Sumber Daya Lainnya
Puasa dan Persembahan Puasa


Puasa dan Persembahan Puasa

Berpuasa adalah tidak makan dan minum secara sukarela untuk jangka waktu tertentu. Berpuasa dipadukan dengan doa yang sungguh-sungguh dapat menolong mempersiapkan diri Anda dan orang lain untuk menerima berkat-berkat Allah.

Minggu Puasa

Gereja menetapkan satu Minggu setiap bulan, biasanya Minggu pertama, sebagai hari berpuasa. Pengudusan Minggu puasa yang benar termasuk tidak makan dan minum selama dua kali waktu makan berturut-turut, menghadiri pertemuan puasa dan kesaksian, serta memberikan persembahan puasa untuk menolong memelihara mereka yang membutuhkan.

Persembahan puasa Anda hendaknya setidaknya senilai dua kali makanan yang tidak Anda makan. Jika memungkinkan, bermurahhatilah dan berilah lebih banyak dari jumlah ini.

Selain menguduskan hari berpuasa yang ditetapkan oleh para pemimpin Gereja, Anda dapat berpuasa pada hari lain kapan pun menurut kebutuhan Anda dan kebutuhan orang lain. Namun, Anda hendaknya tidak terlalu sering berpuasa atau untuk jangka waktu yang terlalu lama.

Puasa yang Benar

Dalam Khotbah di Bukit, Yesus mengajarkan bentuk berpuasa yang benar. Dia berbicara menentang orang-orang munafik yang, ketika mereka berpuasa, “mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa.” Daripada menunjukkan penampilan lahiriah, Anda hendaknya berpuasa “kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu” (Matius 6:16–18).

Nabi Yesaya juga mengajarkan mengenai semangat berpuasa yang benar, “Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki, ialah supaya engkau membuka belenggu-belenggu kelaliman, dan melepaskan tali-tali kuk, supaya engkau memerdekakan orang yang teraniaya dan mematahkan setiap kuk, supaya engkau memecah-mecah rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah, dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri!” (Yesaya 58:6–7).

Yesaya juga bersaksi mengenai berkat-berkat yang datang jika kita mematuhi hukum puasa, “Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar dan lukamu akan pulih dengan segera; kebenaran menjadi barisan depanmu dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia akan berkata: Ini Aku! … Apabila engkau menyerahkan kepada orang yang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas maka terangmu akan terbit dalam gelap dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu; engkau akan seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak pernah mengecewakan” (Yesaya 58:8–11).

Tujuan Berpuasa

Pada suatu kesempatan, Juruselamat mengusir iblis keluar dari tubuh seorang anak dan menggunakan pengalaman ini untuk mengajar para murid-Nya mengenai kekuatan doa dan puasa. Para murid-Nya bertanya kepada-Nya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Yesus menjawab, “Karena kamu kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini: Pindah dari tempat ini ke sana, maka gunung ini akan pindah, dan takkan ada yang mustahil bagimu. Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa dan berpuasa” (lihat Matius 17:14–21).

Kisah ini mengajarkan bahwa doa dan puasa dapat memberi kekuatan tambahan bagi mereka yang memberikan dan menerima berkat-berkat imamat. Kisah itu juga dapat diterapkan dalam upaya-upaya pribadi Anda untuk menjalankan Injil. Jika Anda memiliki kelemahan atau dosa yang berusaha Anda atasi, Anda mungkin perlu berpuasa dan berdoa agar menerima bantuan atau pengampunan yang Anda inginkan. Seperti setan yang diusir Kristus, kesulitan Anda mungkin jenis kesulitan yang akan dapat diatasi hanya melalui berdoa dan berpuasa.

Anda dapat berpuasa untuk banyak tujuan. Berpuasa merupakan salah satu cara menyembah Allah dan mengungkapkan rasa syukur kepada-Nya (lihat Lukas 2:37; Alma 45:1). Anda dapat berpuasa sewaktu Anda memohon kepada Bapa Surgawi untuk memberkati yang sakit atau yang menderita (lihat Matius 17:14–21). Berpuasa dapat menolong Anda dan mereka yang Anda kasihi agar menerima wahyu pribadi dan menjadi dipertobatkan kepada kebenaran (lihat Alma 5:46; 6:6). Melalui puasa Anda dapat memperoleh kekuatan untuk menolak godaan (lihat Yesaya 58:6). Anda dapat berpuasa sewaktu Anda berusaha untuk merendahkan diri Anda di hadapan Allah dan menjalankan iman kepada Yesus Kristus (lihat Omni 1:26; Helaman 3:35). Anda dapat berpuasa untuk menerima bimbingan dalam membagikan Injil serta meningkatkan pemanggilan-pemanggilan Gereja (lihat Kisah para Rasul 13:2–3; Alma 17:3; 9; 3 Nefi 27:1–2). Berpuasa dapat menyertai perkabungan atau ratapan yang benar (lihat Alma 28:4–6; 30:1–2).

Rujukan tambahan: 3 Nefi 13:16–18; A&P 59:12–14; 88:76, 119

Lihat juga Doa