Sumber Daya Lainnya
Sakramen


Sakramen

Pada malam sebelum Penyaliban-Nya, Yesus Kristus bertemu dengan para Rasul-Nya dan mengadakan sakramen. “Dia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada mereka, kata-Nya: “Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku. Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata: “Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku, yang ditumpahkan bagi kamu” (Lukas 22:19–20). Setelah Kebangkitan-Nya, Dia mengadakan sakramen di antara bangsa Nefi (lihat 3 Nefi 18:1–11).

Dewasa ini kita mengambil roti dan air sebagai peringatan akan kurban penebusan Yesus Kristus. Tata cara ini merupakan bagian penting dari peribadatan kita dan kemajuan rohani kita. Semakin kita merenungkan pentingnya hal itu, semakin kudus hal itu bagi kita.

Memperbarui Perjanjian-Perjanjian dan Berkat-Berkat yang Dijanjikan

Ketika Anda mengambil sakramen, Anda bersaksi kepada Allah bahwa ingatan Anda tentang Putra-Nya akan berlanjut setelah waktu singkat dalam tata cara kudus itu. Anda berjanji untuk selalu mengingat-Nya. Anda bersaksi bahwa Anda bersedia mengambil ke atas diri Anda nama Yesus Kristus dan bahwa Anda akan mematuhi perintah-perintah-Nya. Dalam mengambil sakramen dan membuat komitmen-komitmen tersebut, Anda memperbarui perjanjian baptisan Anda (lihat Mosia 18:8–10; A&P 20:37).

Anda menerima berkat-berkat besar ketika Anda menepati perjanjian baptisan Anda. Sewaktu Anda memperbaruinya, Tuhan memperbarui pengampunan yang dijanjikan atas dosa-dosa Anda. Dibersihkan dari dosa, Anda dapat “selalu disertai dengan Roh-Nya” ( A&P 20:77). Penemanan tetap Roh merupakan salah satu karunia terbesar yang dapat Anda terima dalam kefanaan. Roh akan membimbing Anda di jalan kebenaran dan kedamaian, yang menuntun Anda pada kehidupan kekal bersama Bapa Anda di Surga dan Yesus Kristus.

Mengambil dengan Layak

Dalam persiapan untuk sakramen setiap minggu, luangkanlah waktu untuk memeriksa kehidupan Anda dan bertobatlah dari dosa-dosa Anda. Anda tidak perlu menjadi sempurna untuk mengambil sakramen, namun Anda hendaknya memiliki roh kerendahan hati dan pertobatan di dalam hati Anda. Setiap minggu Anda hendaknya mempersiapkan diri bagi tata cara kudus tersebut dengan hati yang patah dan jiwa yang penuh sesal (lihat 3 Nefi 9:20).

Jika Anda datang ke sakramen dengan kekhidmatan dan kekhusyukan yang semestinya, itu menjadi kesempatan mingguan untuk introspeksi diri, pertobatan, dan pengabdian kembali—sebuah sumber kekuatan dan pengingat tetap akan Kurban Tebusan Juruselamat.

Mengingat Juruselamat dan Kurban Tebusan-Nya

Sakramen menyediakan suatu kesempatan bagi Anda untuk mengingat dengan rasa syukur kehidupan, pelayanan, dan Kurban Tebusan Putra Allah.

Dengan roti yang dipecah-pecah, Anda mengingat tubuh-Nya. Anda dapat menyadari penderitaan jasmani-Nya—khususnya penderitaan-Nya di atas kayu salib. Anda dapat mengingat bahwa melalui belas kasihan dan kasih karunia-Nya, semua orang akan dibangkitkan dan diberi kesempatan untuk hidup kekal bersama Allah.

Dengan secawan kecil air, Anda dapat mengingat bahwa Juruselamat menumpahkan darah-Nya dalam penderitaan dan kesengsaraan rohani yang tak terkira, yang dimulai di Taman Getsemani. Di sana Dia menyatakan, “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya” (Matius 26:38). Menyerah pada kehendak Bapa, Dia semakin menderita melebihi yang dapat kita pahami: “Darah [akan keluar] dari setiap lubang kulit-Nya, sedemikian besar kedukaan-Nya terhadap kejahatan dan kekejian umat-Nya” (Mosia 3:7). Anda dapat mengingat bahwa melalui penumpahan darah-Nya, Yesus Kristus menyelamatkan Anda dan semua orang lainnya dari apa yang disebut tulisan suci “dosa asal” karena pelanggaran Adam (Musa 6:54). Anda dapat mengingat bahwa Dia juga menderita bagi dosa-dosa, kemalangan, dan rasa sakit dari semua anak Bapa Surgawi, menyediakan pengampunan dosa bagi mereka yang bertobat serta menjalankan Injil (lihat 2 Nefi 9:21–23).

Rujukan tambahan: 1 Korintus 11:23–29; Moroni 4–5; A&P 20:75–79; 27:2

Lihat juga Kurban Tebusan Yesus Kristus; Perjanjian