Di Atas Awan

Belum lama berselang saya berkesempatan untuk terbang dalam sebuah pesawat terbang kecil. Sewaktu kami bersiap untuk naik ke pesawat, salah satu penumpang bertanya kepada pilot pada ketinggian berapa kami akan terbang. Dia menyebutkan bahwa kami akan terbang pada ketinggian 9.500 kaki (2.900 m). Dia berkata, “Itu akan membawa kita hanya naik di atas awan.” Lalu dia menjelaskan, “Jika kita terbang di bawah awan, perjalanan kita akan mengalami guncangan. Tetapi, jika kita dapat melewati awan dan terus naik, perjalanan kita akan jauh lebih mulus.”

Itu merupakan konsep yang benar adanya. Bagi kita dalam pesawat terbang tersebut, dibutuhkan sedikit lebih banyak upaya, sedikit lebih banyak bahan bakar, dan sedikit guncangan untuk melewati awan. Tetapi, sekali kita telah melewati guncangan, perjalanan itu, untuk sebagian besar, akan berjalan mulus. Meskipun ada beberapa guncangan kecil dan perlunya pilot untuk selalu waspada terhadap kondisi penerbangan itu, penerbangan jauh lebih nyaman.

Kemudian saya memikirkan tentang perkataan pilot itu: “Jika kita dapat melewati awan dan terus naik, perjalanan kita akan jauh lebih mulus.” Saya memikirkan tentang seberapa jauh itu berlaku untuk kehidupan itu sendiri. Sewaktu kita hidup di kehidupan fana, ada banyak tindakan buruk dan tak bermoral dan jahat yang hendaknya kita singkirkan jika kita mau menjalani kehidupan Orang Suci Zaman Akhir. Kemudian kita dapat memiliki penyertaan Roh dan merasakan kedamaian yang menanti kita untuk bersukacita. Itu membutuhkan upaya, itu membutuhkan tekad, itu membutuhkan keberanian, dan kita perlu membuat pilihan-pilihan yang benar untuk melewati guncangan yang ada di sekitar kita. Guncangan itu termasuk ketidaksenonohan yang mengelilingi kita dalam media. Itu termasuk keputusasaan, kekecewaan, dan semua tantangan dari “manusia duniawi” (Mosia 3:19).

Meskipun demikian, jika kita menjalankan hak pilihan kita dengan benar, jika kita menjalankan standar-standar yang diberikan kepada kita oleh Presidensi Utama dalam Untuk Kekuatan Remaja, dan jika kita membuat upaya yang sungguh-sungguh setiap hari untuk mengatasi hal-hal duniawi, perjalanan kita dalam kehidupan ini akan jauh lebih menyenangkan. Kita akan dapat merasakan kedamaian di sepanjang jalan, dan kita akan dapat tiba dengan selamat di tujuan akhir kita.

Bukan berarti bahwa perjalanan akan tanpa hambatan dan sepenuhnya damai. Hal itu tidak pernah dijanjikan, karena akan ada tantangan di sepanjang jalan, dan akan ada kebutuhan untuk kewaspadaan dan kehati-hatian yang terus-menerus di sepanjang jalan. Meksipun demikian, dengan memilih berada di pihak Tuhan, kita dapat mengatasi godaan dalam kehidupan fana kita, dan itu akan memastikan bagi kita kedamaian serta kebahagiaan dalam kehidupan ini juga di kehidupan yang akan datang.