Sumber Daya Lainnya
Tulisan Suci


Tulisan Suci

Ketika orang-orang kudus Allah menulis atau berbicara melalui kuasa Roh Kudus, perkataan mereka “akan menjadi ayat suci, akan menjadi kehendak Tuhan, akan menjadi pikiran Tuhan, akan menjadi firman Tuhan, akan menjadi suara Tuhan, dan akan menjadi kekuasaan Allah bagi penyelamatan” (A&P 68:4). Tulisan suci resmi yang secara sah disetujui Gereja, yang sering disebut kitab-kitab standar, yaitu Alkitab, Kitab Mormon, Ajaran dan Perjanjian, serta Mutiara yang Sangat Berharga diuraikan di halaman 207–210.

Ajaran dan Perjanjian

Ajaran dan Perjanjian berisikan wahyu-wahyu yang diberikan kepada Nabi Joseph Smith. Ajaran dan Perjanjian juga mencakup beberapa wahyu yang diberikan kepada para nabi zaman akhir lainnya. Kitab suci ini unik karena bukan suatu terjemahan dari dokumen kuno. Ajaran dan Perjanjian merupakan kumpulan wahyu yang diberikan oleh Tuhan kepada para nabi pilihan-Nya di zaman akhir.

Nabi Joseph Smith mengatakan bahwa Ajaran dan Perjanjian adalah “dasar daripada Gereja pada zaman akhir ini, dan diberikan demi kesejahteraan dunia, menunjukkan bahwa kunci-kunci rahasia Kerajaan Juruselamat kita dipercayakan kembali kepada manusia” (bab judul untuk A&P 70).

Alkitab

Alkitab dibagi menjadi dua bagian: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Perjanjian Lama adalah catatan suci mengenai urusan-urusan Allah dengan umat perjanjian-Nya di Tanah Suci. Itu mencakup ajaran-ajaran dari para nabi seperti Musa, Yosua, Yesaya, Yeremia, dan Daniel. Perjanjian Baru mencatat kelahiran, pelayanan fana, serta Kurban Tebusan Juruselamat. Itu mencakup pelayanan para murid Juruselamat.

Karena Alkitab telah beberapa kali diterjemahkan, Alkitab dicetak dalam berbagai versi. Dalam bahasa Inggris, Alkitab Versi Raja James diterima sebagai tulisan suci oleh Gereja.

Di Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, kita menghargai Alkitab dan ajaran-ajaran kudusnya. Kita dapat menerima kekuatan serta penghiburan dari kisah-kisah tulisan suci mengenai urusan-urusan Allah dengan umat-Nya.

Kitab Mormon: Satu Kesaksian Lagi Tentang Yesus Kristus

Kitab Mormon tampil pada masa kelegaan ini melalui kehendak Tuhan. Kitab Mormon adalah catatan tentang urusan-urusan Allah dengan umat-Nya yang tinggal di Benua Amerika kuno. Para nabi Tuhan menulis catatan-catatan asli di atas lemping-lemping emas. Tuhan menyatakan bahwa Kitab Mormon berisikan “kegenapan Injil Yesus Kristus” (A&P 20:9; lihat juga A&P 42:12).

Pada tanggal 22 September 1827, seorang malaikat bernama Moroni—Nabi Kitab Mormon terakhir—memberikan catatan itu kepada Nabi Joseph Smith. Dengan karunia dan kuasa Allah, Nabi Joseph Smith menerjemahkan catatan itu ke dalam bahasa Inggris. Sejak itu, Kitab Mormon telah diterjemahkan ke dalam banyak bahasa.

Tujuan utama Kitab Mormon adalah untuk meyakinkan semua orang “bahwa Yesus adalah Kristus, Allah yang Kekal, yang menyatakan diri-Nya kepada semua bangsa” (halaman judul Kitab Mormon). Kitab itu mengajarkan bahwa semua orang “harus datang kepada-Nya, atau mereka tidak dapat diselamatkan” (1 Nefi 13:40). Joseph Smith mengatakan bahwa Kitab Mormon merupakan “batu kunci agama kita, dan seseorang [akan] berada lebih dekat kepada Allah dengan mematuhi ajaran-ajarannya, daripada kitab lain mana pun” (pengantar bagi Kitab Mormon).

Kitab Mormon adalah saksi lain bagi kebenaran-kebenaran yang diajarkan dalam Alkitab. Kitab Mormon juga memulihkan kebenaran-kebenaran “yang jelas dan paling berharga” yang telah hilang dari Alkitab karena kesalahan dalam penerjemahannya atau “dihilangkan” dalam upaya untuk “memutarbalikkan jalan-jalan Tuhan” (lihat 1 Nefi 13:24–27, 38–41). Alkitab dan Kitab Mormon “akan tumbuh bersama untuk mempermalukan ajaran-ajaran agama yang palsu dan mendamaikan segala perselisihan dan menegakkan perdamaian” (2 Nefi 3:12).

Mendekati akhir Kitab Mormon, Nabi Moroni mengajarkan kepada kita tentang bagaimana kita dapat mengetahui bahwa kitab itu benar, “Bilamana kamu menerima hal-hal ini, aku ingin menasihati kamu supaya kamu mau bertanya kepada Allah, Bapa yang Kekal, dalam nama Kristus, apakah hal-hal ini tidaklah benar. Dan jika kamu mau bertanya dengan hati yang tulus, dengan maksud yang sungguh-sungguh, beriman dalam Kristus, Ia akan menyatakan kebenarannya kepadamu, melalui kuasa Roh Kudus” (Moroni 10:4; lihat juga ayat 3 dan 5).

Mutiara yang Sangat Berharga

Mutiara yang Sangat Berharga berisikan Kitab Musa, Kitab Abraham, terjemahan yang diilhami Nabi Joseph Smith terhadap Matius bab 24, dan sejumlah tulisan Nabi Joseph.

Kitab Musa adalah cuplikan kecil dari terjemahan Joseph Smith yang diilhami terhadap Alkitab. Kitab Musa merupakan catatan yang lebih lengkap mengenai tulisan-tulisan Musa di awal kitab Kejadian dalam Perjanjian Lama. Kitab Musa berisikan banyak doktrin dan ajaran yang hilang dari Alkitab dan memberi informasi tambahan mengenai rencana keselamatan, penciptaan bumi, serta urusan-urusan Tuhan dengan Adam dan Henokh.

Kitab Abraham merupakan terjemahan dari catatan kuno yang ditulis di atas gulungan papirus yang menjadi milik Gereja tahun 1835. Nabi Joseph Smith menerjemahkan catatan itu melalui wahyu. Kitab ini berisikan kebenaran-kebenaran mengenai Dewan prafana di Surga, penciptaan bumi, sifat Allah, serta imamat.

Joseph Smith 1 menambah pengetahuan kita mengenai ajaran-ajaran Juruselamat tentang Kedatangan-Nya yang Kedua.

Tulisan-Tulisan Joseph Smith di dalam Mutiara yang Sangat Berharga mencakup:

  • Joseph Smith 2, yaitu cuplikan dari sejarah Nabi mengenai Gereja. Itu merupakan peristiwa-peristiwa naratif yang menuntun pada pemulihan Gereja, termasuk Penglihatan Pertama, kunjungan Moroni kepada Nabi Joseph, memperoleh lemping-lemping emas, serta pemulihan Imamat Harun.

  • Pasal-Pasal Kepercayaan, yang ditulis Nabi Joseph Smith sebagai pernyataan dasar tentang kepercayaan dan ajaran.

Pentingnya Pembelajaran Tulisan Suci Setiap Hari

Tujuan utama tulisan suci adalah untuk bersaksi tentang Kristus, yang menolong kita datang kepada-Nya dan menerima kehidupan kekal (lihat Yohanes 5:39; 20:31; 1 Nefi 6:4; Mosia 13:33–35). Nabi Mormon bersaksi:

“Barangsiapa yang mau, boleh mengandalkan firman Allah yang hidup dan berkuasa, yang akan mematahkan segenap kelicikan dan jerat dan tipu muslihat iblis dan memimpin pengikut Kristus melalui sebuah jalan yang lurus dan sempit, melintasi jurang kesengsaraan yang abadi, yang dipersiapkan untuk menelan yang jahat—

Dan membawa jiwa mereka, ya, jiwa mereka yang baka ke sebelah kanan Allah di dalam Kerajaan Surga, untuk duduk bersama Abraham, Ishak dan Yakub dan semua leluhur kita yang suci dan tidak akan keluar lagi” (Helaman 3:29–30).

Para nabi zaman akhir menasihati kita untuk mempelajari tulisan suci setiap hari, baik secara individu maupun bersama keluarga kita. Mereka menganjurkan kepada kita, sebagaimana Nefi menganjurkan kepada saudara-saudaranya, untuk mempersamakan tulisan suci dengan diri kita sendiri, dengan menemukan cara-cara bahwa kisah-kisah kudus dari zaman dahulu berlaku dalam kehidupan kita di zaman sekarang (lihat 1 Nefi 19:23–24). Mereka menasihati kita untuk “menyelidiki kitab-kitab suci” (Yohanes 5:39) dan “bergiranghatilah akan firman Kristus” (2 Nefi 32:3).

Anda akan mendapat banyak manfaat dengan mengikuti nasihat ini. Setiap hari, pembelajaran tulisan suci yang bermakna menolong Anda untuk dapat menerima bisikan-bisikan Roh Kudus. Itu membangun iman Anda, melindungi Anda terhadap godaan, dan menolong Anda berada lebih dekat dengan Bapa Surgawi serta Putra Terkasih-Nya.

Buatlah sebuah rencana untuk mempelajari tulisan suci secara pribadi. Pikirkanlah untuk meluangkan jumlah waktu tertentu setiap hari untuk mempelajari tulisan suci. Selama waktu itu, bacalah dengan seksama, tanggaplah terhadap bisikan-bisikan Roh. Mohonlah kepada Bapa Surgawi agar menolong Anda mengetahui apa yang Dia inginkan untuk Anda pelajari dan lakukan.

Teruslah membaca tulisan suci, khususnya Kitab Mormon, sepanjang kehidupan Anda. Anda akan menemukan kembali harta tulisan suci, menemukan makna dan penerapan baru di dalamnya sewaktu Anda mempelajarinya pada tahap-tahap berbeda dalam kehidupan Anda.

Jika Anda sudah menikah, luangkan waktu setiap hari untuk membaca tulisan suci bersama keluarga. Upaya ini mungkin sulit, namun itu akan membawa hasil yang luar biasa dan bersifat kekal. Di bawah bimbingan Roh, rencanakan pembacaan tulisan suci yang akan memenuhi kebutuhan keluarga Anda. Jangan takut membacakan tulisan suci kepada anak-anak kecil. Bahasa catatan suci itu memiliki kekuatan untuk menyentuh bahkan anak-anak yang masih kecil.

Rujukan tambahan: Roma 15:4; 2 Timotius 3:15–17; 2 Nefi 25:26; Alma 17:2–3; 3 Nefi 23:1–5; A&P 18:33–36; Pasal-Pasal Kepercayaan ke-8

Lihat juga Nabi; Pemulihan Injil; Wahyu