2008
Mengembangkan Sifat-Sifat Seperti Kristus
Oktober 2007


Pesan Presidensi Utama

Mengembangkan Sifat-Sifat Seperti Kristus

Gambar
President Dieter F. Uchtdorf

Selama kehidupan profesional saya sebagai pilot pesawat terbang, para penumpang kadang-kadang berkunjung ke kokpit pesawat saya. Mereka menanyakan tentang banyak tombol, alat, sistem, dan prosedur serta bagaimana semua peralatan teknis akan membantu pesawat terbang yang besar dan indah semacam itu dapat terbang.

Saya akan menjelaskan bahwa dibutuhkan rancangan aerodinamis, banyak program dan sistem pendukung, serta mesin yang kuat untuk membuat pesawat terbang ini sanggup memberikan kenyamanan dan keamanan kepada mereka yang ikut dalam penerbangan itu.

Untuk menyederhanakan penjelasan saya dengan berfokus pada hal-hal mendasar, saya akan menambahkan bahwa yang sungguh-sungguh Anda butuhkan adalah sebuah daya dorong ke depan yang kencang, daya dorong ke atas yang kuat, dan kedudukan pesawat yang benar, serta hukum alam akan membawa pesawat terbang itu dan penumpangnya dengan selamat menyeberangi benua dan lautan, melintas di atas gunung-gunung yang tinggi serta badai yang berbahaya ke tempat tujuannya.

Merenungkan pengalaman saya dengan para pengunjung itu, saya sering merenungkan bahwa menjadi anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir mengundang kita untuk mengajukan pertanyaan yang sama. Apakah hal mendasar, asas-asas dasar dari keanggotaan kita dalam kerajaan Allah di bumi? Akhirnya, apa yang sungguh-sungguh membawa kita di saat kebutuhan terbesar menuju tujuan kekal yang kita inginkan?

Asas dan Ajaran Injil yang Tak Berubah

Gereja, dengan semua struktur organisasi serta programnya, memberikan banyak kegiatan penting bagi para anggotanya yang bertujuan membantu keluarga dan perorangan untuk melayani Allah serta satu sama lain. Meskipun demikian, kadang-kadang hal itu dapat terlihat bahwa program-program serta kegiatan tersebut lebih dekat dengan hati dan jiwa daripada ajaran-ajaran serta asas-asas inti Injil. Prosedur, program, kebijakan, serta pola organisasi yang bermanfaat bagi kemajuan rohani kita di bumi ini, namun jangan lupa bahwa hal-hal itu dapat berubah.

Sebaliknya, inti Injil—ajaran dan asas— tidak akan berubah. Hidup sesuai dengan asas-asas dasar Injil akan mendatangkan kuasa, kekuatan, dan kemandirian rohani dalam kehidupan Orang-Orang Suci Zaman Akhir.

Iman adalah sebuah asas kuasa. Kita membutuhkan sumber kekuatan ini dalam kehidupan kita. Allah bekerja dengan kuasa, namun kuasa ini biasanya dilakukan sebagai tanggapan atas iman kita. “Tidak ada gunanya mempunyai iman tanpa perbuatan” (Yakobus 2:20). Allah bekerja sesuai dengan iman anak-anak-Nya.

Nabi Joseph Smith menjelaskan, “Saya mengajarkan kepada mereka asas-asas yang benar, dan mereka mengatur diri mereka.”1 Bagi saya, ajaran ini sederhana dengan begitu indahnya. Sewaktu kita berusaha untuk memahami, menanamkan, dan menjalankan asas-asas Injil yang benar, kita akan menjadi mandiri secara rohani. Asas-asas kemandirian rohani tumbuh dari ajaran dasar Gereja: Allah telah mengaruniakan kepada kita hak pilihan. Saya percaya bahwa hak pilihan moral merupakan salah satu karunia terbesar Allah bagi anak-anak-Nya, setelah kehidupan itu sendiri.

Ketika saya mempelajari dan merenungkan hak pilihan moral dan akibat-akibat kekalnya, saya menyadari bahwa kita benar-benar anak-anak roh Allah dan oleh karenanya harus bertindak sesuai dengan itu. Pemahaman ini juga mengingatkan saya bahwa sebagai anggota Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir, kita adalah bagian besar dari keluarga Orang Suci yang mendunia.

Struktur organisasi Gereja memungkinkan fleksibilitas yang disesuaikan dengan ukuran, pertumbuhan, pola, dan kebutuhan jemaat kita. Ada program unit dasar dengan struktur organisasi yang sangat sederhana dan pertemuan-pertemuan yang lebih sedikit. Kita juga memiliki lingkungan-lingkungan besar dengan sumber-sumber organisasi yang besar untuk saling melayani. Semua didirikan dalam program-program Gereja yang diilhami untuk membantu para anggota “datang kepada Kristus, dan jadilah sempurna di dalam Dia” (Moroni 10:32).

Seluruh pilihan yang beragam ini setara dalam nilai ilahinya karena ajaran Injil Yesus Kristus yang dipulihkan adalah sama di setiap unit. Saya bersaksi sebagai seorang saksi yang ditahbiskan dari Tuhan Yesus Kristus bahwa Dia hidup, bahwa Injil adalah benar, dan bahwa itu menawarkan jawaban bagi semua tantangan pribadi dan kelompok yang dimiliki anak-anak Allah di bumi dewasa ini.

Kekuatan dari Mereka yang Setia

Pada tahun 2005 istri saya dan saya mengunjungi para anggota Gereja di banyak negara di seluruh Eropa. Di sejumlah bagian di Eropa, Gereja telah hadir selama bertahun-tahun, bahkan sejak 1837. Ada pusaka besar dari para anggota yang setia di Eropa. Saat ini, kita memiliki lebih dari 400.000 anggota di benua itu. Sewaktu kita melihat pada semua generasi yang telah beremigrasi dari Eropa ke Amerika selama abad kesembilan belas dan dua puluh, jumlah keseluruhan itu dapat dengan mudah dilipatgandakan beberapa kali.

Mengapa begitu banyak anggota yang setia meninggalkan tanah air mereka di masa-masa awal Gereja? Banyak alasan yang dapat disebutkan: untuk menghindari penganiayaan, untuk membantu membangun Gereja di Amerika, untuk meningkatkan keadaan ekonomi mereka, untuk berada dekat dengan bait suci, dan masih banyak lagi.

Eropa masih merasakan konsekuensi dari perjalanan besar-besaran ini. Namun kekuatan yang datang dari beberapa generasi anggota Gereja yang setia sekarang menjadi lebih kelihatan. Kita melihat lebih banyak remaja putra dan remaja putri dan lebih banyak pasangan suami istri melayani misi bagi Tuhan; kita melihat lebih banyak pernikahan bait suci; kita melihat lebih banyak keyakinan dan keberanian para anggota yang membagikan Injil yang dipulihkan. Di antara orang-orang Eropa dan banyak bagian lain dunia, ada kekosongan rohani akan ajaran Kristus yang benar. Kevakuman ini harus, dapat, dan akan diisi dengan pesan dari Injil yang dipulihkan sewaktu para anggota kita yang luar biasa hidup dan mengkhotbahkan Injil ini dengan keberanian serta iman yang lebih besar.

Dengan perluasan Gereja di Eropa, terdapat negara-negara dimana Gereja telah berdiri selama kurang dari 15 tahun. Selama kunjungan kami di tahun 2005, saya berbicara dengan presiden misi yang melayani di negeri asalnya di Rusia yang telah menjadi anggota selama tujuh tahun. Dia mengatakan kepada saya, “Pada bulan yang sama saya dibaptiskan, saya dipanggil menjadi presiden cabang.” Apakah dia merasa kewalahan pada saat itu? Tentu saja! Apakah dia berusaha untuk menerapkan sepenuhnya program Gereja? Untungnya tidak! Bagaimana dia tumbuh sedemikian kuat dalam sebuah jemaat kecil seperti itu, dalam waktu yang singkat itu? Dia menjelaskan, “Saya tahu dengan segenap jiwa saya bahwa Gereja adalah benar. Ajaran Injil mengisi pikiran dan hati saya. Sewaktu kami bergabung dengan Gereja, kami merasa menjadi bagian dari sebuah keluarga. Kami merasakan kehangatan, kepercayaan, serta kasih. Jumlah kami hanya sedikit, namun kami semua berusaha untuk mengikuti Juruselamat.”

Para anggota saling mendukung, mereka melakukan yang terbaik semampu mereka, dan mereka tahu Gereja adalah benar. Bukan organisasinya yang menarik mereka namun terang Injil, dan terang inilah yang memperkuat para anggota yang baik itu.

Di banyak negara Gereja masih berada pada tahap awalnya, dan keadaan organisasi kadang-kadang masih jauh dari sempurna. Meskipun demikian, para anggota dapat memiliki kesaksian yang sempurna tentang kebenaran dalam hati mereka. Sewaktu para anggota tinggal di negara mereka dan membangun Gereja, tanpa memedulikan tantangan dan kesulitan ekonomi, generasi- generasi di masa datang akan bersyukur bagi para pionir zaman modern itu. Mereka patuh dengan undangan penuh kasih dari Presidensi Utama yang diberikan pada tahun 1999:

“Di zaman kita, Tuhan telah menganggap tepat untuk menyediakan berkat-berkat Injil, termasuk meningkatnya jumlah bait suci, di banyak bagian dunia. Oleh karenanya, kami ingin mengulangi nasihat yang telah lama kepada para anggota Gereja untuk tetap tinggal di negara mereka daripada berimigrasi ke Amerika Serikat ….

Ketika para anggota di seluruh dunia tetap tinggal di negara mereka, bekerja untuk membangun Gereja di negara asal mereka, berkat-berkat besar akan datang kepada mereka secara pribadi dan kepada Gereja secara umum.”2

Izinkan saya menambahkan sepatah kata peringatan kepada mereka di antara kita yang tinggal di lingkungan-lingkungan dan wilayah-wilayah besar. Kita harus berhati-hati bahwa pusat kesaksian kita tidak ditempatkan pada dimensi sosial masyarakat Gereja atau kegiatan, program, dan organisasi besar di lingkungan dan wilayah kita. Semua hal ini adalah penting dan berharga untuk dimiliki—namun itu tidaklah cukup. Bahkan pertemanan tidaklah cukup.

Keselamatan dalam Kepatuhan

Kita mengetahui bahwa kita hidup di zaman yang penuh kekacauan, bencana, serta peperangan. Kita dan banyak yang lainnya merasakan kebutuhan yang besar akan “pertahanan, dan tempat berlindung dari taufan, dan kemurkaan bila hal itu akan dicurahkan tanpa campuran di atas seluruh bumi” (A&P 115:6). Bagaimana kita dapat menemukan tempat yang aman seperti itu? Nabi Allah, Presiden Hinckley (1910–2008) mengajarkan: “Keselamatan kita terletak pada kebajikan kehidupan kita. Kekuatan kita terletak pada kesalahan kita.”3

Ingatlah bersama saya bagaimana Yesus Kristus mengajar para Rasul-Nya, dengan jelas dan langsung, di awal pelayanan fana-Nya: “[Mari], ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia” (Matius 4:19). Ini juga merupakan permulaan pelayanan Dua Belas Rasul, dan saya mengira bahwa mereka memiliki perasaan tidak mampu, sedalam yang saya miliki, menjadi seorang yang juga telah dipanggil bagi pekerjaan kudus ini. Izinkan saya menyarankan bahwa Juruselamat Sendiri mengajar kita di sini sebuah pelajaran tentang ajaran inti serta prioritas dalam kehidupan. Secara pribadi, pertama kita perlu “mengikuti Dia,” dan ketika kita melakukan ini, Juruselamat akan memberkati kita di luar kemampuan kita untuk menjadi apa yang Dia inginkan.

Mengikuti Kristus adalah menjadi lebih seperti Dia. Itu adalah untuk belajar dari sifat-Nya. Sebagai anak-anak Bapa Surgawi kita, kita memiliki potensi untuk memasukkan sifat-sifat seperti Kristus dalam kehidupan dan sifat kita. Juruselamat mengundang kita untuk mempelajari Injil-Nya dengan menjalankan ajaran-ajaran-Nya. Mengikuti Dia adalah menerapkan asas-asas yang benar dan kemudian menyaksikan sendiri berkat-berkat yang datang. Proses ini sangat rumit dan sangat sederhana pada saat yang sama. Para nabi di zaman dahulu dan di zaman modern menguraikannya dengan tiga kata: “Mematuhi perintah-perintah”—tidak lebih, tidak kurang.

Mengembangkan sifat-sifat seperti Kristus dalam kehidupan kita bukan merupakan tugas yang mudah, terutama ketika kita beranjak dari hal-hal umum dan hal-hal abstrak serta mulai menghadapi kehidupan nyata. Ujian datang dalam mempraktikkan apa yang kita kumandangkan. Bukti nyata datang ketika sifat-sifat seperti Kristus menjadi tampak dalam kehidupan kita—sebagai suami atau istri, sebagai ayah atau ibu, sebagai putra atau putri, dalam pergaulan, dalam pekerjaan, dalam bisnis, dan dalam rekreasi kita. Kita dapat mengenali pertumbuhan kita, sebagaimana mereka yang ada di sekitar kita dapat melakukannya, ketika kita secara perlahan-lahan meningkatkan kemampuan kita untuk “bertindak dalam segala kekudusan di hadapan-[Nya]” (A&P 43:9).

Tulisan suci menguraikan sejumlah sifat seperti Kristus yang perlu kita kembangkan selama perjalanan kehidupan kita, hal itu termasuk pengetahuan dan kerendahan hati, kasih murni serta kasih, kepatuhan dan ketekunan, iman serta pengharapan (lihat A&P 4:5–6). Sifat karakter pribadi ini berdiri sendiri di luar status organisasi unit Gereja kita, keadaan ekonomi kita, situasi keluarga kita, kebudayaan, ras, atau bahasa kita. Sifat-sifat seperti Kristus adalah karunia dari Allah. Hal itu dapat dikembangkan tanpa bantuan-Nya.

Memercayai Kuasa-Nya

Satu-satunya bantuan yang kita semua butuhkan diberikan kepada kita secara cuma-cuma melalui Kurban Tebusan Yesus Kristus. Beriman kepada Yesus Kristus dan kepada Kurban Tebusan-Nya berarti bersandar sepenuhnya kepada-Nya—percaya pada kuasa, kecerdasan, dan kasih-Nya yang tak terbatas. Sifat-sifat seperti Kristus datang dalam kehidupan kita sewaktu kita menjalankan hak pilihan kita dengan benar. Iman kepada Yesus Kristus menuntun pada tindakan. Ketika kita memiliki iman kepada Kristus, kita cukup percaya kepada Tuhan untuk mematuhi perintah-perintah-Nya—bahkan ketika kita tidak sepenuhnya memahami alasannya. Dalam upaya untuk menjadi lebih seperti Juruselamat, kita perlu mengevaluasi kembali kehidupan kita secara teratur dan bersandar, melalui jalan pertobatan yang sejati, bersandar pada jasa Yesus Kristus dan berkat-berkat Kurban Tebusan-Nya.

Mengembangkan sifat-sifat seperti Kristus dapat menjadi proses yang menyakitkan. Kita perlu menjadi siap untuk menerima petunjuk serta koreksi dari Tuhan dan para hamba-Nya. Melalui konferensi-konferensi tetap Gereja di seluruh dunia, misalnya, dengan musik dan kata-kata yang diilhami, kita merasakan dan menerima kuasa, arahan, serta berkat-berkat rohani “dari atas” (A&P 43:16). Itulah saatnya ketika suara ilham dan wahyu pribadi akan mendatangkan kedamaian dalam jiwa kita dan akan mengajar kita bagaimana untuk menjadi lebih seperti Kristus. Suara ini akan semanis suara sahabat terkasih, dan itu akan mengisi jiwa kita ketika hati kita cukup menyesal.

Dengan menjadi lebih seperti Juruselamat, kita akan tumbuh dalam kemampuan kita untuk “oleh kekuatan Roh Kudus kamu berlimpah-limpah dalam pengharapan” (Roma 15:13). Kita akan “mengesampingkan hal-hal dari dunia ini dan mencari hal-hal yang lebih baik” (A&P 25:10).

Hal ini menuntun saya kembali pada analogi aerodinamis. Saya berbicara tentang berfokus pada hal-hal yang mendasar. Sifat-sifat seperti Kristus adalah hal-hal yang mendasar. Itu adalah asas-asas dasar yang akan menciptakan “kekuatan yang akan mengangkat kita.” Sewaktu kita mengembangkan sifat-sifat seperti Kristus dalam kehidupan kita, selangkah demi selangkah, hal itu akan “membawa [kita] naik seperti di atas sayap elang” (A&P 124:18). Iman kita kepada Yesus Kristus akan menyediakan kekuatan dan daya dorong ke depan; pengharapan kita yang aktif dan tak tergoyahkan akan menyediakan daya dorong ke atas yang kuat. Baik iman dan pengharapan itu akan membawa kita menyeberangi lautan godaan, melintasi gunung-gunung penderitaan, dan membawa kita dengan aman kembali ke rumah dan tujuan kekal kita.

CATATAN

  1. Dikutip oleh John Taylor, in “The Organization of the Church,” Millennial Star, 15 November 1851, 339.

  2. Surat Presidensi Utama, 1 Desember 1999.

  3. “Sampai Bertemu Kembali,” Liahona, Januari 2002, 105.