Waktu Bersama

Saya Akan Menjadi Hamba-Nya

OLEH Linda Christensen

“Karena itu, hai engkau yang mulai melayani Allah, usahakanlah agar engkau melayani Dia dengan sepenuh hati, daya, akal budi dan kekuatanmu, agar engkau dapat berdiri tanpa cela di hadapan Allah pada hari terakhir” (A&P 4:2).

Amon, seorang misionaris hebat bangsa Nefi, pergi ke negeri Laman untuk “memberitakan firman Allah kepada mereka” (Alma 17:12). Ketika Amon memasuki negeri itu, bangsa Laman mengikatnya dan membawanya ke hadapan raja. Raja bertanya kepada Amon apakah dia mau tinggal di negeri itu. Amon bertanya kepada raja apakah dia dapat menjadi hambanya.

Amon melayani raja dengan sepenuh hati, daya, akal budi dan kekuatannya. Dia memperlihatkan kasih kepada bangsa itu. Dia menggunakan kuasanya untuk melindungi kawanan domba dan hamba-hamba raja. Dia menggunakan akal budinya untuk mempelajari Injil serta membagikannya kepada raja. Dia menggunakan kekuatannya untuk menjadi teguh dan tak tergoyahkan dalam menjalankan Injil (lihat Alma 17–18).

Lirik dalam lagu Pratama “Aku Akan Jadi Pemberani” (Buku Nyanyian Anak-Anak, 85) mengingatkan kita untuk menjadi seperti Amon.

Tuhan perlu pelayan,
Pemberani di zaman akhir.
Yang ikuti ajaran Yesus
Layani umat-Nya dengan kasih.

Kita juga dapat belajar untuk melayani orang lain sebagaimana yang Amon lakukan. Kita dapat memperlihatkan kasih kepada orang-orang di sekitar kita, terutama keluarga dan teman-teman kita. Kita dapat menggunakan kekuatan kita untuk melakukan hal-hal yang baik, seperti menjadi murah hati dan penolong. Kita dapat menggunakan akal budi kita untuk belajar Injil dengan membaca tulisan suci dan mendengarkan orang tua serta guru kita. Kita dapat memilih untuk menjadi teguh dan tak tergoyahkan dalam melakukan apa yang benar.

‘Ku kan melayani,
Patu’i janji dengan b’rani.
Tuhan ‘kan andalkan aku
‘Tuk contoh kebenaran.

Kegiatan

Guntinglah semua bentuk oval, dan rekatkan secara bolak balik. Guntinglah empat persegi panjang, lipatlah setengah, dan rekatkan bagian belakang bersama untuk membuat empat persegi. Guntinglah lingkaran untuk bagian atas mobil, dan lubangi di tempat yang ditunjukkan. Tempelkan foto atau gambarlah diri sendiri pada bingkai oval. Lubangi di bagian atas bingkai foto oval itu dan di setiap dari empat persegi itu. Gunakan benang atau tali untuk menyelesaikan mobil. Gantunglah mobil itu di tempat yang akan mengingatkan Anda untuk melayani Tuhan dan orang lain.

Gagasan Waktu Bersama

Siapkan sebuah daftar tentang kegiatan hari Sabat untuk anak-anak bermain peran (lihat Pratama 6, pelajaran 20, kegiatan pemerkayaan 3, hlm. 90). Bacalah Ajaran dan Perjanjian 4:2, dan ingatkan anak-anak bahwa kita melayani dengan sepenuh hati, daya, akal budi, dan kekuatan. Satu cara kita dapat melayani adalah dengan menguduskan hari Sabat. Berilah setiap kelas sebuah kegiatan untuk bermain peran untuk anak-anak lainnya. Setelah setiap permainan peran, mintalah anak-anak untuk mengenali bagaimana kegiatan itu menolong mereka melayani dengan segenap hati, daya, akal budi, dan kekuatan. Ulangi jika waktu mengizinkan. Berilah setiap anak selembar kertas dan pinsil atau krayon. Mintalah anak-anak menggambar sebuah cara mereka dapat melayani Allah dengan melakukan hal-hal pada hari Sabat yang akan menolong mereka merasa dekat dengan Bapa Surgawi. Berikan kesaksian tentang bagaimana menguduskan hari Sabat adalah cara untuk melayani Bapa Surgawi.
Perlihatkan Perangkat Gambar Seni Injil 307 (Raja Benyamin Berceramah kepada Rakyatnya), dan bagikan kisah tentang Raja Benyamin. Mintalah anak-anak membuka Mosia 2:17. Ingatkan anak-anak bahwa tulisan suci ini merupakan tulisan suci yang Raja Benyamin ajarkan kepada rakyatnya. Bacalah tulisan suci itu bersama-sama. Bahaslah bagaimana kita melayani Bapa Surgawi ketika kita melayani orang lain. Merujuklah pada Ajaran dan Perjanjian 4:2, dan ingatkan anak-anak bahwa kita hendaknya melayani dengan segenap hati, daya, akal budi, dan kekuatan. Mintalah pianis memainkan sebuah lagu atau nyanyian rohani. Berilah setiap kelas sebuah bola kecil atau benda lunak untuk diedarkan kepada yang lain sewaktu musik dimainkan. Ketika musik berhenti, mintalah anak-anak yang membawa benda itu membagikan sebuah cara mereka dapat melayani seseorang. Lanjutkan agar semua anak memiliki kesempatan untuk membagikan gagasan. Berikan kesaksian bahwa ketika kita melayani orang lain kita melayani Bapa Surgawi.