gereja, baik pria maupun wanita, dapat mengenal Allah.30

Saran untuk Penelaahan dan Pengajaran

Pertanyaan

  • Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman-pengalaman yang digambarkan dalam “Dari Kehidupan Joseph Fielding Smith”? Pengalaman-pengalaman serupa apakah yang telah Anda miliki?

  • Presiden Smith berbicara mengenai wanita di masa yang berbeda-beda yang telah memenuhi tanggung jawab-tanggung jawab penting dalam kerajaan Allah (lihat bagian 1). Dalam hal-hal apakah Anda telah melihat wanita berkontribusi terhadap kekuatan keluarga mereka dan Gereja?

  • Bagaimanakah Anda melihat bahwa pelayanan Lembaga Pertolongan “penting bagi kesejahteraan Gereja”? (lihat bagian 2). Dalam hal-hal apakah para sister Lembaga Pertolongan dan pemegang imamat bekerja bersama untuk membangun kerajaan Allah?

  • Dalam hal-hal apakah Lembaga Pertolongan mengurus kesejahteraan rohani para wanita Orang Suci Zaman Akhir? Dalam hal-hal apakah para sister Lembaga Pertolongan memberikan pengaruh mereka di luar organisasi mereka? (untuk contoh, lihat bagian 3).

  • Presiden Smith menekankan bahwa semua wanita dan pria perlu memahami ajaran-ajaran injil, memperkuat kesaksian mereka, dan menerima wahyu (lihat bagian 4). Mengapa menurut Anda penting bagi kita semua untuk mencari karunia-karunia ini?

  • Presiden Smith mengajarkan bahwa berkat-berkat keimamatan “dicurahkan … kepada semua wanita yang setia di Gereja” (bagian 5). Mengapa wanita membutuhkan berkat-berkat keimamatan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka di rumah dan di Gereja? Contoh-contoh apakah yang telah Anda lihat mengenai wanita yang menerima karunia-karunia rohani?

Tulisan Suci yang Berhubungan

Kisah para Rasul 5:12–14; Alma 32:22–23; A&P 46:8–9

Bantuan Mengajar

“Sering kali bermanfaat untuk mulai memikirkan mengenai pelajaraan yang akan datang segera setelah Anda mengajarkan pelajaran sebelumnya. Anda mungkin akan memiliki pengetahuan paling banyak mengenai mereka yang Anda ajar dan kebutuhan dan minat mereka segera setelah Anda berada bersama mereka” (Mengajar, Tiada Pemanggilan yang Lebih Mulia [1999], 97).

Catatan

  1. “Purpose of the Relief Society,” Relief Society Magazine, Januari 1964, 5.

  2. Untuk informasi lebih lanjut mengenai Joseph Fielding Smith membantu ibunya dengan tugas-tugasnya sebagai seorang bidan, lihat bab 20 dalam buku ini.

  3. “Mothers in Israel,” Relief Society Magazine, Desember 1970, 883.

  4. Amy Brown Lyman, dalam Joseph Fielding Smith and John J. Stewart, The Life of Joseph Fielding Smith (1972), 243.

  5. Lihat Francis M. Gibbons, Joseph Fielding Smith: Gospel Scholar, Prophet of God (1992), 261.

  6. Francis M. Gibbons, Joseph Fielding Smith: Gospel Scholar, Prophet of God, 281.

  7. Belle S. Spafford, Latter-day Prophet-Presidents I Have Known (ceramah yang diberikan di Brigham Young University, 29 Mei 1973), 4.

  8. Answers to Gospel Questions, dihimpun oleh Joseph Fielding Smith Jr., jilid 5 (1957–1966), 3:66.

  9. “The Relief Society Organized by Revelation,” Relief Society Magazine, Januari 1965, 5.

  10. Answers to Gospel Questions, 3:67.

  11. “Purpose of the Relief Society,” 4.

  12. “The Relief Society Organized by Revelation,” 6.

  13. “Relief Society Responsibilities,” Relief Society Magazine, Oktober 1954, 644.

  14. “Relief Society—An Aid to the Priesthood,” Relief Society Magazine, Januari 1959, 4.

  15. “Relief Society Responsibilities,” Relief Society Magazine, Oktober 1954, 646.

  16. “Relief Society—An Aid to the Priesthood,” 6; tanda baca distandarkan.

  17. “Mothers in Israel,” 883.

  18. “Relief Society—An Aid to the Priesthood,” 5.

  19. “Teaching the Gospel,” Relief Society Magazine, Januari 1966, 5; lihat juga Joseph F. Smith, dalam Conference Report, April 1906, 3

  20. “Relief Society Responsibilities,” Relief Society Magazine, Maret 1954, 151−52.

  21. “Purpose of the Relief Society,” 5.

  22. “Obedience to the Truth,” Relief Society Magazine, Januari 1960, 6−7.

  23. “Relief Society Responsibilities,” Relief Society Magazine, Oktober 1954, 644.

  24. “Relief Society Responsibilities,” Relief Society Magazine, Maret 1954, 152.

  25. “Relief Society Responsibilities,” Relief Society Magazine, Oktober 1954, 644.

  26. “Obedience to the Truth,” 7.

  27. Answers to Gospel Questions, 3:68−69.

  28. Dalam Conference Report, April 1970, 59.

  29. “Mothers in Israel,” 885.

  30. “And the Truth Shall Make You Free,” Deseret News, Maret 30, 1940, Bagian Gereja, 4; lihat juga Doctrines of Salvation, dihimpun oleh Bruce R. McConkie, jilid 3 (1954–1956), 3:142–143.