2008
Menolong dan Menjadi Bahagia
Oktober 2007


Menolong dan Menjadi Bahagia

“Engkau akan mengabdikan segala pelayananmu di Sion” (A&P 24:7).

Jonathon menggerutu ketika dia naik ke mobil di sebelah kakaknya, Mike. Dia ingin berada di rumah dan bermain permainan baru yang telah diberikan kepadanya sebagai hadiah ulang tahunnya minggu lalu. Tetapi ibunya memaksanya agar mereka semua pergi ke gedung pertemuan dan menolong dalam program kebersihan lingkungan.

“Mengapa kita harus pergi?” Jonathon bertanya kepada ibunya sewaktu dia menolongnya memasukkan pembersih debu ke dalam mobil.

“Itu akan menyenangkan,” ibunya berkata sambil tersenyum. “Disamping itu, kita semua menggunakan gedung pertemuan itu. Dibenarkan kalau kita menolong membersihkan gedung itu setiap waktu.”

Jonathon memandang keluar jendela dan melihat rumah-rumah dan pepohonan terlewati sewaktu mereka berkendara menuju gereja. Ketika ibunya memarkir mobil ke area parkir gereja, Jonathon terkejut melihat Brother Lawson memarkir mobilnya di sebelah mobil mereka.

“Apa yang Brother Lawson lakukan di sini?” Jonathon bertanya-tanya.

Brother Larson sakit parah belakang ini dengan jenis kanker yang disebut leukemia. Dia telah dirawat di rumah sakit cukup lama. Jonathon ingat orang tuanya mendorong Mike dan dia untuk berdoa bagi Brother Lawson selama doa pribadi dan keluarga mereka. Brother Lawson belum lama dipulangkan dari rumah sakit.

Jonathon selalu menyukai Brother Lawson. Dia lebih tua dari kakek Jonathon, namun dia senang berbicara dengan Jonathon dan bertanya kepadanya tentang sekolah dan tim olahraganya. Suatu waktu dia bahkan datang ke salah satu permainan Jonathon.

Sewaktu Jonathon melompat turun dari mobil, Brother Lawson melambaikan tangan dan menyapa, “Hai, Jonathon.” Brother Lawson berjalan ke belakang mobilnya dan mengeluarkan alat pembersih debu itu. Sambil berjalan berlahan-lahan, dia mendorong pembersih debu itu ke gereja.

“Jonathon,” ibunya memanggil, “dapatkah kamu menolong dengan ini?” dia berusaha untuk mendorong pembersih debu itu dari belakang mobil.

“Pasti, Bu,” Jonathon menjawab. Dia menolongnya menarik keluar pembersih debu itu dan dengan cepat mendorongnya melewati area parkir.

Sepanjang malam itu Jonathon dan Mike bekerja di sebelah Brother Lawson. Beberapa kali Jonathon kelelahan dan berhenti untuk istirahat, namun dia melihat bahwa Brother Lawson terus bekerja. Dan dia tersenyum! “Senang dapat menolong, bukan,” Brother Lawson bertutur.

Jonathon merasa sesuatu berubah dalam dirinya. “Jika Brother Lawson dapat menjadi bahagia ketika dia menolong, saya pun bisa,” pikirnya. Dia mulai bekerja lagi bahkan lebih giat.

“Terima kasih mau datang bersama ibu,” ibunya berkata kemudian sewaktu mereka dalam perjalanan pulang.

“Sama-sama,” Jonathon menjawab. “Saya minta maaf telah menggerutu tentang datang ke gereja. Saya tidak tahu kita dapat belajar sangat banyak dari membersihkan.”