2008
PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN
Oktober 2007


PERSEPULUHAN DAN PERSEMBAHAN

Saya Ingin Diberkati!

Dengan murah hati bayarlah persepuluhan secara penuh. Hadirilah pemberesan persepuluhan. Taatilah hukum puasa.

Di Guyana, sebuah negara yang terletak di bagian utara Amerika Selatan, para remaja Orang Suci Zaman Akhir tengah berbicara mengenai persepuluhan dan persembahan.

“Saya ingin diberkati!” tutur Simeon Lovell, 14, selama sebuah pelajaran seminari di gedung pertemuan Prashad Nagar di Georgetown. Kelas itu baru saja membaca Maleakhi 3:8–12, yang memperingatkan mereka yang merampok Allah dengan tidak membayar persepuluhan akan dikutuk namun berjanji bahwa mereka yang membayar persepuluhan akan memiliki berkat-berkat yang sangat besar yang tidak dapat mereka ukur.

“Lihatlah pada semua yang dijanjikan,” ujar teman sekelas Xian Kippins, 16. “Anda akan dilindungi. Anda akan makmur. Tingkap-tingkap langit akan dibukakan bagi Anda.”

Clint Calleder, 17, dari Cabang Kedua Garden Park (juga di Georgetown), berkata, “Semua hal di bumi berasal dari Bapa Surgawi. Dia hanya meminta sedikit bagian darinya untuk dikembalikan, untuk menolong kita memperlihatkan rasa syukur kita. Jadi saya bahagia dapat membayar persepuluhan. Saya bahagia untuk berpuasa satu kali sebulan dan menyumbang untuk memberikan makanan kepada yang miskin. Dan ketika saya melihat semua yang Gereja lakukan ketika ada tsunami, badai, atau bencana lainnya—semua pakaian dan persediaan makanan yang disediakan oleh Gereja—itu membuat saya bahagia untuk berpikir saya dapat menjadi bagian dari hal itu dengan menjadi murah hati dengan persembahan saya.”

Di area lainnya di Misi West Indies, Curfew Ali yang berusia 17 tahun dari Cabang Arima di Port of Spain, Trinidad, menjelaskan kepada Mark Mangray, juga berusia 17 tahun, bahwa meskipun dia mendapatkan hanya sedikit uang, dia membayarkan 10 persen dari pendapatannya sebagai persepuluhan dan menyumbang juga untuk persembahan puasa. “Dengan cara itu, saya tahu Tuhan bebas untuk memberkati saya,” tuturnya. Dia berbicara kepada Mark mengenai pemberesan persepuluhan dan betapa bahagianya dapat menyatakan bahwa dia telah membayar persepuluhan secara penuh.

Mark melihat slip kosong sumbangan, membacanya, dan berkata, “Kamu benar, Curfew. Saya akan membawa persepuluhan saya ke gereja besok.”