Sumber Daya Lainnya
Baptisan


Baptisan

Kitab Mormon menceritakan tentang sekelompok orang yang mempelajari Injil dan dibaptiskan di sebuah tempat yang disebut Mormon. Sejak saat pembaptisan mereka, mereka menganggap Mormon sebagai tempat yang indah karena ketika mereka berada di sana, mereka “telah memperoleh pengetahuan tentang Penebus” (Mosia 18:30). Diperkuat melalui kesaksian mereka dan perjanjian baptisan mereka, mereka tetap setia kepada Tuhan, bahkan di saat-saat mengalami kesulitan berat (lihat Mosia 23–24).

Seperti orang-orang dalam kisah Kitab Mormon ini, Anda dapat bersukacita sewaktu Anda mengingat perjanjian baptisan Anda dan janji-janji Tuhan kepada Anda. Anda dapat menemukan kekuatan dalam tata cara baptisan, entah Anda baru saja dibaptis atau sudah bertahun-tahun yang lalu.

Anak-Anak Kecil dan Baptisan

Dari wahyu zaman akhir, kita mengetahui bahwa anak-anak kecil ditebus melalui belas kasihan Yesus Kristus. Tuhan berfirman, “Mereka tidak dapat berdosa, sampai mereka mulai menjadi bertanggung jawab di hadapan-Ku” (lihat A&P 29:46–47). Mereka tidak dibaptis sampai mereka mencapai usia pertanggungjawaban, yang telah Tuhan wahyukan harus berusia delapan tahun (lihat A&P 68:27; Terjemahan Joseph Smith terhadap Kejadian 17:11). Siapa pun yang mengatakan bahwa anak-anak kecil perlu pembaptisan “menyangkal belas kasihan Kristus dan mengesampingkan Kurban Tebusan-Nya dan kuasa penebusan-Nya” (Moroni 8:20; lihat juga ayat 8–19, 21–24).

Baptisan Menurut Cara Tuhan

Juruselamat menyatakan cara pembaptisan yang benar kepada Nabi Joseph Smith, dengan memperjelas bahwa tata cara itu harus dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki wewenang imamat dan bahwa itu harus dilakukan dengan pencelupan:

“Orang yang dipanggil Allah dan memiliki wewenang dari Yesus Kristus untuk membaptis hendaknya turun ke dalam air dengan orang yang telah menyediakan dirinya, orang laki-laki ataupun perempuan, untuk pembaptisan, dan hendaknya mengatakan dengan menyebut nama orang laki-laki ataupun perempuan itu: Dengan kuasa dari Yesus Kristus, aku membaptis engkau dalam nama Bapa, dan Putra dan Roh Kudus, Amin.

Kemudian dia akan mencelupkan orang itu [laki-laki atau perempuan] ke dalam air dan mengeluarkannya dari air” (A&P 20:73–74).

Pencelupan adalah lambang kematian dari kehidupan seseorang yang penuh dosa dan kelahiran kembali ke dalam kehidupan rohani, yang diabdikan pada pelayanan Allah dan anak-anak-Nya. Itu juga melambangkan kematian dan kebangkitan (lihat Roma 6:3–6).

Berkat-Berkat Baptisan yang Dijanjikan

Jika Anda menepati perjanjian yang Anda buat pada saat pembaptisan, Tuhan akan memberkati Anda untuk kesetiaan Anda. Beberapa berkat yang Anda terima adalah penemanan terus-menerus dari Roh Kudus, pengampunan dosa-dosa Anda, dan hak istimewa dilahirkan kembali secara rohani.

Penemanan Terus-menerus dari Roh Kudus. Setelah Anda dibaptis, satu atau lebih pemegang Imamat Melkisedek yang diwenangkan menumpangkan tangan di atas kepala Anda dan memberi Anda karunia Roh Kudus. Karunia ini memberi Anda hak menerima penemanan terus-menerus dari Roh Kudus sepanjang Anda layak. Penemanan terus-menerus dari Roh adalah satu-satunya berkat terbesar yang dapat Anda terima dalam kefanaan. Roh akan membimbing Anda di jalan kebenaran dan kedamaian, yang menuntun Anda pada kehidupan kekal.

Pengampunan Atas Dosa. Karena Anda telah dibaptis, Anda dapat menerima pengampunan atas dosa-dosa Anda. Dengan kata lain, Anda dapat diampuni melalui belas kasihan Juruselamat. Dengan berkat ini, akhirnya Anda dapat diizinkan untuk hidup di hadirat Bapa Surgawi.

Untuk menerima pengampunan atas dosa, Anda harus menjalankan iman kepada Yesus Kristus, dengan sungguh-sungguh bertobat, dan senantiasa berusaha mematuhi perintah-perintah. Nabi Mormon mengajarkan, “Buah-buah pertama daripada pertobatan ialah pembaptisan dan pembaptisan datang oleh iman untuk penggenapan perintah-perintah dan penggenapan perintah-perintah membawa pengampunan atas dosa-dosa” (Moroni 8:25). Anda “memegang teguh pengampunan atas dosa-dosamu” sewaktu Anda terus merendahkan diri Anda di hadapan Allah, memanggil nama-Nya setiap hari dalam doa, terus teguh di dalam iman, dan melayani mereka yang membutuhkan (lihat Mosia 4:11–12).

Dilahirkan Kembali. Melalui tata cara-tata cara baptisan dan penetapan, Anda dilahirkan kembali ke dalam kehidupan baru. Juruselamat mengatakan kepada Nikodemus, “Jika seorang tidak dilahirkan kembali dari air dan Roh, ia tidak dapat masuk ke dalam Kerajaan Allah” (Yohanes 3:5). Sama seperti bayi yang memasuki kehidupan baru pada saat kelahiran, Anda memulai kehidupan baru ketika Anda memasuki perjanjian baptisan. Anda dapat tumbuh dalam kerohanian dan menjadi lebih menyerupai Juruselamat dengan mematuhi perjanjian baptisan Anda, mengambil sakramen untuk memperbarui perjanjian Anda, dan bertobat dari dosa-dosa Anda. Rasul Paulus mengajarkan bahwa jika kita telah dibaptis, kita “akan hidup dalam hidup yang baru” (Roma 6:4).

Bertahan Sampai Akhir

Setelah Anda dibaptis dan menerima karunia Roh Kudus, Anda harus terus hidup dalam kebenaran, karena tata cara-tata cara ini hanya menandai awal perjalanan Anda untuk kembali tinggal bersama Bapa Surgawi Anda. Nabi Nefi mengajarkan:

“Setelah kamu memasuki jalan yang lurus dan sempit ini, aku ingin bertanya, apakah semuanya sudah dilaksanakan? Lihatlah, aku berkata kepadamu: Tidak; karena kamu tidak datang sejauh itu kecuali dengan firman Kristus, dengan iman yang tak tergoyahkan kepada-Nya, sambil memercayakan diri seluruhnya kepada jasa-jasa Dia yang berkuasa untuk menyelamatkan.

Oleh karena itu, kamu harus maju terus dengan suatu ketabahan dalam Kristus, dengan harapan yang gilang-gemilang dan kasih kepada Allah dan segenap manusia. Oleh karena itu, jika kamu maju terus, mengenyangkan diri dengan firman Kristus dan bertahan sampai akhir, lihatlah, demikian firman Bapa: Kamu akan memperoleh hidup yang kekal” (2 Nefi 31:19–20).

Memasuki Jalan Menuju Kehidupan Kekal

Baptisan adalah tata cara pertama Injil yang menyelamatkan (lihat Pasal-Pasal Kepercayaan ke-4). Melalui baptisan dan penetapan dengan wewenang imamat, Anda menjadi anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir.

Ketika Anda dibaptis, Anda memperlihatkan kesediaan Anda untuk mengikuti teladan Juruselamat. Dia juga dibaptis, meskipun Dia tanpa dosa. Sebagaimana Dia menjelaskan kepada Yohanes Pembaptis, Dia perlu dibaptiskan untuk “memenuhi semua kebenaran” (lihat Matius 3:13–17).

Semua orang yang mencari kehidupan kekal harus mengikuti teladan Juruselamat dengan dibaptiskan dan menerima karunia Roh Kudus. Nabi Nefi mengatakan bahwa Juruselamat memperlihatkan kepada kita “pintu gerbang mana yang harus [kita] masuki. Karena pintu gerbang yang harus [kita] masuki ialah pertobatan dan baptisan dengan air dan kemudian datanglah pengampunan atas dosa-dosa [kita] oleh api dan oleh Roh Kudus. Kemudian [kita] berada di jalan yang lurus dan sempit ini yang menuju hidup yang kekal” (2 Nefi 31:17–18). Kita akan menerima kehidupan kekal jika kita bertahan sampai akhir, menepati perjanjian-perjanjian kita serta menerima tata cara-tata cara keselamatan lainnya.

Perjanjian Baptisan Anda

Ketika Anda dibaptis, Anda memasuki perjanjian dengan Allah. Anda berjanji untuk mengambil ke atas diri Anda nama Yesus Kristus, mematuhi perintah-perintah-Nya, dan melayani-Nya sampai akhir (lihat Mosia 18:8–10; A&P 20:37). Anda memperbarui perjanjian ini setiap kali Anda mengambil sakramen (lihat A&P 20:77, 79).

Mengambil ke Atas Diri Anda Nama Yesus Kristus. Ketika Anda mengambil ke atas diri Anda nama Yesus Kristus, Anda melihat diri Anda sebagai milik-Nya. Anda mendahulukan Dia dan pekerjaan-Nya dalam kehidupan Anda. Anda mencari kehendak-Nya daripada kehendak Anda sendiri atau apa yang dunia ajarkan agar Anda inginkan.

Dalam Kitab Mormon, Raja Benyamin menjelaskan mengapa penting untuk mengambil nama Juruselamat ke atas diri kita:

“Tiada nama lain diberikan dengan mana keselamatan itu datang, karena itu, aku ingin supaya kamu mengambil ke atas dirimu nama Kristus, kamu sekalian yang telah mengikat janji dengan Allah bahwa kamu akan taat sampai akhir hidupmu.

Dan akan terjadi bahwa barangsiapa melakukan ini akan didapati di sebelah kanan Allah, karena ia akan mengetahui nama panggilannya, karena ia akan dipanggil dengan nama Kristus.

Dan sekarang akan terjadi bahwa barangsiapa tidak akan mengambil ke atas dirinya nama Kristus, harus dipanggil dengan nama lain. Karena itu, ia akan mendapati dirinya di sebelah kiri Allah” (Mosia 5:8–10).

Mematuhi Perintah-Perintah. Perjanjian baptisan Anda adalah sebuah tekad untuk datang ke dalam kerajaan Allah, dengan memisahkan diri Anda dari dunia dan berdiri sebagai seorang saksi bagi Allah “setiap saat dan dalam segala hal, dan di segala tempat” (Mosia 18:9). Usaha-usaha Anda untuk berdiri sebagai saksi bagi Allah termasuk semua hal yang Anda lakukan dan katakan. Berusahalah selalu mengingat dan mematuhi perintah-perintah Tuhan. Jagalah agar pikiran, bahasa, dan tindakan Anda tetap murni. Ketika Anda mencari hiburan seperti bioskop, televisi, Internet, musik, buku, majalah, serta surat kabar, berhati-hatilah untuk menonton, mendengarkan, dan membaca hanya hal-hal yang meneguhkan. Berpakaianlah dengan sopan. Pilihlah teman-teman yang memberi Anda semangat untuk meraih gol-gol kekal Anda. Menjauhlah dari amoralitas, pornografi, perjudian, tembakau, alkohol, dan narkoba. Jagalah diri Anda layak agar memasuki bait suci.

Melayani Tuhan. Perintah untuk memisahkan diri Anda dari hal-hal duniawi tidak berarti bahwa Anda harus mengucilkan diri dari orang lain. Bagian dari perjanjian baptisan Anda adalah melayani Tuhan, dan Anda melayani-Nya dengan paling baik ketika Anda melayani sesama Anda. Ketika Nabi Alma mengajar tentang perjanjian baptisan, dia mengatakan bahwa kita hendaknya harus “bersedia saling menanggung beban, supaya beban itu ringan” dan “bersedia berkabung dengan mereka yang berkabung … dan menghibur mereka yang membutuhkan hiburan “ (Mosia 18:8–9). Bersikaplah baik dan hormatilah semua orang, dengan mengikuti teladan Yesus Kristus dalam cara Anda memperlakukan orang lain.

Rujukan tambahan: Kisah para Rasul 2:37–38; 2 Nefi 31:4–13; Alma 7:14–16; 3 Nefi 11:18–41; 27:13–22; A&P 39:5–6, 10; 76:50–53

Lihat juga Iman; Roh Kudus; Kepatuhan; Imamat; Pertobatan; Sakramen